Langsung ke konten utama

BAGAIMANA HAKIKAT SURGA DAN NERAKA


Semua orang yang beragama impian terbesarnya setelah meninggal dunia adalah masuk ke dalam surga. orang yang masuk surga akan mendapatkan puncak kenikmatan dan kebahagiaan yang tidak pernah dialami manusia dalam hidupnya. Bahkan bahasa tidak dapat menyampaikan keadaan surga yang sesungguhnya, jadi walaupun betapa luas imajinasi manusia untuk menggambarkan keadaan surga itu maka dia tidak akan sanggup memotret keadaan surga yang sesungguhnya.

Alquran hanya memberikan gambaran surga dengan metafora dan perumpamaan yaitu surga adalah segala sesuatu yang menyenangkan dan membahagiakan dengan berbagai macam nikmat di dalamnya (QS. As Sajdah ayat 17).

Nikmat surga itu digambarkan oleh Nabi saw yaitu,” sesuatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga dan tidak pernah terlintas di benak manusia (HR Muslim).

Apakah kebahagiaan di dalam surga itu ?
Kebahagiaan sejati di dalam surga adalah kebahagiaan spiritual. Itulah makanya bahasa tidak bisa menggambarkan keadaan surga.

Kalau saat ini anda sangat bahagia sampai kebahagiaan anda itu membuat anda mencucurkan air mata lalu apakah anda dapat mengungkapkan sampai sejauh mana kebahagiaan anda itu dalam sebuah bahasa. Tentu bahasa tidak akan mampu menampung perasaan bahagia yang anda rasakan itu. Anda hanya akan mengatakan saya bahagia karena anda sadar bahasa apapun tidak akan dapat mengungkapkan apa yang anda rasakan.

Jadi bahagia itu spiritual. Bahagia itu ada di dalam hati. Kalau hati anda bahagia maka makanan yang masuk ke mulut anda akan terasa nikmat apalagi kalau makanan itu memang lezat dan menimbulkan selera makan anda. Tapi kalau anda tidak bahagia, hati anda sedang sedih, gelisah atau bahkan anda sakit maka apapun makanan yang masuk ke mulut anda walaupun makanan itu lezat tidak akan terasa nikmat.

Ketenangan dan kebahagiaan spiritual/batin itu diperoleh dengan kepatuhan pada nilai-nilai moral yang dilandasi oleh keimanan kepada Tuhan. Jadi kalau hati anda bersih, jauh dari sifat-sifat tercela maka anda akan bahagia secara spiritual. Kalau anda berzikir kepada Tuhan maka hati anda akan tenang (QS. Ar Ra’d ayat 28).
Nah orang yang beriman kepada Tuhan dan hatinya bersih dari sifat-sifat tercela maka puncak kebahagiaannya akan dia dapatkan di dalam surga.
“Pada hari yang harta dan anak-anak tidak lagi berguna, kecuali orang yang menghadap Allah dengan kalbu yang bersih.” (QS. asy-Syu’ara: 88—89)

Sebaliknya kalau hati anda kotor, penuh dengan kebencian, iri hati, dengki, sombong dan sifat-sifat tercela lainnya maka anda akan merasakan ketidaktenangan jiwa, penderitaan batin karena hati anda gelisah. Ketika anda tidak segera bertobat memperbaiki diri maka anda di dunia ini akan terus menderita batin dan puncak penderitaan itu akan di dapatkan di dalam neraka.
Kenyamanan atau kebahagiaan dan kesedihan atau penderitaan adalah dua keadaan yang dialami seseorang di dalam hidup ini – oleh karena itu harus ada titik puncak bagi kedua kondisi ini. Titik puncak kesenangan atau kebahagiaan ini disebut surga, dan titik puncak kesedihan disebut neraka.
Semoga Allah Yang Maha Pemurah membangun rumah untuk kita di surga. Aamiin.
Wallahu’alam bisshowab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran