Langsung ke konten utama

IHSAN DALAM PERSPEKTIF ALQURAN

IHSAN DALAM PERSPEKTIF ALQURAN

Bahwa dalam pembahasan yang lalu telah disampaikan bahwa menurut alquran orang dianggap Islam adalah apabila dia beriman kepada Allah dan hari akhir. Apabila penerimaan itu dipadu dengan ihsan dan amal saleh, pelakunya disebut muslim.

Di dalam alquran banyak ayat yang meletakkan iman dan amal saleh berdampingan. Tidak ada iman tanpa amal saleh dan sebaliknya amal saleh tanpa iman adalah tidak memberikan manfaat kepada pelakunya.

Pada dasarnya setan mengakui Allah dan beriman pada hari akhir (kebangkitan). Bukti bahwa setan mengakui Allah dan bahwa Allahlah yang menciptakannya tergambar dalam perkatannya “Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan ia Engkau ciptakan dari tanah (QS. Al A’raf ayat 12)
Bukti bahwa setan menyakini akhirat terlihat dari perkataannya “Beri tangguhlah aku sampai mereka dibangkitkan (QS. Al a’raf ayat 14).

Namun demikian meskipun dia beriman kepada Allah yaitu mengakui Allah sebagai pencipta langit dan bumi, namun mengapa Allah tetap menyebutnya sebagai kafir (QS. Al Baqarah ayat 34) ? 
Allah swt menyebut setan sebagai kafir karena setan tidak patuh kepada Allah ketika diperintahkan untuk sujud (hormat) kepada Adam

Jadi islam harus diwujudkan dalam bentuk kepatuhan kepada Tuhan. Dengan demikian dari sini kita tahu bahwa seseorang tidak cukup hanya dengan mengakui Allah dalam arti beriman kepadaNya namun juga patuh kepada perintah dan laranganNya. Melakukan ihsan dan amal saleh adalah wujud dari melaksanakan perintahNya.

Lalu apa yang dimaksud Ihsan ?
Ihsan adalah melakukan perbuatan baik. Tuhan memerintahkan manusia agar berbuat baik (ihsan) kepada semua manusia apakah itu orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga dekat dan jauh, teman sejawat dan sebagainya (QS. An Nisa ayat 36.)

Perbuatan baik yang dilakukan manusia disamping mendapatkan pahala juga dapat menghapuskan perbuatan buruk yang pernah dilakukannya (QS. Hud ayat 114).  
Inilah yang pernah diwasiatkan oleh Nabi saw kepada Abu Dzar yaitu “bertaqwalah engkau wahai Abu dzar dimanapun engkau berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya ia akan menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Alquran memberitahukan kepada manusia bahwa mereka yang hidupnya penuh dengan Ihsan dalam arti banyak melakukan kebaikan maka dia akan dicintai dan dekat dengan Tuhan (QS. Al a’raf ayat 56).

perbuatan baik yang dilakukan di dunia ini tidaklah sia-sia. Sebagaimana manusia menanam benih maka buahnya pasti akan dipetik, maka begitu pula dengan perbuatan Ihsan, manusia akan memetik buahnya nanti pada hari akhir (perhitungan) .

Ada beberapa macam dan contoh perbuatan ihsan yang bisa dilakukan  yaitu Ihsan terhadap tempat yaitu tercermin dalam membersihkan rumah, masjid, merapihkan tempat kerja, menyapu jalanan, mematikan keran air.

Ihsan terhadap negara termanifestasi dalam bentuk menjaga lingkungan, kekayaan alam, dan mencintai negara, 

Ihsan terhadap hewan yaitu dengan tidak berlaku sadis terhadap hewan, bahkan Ketika menyembelihnya harus dengan ihsan yaitu menggunakan pisau yang tajam,

Ihsan terhadap tumbuh-tumbuhan adalah dengan cara merawat dan menjaganya, tidak menebang dan memotongnya, 

Ihsan terhadap alam adalah tidak melakukan pencemaran baik air, udara maupun bumi dan Ihsan terhadap diri yaitu dengan menjaga Kesehatan dengan baik dan seterusnya.

Allah swt berfirman“Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh (kebajikan) , kami tidak akan membebani seseorang menurut kesanggupannya. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya (QS. Al a’raf ayat 42).
Wallahu’alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran