Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

WAHAI ULAMA, TINGGALKAN POLITIK PERSATUKAN UMAT

WAHAI ULAMA, TINGGALKAN POLITIK PERSATUKAN UMAT Ulama adalah pewaris Nabi (HR. At-Tirmidzi). Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham tapi mewariskan ilmu dan akhlak. Ulama melanjutkan tugas para Nabi   untuk mendidik dan mengajar umat manusia dengan ilmu dan akhlaknya. Oleh karena tugas itulah maka ulama adalah manusia yang paling tinggi kedudukannya di sisi Allah swt setelah para Nabi. Dan karena kemuliaan seorang ulama adalah pada ilmunya maka hidup mereka lebih banyak digunakan untuk menekuni dan mempelajari ilmu-ilmu agama dan dunia serta mendakwahkannya kepada umat manusia. Ulama adalah pelita ditengah kegelapan. Salah satu ciri seorang ulama adalah rasa takutnya kepada Allah swt (QS. Fathir ayat 28). maka dari itu kehidupan seorang ulama diwarnai dengan kejujuran dan keikhlasan dalam membimbing umat manusia. Ketika berfatwa mereka tidak mau melacurkan ilmunya dengan menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah atau mengharamkan apa yang sudah dihalalkan oleh Allah swt. Mere

AGAMA, NEGARA DAN POLITIK

AGAMA, NEGARA DAN POLITIK Ada seratus dua puluh empat ribu Nabi yang diutus Allah kepada umat manusia (HR. Ahmad dan Al Baihaqi). semua Nabi tersebut sejak Nabi Adam as sampai dengan Nabi Muhammad saw.   membawa kalimat tauhid yang sama yaitu tiada Tuhan selain Allah maka sembahlah Allah saja dan jangan menyekutukannya dengan apapun. Alquran menceritakan sejarah para Nabi yang semuanya diisi dengan penentangan oleh sebagian besar umat manusia terhadap sistem keagamaan yang dibawa oleh para Nabi namun akhirnya sejarah juga mengajarkan bahwa siapa yang mengikuti petunjuk Tuhan maka dia akan memperoleh keberuntungan dan keselamatan sedangkan yang berpaling dari petunjuk Tuhan akan mendapatkan kerugian dan kebinasan. Umat Islam menyakini dari seratus dua puluh empat ribu Nabi yang diutus Allah swt., masing-masing diutus hanya untuk kaum dan bangsa tertentu pada masa itu sebelum akhirnya Nabi Muhammad saw diutus sebagai Nabi terakhir untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman

PEMIMPIN

PEMIMPIN   Suatu ketika Abu Dzar mendatangi Rasulullah saw, dan meminta agar diberikan suatu jabatan kepadanya. Atas permintaan Abu Dzar tersebut, Rasulullah tersenyum dan menepuk-nepuk pundaknya dan kemudian bersabbda,” wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau seorang yang lemah dan jabatan itu adalah suatu amanah, dan sesungguhnya ia adalah kehinaan dan penyesalan di hari kiamat kecuali yang menjalankannya dengan baik dan melaksanakan tanggung jawabnya (HR. Muslim). Di masa Khulafaur Rasyidin, banyak sahabat yang menghindar dari jabatan pollitik seperti khalifah, gubernur maupun qadhi (hakim) karena mereka selalu teringat dengan pesan Nabi saw mengenai   beratnya beban dan tanggung jawab seorang pemimpin, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Lalu bagaimana dengan sekarang ?   Jabatan menjadi barang rebutan seperti anak kecil yang bertengkar memperebutkan mainan. Demi memperoleh jabatan rela berbohong dengan mengumbar janji-janji palsu padahal dia tahu janji-janji tersebut tida