Langsung ke konten utama

ORANG SUKSES YANG TERTIPU


Apakah rumah dan kendaraanmu semakin besar dan mewah, apakah karir dan jabatanmu semakin cemerlang, apakah hartamu semakin bertambah banyak, apakah kesehatanmu selalu terjaga dengan baik Namun ternyata itu semua membuat engkau semakin jauh dari Tuhan dan engkau semakin malas menyembah-Nya, engkau malah semakin sibuk bermaksiat kepada-Nya, dan engkau tidak peduli lagi dengan anak yatim dan orang miskin yang kelaparan lalu engkau menganggap bahwa Tuhan sayang kepadamu karena engkau diberi kesuksesan itu. 

ITU TANDANYA ENGKAU TERTIPU.

Sebenarnya Tuhan sedang memberimu persekot sebelum engkau dicampakkannya.

Di dalam ajaran agama Islam, suatu keadaan dimana kita semakin sukses, harta kita semakin bertambah, bisnis kita semakin menanjak, reputasi kita dihormati orang namun kita justru semakin jauh dari Tuhan itu di sebut dengan Istidraj. Istidraj adalah suatu jebakan kenikmatan dimana kita semakin diseret kepada kebinasaan (QS Al Qalam ayat 44)

Dunia ini adalah ujian bagi manusia (QS. Al Mulk ayat 2). 
Ada yang diuji dengan kesulitan, kemiskinan dan penderitaan dan ada pula yang diuji dengan kenikmatan dan kekayaan. Banyak yang lolos saat diuji dengan kemiskinan namun gagal saat diuji dengan kekayaan.

Mereka yang diuji di dunia ini dengan kenikmatan dan kesuksesan namun lupa diri untuk beribadah kepada Tuhan bahkan terus tenggelam dalam dosa dan maksiat maka boleh jadi itu adalah istidraj. Tuhan membukakan pintu-pintu dunia kepada mereka, sampai batas waktu yang ditentukan. 
Menjelang kematiannya maka di dunia dia akan jatuh dan diakhirat siksaan sudah menunggu kepada mereka dan akhirnya yang ada tinggallah penyesalan. Penyesalan mereka adalah,”Alangkah baiknya sekiranya dahulu (di dunia) aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini (QS. Al Fajr ayat 24)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kew...

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejay...

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dala...