Langsung ke konten utama

AGAMA MENGAJARKAN SABAR DAN MEMAAFKAN


Agama yang dibawa oleh para Nabi utusan Tuhan hampir semuanya mengajarkan manusia agar menjadi orang yang sabar dan pemaaf kepada sesama manusia. 
Dalam agama Kristen misalnya diajarkan bahwa apabila orang menampar pipi kirimu maka serahkanlah pipi kananmu. Makna yang disampaikan dari ungkapan ini sebenarnya adalah mencoba menghentikan kejahatan dengan kebaikan. Ketika ada orang jahat kepada kita dan kemudian kita tidak membalasnya dan bahkan berbuat baik kepadanya maka orang tersebut bisa tersentuh hatinya dengan kebaikan yang diterima sehingga menyadari kesalahannya dan akhirnya menjadi orang yang baik pula.

Dalam agama Islam juga dikenal ajaran cinta kasih ini namun diikuti dengan sikap tegas terhadap kejahatan itu yaitu, apabila ada orang yang menampar pipi kirimu maka tamparlah juga pipi kanannya namun bila kamu bersabar dan memaafkan maka itu lebih baik. Jadi agama Islam memberikan kesempatan kepada setiap orang yang di zalimi untuk membela diri bahkan agama membolehkan untuk membalas yang setara dengan kejahatan yang diterimanya. Namun bila dia bersabar dan memaafkannya maka itu adalah lebih baik karena pahalanya langsung ditanggung oleh Allah swt (QS. Al syura ayat 39-43).

Suatu ketika Nabi Muhammad saw mengunjungi sebuah daerah bernama Thaif untuk menyebarkan dakwah Islam. Bukannya sambutan yang baik beliau terima namun justru penolakan yang luar biasa keras. Nabi saw diburu dan dikejar, dihina dan diolok. Bahkan dilempari dengan batu hingga kepala dan lututnya berdarah-darah. Tapi beliau memaafkan perlakuan mereka itu. Nabi saw malah mendoakan,”Ya Allah, ampunilah kaumku, sesungguhnya apa yang mereka lakukan itu karena mereka tidak tahu (HR. Bukhari Muslim)

Jadi agama mengajarkan kepada manusia untuk lebih mengutamakan sikap sabar dan saling memaafkan ketimbang sikap membalas dan saling bermusuhan. Sikap membalas mungkin bisa memuaskan batin namun itu hanya sesaat namun memaafkan akan membuat batin kita lebih damai dan bahagia. 
Wallahu'alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran