Nabi Muhammad saw bersabda,"Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis Nabi saw diatas mengingatkan kepada kita agar berhati-hati dalam memilih teman karena pada dasarnya tabiat manusia adalah meniru orang di sekelilingnya. Jadi kalau kita sering berada dilingkungan yang baik, bergaul dengan orang-orang baik maka kebiasaan baik itu lambat laun akan menular kepada kita begitu pula sebaliknya. Di dalam masyarakat misalnya betapa banyak orang yang kemudian menjadi pecandu narkoba adalah akibat dari salah memilih teman ini. Bahkan akibat dari salah memilih teman ini, bukan hanya terbawa di dunia ini saja tapi juga menjadi penyesalan manusia pada hari kiamat nanti, dimana mereka mengatakan,” Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si Fulan itu teman akrab (ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an sesudah al-Qur'an itu datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak menolong manusia. (QS AL-Furqan ayat 28-29).
Di dalam kehidupan sehari-hari pertemanan itu ada tiga jenis yakni pertemanan karena adanya manfaat, pertemanan karena kesenangan, dan pertemanan karena agama. Pertemanan karena manfaat biasanya didasari motif untuk mendapatkan sesuatu seperti harta, popularitas, jabatan dan sebagainya, pertemanan karena kesenangan umumnya disatukan karena adanya kesamaan hobi yang sama. Biasanya pertemanan karena manfaat dan kesenangan ini akan berakhir setelah motif pendorongnya sudah tidak ada lagi.
Sementara pertemanan karena agama adalah didasari semata-mata ikhlas karena Allah. Mereka berteman untuk saling mengingatkan dalam kesabaran (QS. Al Ashr), untuk saling mengajak kepada kebaikan dan menjauhi keburukan (QS Luqman ayat 17) dan saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan (QS. Al Maidah ayat 2).
Pertemanan karena agama ini manfaatnya bahkan berlanjut sampai diakhirat nanti. Nabi saw bersabda, “Apabila penghuni surga telah masuk ke dalam surga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia. Maka merekapun bertanya kepada Allah, ‘Ya Rabb… Kami tidak melihat sahabat-sahabat kami sewaktu di dunia, salat bersama kami, puasa bersama kami, dan berjuang bersama kami. Maka Allah berfirman, “Pergilah ke neraka, lalu keluarkanlah sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada iman walaupun sekecil zarrah.” (HR. Ibnul Mubarak dalam kitab Az-Zuhd).
Dalam Hadist lain Nabi saw bersabda bahwa ada tujuh manusia yang akan dinaungi oleh Allah dibawah naungan-Nya pada hari tiada naungan lain selain naungan-Nya yang mana salah satunya adalah Dua orang yang saling mengasihi karena Allah bertemu dan berpisah karena Allah (HR. Bukhari Muslim).
Al-Hasan Al-Bashri berkata,“Perbanyaklah sahabat sahabat mukminmu, karena mereka memiliki syafa’at pada hari kiamat.”
Komentar
Posting Komentar