Langsung ke konten utama

IBADAH DALAM ALQURAN

IBADAH DALAM ALQURAN

Tuhan menciptakan manusia adalah semata-mata untuk beribadah (QS. Adzariyat ayat 56). 

Maka dari itulah semua Nabi dan Rasul yang diutus Allah swt. sejak Nabi Nuh as sampai Nabi terakhir yaitu Muhammad saw adalah mengajak manusia untuk beribadah kepada Allah (QS. Al Anbiya ayat 25)

Ibadah bukan hanya ritual berupa shalat, zakat, puasa dan Haji tapi seluruh aspek kehidupan manusia dalam hubungan dengan Tuhan, manusia dan alam adalah ibadah. Ketika kita menganggap bahwa ibadah hanyalah ritual sebagaimana yang tercakup dalam rukun Islam maka kita akan menilai ukuran keagamaan seseorang hanya dilihat dari shalat, puasa dan hajinya. Islam akhirnya terpisah dari moral (akhlak) dan Ketika rukun Islam dipisahkan dengan moral maka yang terjadi adalah penjungkirbalikkan nilai-nilai. Ada orang yang rajin shalat dan puasa namun akhlaknya buruk, ada orang yang selalu umroh namun korupsi terus dilakukan dan sebagainya. Padahal akhlak ini adalah wasiat yang utama dari Tuhan kepada para Nabi dan rasul untuk disampaikan kepada manusia (QS. Al an’am ayat 151,152,153). 

Dengan demikian ibadah mencakup seluruh aspek dalam kehidupan manusia di dunia sebagai hamba Tuhan. Ibadah sebagaimana dijelaskan diatas bukan hanya ritual seperti shalat, puasa dan haji. Iblis/setan tidak mempunyai tempat di masjid, gereja, sinagog, biara sehingga dia sulit menggoda manusia ditempat itu tapi iblis hadir dipasar, dikantor dan tempat-tempat lain yang didalamnya mencakup seluruh bidang ibadah. Apabila kita hendak mencari iblis/setan maka jangan dicari di masjid tapi carilah dalam perilaku memakan harta anak yatim, meringankan takaran dan timbangan, memelihara perjanjian, sumpah dan hutang. Iblis berkata “saya benar-benar akan (menghalang-halangi mereka dari jalanMu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang, dari kanan dan kiri mereka (QS. Al a’raf ayat 16,17)

Ibadah ini adalah ajaran Islam yang diwasiatkan Allah kepada para Nabi dari Nabi Nuh as, Ibrahim, Musa dan Isa as yang terus berlanjut sampai disempurnakan oleh Nabi Penutup yaitu Muhammad saw. Nabi saw bersabda,” sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan keagungan Akhlak (moral)

Ibadah kepada Allah itu terwujud dalam bentuk perintah-perintah dan larangan-larangan Allah.
Adapun ibadah-ibadah yang diperintahkan maupun yang dilarang kepada seluruh masyarakat manusia yang beriman kepada Allah, Hari akhir (Islam), tanpa peduli pada nama (agama) yang dilekatkan pada mereka adalah :
(1) Perintah berbakti kepada orang tua (QS. Al isra ayat 23, QS. Al Ankabut ayat 8, QS.Luqman ayat 12, QS. Al Ahqaf ayat 15, QS. Al Baqarah ayat 83)
(2) Tidak membunuh anak (aborsi) karena desakan kemiskinan atau karena kebodohan (QS.Al an’am ayat 151, QS. Al Isra ayat 31)
(3) Tidak melakukan Tindakan keji (QS Al a’raf ayat 80,82, QS. Al An an’am ayat 151, QS. An Nisa ayat 15,16, QS. Al Isra ayat 32)
(4) Tidak membunuh kecuali karena alasan yang benar (QS. Al Maidah ayat 32, QS. Al isra ayat 33, QS. Al furqan ayat 68)
(5) Menyantuni anak yatim dan menjaga harta bendanya (QS. Al an’am ayat 152, QS. Al Baqarah ayat 83, QS. An nisa ayat 127)
(6) Bersikap adil dalam menimbang, janji dan perilaku (QS. Al an’am ayat 152, QS. Ar Rahman ayat 9, QS. Al Mutafifin ayat 1,2,3. QS. Al a’raf ayat 85)
(7) Tidak merugikan hak-hak orang lain (QS. Hud ayat 85, QS. Al Baqarah ayat 282)
(8) Tidak membuat kerusakan di bumi (QS. Al a’raf ayat 74, 142, QS. Al Baqarah ayat 11, QS. Al Maidah ayat 33)
(9) Adil dalam memberi hukum (QS. An nisa ayat 58,135, QS. Al Maidah ayat 8, 42,43)
(10) Memenuhi janji Allah (QS. Ar Ra’d ayat 25, QS. Al Imran ayat 77)
(11) Menunaikan amanat (QS. An nisa ayat 58, QS. Al mu’minum ayat 8)
(12) Menjaga kemaluan kecuali kepada pasangan yang halal (QS. Al mu’minum ayat 5,6)
(13) Mengharamkan barang yang memabukkan dan menjauhi efek negatifnya, mengharamkan perjudian, berhala dan menjauhi efek negatifnya (QS. Al Maidah ayat 90, QS. Al Hajj ayat 30)
(14) Melaksanakan waris (QS. An nisa ayat 11, 12)
(15) Memberi wasiat kepada kerabat dan istri (QS.Al Baqarah ayat 180, 240)
(16) Mengadopsi anak
(17) Tidak menuduh orang (yang berkeluarga) berbuat zina (QS. A Nur ayat 4,23)
(18) Menghilangkan beban orang buta, orang pincang, orang sakit dan membolehkan mereka makan (QS. An Nur ayat61)
(19) Menutup aurat (QS. An Nur ayat 30,31)
(20) Memasuki rumah orang lain dengan sopan, dengan meminta ijin (QS. An Nur ayat 27,28,29)
(21) Meminta izin orang tua Ketika mau masuk kamar tidurnya (QS. An Nur ayat 58,59)
(22) Berbuat baik (ihsan) kepada keluarga dekat (QS. An Nur ayat 22, Al Baqarah ayat 180
(23) Berbuat ihsan kepada fakir miskin (QS. At Taubah ayat 60, QS. Al Fajr ayat 18, QS. Ar Rum ayat 38)
(24) Berbuat baik (ihsan) pada tetangga dekat maupun jauh (QS. An Nisa ayat 36)
(25) Berbuat baik pada orang yang dalam perjalanan, orang serumah dan teman sejawat (QS. An Nisa ayat 36, QS. At Taubah ayat 40)
(26) Berbuat baik pada ibnu sabil (QS. Al Baqarah ayat 177, QS. Al anfal ayat 41, QS. At Taubah ayat 60)
(27) Tidak menghina orang lain (QS. Al Hujurat ayat 11, QS. Al an’am ayat 10)
(28) Tidak mencela diri sendiri (QS. Al hujurat ayat 11)
(29) Tidak memberi orang lain gelar, atau sebutan yang tidak baik (QS. Al Hujurat ayat 11)
(30) Memberikan tempat luang, atau tempat duduk kepada orang yang membutuhkan tempat duduk seperti orang hamil atau orang tua (QS. Al Mujadalah ayat 11)
(31) Menjatuhkan kaffarah atas (pelanggaran) sumpah yang disengaja dan memaafkan kesalahan yang tidak disengaja (QS. At Tahrim ayat 2, QS. Al Baqarah ayat 225)
(32) Berbuat adil dalam berinfaq baik dalam skala pribadi maupun sosial (QS. Al isra ayat 29, QS. Al furqan ayat 67)
(33) Mengharamkan riba  (Al Imran ayat 130)
(34) Menjalankan hukuman (hudud), qisas bagi pembunuhan (di kala perang)
(35) Larangan untuk bergunjing (QS. Al hujurat ayat 12)
(36) Larangan mencari-cari kesalahan orang lain (QS. Al hujurat ayat 12)
(37) Dalam hal makanan, mengharamkan makan bangkai, darah, daging babi dan segala yang disembelih selain karena Allah kecuali dalam keadaan terpaksa (QS. Al maidah ayat 3, QS. Al an’am ayat 145)
(38) Menyebar salam perdamaian (QS. Al Baqarah ayat 208, QS. An nisa ayat 94, QS. Al anfal ayat 61,
(39) Memenuhi perjanjian (QS. Al Maidah ayat 1)
(40) Segera melunasi hutang dan kewajiban (QS. Al Baqarah ayat 282)

Manusia yang mentaati perintah dan larangan Allah diatas maka dikatakan kepada mereka “Barang siapa yang mentaati Allah dan Rasul, mereka akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para Nabi, siddiqin, syuhada, dan salihin. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya (QS. An nisa ayat 69)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran