Langsung ke konten utama

BAGAIMANA AKHIR PERTEMUAN TIGA AGAMA PENGIKUT IBRAHIM

Sebelum Nabi Isa as atau yesus putra perawan Maryam diutus Allah sebagai Nabi untuk bangsa bani Israel. Para Nabi-nabi yang sebelumnya diutus Allah kepada bani israel telah menyampaikan berita bahwa Tuhan akan mengutus kepada mereka seseorang yang akan menjadi Nabi mereka, yang akan dikenal sebagai al-Masih, dimana dia  akan memerintah dunia dari tahta Raja Daud as. Pada intinya ini adalah nubuat mengenai kembalinya masa Kejayaan Negara Israel raya sebagaimana masa Nabi Sulaiman as.
Dua ribu tahun yang lalu Allah Maha Tinggi menepati janjinya dan mengutus al-Masih Isa as (Jesus) Putra Maryam kepada bangsa Bani Israel.

Lalu apa tanggapan bangsa bani Israel dengan diutusnya Isa as atau Yesus kepada mereka?
Saat Isa as atau Yesus menyatakan  bahwa sesungguhnya dia adalah Al-Masih yang dijanjikan maka saat itu ada sebagian dari Bani Israel yang menerima dan percaya kepadanya  sebagai Al Masih namun sebagian besar dari mereka menolaknya. Yang menerima Isa as atau yesus sebagai Al masih adalah mereka yang sekarang disebut Nasrani/Kristen. Dan yang menolaknya kemudian disebut yahudi ( penganut agama yahudi).

Atas penolakan bangsa yahudi terhadap Isa Al Masih atau yesus itu, Maka Allah swt. Kemudian mengusir bangsa yahudi dari tanah suci (yeruselem) namun demikian Allah Maha Pengampun masih memberikan periode waktu kepada mereka untuk mendapatkan ampunan-Nya “Mudah-mudahan Tuhan kalian memberikan ampunan kepada kalian.”(QS. Al Isra ayat 8), Dan pintu untuk  memperoleh ampunan itu adalah seorang Nabi Terakhir yang datang kemudian. Dia adalah Muhammad saw.
Bahwa pada saat kedatangan Nabi Muhammad saw di madinah dan mengaku sebagai utusan Allah, bangsa Yahudi bukan hanya menolak Muhammad saw sebagai Nabi (Al Masih) tetapi juga berkonspirasi untuk menghancurkan Islam. 

Jadi sampai sekarang bangsa yahudi masih menunggu Al Masih yang dijanjikan itu ?
Lalu siapa Al Masih yang masih ditunggu-tunggu oleh Bangsa Yahudi sampai saat ini?
Umat Islam menyebutnya sebagai Dajjal (Al Masih Dajjal) sementara Umat Nasrani (Kristen) menyebutnya dengan anti kristus. 

Kepercayaan Mengenai Nabi Isa atau Yesus mati Di Salib
Al-Quran menyatakan bahwa mereka yang menolak Isa as atau Yesus sebagai Al Masih telah menyombongkan diri (pada saat itu) karena menganggap telah membunuh Isa atau yesus  (dengan penyaliban) “Mereka berkata (dengan kesombongan), Kami membunuh al-Masih, Isa Putra Maryam, Rasul Allah…” (QS. An-Nisa ayat 157)

Benarkan Nabi Isa atau Yesus mati di salib?
Al-Qur’an menjelaskan bahwa ‘Isa tidak disalib, melainkan Allah Maha Tinggi menjadikannya tampak seperti demikian.” “…Padahal mereka tidak membunuhnya, dan tidak menyalibnya, tetapi dibuat tampak demikian bagi mereka. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu diliputi keraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu, melainkan hanya mengikuti persangkaan belaka, karena sesungguhnya mereka tidak membunuhnya  (QS.An-Nisa ayat 157) .

“Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. An Nisa ayat 158)

Alquran menjelaskan bahwa setiap yang bernyawa akan mengalami mati (QS. Ali Imran ayat 185)  maka dengan demikian Nabi Isa Al Masih belum pernah mati dan akan mengalami mati nanti setelah turun kembali kedunia ini.

Bahwa Umat Kristen menolak pernyataan Al-Qur’an tersebut dan mempertahankan kepercayaannya bahwa ‘Isa as atau Yesus telah mati disalib.  Sementara bagi umat Yahudi, Nabi Isa atau Yesus yang disalib itu  bukanlah Al Masih, oleh karena itu mereka sampai saat ini masih tetap menyakini bahwa Al Masih yang dijanjikan itu akan datang kepada Mereka untuk memerintah dunia dari tahta Nabi Daud as.

Lalu bagaimana takdir akhir sejarah dari ketiga penganut agama Ibrahim tersebut ?
Turunnya nabi Isa as atau Yesus adalah merupakan peristiwa paling penting dalam sejarah dunia karena akan menyatukan semua perbedaan agama yang terjadi selama ini. Kedatangannya akan menyatukan orang-orang yang beriman yang mereka tulus menerima kebenaran.
Alquran telah mengatakan bahwa hanya ada satu agama yang benar yaitu Islam (QS. Al imran ayat 19) , maka siapapun yang mengikuti seorang Nabi, apakah itu Nabi Musa dengan kitab tauratnya, Nabi Daud dengan Zabur, dan Nabi Isa dengan Injil, serta nabi-nabi lain yang pernah diutus oleh Allah swt maka dia berada dalam agama Islam.

Nabi saw bersabda,” Tidak ada Nabi (yang hidup) antara masaku dan ‘Isa. Sungguh, kelak ia akan turun, jika kalian melihatnya maka kenalilah. Ia adalah seorang laki-laki yang sedang (tidak tinggi dan tidak terlalu pendek), berkulit merah keputih-putihan, beliau memakai di antara dua kain berwarna sedikit kuning. Seakan rambut kepala beliau menetes meski tidak basah. Beliau akan memerangi manusia hingga mereka masuk ke dalam Islam, beliau akan menghancurkan salib, membunuh babi dan menghapus jizyah (upeti). Pada masa beliau, Allah akan membinasakan semua agama selain Islam, Isa akan membunuh Dajjal, dan beliau akan tinggal di muka bumi selama empat puluh tahun. Setelah itu ia meninggal dan kaum muslimin menshalatinya.” (HR. Abu Daud dan Ahmad ). 
Menghancurkan salib, maknanya adalah ketika turun kembali ke dunia maka Isa as atau Yesus akan menjelaskan bahwa beliau tidak mati disalib tapi hanya diangkat oleh Tuhan dan akan meluruskan pemahaman umat nasrani yang menganggapnya sebagai Tuhan.

Jadi saat Nabi Isa as atau yesus turun kembali ke dunia maka dia akan mengatakan sebagaimana dalam alquran bahwa dia bukanlah anak Tuhan dan dia hanyalah seorang Rasul yang diutus kepada manusia (QS. Al Maidah ayat 75)  bahwa “Tuhan itu adalah Allah. Dia itu Esa, tempat berlindung, tidak punya bapak dan tidak pula punya anak (QS. Al Ikhlas).

Maka kemudian akhirnya setiap orang yahudi sejati akan menerima Nabi Isa atau Yesus sebagai Al Masih dan beriman kepadanya dan setiap pemeluk Kristen sejati akan meninggalkan keyakinannya bahwa Yesus sebagai anak Tuhan dan sebagai orang ketiga dalam trinitas Tuhan. (QS. An Nisa ayat 159).  

Lalu pada saat Nabi Isa as kembali lagi ke dunia ini, lalu kepada umat siapa dia datang, kepada  umat Islam, Kristen atau Yahudi ?
Allah berfirman "Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya AHMAD (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata : "Ini adalah sihir yang nyata".(Q.S. Ash Shaff : 6)
Dan QS. Ali Imran ayat 49)
Jadi karena Nabi Isa atau yesus diutus Allah kepada bangsa Bani Israel maka ketika dia turun kembali ke dunia maka dia akan datang kepada bangsa bani Israel bukan kepada umat Muhammad saw. 

Tapi pada saat Nabi Isa as pertama kali datang diutus sebagai Almasih, Bani Israel terpecah dalam dua golongan, satu golongan yang menerima beliau dan Kitab injilnya, dan satu golongan lain yang menolak Nabi Isa atau Yesus dan Kitab Injilnya namun tetap setia berpegang kepada kitab taurat.
Dan Allah Swt dengan kearifannya kemudian memberi sebutan 2 (dua) nama bagi Pengikut Nabi Isa, yaitu satu kelompok yang dinamai dengan Bani Israel, dan yang lain sebagai Ahli Kitab. Mengapa ? 
Karena ada kelompok yang tetap memegang teguh Kitab Taurat, tapi ada juga kelompok yang memegang Kitab Taurat tapi juga memegang Injil.
Jadi sekarang ada dua sebutan bagi pengikut Nabi Isa, yaitu "Bani Israel" dan "Ahli Kitab".

Jadi saat nanti Nabi Isa as atau yesus datang atau diturunkan kembali ke dunia ini pada akhir zaman, maka beliau akan datang ke Umat Yahudi dan kepada Umat Nasrani. Beliau tidak akan menuju ke Umat Muhammad SAW karena beliau diutus kepada bani Israel. "(Q.S. Ash Shaff ayat 6)

Itulah makanya ketika Nabi Isa turun nanti pada saat shalat fajar, di sebuah Masjid di Damaskus, Nabi Isa menolak saat Imam Mahdi mempersilahkannya dengan sopan untuk menjadi Imam shalat. Nabi Isa bilang : "Anda-lah (Al Mahdi) yang harus memimpin shalat, karena anda adalah Amirul Mukminin (Pemimpin Umat Muhammad SAW)".

Jadi sekarang kita memahami, Jika Nabi Isa as memimpin shalat, maka dia tentu akan menjadi Amirul Mukminin, menjadi pemimpin umat Muhammad SAW. Tapi itu tidak dilakukannya karena dia datang kembali untuk umatnya yaitu ke Umat Yahudi dan kepada Umat Nasrani yang teguh memegang kitab taurat dan injil.

Jadi umat Islam tidak akan menjadi pengikut Nabi Isa as. Umat Islam sendiri telah menunjuk Al Mahdi sebagai Khalifah, sebagai Amirul Mu'minin. Umat Islam sendiri pada saat Al Mahdi datang maka akan meninggalkan semua fanatisme kelompok. Tidak ada lagi klaim saya NU, saya Muhammadiyah, saya Salafi, Saya tarekat, disana suni disini Syiah dan sebagainya. Semua akan mengatakan dirinya muslim.

Jadi kedatangan Imam Mahdi dan turunnya kembali Nabi Isa ke dunia akan menciptakan dua kekhalifahan, satu kekhalifahan Nabi Isa atau Yesus dengan umatnya yaitu ahli kitab yang berpusat di Yeruselem dan satu lagi kekhalifahan Imam Mahdi dengan umat Islam yang berpusat di Madinah. Kekhalifahan Nabi Isa Al Masih sekaligus juga akhirnya membenarkan janji Tuhan kepada Bani Israel bahwa dia akan mengutus kepada mereka Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan Negara Israel Raya sebagaimana pada masa Nabi Sulaeman as. Nubuwat Tuhan itu yang sempat hendak diwujudkan oleh Dajjal Al Masih palsu untuk menipu bangsa Yahudi zionis sebelum akhirnya dibunuh oleh Nabi Isa Al Masih asli.

Saat Nabi Isa memerintah maka dunia berada dalam keadilan karena Nabi Isa akan menjadi Imam dan Hakim yang adil (HR. Ahmad). Bagi kaum muslim sendiri Kedatangan kembali Nabi Isa adalah tanda semakin dekatnya kiamat dan Nabi Isa akan memberikan pengetahuan tentang proses terjadinya kiamat itu (QS. Az Zukhruff ayat 61). 

Nabi saw bersabda,” Nabi Isa akan menikah dan punya anak dan Ketika Nabi Isa meninggal dunia maka kaum muslim akan menshalatinya (HR. Abu Daud dan Ahmad). Dan kemudian akan dimakamkan disamping makam Rasulullah.
Setelah kematian Nabi Isa as maka tidak lama kemudian Allah akan mengirim angin yang lembut yang akan mematikan seluruh orang yang ada iman di dalam hatinya sehingga yang tersisa hanyalah orang yang tidak memiliki iman lagi (HR. Muslim).

Mengapa Nabi Isa atau Yesus memberikan nama “Ahmad” untuk Nabi terakhir yang diutus Tuhan kepada umat Manusia ?
Alquran menyebut nama nabi yang Allah turunkan alquran kepadanya adalah Muhammad (QS., Al fath ayat 29) namun yang mengherankan di dalam alquran surat As Shaff ayat 6, yesus atau Nabi Isa justru memberikan nama “Ahmad” yang merujuk kepada nama “Muhammad”

Allah berfirman "Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya AHMAD (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata : "Ini adalah sihir yang nyata".(Q.S. Ash Shaff : 6)

Pertanyaannya,kenapa yesus atau Isa as memberikan nama Ahmad dan bukan Muhammad yang merupakan nama formalnya ?
Jawabannya adalah karena kedekatan dan rasa cinta yang besar Nabi Isa as / Yesus kepada Nabi Muhammad saw yang menyebabkan yesus as memberikan nama khusus sebagai tanda kedekatan. Di kala orang mempunyai rasa saling mencintai bagi sesamanya, mereka selalu mencari panggilan spesial yang dengan itu mereka dapat mengekspresikan rasa cintanya tersebut.

Bahwa Nabi Muhammad saw pernah mengatakan bahwa kelak di akhir zaman yesus as akan kembali ke dunia ini dan akhirnya akan meninggal dunia, sama seperti semua nabi sebelumnya meninggal dan beliau akan dimakamkan di sebelah makam Nabi Muhammad saw di kota Madinah. Orang yang saling mencintai akan selalu ingin berdekatan.
Apa pesan illahi yang ingin disampaikan mengenai ikatan cinta antara yesus as dengan Muhammad saw tersebut diatas ? 
Ini mengajarkan bahwa di akhir zaman ini  pengikuti sejati yesus as maupun pengikut sejati Muhammad saw akan ditakdirkan untuk saling mendekat satu sama lain dalam persahabatan, rasa cinta, dan akhirnya dalam suatu aliansi dan dengan aliansi ini mereka berdua akan menghadapi musuh bersama yaitu mereka yang saat ini melakukan penindasan kepada seluruh umat manusia (QS. Al Maidah ayat 82). 
Wallahu’alam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran