Tuhan menciptakan dunia ini ada siang ada malam, ada panas ada dingin, ada orang kaya dan ada orang miskin. Kita bisa merasakan nikmatnya dingin setelah melewati panas, bisa istirahat di malam hari setelah letih seharian bekerja di siang hari. Itulah sebagian dualitas yang diciptakan Tuhan supaya manusia menghargai hidup ini.
Manusia yang hidupnya bahagia adalah yang bisa merangkul dualitas hidup itu. Ketika kaya dia bersyukur dengan kekayaannya. Hartanya digunakan untuk membantu banyak orang, membantu pembangunan masjid, pesantren dan sebagainya. Lalu saat dia jatuh miskin juga tidak membuat dia lari dari Tuhan. Manusia seperti ini telah dicontohkan dalam kisah Nabi Ayyub as.
Namun di dunia ini ada banyak manusia yang tidak mensyukuri keadaannya hari ini. Yang miskin ingin kaya dan yang kaya ingin semakin bertambah kaya.
Ketika miskin dia ingat Tuhan tapi ketika kaya dia lupa Tuhan, ketika miskin rajin shalat tapi saat kaya shalat dia tinggalkan. Begitu pula ketika kaya dia rajin shalat tapi saat jatuh miskin dia malah meninggalkan shalat. Itulah sisi lkehidupan manusia dalam menyikapi ujian di dunia ini.
Banyak orang membenci kemiskinan sehingga banyak yang kemudian berlomba-lomba ingin menjadi kaya bahkan dengan menghalalkan segala cara. Namun saat dia menjadi kaya bukan bahagia yang dia dapatkan tapi justru penderitaan. Ada yang kemudian sakit dan tidak bisa menikmati kekayaannya karena tidak bisa mengendalikan cara makannya. Ada yang ketika miskin ingin makan yang enak-enak tapi setelah kaya justru makanan yang enak-enak itu dilarang oleh dokternya. Bahkan karena ambisi untuk menjadi kaya ada yang kemudian malah masuk penjara karena korupsi.
Di dunia ini orang-orang seperti ini banyak. Hidupnya bahagia justru ketika dia miskin tapi ketika kaya dia malah tidak bahagia dan bahkan menderita.
Bahwa untuk itulah agama mengajarkan kepada kita bahwa kalau mendapatkan nikmat maka kita harus bersyukur karena dengan begitu kita mengikat nikmat itu dan bahkan nikmat itu akan terus bertambah (QS. Ibrahim ayat 7)
Sebaliknya kalau kita sedang susah, hidup menderita maka kita harus bersabar dan tetap beribadah kepada Tuhan dengan shalat, karena dengan begitu pertolongan Allah akan datang kepada kita (QS. Al baqarah ayat 153).
Nabi saw bersabda,” sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya baik baginya. Apabila ia mendapat kesenangan ia bersyukur dan itulah yang terbaik untuknya. Dan apabila mendapat musibah ia bersabar dan itulah yang terbaik untuknya (HR. Muslim)
Wallahu’alam bisshowab.
Komentar
Posting Komentar