Langsung ke konten utama

AWALI SESUATU ITU DENGAN BISMILLAH


Orang yang ikhlas itu disebut mukhlish yaitu melakukan sesuatu semata-mata hanya mengharap keridhaan Allah semata. Ikhlas itu selalu diawali dengan niat karena niatlah yang menjadi faktor penentu diterimanya amal seseorang oleh Allah swt.
Nabi saw bersabda, “ bahwa sesungguhnya Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; barangsiapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan." (HR. Bukhari)

Oleh karena itu supaya niat kita lurus maka Nabi saw menganjurkan umat Islam sebelum melakukan atau memulai sesuatu diawali dengan menyebut “bismillah” yang maknanya adalah saya memulai “dengan nama Allah”. Diharapkan dengan memulai sesuatu dengan menyebut nama Allah itu maka pekerjaan tersebut menjadi baik dan terhindar dari godaan hawa nafsu. Hawa nafsu itu diantaranya adalah ingin mendapatkan pamrih atau pujian dari manusia dan bukan lagi karena Allah.

Rasulullah SAW bersabda, ‘Setiap perbuatan penting yang tidak mulai dengan bismillahir rahmanir rahim, maka dia terputus berkahnya.’” (Thabaqat Al-Syafi’iyyah, jilid 1, hlm. 12) 
Oleh karena itu ketika memulai suatu  pekerjaan apakah itu makan, minum, berpakaian, menulis, membantu orang lain dan sebagainya mereka selalu mengawalinya dengan bismillah.
Jadi dengan mengawali sesuatu dengan bismillah kita membersihkan dan mensucikan hati kita dari motif-motif lain selain Allah.

orang yang memulai sesuatu dengan bismillah maka pada hakekatnya selalu menghadirkan Allah dalam setiap langkah dan geraknya. Amal yang besar kalau tidak ikhlas maka bisa menjadi kecil atau bahkan tidak bernilai sama sekali di sisi Tuhan sebaliknya amal yang kecil namun dilandasi hati yang tulus bisa menjadi besar. Maka dari itu setiap memulai sesuatu dengan bismillah kita selalu mengharapkan agar Tuhan menolong dengan menguatkan hati kita untuk senantiasa dapat mengerjakan sesuatu itu dengan baik. 

Dengan bismillah kita juga menanamkan kesadaran dalam diri kita bahwa tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah. La haula wala quwwata Illa billah.

Wallahu’alam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran