Langsung ke konten utama

PERANG ZAMAN MODERN (INDONESIA ADALAH TARGET SASARAN

PERANG ZAMAN MODERN 
(INDONESIA ADALAH TARGET SASARAN)

Pasca perang dunia, AS dan sekutunya (NATO) menjadi penguasa global. Kalau dulu untuk menjajah dan merampok sumber daya alam suatu bangsa dilakukan dengan melakukan serangan militer terbuka (perang konvensional) maka kini pola penjajahan telah berganti dengan pola serangan asimetris yang soft, senyap dan smart. Pola perang ini karena dianggap lebih efektif dan murah maka menjadi pola yang diterapkan Amerika dan sekutunya untuk diterapkan di Negara-negara yang menjadi target kolonialisme dan imprealismenya. Skema penjajahan gaya baru ini mulai diterapkan sejak pertemuan di Bretton woods pada 1944 dengan pembentukan IMF dan world bank .

Indonesia sebagai negara dengan sumber daya alam (SDA) terkaya di dunia adalah target perang asimetris untuk tujuan imprealisme dan kolonialisme global. Memang sejak dulu Indonesia telah menjadi rebutan berbagai kepentingan kapitalisme global (spanyol, portugis, belanda dan inggris),  karena secara geografis saja, geopolitik Indonesia sangatlah spektakuler. Betapa tidak, Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki daratan dan laut yang luas dengan kandungan sumber daya alam yang sangat luar biasa.
Kepulauan Indonesia terletak di jalur laut utama antara asia bagian timur dan selatan. Selain itu Indonesia berada dipersimpangan jalan antara dua benua yaitu benua asia dan Australia dan diantara samudra pasifik dan samudra Indonesia. Sehingga Indonesia secara posisi berada dipersimpangan jalan dunia dimana bertemu berbagai bangsa, kebudayaan dan agama melalui berbagai pelayaran dan perdagangan.

Sayangnya takdir  akan nilai strategis geopolitik Indonesia kurang disadari oleh pemimpin dan elit Indonesia namun justru lebih dikenali dan dipahami oleh bangsa asing.
Saat soekarno menjadi presiden, beliau mampu memahami geopolitik Indonesia untuk kepentingan politik sehingga Indonesia kemudian menjadi Negara yang diperhitungkan dalam percaturan politik Internasional era perang dingin 1950-1960.

Mengapa Soekarno merebut kembali Irian barat (sekarang papua) dari Belanda karena beliau memahami betul nilai strategis papua, bahwa siapapun yang menguasai papua, maka akan bisa menguasai Biak sebagai pangkalan militer terbesar di Asia pasifik. Soekarno paham betul, bahwa Negara manapun yang menguasai Biak dan bermusuhan dengan Indonesia bakal mengancam kedaulatan Indonesia utamanya Indonesia timur.

Namun pasca Soekarno jatuh (yang didalangi oleh CIA), Pemimpin dan elit Politik Indonesia kembali abai dengan keuntungan letak geografis  Indonesia untuk kepentingan geopolitik dan geo ekonomi Indonesia. Indonesia kembali menjadi sasaran rebutan para kapitalisme global.

Banyak rakyat Indonesia yang terpelajar dan telah mendapatkan pencerahan kemudian bingung mengapa sumber daya alam Negara Indonesia yang begitu kaya justru sebagian besar lari ke luar negeri karena dieksploitasi oleh bangsa asing. Padahal konstitusi pasal 33 UUD 1945 mengamanatkan agar bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Indonesia.

Kita hanya dilemparkan isu bahwa karena keterbatasan dana pemerintah, minimnya tekhnologi eksplorasi dan kurangnya tenaga ahli di Indonesia menjadi kendala untuk mengelola sendiri kekayaan alam.  Bung karno pernah mengatakan bahwa berbagai tambang yang dimiliki bangsa Indonesia tidak usah terburu-buru di eksploitasi sampai bangsa Indonesia memiliki tenaga  ahli yang cukup untuk mengelolanya sendiri. Itulah yang dilakukan oleh soekarno dengan mengirim banyak pelajar Indonesia ke luar negeri untuk belajar seperti BJ. Habibie dll.

Namun anjuran Bung karno diabaikan oleh banyak elit dan pengambil kebijakan di RI ini. Yang banyak terjadi adalah monopoli kawasan tambang oleh segelintir perusahaan-perusahaan asing yang difasilitas oleh segelintir elit negeri ini bahkan blok-blok tambang yang kontrak karyanya akan berakhir terus menerus diperpanjang dengan alasan sumber daya (manusia, uang dan teknologi Indonesia belum mampu

Rakyat juga bingung mengapa UUD 1945 diamandemen yang menghapus bahwa presiden harus Indonesia asli (pribumi), rakyat bingung mengapa banyak UU yang dibuat justru pro asing dan tidak pro kepentingan nasional, apakah ini karena (konon) begitu banyaknya bantuan dollar dari asing kepada pejabat dan anggota DPR untuk menggolkan UU yang menguntungkan asing

Rakyat bingung mengapa gerakan separatis semakin berkembang di berbagai daerah, mengapa konflik antar agama semakin sering terjadi, isu perbedaan suni dan syiah di dalam Islam terus digulirkan
Terkait isu-isu yang membenturkan antara pemerintah dan rakyat, banyak tokoh agama, tokoh adat, kaum akademisi, aktivis, yang tidak menyadari bahkan larut dalam skema yang sedang dijalankan oleh kepentingan asing. Sementara mereka dengan bebas tetap mengontrol ekonomi dan menguasai sumber daya alam (SDA) kita tanpa ada anak bangsa yang mempermasalahkannya.

Banyak hal yang terjadi tanpa disadari sebenarnya adalah dampak dari perang asimetri ini atau perang tanpa kekuatan militer
Mantan Menteri Pertahanan RI Jenderal Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa perang tanpa kekuatan militer atau perang modern ini dilakukan untuk melemahkan kemampuan Negara sasaran sehingga semakin tergantung sehingga akhirnya lebih mudah ditekan. 

Adapun tahapan dari perang modern ini adalah :
tahap pertama Infiltrasi
melakukan infiltrasi melalui bidang-bidang intelijen, mliter, pendidikan, ekonomi, ideology, politik, sosial budaya/kultur dan agama, bantuan-bantuan, kerjasama di semua bidang dan media sosial

tahap kedua Eksploitasi
melakukan eksploitasi dengan melemahkan dan menguasai bidang-bidang intelijen, angkatan bersenjata, ekonomi, politik, budaya, ideology dimana semua ini adalah titik berat kekuatan suatu Negara

tahap ketiga Politik adu domba
menjalankan strategi adu domba, hal ini untuk menimbulkan kekacauan/kekerasan, konflik horizontal (SARA) dan berikutnya bertujuan agar muncul keinginan memisahkan diri dari NKRI atau separatisme dimulai dengan eskalasi pemberontakan pada akhirnya terjadi pertikaian antar anak bangsa

tahap keempat cuci otak
pada tahap brain wash atau cuci otak, mereka mempengaruhi paradigma berpikir masyarakat yakni merubah paradigma berpikir dalam bingkai kebangsaan (nasionalisme) menjadi cara pandang universal dengan keutamaan isu global seperti demokratisasi, HAM dan lingkungan dengan jalan menyusupkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari

tahap kelima Invasi/pencapaian sasaran
ketika wawasan kebangsaan suatu Negara sasaran hancur dan jati diri bangsa hilang, maka praktis Negara sasaran sudah dapat dikuasai dalam berbagai aspek kehidupan. Berikutnya tinggal membentuk Negara boneka yang diwakili oleh para komprador asing. Istilah komprador diperkenalkan oleh Soekarno untuk menyebut orang atau kelompok yang justru akan menghancurkan bangsanya sendiri dengan berbagai alasan dan pembenaran. Mereka ini boleh jadi tidak sadar terjebak dalam skema strategis asing untuk menguasai kekayaan alam dan mengendalikan ekonomi Negara kita.
Komprador ini bisa dari LSM yang mendapat kucuran dana dari negara asing, lembaga donor, perorangan, politisi/tokoh serta media mainstream yang berafiliasi kepada asing

Pola perang asimetris
Dalam perang asimetris biasanya diawali dengan menyebarkan isu oleh pihak-pihak terkait (LSM dan atau sosok tertentu) yang mereka ini mendapatkan kucuran dana. Ketika hendak memulai isu, tidak sedikit LSM didirikan, atau media online tertentu dilaunching untuk membuat isu guna membentuk opini publik. 
Dalam aksi jatuhkan soeharto, isu yang ditebar ditengah-tengah masyarakat adalah KKN soeharto dan kroninya. Di Timur tengah dengan Arab spring, isunya tidak jauh berbeda dengan Indonesia yaitu kemiskinan, korupsi, demokrasi, pemimpin otoriter dll. Isu disebar untuk dijadikan agenda.

Tahap kedua dari perang asimetris adalah mengusung tema/agenda. Setelah dibombardir dengan isu-isu maka selanjutnya adalah mengusung tema/agenda. Di Indonesia temanya adalah gerakan massa untuk jatuhkan soeharto dari kekuasaannya

Tahap ketiga atau akhir adalah mengendalikan system ekonomi dan SDA di negara target. 
Setelah mereka berhasil menjatuhkan penguasa yang tidak bisa dikendalikan maka dipasanglah orang atau kelompok yang bermain pada tataran kebijakan Negara. 
Inilah skema penjajahan gaya baru, sebagaimana doktrin yang pernah diucapkan oleh Henry Kissinger di panggung politik global : “control oil and you control nations, control food anda you control the people “ (control minyak maka anda mengendalikan Negara, kendalikan pangan maka anda menguasai rakyat)

Jadi kolonialisme atau imprealisme baru ini dilakukan dengan tujuan untuk mengendalikan ekonomi dan SDA Negara sasaran melalui infiltrasi dan penetrasi modal asing dan penguasaan asset-aset industry. Pintu masuk mereka adalah melalui politisi atau agen-agen mereka di Negara tersebut (proxy), mereka ini karena kerakusan untuk menjadi kaya dan berkuasa rela berkhianat kepada bangsanya dengan menjadi komprador asing.

Bagaimana kita bisa mengidentifikasi pejabat/elit yang mereka memperjuangkan kepentingan asing ?
Untuk mencermati itu kita bisa melihat dari statement dan kebijakan-kebijakannya, kenapa ? karena perilaku/kebijakan jelas merupakan cermin dari motivasi (tujuan tersembunyi)-nya!

Konflik yang diciptakan
Jika sebuah Negara terdapat banyak keanekaragaman baik secara etnis, agama, atau madzhab dalam agama, kultur maupun perbedaan sejarah maka perilaku kolonialime baru cenderung menunggangi kondisi tersebut dengan melakukan politik memecah belah. Contoh rill penerapan metode ini adalah  Yugoslavia yang merupakan Negara yang memiliki wilayah yang terdiri dari beberapa suku dan agama. Akibat politik adu domba Yugoslavia akhirnya terpecah-pecah menjadi beberapa Negara kecil berdasar etnis dan agama yaitu Bosnia, Herzegovina, kroasia, montonegro, Serbia, Albania, dan Kosovo.

Teorinya ketika Negara-negara tersebut menjadi kecil maka akan lebih mudah untuk mengambil sumber daya alam (SDA). Ibarat kue kalau dalam potongan-potongan kecil maka akan lebih mudah dilahap

ANCAMAN BAHWA INDONESIA AKAN DIPECAH MENJADI BEBERAPA NEGARA
Bahwa pada tahun 1998 yang lalu ada isu bahwa Indonesia akan dipecah-pecah menjadi beberapa Negara. Ini adalah rekomendasi Rand Corporation kepada Presiden Amerika serikat saat itu Bill clinton yang kemudian diserahakan kepada pentagon (Departemen pertahanan Amerika serikat). Rencanya Indonesia akan dipecah menjadi 6 negara yaitu Timor-timor (sudah memisahkan diri), Papua, Aceh, Kalimantan, Riau.

Tampaknya pemecahan Indonesia ini dimulai dari pemberlakuan system politik multipartai, otonomi daerah, pemilu langsung dll yang terus menciptakan konflik yang tiada henti.
Bahwa rencana tersebut (kemungkinan) telah berjalan sejak peristiwa sambas, sampit, Ambon, Poso dan lain sebagainya. Namun rencana tersebut gagal. Saat kasus Arteria Dahlan yang dianggap menghina orang sunda terkait marahnya dia dengan Kajati Jawa barat yang menggunakan bahasa Sunda, Aktifis jawa barat yang dinggap menghina warga dayak di Kalimantan, atau seorang ustad yang dianggap menghina orang jawa, tampaknya tanpa sadar kita sedang digiring kepada perpecahan ini kembali.
LSM, ormas, lembaga di dalam negeri menerima suntikan dana dari asing untuk menyebarkan isu di dalam negeri sesuai yang mereka inginkan. 

Bahwa bukan rahasia lagi bahwa lengsernya pak harto oleh gelombang reformasi  sebenarnya merupakan perang asimetris yang dijalankan barat (AS dan sekutunya) yang dibantu oleh elemen dalam negeri dengan bahan isu berupa KKN.
Spektrum atau medan peran asimetris sangatlah luas meliputi segala aspek kehidupan mulai dari ekonomi, politik, sosial budaya dan hankam.

Media massa yang berafiliasi (karena mendapat suntikan dana) dari asing. Isu radikalisme Islam yang selalu diberitakan media massa adalah salah satunya
Dulu Timor-timor lepas isunya adalah tidak meratanya pembangunan, pelanggaran HAM, lalu ketika ada campur tangan AS dan Australia untuk melepaskan diri dari Indonesia maka timor-timor kemudian lepas.
Lalu separatisme aceh, Papua isunya adalah primordialistik, HAM dan kue pembangunan yang tidak adil oleh pemerintah pusat
Tampaknya upaya untuk memecah belah bangsa Indonesia sedang berjalan namun karena sifatnya massif, sistematis, bahkan senyap maka tidak disadari oleh mayoritas anak bangsa termasuk para politisi yang selalu rebutan kekuasaan itu. Pemecah belahan dari sisi luar melalui konflik antar anak bangsa sedang dari sisi dalam melalui system politik yang diterapkan dalam konstitusi Negara.

Kalau ini tidak disadari segera oleh segenap komponen bangsa maka bisa jadi Indonesia hanya tinggal kenangan
Wallahu’alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran