Mengapa surat Al fatiha ini menjadi begitu istimewa sehingga setiap rakaat dalam shalat kita diwajibkan untuk membacanya ?
Para Sahabat Nabi SAW. sedang dalam perjalanan dan mereka lelah dan lapar, dan pada saat itu hari sudah menjelang malam. Mereka sampai disuatu perkampungan yang bukan muslim. Mereka menyembah berhala, namun orang Arab terkenal dengan keramah tamahannya, oleh karenanya para sahabat mengharapkan keramah tamahan itu, namun mereka tidak dihargai karena suku dikampung itu tidak menyukai agama Islam yang baru tersiar di Arabia. Para sahabat akhirnya bermalam diluar perkampungan itu, karena tidak diijinkan untuk bermalam di dalam. Di malam hari, kepala suku perkampungan itu digigit ular berbisa. Dan mereka tidak bisa menyembuhkannya. Kepala suku itu akan mati besok pagi. Oleh karena itu mereka akhirnya mendatangi para sahabat Nabi dan meminta mereka untuk menyembuhkannya. “Apakah kalian memiliki sesuatu untuk menyembuhkan kepala suku kami yang digigit ular berbisa?” Para sahabat menjawab, “Karena kalian memperlakukan kami dengan buruk, kalian harus membayar jika kami dapat menyembuhkan kepala suku kalian.” Mereka bertanya, “Berapa?” Sahabat menjawab, “Seratus ekor domba.” Mereka menyetujuinya. Salah seorang sahabat mendatangi kepala suku dan membacakan Surah al Fatiha, dia meniup kepala suku itu yang akhirnya sembuh.
Lalu mereka membawa 100 ekor domba itu dan membawanya ke Madinah, dan langsung bertanya pada Nabi, “Ya Rasul Allah, SWT. Ini yang terjadi, bolehkah kami mengambil domba-domba itu”. Nabi berkata, “Ya! Kalian boleh mengambil domba-domba itu karena orang membayar untuk segala pekerjaan, ya seperti yang kalian lakukan.”
Sampai disini, kita akan bertanya mengapa sahabat yang diceritakan dalam hadis diatas bisa menyembuhkan seorang kepala suku yang digigit ular berbisa hanya dengan membacakan surat Alfatiha , Apa sebenarnya keistimewaan surat Al fatiha ini ?
Allah swt berfirman,”Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung. (QS. Al Hijr, ayat 87)
Nabi Muhammad SAW memberitahu kepada kita bahwa tujuh ayat yang selalu dibaca berulang-ulang itu adalah Surat Al Fatiha. Surat Al fatihah ada tujuh ayat dan basmalah adalah ayat pertamanya sehingga kita diperintahkan membacakannya dengan dikeraskan dalam shalat bersama dengan keenam ayat lainnya. Dan Nabi saw ketika beliau membaca Surat Al Fatihah maka beliau membacanya secara bertahap, terpisah-pisah, yaitu ayatnya dibaca satu persatu dan tidak pernah dilangsungkan.
Mengapa beliau membacanya seperti itu ?
Alfatiha ada 7 ayat dan ada 7 samawaat atau tujuh lapis langit (QS. Al baqarah ayat 29). 7 (Tujuh) Samawat seharusnya dikenali sebagai tujuh dimensi alam ruang dan waktu yang berbeda, yang berada di antara bumi dan Allah dan singgasananya (Al’Arsy). Alfatiha setelah membaca basmalah diawali dengan ,”segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam.” Artinya Rabb (Tuhan) atas manusia di alam ini. Dia juga Rabb atas mereka yang ada di alam yang lain dan mereka pun menyembah-Nya (QS. Al Isra ayat 44).
Jadi setiap ayatnya adalah membuka satu sam’a atau satu lapis langit atau satu alam. Kita umatnya di sunnahkan mengikuti cara Nabi saw membaca alfatiha yaitu ayatnya dibaca satu persatu. Kita membaca ayat demi ayat dengan penuh kesadaran, kita tidak memikirkan kemacetan di jalan, tidak akan memikirkan pekerjaan kita, apa yang akan kita makan hari ini atau besok? Kita akan berkonsentrasi dalam setiap ayat Al Fatiha, sehingga ketika kita sampai akhir surat alfatiha dan kita mengucapkan Aamiin maka kita akan mencapai arsy, yaitu sampai kepada Allah.
Sekarang kita mengerti apa maksud ucapan Nabi Muhammad, SAW, As salatu Mi’raajul Mu’mineen, Didalam setiap shalat ada mi’rajnya (perjalanan spiritual) orang mukmin untuk sampai kepada Allah. Kemudian beliau menambahkan: As salatu nur, Shalat itu nur.
Shalat adalah pintu masuknya nur atau cahaya kedalam hati. Sehingga ketika nur Allah turun dari arsy melalui samawaat kedalam hatinya orang-orang yang beriman maka itulah yang disebut dengan ihsan.
Ketika malaikat Jibril bertanya, “apa itu Ihsan?
Nabi saw menjawab,” Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau.
Inilah tujuan dari spiritualitas Islam. Ibadah yang kita lakukan adalah untuk mengantar kita menuju Ihsan.
Wallahu’alam bisshowab.
Komentar
Posting Komentar