Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

MENUJU ERA UANG DIGITAL

Bagaimana kita memahami kenyataan dunia saat ini yang aneh dan misterius. Tiba-tiba muncul Covid 19, dan dunia dipaksa untuk lockdown, akibatnya seluruh ekonomi Negara-negara di dunia hancur, semua manusia dipaksa memakai masker, bahkan shalat yang seharusnya rapat di atur supaya berjarak, hampir sebagian besar Negara di dunia memaksa rakyatnya untuk di vaksinasi, sekarang tiba-tiba banyak kematian yang mendadak, bahkan melaksanakan haji dan umrah semakin sulit dan tidak menentu. Keadaan dunia saat ini sulit dimengerti oleh sebagian besar umat Islam  karena mereka tidak mendapatkan pembimbing yang bisa menjelaskan kepada mereka mengenai dunia hari ini. Pemain utama yang mengendalikan dunia saat ini adalah Yakjuj dan Makjuj (elit global) yang melaksanakan agenda dajjal dalam melancarkan fitnahnya kepada umat manusia. Dajjal buta sebelah matanya yang melambangkan kebutaan spiritual dan orang-orang yang tertipu dengan apa yang dibawa oleh dajjal juga akhirnya akan mengalami ke

APAKAH AGAMA ISLAM ITU

Kalau kita melihat kepada alquran maka Islam adalah agama yang dibawa oleh semua Nabi sejak Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad saw. Ada 124 ribu Nabi yang diutus oleh Tuhan kepada umat manusia pada setiap zaman dan tempat dan semuanya menyampaikan agama Islam. Inti agama Islam adalah Tauhid yaitu penyembahan hanya kepada satu Tuhan yaitu Allah swt. (QS. Al-Anbiya: 25). Makanya alquran menyatakan bahwa “agama yang diridhai dan diterima hanyalah Islam (QS. Al Imran ayat 19). Jadi Islam bukan hanya agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw melainkan agama seluruh Nabi yaitu dari Nabi Ibrahim dengan lembaran-lembaran kitabnya yang bernama suhuf, Nabi Musa dengan kitabnya taurat, Nabi Daud dengan kitabnya zabur, dan Nabi Isa atau Yesus dengan kitabnya Injil. Mereka semua membawa agama Islam karena mereka semua diutus oleh Tuhan yang sama yaitu Allah Swt. Nabi Muhammad saw sebagai Nabi terakhir yang diutus Tuhan kepada manusia hanya melanjutkan estafet dan menyempurnakan ajaran Isl

DIMANA KITA MENEMUKAN TUHAN

Di dalam kajian-kajian filsafat pertanyaan yang sering muncul adalah apakah ada Tuhan, kalau Dia ada dimana Dia berada. Karena filsafat selalu mengandalkan nalar dalam menjawab pertanyaan maka manusia sering tidak menemukan jawaban yang memuaskan. Hakikat tentang Tuhan tak akan mampu dijangkau oleh nalar manusia. Oleh karena itu manusia membutuhkan penjelasan  tentang Tuhan dari Nabi dan Rasul yang menjadi manusia-manusia pilihan yang diutus oleh Tuhan kepada manusia. Lalu dimana kita menemukan Tuhan ? Nabi saw  bersabda dalam hadis qudsi, “Sesungguhnya Allah berfirman:  “Hai Anak Cucu Adam, Aku sakit tetapi kamu tidak menjenguk-Ku”.  Lalu berkata anak Cucu adam “Ya Rabb, bagaimana aku menjenguk Mu, sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam ? Allah menjawab: “Apakah engkau tidak mengetahui, sesungguhnya ada hamba-Ku Fulan sedang sakit tetapi engkau tidak menjenguknya, tidakkah engkau tahu sesungguhnya ketika engkau menjenguknya Aku pun berada di sisinya”.  Kemudian Allah k

MANUSIA DITUNTUT UNTUK IKHLAS DALAM BERIBADAH

Tuhan memerintahkan manusia agar dalam melakukan ibadah atau kebaikan dilakukan semata-mata karena mengharap ridha Tuhan atau dalam Istilah agama disebut dengan ikhlas (QS. Al Bayyinah ayat 5).  Namun dalam kenyataannya karena dorongan hawa nafsu sering kali manusia melakukan kebaikan atau ibadah bercampur dengan motif-motif yang lain, misalnya ada yang bersedekah tapi tujuannya ingin mendapatkan pujian atau agar dipilih dalam pemilu, ada yang menuntut Ilmu tapi tujuannya untuk memperoleh kekayaan, dan ada yang berjuang atas nama agama agar mendapat kedudukan terhormat dan sebagainya. Orang yang melakukan perbuatan baik bukan karena dilandasi ketulusan hati untuk beribadah kepada Tuhan tapi karena ingin mendapatkan pujian dari manusia dalam agama disebut dengan riya dan dimasukkan dalam kategori syirik kecil. Rasulullah pernah bersabda, ''Takutlah kamu kepada syirik kecil.'' Para shahabat bertanya, ''Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan syirik

TIDAK SEMUA HARUS DIJELASKAN DENGAN AKAL

Banyak orang terutama orang-orang atheis yang tidak mempercayai hal-hal yang ghaib. Mereka sulit menerima penjelasan alquran mengenai kebangkitan sesudah mati, hisab, syafaat, surga dan neraka dan hal-hal ghaib lainnya karena dianggap tidak masuk akal. Mereka juga sulit menerima penjelasan alquran bahwa apakah manusia yang tulang belulangnya sudah hancur di tanah kelak akan disatukan kembali utuh seperti sediakala.  Bahkan cerita-cerita dalam alquran seperti tongkat Nabi Musa yang membelah lautan atau Tongkat Nabi musa yang berubah menjadi ular, jasad Nabi Ibrahim yang tidak terbakar oleh api, Nabi Yunus ditelah ikan paus tapi tidak mati, Kisah ashabul kahfi yang tidur selama 300 atau 309 tahun dan kejadian-kejadian luar biasa lainnya adalah sesuatu yang sulit mereka terima karena dianggap bertentangan dengan akal. Padahal kalau mau jujur akal sendiri mengatakan bahwa tidak semua sesuatu itu bisa dijelaskan dengan akal karena akal manusia itu memiliki keterbatasan untuk

TUHAN SELALU MEMBUKA PINTU AMPUNAN-NYA

  Ada banyak orang yang ingin bertobat kembali kepada Tuhan, namun karena saking banyaknya kemaksiatan dan  kejahatan yang dilakukannya dia menjadi ragu. Setan selalu menanamkan keraguan di dalam hatinya bahwa Tuhan tidak akan mengampuni dosa-dosanya yang sangat besar itu. Jiwanya selalu gelisah dan terus bertanya-tanya apakah dia yang selama ini tidak pernah melakukan ibadah masih bisa diterima tobatnya dan apakah Tuhan masih mau menerima dia yang berlumuran dosa itu. Orang yang seperti ini agama memberikan berita gembira kepadanya bahwa semua dosa betapapun besarnya akan diampuni oleh Tuhan selama dia jujur dalam tobatnya dan tidak menyekutukan Tuhan.  Tuhan berfirman dalam hadis qudsi : “Wahai anak adam jika engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa-dosa yang hampir memenuhi bumi dan kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatupun, niscaya aku datang kepadamu dengan memberikan ampunan sepenuh bumi (HR. Tirmidzi) “Katakanlah: “

TIDAK ADA ORANG ISLAM YANG MENGANGGUR

Selama ini umumnya kita memaknai pengangguran adalah orang yang tidak memiliki pekerjaan. karena tidak ada pekerjaan maka tidak ada upah, gaji  atau penghasilan dalam bentuk uang yang dia terima. Kalau upah atau gaji yang kita jadikan tolak ukur seseorang memiliki pekerjaan maka pada  dasarnya tidak ada orang islam yang menganggur karena pekerjaan utama seorang muslim itu adalah beribadah (QS. Adzariyat ayat 56).  Jika dalam bekerja mencari nafkah itu kita berhubungan dengan sesama manusia dan karenanya kita mendapatkan upah atau gaji dari pekerjaan itu. Maka dalam ibadah kepada Tuhan itu seperti kita shalat, membantu pekerjaan di rumah, dan melakukan kebaikan lainnya juga adalah pekerjaan hanya saja upah atau ganjarannya dalam bentuk pahala.  Pengangguran yang hakiki adalah tidak melakukan apa-apa dan waktunya terbuang percuma tanpa melakukan sesuatu yang bermanfaat, sedangkan seorang muslim menggunakan waktunya dengan baik diantaranya untuk beribadah. Lalu apa saja pekerj

MENJAWAB PERTANYAAN ORANG ATHEIS

  Ada banyak orang atheis yang mengatakan bahwa tuhan itu tidak ada. Tuhan itu hanyalah hasil kreasi nalar manusia.  Banyak argumen yang mereka lontarkan untuk meniadakan keberadaan Tuhan diantaranya  alam semesta ini tidak diciptakan oleh Tuhan tapi ada dengan sendirinya, kalau Tuhan ada mengapa Dia tidak bisa dilihat. Bahkan ada yang mengatakan kalau Tuhan itu ada mengapa di dunia ini ada banyak penderitaan, ada kemiskinan dan mengapa hidup manusia itu berbeda-beda. Ada yang cacat dan ada yang tidak. Ada kaya dan ada miskin. Kalau Tuhan itu baik mengapa Dia tidak membuat semua manusia kaya sehingga semuanya bahagia. Bahkan ada yang mengatakan bahwa kalau Tuhan itu benar-benar ada mengapa Tuhan tidak mengabulkan doa seluruh hamba-hamba-Nya. Apa jawaban yang bisa diberikan terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas ? Agama hanya diturunkan kepada mereka yang berakal yang mana mereka menggunakan pikirannya (QS.Al An’am ayat 50). Tapi banyak orang di dunia ini yang tidak

DIMANA ALLAH MELETAKKAN KEBAHAGIAAN

Hampir sebagian besar manusia di dunia ini menginginkan hidupnya bahagia dalam arti apa saja yang dia inginkan bisa dia raih. Namun ternyata tidak semua yang apa yang di angan-angankan itu terwujud dalam kenyataan malah yang dia dapatkan justru adalah sebaliknya.  Agama menuntun kita sebagai manusia agar menyadari hakikat sesungguhnya dunia ini bahwa dunia dibandingkan dengan kehidupan akhirat sangatlah tidak berarti. Kebahagiaan yang utama itu adanya di akhirat bukan di dunia ini. Nabi saw bersabda,” Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali seperti seseorang dari kalian mencelupkan jarinya ke laut, maka lihatlah apa yang tersisa di jarinya jika ia keluarkan dari laut (HR. Muslim No. 2868). Nabi saw juga bersabda,” tidaklah seorang muslim tertimpa kelelahan, atau penyakit atau kekhawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, atau kesusahan, bahkan duri yang melukainya, kecuali Allah akan menghapus dosa-dosanya karenanya (HR. Bukhari). Kalau saat ini kita merasa d

APA ARTI IBADAH

Menurut alquran, manusia diciptakan tidak lain kecuali untuk beribadah kepada Tuhan (QS. Adzariyat ayat 56). Lalu apa ibadah itu ?  Inti ibadah ialah menjadikan semua yang kita lakukan –selama tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran agama - sebagai sarana untuk menghambakan diri kepada Tuhan. Kita patuh dan taat pada perintah dan larangan Tuhan sesuai dengan kemampuan kita. Ibadah bukan hanya ritual seperti shalat, zakat, puasa,  haji, membaca alquran, dan sejenisnya. Ibadah itu luas. Menolong dan meringankan beban orang lain itu adalah ibadah. ketika anda bekerja apapun profesi itu apakah Polisi, guru,  atau  petani selama itu diniatkan untuk mengabdi kepada Tuhan maka itu juga bernilai ibadah. Seorang Istri yang memasak untuk keluarganya, anak yang membantu pekerjaan di rumah adalah ibadah, bahkan makan dan minum juga merupakan bagian dari ibadah selama itu dilakukan demi meraih ridho Allah. Anda sakit tapi anda bersabar dan berpasrah diri kepada Tuhan maka itu juga merup

ADA YANG BERTANYA MENGAPA TUHAN TIDAK ADIL

Ada yang bertanya mengapa Tuhan menciptakan manusia itu berbeda-beda nasibnya. Ada yang lahir cacat sementara yang lain tidak. Mengapa ada orang-orang miskin yang kelaparan sementara di tempat lain banyak yang kekenyangan, mengapa ada orang yang hidupnya sengsara terus padahal mereka bukan orang jahat,  sementara ditempat lain banyak orang yang tidak beribadah kepada Tuhan bahkan berbuat jahat tapi mereka itu kaya raya, sehat dan hartanya terus bertambah, dimana letak keadilan Tuhan, dimana kasih sayang Tuhan ? Pertanyaan diatas sering dibahas dalam topik diskusi filsafat, tapi karena filsafat lebih banyak menjawab dengan nalar maka jawaban yang diberikan sering tidak memuaskan akal dan jiwa kita. Nah agama melalui bimbingan wahyu memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan oleh banyak manusia tersebut. Lalu apa jawaban agama atas pertanyaan itu ? Jawabannya adalah bahwa keburukan dan kebaikan, kemiskinan dan kekayaan, kesenangan dan kesusahan yang

MANUSIA BEBAS MEMILIH DAN MENENTUKAN KEHENDAKNYA

Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang punya kehendak dan kebebasan dalam menentukan pilihan. “….. Barang siapa menghendaki beriman, hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir…” (QS. Al Kahfi ayat 29).  Oleh karena itu tidak ada paksaan dalam beragama (QS. Al Baqarah ayat 256) Mengapa Tuhan memberikan manusia kebebasan memilih ?  Karena manusia ditempatkan di dunia ini untuk diberikan ujian apakah dia berbuat baik atau berbuat jahat, mau beriman atau tidak. Itu adalah pilihan yang diberikan Tuhan kepada manusia dan sebagai konsekuensinya manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas kebebasan yang dipilihnya tersebut. Setelah manusia mati barulah dia tahu hasil dari pilihannya tersebut yaitu apakah dia di surga atau di neraka. Tuhan bisa saja membuat semua manusia itu beriman tapi kalau itu dilakukan oleh Tuhan maka lenyaplah kebebasan memilih yang telah diberikan-Nya kepada manusia. Tuhan mengatakan “Dia menyesatkan siapa yang dik

MANUSIA DICIPTAKAN UNTUK BERIBADAH

Manusia diciptakan dan kemudian ditempatkan di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Tuhan (QS. Adzariyat ayat 56). Tuhan adalah pencipta dan manusia adalah makhluk yang diciptakan jadi adalah wajar kalau yang diciptakan menyembah kepada pencipta-Nya. Manusia diingatkan untuk tidak menjadikan dunia ini sebagai tujuan Karena dunia hanya sementara. Manusia ditempatkan di dunia adalah untuk diuji siapakah yang paling terbaik amal ibadahnya (QS. Al Mulk ayat 2).  Dan Ujian di dunia itu hanya sementara. Oleh karena itu manusia diingatkan untuk tidak terlalu cinta kepada dunia karena dunia pasti akan ditinggalkan. Yang hidupnya di dunia ini kaya, ada mobil, rumah mewah, dan sebagainya maka suatu saat nanti semua kekayaan dan kemewahan itu pasti akan ditinggalkan. Sebaliknya yang hidupnya di dunia ini miskin dan menderita terus maka suatu saat nanti kemiskinan dan penderitaan itu akan berakhir dengan kematian. Dunia ini hanyalah sekedar tempat persinggahan sementara. Dunia adala

HAKIKAT DUNIA YANG SESUNGGUHNYA

Alquran menyebut kehidupan dunia sebagai senda gurau, permainan dan saling berbangga-bangga mengenai keturunan, harta, pangkat dan sebagainya. Alquran lebih lanjut menyebut bahwa kenikmatan dunia sebagai kenikmatan yang penuh dengan tipu daya. Kehidupan dunia adalah tempat ujian. Di dalamnya ada kesenangan, kesedihan, penderitaan dan berbagai macam warna kehidupan yang dialami oleh manusia. Di dalam ujian itu, ada yang hari ini menangis tapi esoknya tersenyum sebaliknya ada yang tertawa hari ini tapi esoknya menangis. Suka dan duka, bahagia dan sengsara adalah dualitas yang selalu dipergilirkan dalam kehidupan manusia di dunia ini.  Anda jangan mengira bahwa ketika hidup anda senang itu berarti Tuhan sayang kepada anda sebaliknya ketika hidup anda susah itu berarti Tuhan marah kepada anda. Orang yang dicintai Tuhan kadang kala hidup dalam keadaan susah sementara orang yang di murkai Tuhan kadangkala hidup dalam keadaan senang.  Itulah ujian. Karena dunia adalah tempat ujian

APAKAH TUHAN BISA DILIHAT

Di dalam alquran disebutkan bahwa Tuhan sangat dekat dengan manusia, bahkan lebih dekat daripada urat lehernya (QS. Qaf ayat 16). Nah, kalau Tuhan maha dekat, mengapa Dia tidak bisa dilihat, bukankah sesuatu yang dekat itu bisa terlihat. Mengapa Tuhan tidak sesekali menampakkan wujudNya kepada manusia sehingga manusia semuanya yakin bahwa Dia itu benar-benar ada ? Jawabannya adalah manusia di dunia ini tidak dibekali kemampuan untuk sanggup  melihat-Nya. Satu cangkir kecil tidak akan pernah mampu menampung air samudera yang terbentang sedemikian luas. Tuhan tak terbatas, dan Dia tidak mungkin terlihat oleh Makhluk yang terbatas, disuatu alam yang juga memiliki batas. Suatu ketika Nabi Musa as ingin melihat Tuhan.  Musa as berkata “Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau… (QS. Al A’araf ayat 143). Lalu apa jawaban Tuhan ?  “Engkau sekali-kali tidak akan mampu melihatku, tetapi arahkanlah pandangan engkau ke gunung itu. Maka jika ia tetap

MENGAPA BANYAK YANG RAJIN BERIBADAH TAPI HIDUPNYA TETAP MISKIN

Banyak yang bertanya mengapa orang yang sudah rajin beribadah, sudah shalat, puasa, sedekah, rajin mengaji, rajin membantu orang lain dan sebagainya tapi hidupnya tetap saja miskin dan sengsara sedangkan diluar sana kita menyaksikan orang-orang yang tidak beragama tapi hidupnya mewah dan bisa memenuhi apa saja kebutuhan hidupnya. Kalau anda percaya Tuhan tapi tidak percaya dengan hari akhirat, bisa jadi dengan pertanyaan itu anda memandang Tuhan tidak adil. Agama mewajibkan kita untuk percaya akan hari akhirat dan mengajarkan kita bahwa dunia ini adalah tempat ujian. Kalau manusia lolos dalam ujian di dunia ini maka diakhirat nanti barulah dia mendapatkan balasan yang sempurna berupa kesenangan dan kebahagiaan yang abadi. Lalu apa ujian di dunia ini ?  Ujian di dunia ini adalah melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi larangannya. Bentuk ujiannya adalah pengendalian hawa nafsu. Itulah makanya Tuhan berfirman “orang-orang yang takut kepada Tuhan-Nya dan menahan diri dari kei

DAJJAL DALAM ESKATOLOGI ISLAM

  Belajar Eskatologi atau ilmu Akhir Zaman   (1) Mengapa Kita perlu belajar eskatologi atau Ilmu Akhir zaman ? Karena peristiwa yang terjadi   di dunia saat ini   memberikan isyarat kepada kita bahwa saat ini kita sedang hidup di ujung akhir zaman. Akhir zaman adalah era dimana Nabi Muhammad saw diutus sebagai Nabi sampai turunnya Nabi Isa as atau yesus. Ilmu akhir zaman (Eskatologi Islam) adalah ilmu yang menjelaskan dunia akhir zaman dimana saat ini kita hidup dengan panduan alquran dan Hadis Nabi saw.  Dengan mempelajari ilmu ini kita akan memperoleh pemahaman tentang hakikat zaman dimana saat ini kita hidup dan bagaimana mengantisipasi fitnah-fitnah zaman yang menjauhkan kita dari Islam. Saat ini kita hidup disebuah era dimana kita menyaksikan banyaknya konflik yang terjadi yang ditandai dengan penghancurian Negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam seperti Libya, sudan, Somalia, Yaman, Irak dan Suriah, yang anehnya penghancuran Negara-negara tersebut juga k