Langsung ke konten utama

JIKA ANDA TAK MENANAM DI DUNIA MAKA ANDA TAK AKAN MEMANEN DI AKHIRAT


Agama mengajarkan kepada manusia bahwa dunia ini hanyalah tempat persinggahan sementara karena semua manusia pasti akan mati (QS.Al Imran ayat 185). 

Dunia ini adalah tempat untuk menanam amal kebaikan. Semua perbuatan manusia di dunia, baik atau buruk semua akan dipertanggungjawabkan nanti di akhirat. Harta, pangkat, jabatan, dan popularitas semua akan ditinggalkan sementara yang di bawa mati adalah amal kebaikan. harta, pangkat dan jabatan tidak menjamin manusia bahagia. Yang menjamin manusia bahagia adalah kalau harta, pangkat dan jabatan itu menjadi amal kebaikan.

Manusia sering gelisah dan bahkan takut kalau hidupnya miskin, sehingga segala cara dilakukan untuk menjadi kaya dan tidak kekurangan harta. Mereka bekerja siang dan malam bahkan sering melalaikan Ibadah kepada Tuhan hanya untuk mencari kekayaan. Padahal kalau manusia menyadari bahwa “Tuhan melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi bagi siapa yang Dia kehendaki (QS. Al Isra ayat 30). Maka tentunya mereka tidak perlu takut akan masalah rezeki ini. 

Jadi janganlah terlalu serius mengejar dunia tapi seriuslah mengejar akhirat. Jangan hanya memikirkan bagaimana masa depan kita di dunia tapi juga memikirkan apa bekal kita di akhirat untuk masa depan kita di sana.  Mengingat akan kematian adalah dorongan terbesar untuk lebih mengutamakan akhirat dari pada kehidupan dunia. 
Nabi saw bersabda,” perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yaitu kematian (HR. Tirmidzi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran