Langsung ke konten utama

BENARKAH KONSTANTINOPEL SUDAH DITAKLUKKAN (Tanggapan atas buku Ustad Felix Siauw berjudul Muhammad Al Fatih)


Dahulunya Kota Konstantinopel dikenal sebagai Bizantium, namun pada saat Kaisar Romawi Konstantin memeluk agama Kristen maka dia kemudian membangun kembali kota itu dan menjadikannya sebagai ibukota dan menamainya ulang dengan Konstantinopel. 
Ketika Nabi Muhammad saw menyebut nama kota itu sebagai Konstantinopel (Konstantiniyah) maka penyebutan nama itu adalah sebagai sunnah. Namun sesuatu yang misterius terjadi pada saat Mustafa Kamal Attaturk  kemudian mengganti nama Kota Konstantinopel dengan Istambul. Mengapa pemimpin sekuler Turki itu mengganti nama kota ini dan memasukkannya ke dalam museum sejarah ?

Konstantinopel adalah salah satu kota selain Yeruselem yang akan memegang peranan yang sangat penting di akhir zaman karena Nabi Muhammad saw telah menubuwatkan bahwa dalam waktu 6 tahun (hadis lain menyebutnya 6 bulan) setelah perang besar (PD 3, Malhamah, Armageddon) sebuah pasukan muslim akan menaklukkan kota tersebut. Dimana peristiwa itu akan memicu munculnya Dajjal sang Al Masih Palsu atau anti kristus dalam wujud manusia.

Banyak umat Islam yang beranggapan bahwa konstantinopel sudah ditaklukan pada tahun 1453 M oleh sultan Ustmani Turki Muhammad Al Fatih. Ustad Felix siauw bahkan menulis buku tentang penaklukkan konstantinopel ini dengan judul Muhammad Al Fatih. Dalam bukunya Ustad Felix Siauw menyebut penaklukan konstantinopel tersebut dilakukan oleh pemimpin dan pasukan terbaik Islam yang pernah ada. hadist yang dijadikan sandaran adalah “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad ]. 
Ustad Felix siauw sampai pada kesimpulan bahwa pemimpin dan pasukan terbaik itu adalah sultan Ustmani Turki Muhammad Al Fatih dengan pasukannya.

Benarkah penaklukan konstantinopel sudah terjadi? 
Dari sisi penaklukan atau pendudukan wilayah memang benar bahwa konstantinopel sudah pernah ditaklukkan oleh Kesultanan Ustmani Turki pada tahun 1453 M. Tapi kalau kalau kita mengacu kepada hadis Nabi saw bahwa penaklukkan konstantinopel akan terjadi setelah Al Malhamah (perang akhir zaman), maka penaklukkan konstantinopel pada tahun 1453 oleh sultan Muhammad al fatih bukanlah yang dimaksud oleh Nabi Muhammad saw. 

Nabi saw bersabda:”Jarak antara malhamah dan penaklukkan Konstantinopel adalah enam tahun dan Dajjal muncul pada tahun ketujuh.” (HR. Ahmad ,Abu Dawud,  Ibnu Majah dan Nuaim bin Hammad dari Abdullah bin Busr).
Jadi Penaklukkan konstantinopel  yang dimaksud oleh Nabi saw adalah baru akan terjadi nanti yaitu enam tahun setelah Malhamah kubro atau perang akhir zaman. 

Apa Pentingnya Kota Konstantinopel Ini di bahas ?
Konstantinopel ini penting bagi dua umat yaitu pertama, sebagian Banu Israel yang dikenal sebagai Umat Kristen dimana mereka memuliakan kota ini karena selama lebih dari 1000 tahun sebagai pusat kekristenan. Mereka juga memuliakannya karena di dalamnya terdapat Katedral Kristen yang paling penting (selain yeruselem suci) yang dikenal dengan Katedral Hagia Sofia.
Kedua, Kota ini juga penting bagi umat Muslim karena Nabi Muhammad saw menubuwatkan bahwa kota itu akan ditaklukkan di akhir zaman oleh sekelompok pasukan muslim.

Kami dengan mengikuti pendapat guru kami Mawlana Syekh Imran Hosein, tidak sependapat dengan kesimpulan Ustad Felix Siauw dalam bukunya “Muhammad Al Fatih” bahwa konstantinopel sudah ditaklukkan oleh kaum muslimin pada tahun 1453 M dalam konteks  yang dimaksud dalam nubuwat Nabi Muhammad saw. Ada dua hadis yang secara jelas menunjukkan bahwa nubuwat penaklukkan Konstantinopel oleh pasukan muslim belum terjadi. Hadis pertama sebagaimana telah diriwayatkan Abdullah bin Busr diatas dan hadis kedua adalah hadis yang diriwayatkan oleh Muadz Bin Jabal bahwa Nabi saw mengatakan,” Ketika Baitul Maqdis (yakni Yeruselem) dalam keadaan makmur dan Yatsrib (yakni Madinah) akan berada dalam keterpurukan, maka perang besar akan terjadi, dan ketika perang besar terjadi maka Konstantinopel akan ditaklukkan dan ketika konstantinopel ditaklukkan, maka Dajjal (Anti Kristus) akan keluar. Dia (Nabi) memukul paha atau pundaknya dengan tangannya dan berkata,” ini adalah benar akan terjadi sebagaimana engkau berada di sini (maksudnya Muadz Bin Jabal). (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

Hadis diatas mengisyaratkan bahwa penaklukkan Konstantinopel terjadi pada saat Yeruselem menyandang status pusat panggung utama dunia sementara Madinah berada dalam status yang mengenaskan.
Sejak tahun 1917 sejumlah peristiwa aneh dan misterius mulai tersingkap dalam sejarah ketika yeruselem tampil kembali diatas panggung dunia yaitu ketika tentara Inggris menaklukkan yeruselem dan kemudian mengumumkan Deklarasi Balfour yang di dalamnya Inggris mengumumkan untuk mendirikan Negara Yahudi di Tanah suci di yeruselem. Pengumuman tersebut kemudian disertai dengan kembalinya orang-orang yahudi ke Yeruselem dan pada tahun 1948 Negara Yahudi Israel di didirikan di atas tanah suci. Lalu peristiwa aneh lainnya terjadi  ketika pada tanggal 6 Desember 2017, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu di Gedung Putih. Dalam pertemuan itu, Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, dan akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem. 
Rentetan peristiwa diatas mengkonfirmasi nubuwat Nabi saw bahwa yeruselem sekarang sedang menduduki panggung utama dunia. Sementara Madinah saat ini tidak berperan sama sekali dalam urusan dunia.

Jadi jika Ustad Felix Siauw dan yang mendukungnya menyatakan bahwa konstantinopel sudah ditaklukkan dan dengan demikian telah mewujudkan nubuwat Nabi saw maka tentunya mereka harus meninjau kembali kesimpulannya karena faktanya Dajjal belum muncul dalam bentuk manusia setelah Konstantinopel ditaklukkan oleh Ottoman Turki di tahun 1453 M. Dengan demikian Nubuwat tersebut belum terpenuhi.

Kenapa kaum Muslim Ingin Menaklukkan kembali Konstantinopel
Pertanyaannya sekarang adalah, kenapa di akhir zaman pasukan Muslim ingin menaklukkan Konstantinopel (Istambul) padahal sebelumnya telah ditaklukkan oleh Muslim Ottoman Turki. Bukankah saat ini kota tersebut juga sudah dalam penguasaan Negara Turki  yang mayoritas rakyatnya hampir sebagian besar Muslim ? Dan kenapa Nabi saw memuji pasukan ini dan komandannya ? Tentunya ada alasan kenapa Nabi saw bersikap demikian ?
Jawaban atas pertanyaan ini adalah pasukan dan komandan Muslim yang kelak akan menaklukkan konstantinopel adalah untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan di penaklukkan sebelumnya di tahun 1453 M tersebut. 
Apa kesalahan itu ?
Jawaban atas pertanyaan ini adalah bahwa kita harus kembali kepada Alquran dan Hadis yang selaras dengan alquran. 
Apakah hukum perang dalam alquran ?
Hukum perang dalam alquran adalah bahwa kaum muslim hanya boleh memerangi jika lebih dulu diperangi. Ada 4 (empat) ayat dalam alquran yang menyebutkan hal itu yaitu :
1. Diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi. Karena sesungguhnya mereka dizalimi. Dan sungguh Allah maha kuasa menolong mereka (QS. Al Hajj ayat 39) 
2. … oleh sebab itu barang siapa menyerang kamu, maka seranglah dia setimpal dengan serangannya terhadap kamu. Bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertqwa. (QS. Al baqarah ayat 194)
3. … dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang taqwa.(QS. At Taubah ayat 36)
4. Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri. Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar  (QS. Al maidah ayat 33)

Keempat ayat diatas sekaligus menjelaskan bahwa perang pada zaman Nabi adalah hanya dibolehkan jika diserang lebih dulu dan itupun hanya pembalasan atas penyerangan sebelumnya. (QS Al-Baqarah ayat 194 .

Di dalam Islam kita tidak boleh melancarkan Jihad ofensif untuk menyerang wilayah lain dalam kaitannya dengan penyebaran agama untuk memaksa orang lain masuk Islam, karena Alquran menyatakan bahwa tidak ada paksaan dalam beragama (QS. Al baqarah ayat 256).
“ barang siapa yang ingin beriman, maka hendaklah dia beriman. Barang siapa yang ingin kafir, maka biarlah dia menjadi orang kafir.” (QS. Al Kahfi ayat 29)

Lalu apa yang dilakukan oleh Kerajaan Ottoman Turki  ?
Bahwa tanpa bermaksud melupakan begitu banyak kebaikan untuk Islam yang telah dilakukan oleh Kerajaan ottoman Turki ini, disini kami akan mengkritisi beberapa tindakan kerajaan ottoman Turki yang tidak sesuai dengan alquran terutama terkait dengan perang atas nama agama.

Kerajaan Islam ottoman Turki selama + 600 tahun untuk memperluas wilayahnya telah melakukan ekspansi demi ekspansi  mulai dari menyerang negeri-negeri  non muslim Bizantium atau Negara-negara Eropa selatan dan tenggara dan bahkan tidak peduli apakah itu negeri muslim atau bukan mereka serang dan kuasai. Dari Suriah, Palestina (termasuk kota suci Yerusalem), Lebanon, Yordania, tanah Hijaz di Saudi termasuk dua kota suci Makkah dan Madinah, sampai Yaman selatan, Qatar, di Afrika seluruh Mesir sampai Libya, di Eropa selatan sampai tenggara.
Puncaknya  yang tercatat dalam sejarah adalah ketika dengan heroik Kerajaan Ottoman Turki dibawah kepemimpinan sultan Muhammad Al Fatih berhasil menaklukkan konstantinopel pada tahun 1453 M. yang merupakan pusat kerajaan Byzantium.  Katedral Hagia Sofia  yang selama 1000 tahun menjadi pusat peribadatan kristen ortodoks kemudian dijadikan Masjid, yang kemudian pada tahun 1935 di masa pemerintahan Mustafa Kamal Attaturk dirubah fungsinya menjadi museum.

Jika banyak orang yang  eforia dengan keputusan Presiden Erdogan yang menjadikan kembali katedral hagia Sophia menjadi masjid. Mungkin karena itu dianggap upaya “membela agama”. Tapi apakah tindakan itu sesuai dengan ajaran Islam ?
ini adalah tindakan yang  tidak sesuai dengan ajaran Islam (QS. Al-Hajj ayat 40).
Perampasan tempat Ibadah agama lain adalah tidak dapat dibenarkan apalagi merubahnya menjadi tempat ibadah kita. Serendah itukah kita? Betapa hancurnya perasaan kita jika tempat ibadah kita sendiri diperlakukan seperti itu?  Begitu rendahkah kita hingga tidak mampu membuat Masjid sendiri dan harus merebut tempat Ibadah orang?

Jadi sekarang kita mengerti kenapa Nabi Muhammad saw memuji pasukan dan memuji komandan muslim yang akan menaklukkan konstantinopel yakni untuk memperbaiki kesalahan fatal yang dilakukan dipenaklukkan sebelumnya di tahun 1453 M. dan untuk mengembalikan kota Konstantinopel kembali termasuk Katedral Hagia Sofia kepada pemilik sahnya yaitu Umatnya Nabi Isa (yesus)

Itulah kemudian Ilmu akhir zaman menyebutkan bahwa Khilafah Nabi Isa as (Yesus) pada saat dia turun kembali ke dunia sebagai pemimpin bagi umatnya (Ahli kitab yahudi dan nasrani yang setia dengan taurat dan injil) adalah berpusat di Yeruselem dan Konstantinopel. Sementara Khilafah Imam Mahdi dengan kaum muslimin akan berpusat di Mekkah dan Madinah. Itulah kemenangan akhir sejarah bagi orang-orang yang beriman yang berpegang teguh kepada kebenaran Islam yang pernah diturunkan sejak Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad saw.
“Dan katakanlah, kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap, sungguh yang batil itu pasti lenyap (QS. Al isra ayat 81)

Wallahu’alam bisshowab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran