Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

MEWUJUDKAN REVOLUSI MENTAL DI KEJAKSAAN

MEWUJUDKAN REVOLUSI MENTAL DI KEJAKSAAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu agenda reformasi adalah penegakan hukum yang berkeadilan dan pemberantasan korupsi. lembaga penegak hukum seperti Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan menjadi tumpuan harapan untuk mewujudkan hal tersebut. Namun alih-alih mengambil peran demikian, Pemberantasan korupsi justru sebagian dijadikan komoditi yang mendatangkan keuntungan pribadi. jujur harus diakui bahwa beberapa   penegak hukum yang ditangkap karena memperdagangkan perkara   telah meruntuhkan kredibilitas lembaga penegak hukum ke titik nol. Karena itu memang harus ada kemauan yang sungguh-sungguh untuk memulihkan wibawa dan kredibiltas lembaga penegak hukum termasuk kejaksaan yang kita cintai ini. Itu tidak sekedar dengan pergantian pimpinan, reformasi kelembagaan tapi yang lebih penting adalah perubahan pola pikir, sikap dan tindakan atau istilah pemerintah Jokowi sekarang adalah revolusi mental. Inilah yang awalnya dilakukan nabi Mu

JAKSA AGUNG DAN INDEPENDENSI KEJAKSAAN

JAKSA AGUNG DAN INDEPENDENSI KEJAKSAAN Banyak yang mengatakan bahwa salah satu penyebab Kejaksaan belum bisa sepenuhya dipercaya oleh masyarakat karena Kejaksaan belum Independen dalam pelaksanaan tugas dan kewenangannya baik dalam penyidikan untuk tindak pidana tertentu maupun di bidang penuntutan. Hal ini karena Jaksa Agung masih diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Karena   Jaksa Agung masih bagian dari kekuasaan eksekutif yang diangkat oleh Presiden, maka setiap Presiden terpilih akan memilih Jaksa Agung dengan mempertimbangkan politik kekuasaannya. Disinilah kekhawatiran itu muncul Karena apabila proses pengangkatan dan pemberhentian Jaksa Agung menjadi wewenang mutlak presiden, maka akan berujung pada kooptasi eksekutif atas kinerja kejaksaan. namun sisi positif juga bisa muncul dari sini yaitu kalau presidennya memiliki komitmen penuh dalam penegakan hukum maka otomatis Kejaksaan juga akan memiliki komitmen yang sama dalam penegakan hukum. Jadi figur sentral sebenarny

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem