Langsung ke konten utama

BERUNTUNG MEREKA YANG SELALU MENSUCIKAN DIRI


Tasawuf adalah salah satu ilmu yang mengajarkan kepada kita untuk membersihkan hati. Di dalam diri manusia itu ada sifat-sifat yang buruk dan ada sifat-sifat yang baik atau mulia. Nah tasawuf mengajarkan kepada kita untuk menyingkirkan sifat-sifat buruk atau tercela seperti sombong, ingin dipuji, dengki, suka merendahkan orang, cinta dunia, cinta jabatan dan kemudian menggantinya dengan sifat-sifat yang baik seperti rendah hati, ikhlas, penyayang, dan cinta akhirat. Alquran menyebut orang yang selalu membersihkan hatinya sebagai orang yang beruntung dan orang yang mengotori hatinya sebagai orang yang merugi  (QS. Asy-Syams ayat 9-10)

Mengapa kita perlu membersihkan hati kita ? 
karena hati adalah tempat jatuhnya pandangan Allah. Nabi saw bersabda,” Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk rupa dan harta kalian, akan tetapi Allah hanya melihat pada hati dan amalan kalian (HR. Muslim)

Hati yang bersih akan melahirkan akhlak yang mulia. Orang yang hatinya bersih akan peka dengan penderitaan orang lain dan kemudian tergerak untuk menolongnya. Orang yang hatinya bersih lebih gampang untuk khusyuk ketika beribadah. Cahaya iman akan mudah masuk kepada mereka yang selalu membersihkan hatinya. Ketika hati sudah bersih maka Tuhan akan memberikan hikmah kepadanya. Allah berfirman, “barang siapa dianugerahi hikmah, ia benar-benar akan memperoleh kebajikan yang banyak (QS. Al baqarah ayat 269)

Namun perlu disadari bahwa jalan untuk membersihkan hati itu sangat berat karena  manusia dituntut berjuang melawan hawa nafsunya sendiri seperti nafsu ingin dipuji, dan atau nafsu dorongan untuk melakukan maksiat. Itu adalah perjuangan yang tiada henti sampai kematian menjemput. 

Seorang muslim yang sungguh-sungguh menyadari bahwa dia akan kembali kepada Tuhan maka akan selalu berusaha mensucikan batinnya karena menyadari bahwa surga hanya bisa dimasuki oleh orang yang hatinya bersih, damai dan selamat.

“(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (QS. Asy Syu’ara ayat 99-89).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran