Apakah rumah dan kendaraanmu semakin besar dan mewah, apakah karir dan jabatanmu semakin cemerlang, apakah hartamu semakin bertambah banyak, apakah kesehatanmu selalu terjaga dengan baik Namun ternyata itu semua membuat engkau semakin jauh dari Tuhan dan engkau semakin malas menyembah-Nya, engkau malah semakin sibuk bermaksiat kepada-Nya, dan engkau tidak peduli lagi dengan anak yatim dan orang miskin yang kelaparan lalu engkau menganggap bahwa Tuhan sayang kepadamu karena engkau diberi kesuksesan itu.
ITU TANDANYA ENGKAU TERTIPU.
Sebenarnya Tuhan sedang memberimu persekot sebelum engkau dicampakkannya.
Di dalam ajaran agama Islam, suatu keadaan dimana kita semakin sukses, harta kita semakin bertambah, bisnis kita semakin menanjak, reputasi kita dihormati orang namun kita justru semakin jauh dari Tuhan itu di sebut dengan Istidraj. Istidraj adalah suatu jebakan kenikmatan dimana kita semakin diseret kepada kebinasaan (QS Al Qalam ayat 44)
Dunia ini adalah ujian bagi manusia (QS. Al Mulk ayat 2).
Ada yang diuji dengan kesulitan, kemiskinan dan penderitaan dan ada pula yang diuji dengan kenikmatan dan kekayaan. Banyak yang lolos saat diuji dengan kemiskinan namun gagal saat diuji dengan kekayaan.
Mereka yang diuji di dunia ini dengan kenikmatan dan kesuksesan namun lupa diri untuk beribadah kepada Tuhan bahkan terus tenggelam dalam dosa dan maksiat maka boleh jadi itu adalah istidraj. Tuhan membukakan pintu-pintu dunia kepada mereka, sampai batas waktu yang ditentukan.
Menjelang kematiannya maka di dunia dia akan jatuh dan diakhirat siksaan sudah menunggu kepada mereka dan akhirnya yang ada tinggallah penyesalan. Penyesalan mereka adalah,”Alangkah baiknya sekiranya dahulu (di dunia) aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini (QS. Al Fajr ayat 24)
Komentar
Posting Komentar