Langsung ke konten utama

MEMAHAMI MAKNA PUASA DAN POLEMIK SHALAT TARAWIH

MEMAHAMI MAKNA PUASA DAN POLEMIK SHALAT TARAWIH

“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa (QS. Al Baqarah ayat 183).

Allah berfirman dalam hadis qudsi, “puasa untukku dan aku sendiri yang akan membalasnya”. 

----

Setiap tahun ketika memasuki bulan Ramadhan Umat Islam diperintahkan Allah swt untuk melaksanakan puasa selama sebulan penuh. Sebagai orang yang beriman, tidak ada pilihan lain anda harus patuh pada perintahNya. Anda harus berpuasa dimana anda tidak boleh makan, minum dan berhubungan seks dengan Istri anda sejak waktu fajar hingga matahari terbenam. Tentu ada pengecualian dimana anda boleh tidak berpuasa jika anda sedang bepergian dan atau anda sedang sakit, namun ketika perjalanan anda telah selesai  atau kesehatan anda sudah pulih kembali, maka anda harus menggantinya di hari lain sebanyak jumlah hari yang anda tinggalkan tidak berpuasa. Adapun yang kondisi badannya menjadikan ia mengalami kesulitan berat bila berpuasa, baik karena usia lanjut atau penyakit yang diduga tidak akan sembuh lagi atau pekerjaan berat yang mesti dan harus dilakukannya sehingga bila ia tinggalkan menyulitkan diri atau keluarga yang ditanggungnya, maka jika ia tidak berpuasa wajib membayar fidyah yaitu memberi makan seorang miskin setiap hari ia tidak berpuasa.

Bahwa Allah memerintahkan kaum muslimin berpuasa karena puasa ini juga diwajibkan atas umat sebelum mereka. siapa mereka itu? salah satunya adalah kepada kaum yahudi yang Allah menurunkan kitab taurat kepadanya. 
 
Saat baru tiba di Madinah Nabi Muhammad saw dan kaum muslimin shalat menghadap ke yeruselem dan berpuasa bersama-sama dengan orang-orang yahudi pada hari-hari yang telah ditentukan untuk berpuasa sesuai dengan hukum pada kitab taurat. Hukum berpuasa dalam kitab taurat adalah berpuasa tidak makan dan minum semalaman yaitu sejak terbenamnya matahari sampai terbenam matahari berikutnya. Selama berpuasa mereka juga dilarang bercampur dengan Istrinya.

Mengapa Nabi saw dan kaum muslimin pada awalnya shalat menghadap ke Yeruselem dan berpuasa mengikuti hukum puasa dalam kitab taurat ? 
Allah ingin agar kaum Yahudi yang ada di Madinah berpikir, mengapa Muhammad dan kaum muslimin shalat menghadap yeruselem sesuai dengan kiblat mereka dan berpuasa mengikuti hukum dalam kitab taurat ? Oh, tentunya dia membawa agama yang sama sebagaimana yang diturunkan kepada Ibrahim dan Musa, Muhammad ini tentu seorang nabinya Tuhan karena dia mengikuti Taurat. 

Tapi mata hati mereka buta karena ditutupi oleh kesombongannya. mereka tetap tidak mengakui Muhammad sebagai Nabi setelah diberi kesempatan beberapa waktu untuk berpikir, maka sekitar 18 bulan setelah hijrah di Madinah, Allah kemudian menurunkan wahyu alquran kepada Nabi Muhammad saw yang mewajibkan puasa pada bulan ramadhan (QS. Al Baqarah ayat 185).

Kini kaum muslimin tidak lagi mengikuti hukum puasa orang yahudi dalam kitab taurat tapi mengikuti hukum puasa dalam Alquran yaitu  “makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam yaitu fajr (QS. Al Baqarah ayat 187). 
sekarang hukum puasa adalah dimulai dari fajar dan berakhir pada saat matahari tenggelam, diwajibkan setiap hari selama satu bulan penuh. Dan sekarang kaum muslimin diperbolehkan juga pada malam hari bulan ramadhan untuk berhubungan seks dengan istri mereka. “telah dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa untuk bercampur dengan istrimu. (QS. Al Baqarah ayat 187).

Mengapa Allah mengganti hukumnya, dulu kaum muslim mengacu pada kitab taurat tidak boleh berhubungan seks dengan istri mereka pada malam hari saat berpuasa, sekarang hukum puasa di dalam alquran diperbolehkan ?
Allah maha bijaksana. saat siang mendekati malam, saat lelaki mendekati wanita ada kesenangan, ada energi listrik di udara, dan saat siang akhirnya menemui malam, matahari akan jatuh ke pelukan malam seperti bola api jatuh. Ada waktu untuk istirahat dan tidur. Ada waktu untuk cinta. Dan saat siang masuk dalam pelukan malam, perhatikan apa yang terjadi. ini adalah kekuatan hasrat antara lelaki dan perempuan

Allah mengetahui apa yang kamu pikirkan kaum muslimin. Allah mengetahui engkau tidak bisa menahan nafsumu ketika berdekatan dengan istrimu pada malam hari, oleh karena itu Allah mengetahui apa yang kamu lakukan secara diam-diam ketika kamu berpuasa pada malam harinya, karena itu Allah mengampuni kamu, memaafkan kamu tanpa kamu harus mengakui apa yang telah kamu lakukan. Maka sekarang campurilah istri-istri kalian Pada malam hari di bulan Ramadhan. 
Hukum baru ini membuat seluruh kaum muslimin penduduk madinah tersenyum karena hukum baru dalam alquran ini lebih baik daripada hukum puasa yang ada dalam taurat.

Dulu Kaum muslim shalat menghadap ke yeruselem sama dengan kiblat kaum yahudi. Dulu kaum muslim berpuasa dengan hukum puasa yang sama dengan umat yahudi dalam kitab taurat, dan sekarang kaum muslim diperintahkan Allah agar shalat menghadap ke Kabah (QS Al baqarah ayat 144) dan berpuasa sesuai hukum baru di dalam alquran. Hukum baru ini juga membuat kaum muslimin menjadi umat yang baru dimana sebelumnya mereka dengan yahudi membentuk satu umat. 
Allah swt berfirman “Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah (QS. Al Imran 110)

 “Bagi setiap umat ada kiblat yang dia menghadap ke arahnya. Maka, berlomba-lombalah kamu dalam berbagai kebajikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah: 148)

PUASA DI DALAM ALQURAN 

Mengapa Allah swt mewajibkan kaum muslimin diseluruh dunia untuk berpuasa selama sebulan penuh pada bulan ramadhan. Apa hikmah yang bisa dipetik dari perintah berpuasa ini? 

PERTAMA, 
Allah swt. mewajibkan  berpuasa untuk mendidik kita agar menjadi orang yang bertaqwa (QS. Al Baqarah ayat 183). 
Tidak ada yang tahu ketika anda berpuasa, tidak ada juga yang tahu kalau anda tidak berpuasa, yang mengetahui anda berpuasa atau tidak hanyalah diri anda sendiri dan Allah swt.  Jadi ketika anda berpuasa dimana anda menahan diri untuk tidak makan dan minum serta berhubungan suami istri sejak fajar hingga terbenamnya matahari, berarti ada kesadaran yang mendalam dalam diri anda bahwa Allah melihat anda. Anda tidak mau berpura-pura sedang berpuasa dihadapan manusia karena Allah melihat anda. Anda takut tidak berbuat jujur di hadapanNya. Jadi kejujuran yang tertanam di dalam diri anda itulah proses menjadi taqwa. 
“Dan Dia bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan (QS. Al Hadid ayat 4).

Puasa dalam bahasa arab disebut shawm atau shiyam artinya  menahan diri. kenapa anda dilatih untuk menahan diri?  
karena kelemahan manusia yang terbesar adalah ketidaksanggupan menahan diri. Anda tidak sanggup  menahan diri dari dorongan seks sehingga anda perturutkan dorongan itu walaupun ketempat yang haram, anda tidak sanggup menahan diri dari melampiaskan kemarahan kepada orang lain sehingga keluar perkataan kotor dan menyakitkan dari lidah anda.
Rasulullah SAW bersabda “siapa saja yang tidak bisa meninggalkan perkataan dan perbuatan kotor, maka Allah tidak membutuhkan puasanya walaupun orang itu meninggalkan makan dan minum (HR Bukhari).

Peringatan Rasulullah tersebut kini menyadarkan anda bahwa Ketika anda tidak mampu menahan diri, maka Allah tidak akan menerima puasa anda. maka kini  anda mulai berhati-hati, anda tidak ingin puasa anda sia-sia. Anda tidak ingin perjuangan anda menahan lapar dan haus menjadi tidak bernilai.  Anda mulai waspada dan hati. Kewaspadaan dan kehati-hatian anda untuk meninggalkan larangan Allah itulah Taqwa. kini anda telah memetik buah dari puasa. puasa awalnya adalah kejujuran anda untuk tidak makan dan minum  serta berhubungan seks dari waktu fajar hingga terbenamnya matahari dan ujungnya adalah kehati-hatian dari melanggar larangan Allah yang membatalkan puasa anda.
Umar Bin Khattab pernah bertanya kepada Ubay Bin Ka’ab, “ Wahai Ubay, apa makna taqwa?” Ubay yang ditanya justru balik bertanya. “Wahai Umar, pernahkah engkau berjalan melewati jalan yang penuh duri?  Umar menjawab “tentu saja pernah.” Apa yang engkau lakukan saat itu, wahai Umar? Lanjut Ubay bertanya. “tentu saja aku akan berjalan hati-hati,” jawab Umar. Ubay lantas berkata,” itulah hakikat taqwa.” ya taqwa adalah anda semakin berhati-hati jangan sampai kaki anda menginjak duri-duri larangan Allah SWT.

Anda takut melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah karena anda sadar bahwa semua amal perbuatan akan dimintai pertanggung jawabannya di akhirat nanti. Anda sadar bahwa hidup berasal dari Allah dan akan kembali kepadaNya.

Inilah hikmah puasa pertama yaitu melatih kejujuran dan menahan diri dari melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah swt.

KEDUA
Allah swt. Mewajibkan atau memerintahkan anda berpuasa supaya anda kembali kepadaNya, Kembali mengingat bahwa anda berasal dariNya. Selama 11 bulan boleh jadi anda banyak melupakan Dia. Anda sibuk memburu harta sehingga jiwa anda kering. Selama  bulan ramadhan ini Dia meminta anda untuk berpuasa tidak makan dan minum serta berhubungan seks dari waktu fajar sampai matahari terbenam. 

Apa maknanya? Dia ingin membersihkan tubuh fisik anda dari racun-racun makanan yang terus menerus anda masukkan kedalamnya supaya kembali sehat, tapi ini bukan esensi puasa yang sebenarnya. Esensi  puasa yang sebenarnya adalah anda menahan hawa nafsu  supaya jiwa anda kembali tenang dan damai . Ya ketenangan ini yang banyak dicari manusia, mereka mendatangi gunung, lembah dan sungai serta tempat-tempat lainnya di dunia ini untuk mencari ketenangan. mereka mencari ketenangan dan kedamaian karena jiwa mereka gelisah, tersesat tidak tahu jalan pulang.

Anda memiliki tubuh fisik namun anda juga mempunyai apa yang disebut dengan Nafs atau jiwa (QS As Syams ayat 7). Nafs atau jiwa itulah diri anda yang sebenarnya. Tubuh fisik anda  adalah kendaraan jiwa anda. Tubuh fisik yang anda gunakan mencari harta, makan, rekreasi dan anda perindah suatu saat nanti akan membusuk dimakan ulat. Tapi Nafs/Jiwa anda akan tetap abadi. Nafs/jiwa inilah yang kelak akan berdiri di hadapan Allah swt di hari perhitungan untuk di adili. semoga Allah swt mengasihani jiwa kita pada hari pembalasan itu.

Maka dari itu apabila anda hanya berpuasa tidak makan dan minum serta dari berhubungan suami stri sementara anda tidak menahan diri dari hawa nafsu, anda masih suka  menindas dan menyakiti hati manusia, anda masih suka menipu dan lain sebagainya maka puasa anda sia-sia. Nabi saw mengatakan “banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan haus”.

Maka dari itulah anda diperintahkan Allah berpuasa karena dia ingin mensucikan jiwa anda Kembali. Nafs/Jiwa anda yang selama 11 bulan  ini menyuruh dan cenderung untuk melakukan kejahatan maka anda bersihkan atau sucikan Kembali. Allah swt berfirman“beruntunglah orang-orang yang mensucikan diri (QS. Al a’la ayat 14).  

Bahwa dengan menahan diri dari makan, minum, hubungan seks dan dari melanggar larangan-larangan Allah maka anda mulai menjalani proses tazkiah/pensucian yang mana setelah proses itu seluruh tindak kejahatan yang pernah anda lakukan terefleksikan kembali ke diri anda. Refleksi/perenungan itu menimbulkan penyesalan. Ya ketika anda mulai menyesali semua dosa-dosa yang pernah anda lakukan. kemaksiatan yang pernah anda lakukan maka itu akan melahirkan rasa hina dan penyesalan dalam diri anda. 
Anda bermunajat kepadaNya “Ya Allah sungguh ketika aku bermaksiat kepadaMu, aku tak bermaksiat kepadaMu karena kecongkakanku kepadaMu, akan tetapi karena aku memiliki kelemahan yang telah ditetapkan padaku maka ampuni aku, aku bertobat kepadaMu.

Ketika penyesalan itu datang, anda mulai banyak beristighfar, anda mulai banyak beribadah, anda mulai bangun malam sholat tarawih/tahajud, sholat Duha, berzikir, bersedekah, dan amalan ibadah lainnya hingga nafs/jiwa anda kembali tenang (Al qiyamah ayat 2).  
Jiwa anda tenang karena sudah tahu jalan pulang, kini tidak gelisah lagi. Dan ketika anda bisa istiqomah beribadah kepadaNya, dan Allah kemudian ridho dengan perjalanan anda mendekatkan diri kepadaNya, maka ketika anda kemudian meninggalkan dunia ini maka Allah swt. akan menyambut anda dengan ungkapan “Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada TuhanMu dengan hati yang ridha dan diridhaiNya, maka masuklah kedalam golongan hamba-hambaKu, dan masuklah kedalam surga-KU (QS. AL Fajr ayat 27-30).

KETIGA
Puasa adalah pelatihan untuk menyehatkan kembali jasmani dan rohani anda. Ada orang-orang non muslim yang iri dengan umat Islam karena adanya bulan puasa ramadhan, karena mereka mengerti manfaatnya bagi kesehatan jasmani. tapi yang lebih penting dari itu adalah dengan puasa, rohani anda kembali diarahkan pada Allah. mungkin selama sebelas bulan anda sibuk mengejar dunia sehingga anda melupakan sisi spiritual anda. hati anda sakit yang membuat anda malas beribadah. Nah dibulan Ramadhan ini  hati anda disehatkan kembali dengan berpuasa, melaksanakan shalat tarawih atau tahajud,  mengeluarkan sedekah, dan menjauhi segala bentuk perbuatan dosa dan maksiat.

Di dalam bulan Ramadhan salah satu amalan yang dianjurkan untuk anda lakukan adalah membaca dan mempelajari Alquran.  Ketika anda terus membaca dan mengkaji Alquran dan kemudian Allah swt. menerima bacaan Alquran anda maka Allah akan memberikan nur/cahaya di dalam hati anda. Oleh karena itu biasakan terus membaca Alquran dan mohonlah kepada Allah agar dia berkenan memberikan cahayaNya ke dalam hati anda.

Ketika anda berpuasa, anda juga dianjurkan diakhir bulan ramadhan untuk  melakukan itikaf, tinggal dimasjid  merenung. Dulu sebelum diangkat sebagai Nabi,  Muhammad saw biasa pergi ke gua digunung untuk menyendiri dan merenung disana. Ketika anda pergi ketempat-tempat sepi, menyendiri berarti anda menarik diri anda dari urusan dunia. ada filosofi dan rasionalitas dibelakangnya dimana ketika anda menarik diri dari dunia, tabir yang menutupi hati anda dan tabir yang menutupi mata anda akan mulai lepas dan anda akan mulai melihat dunia dengan perspektif berbeda. Anda tidak lagi terpesona dengan dunia bahkan mungkin dunia dalam pandangan anda terlihat jelek. selama ini anda memandang dunia sangat cantik tapi sekarang anda melihatnya jelek berarti kecantikan dunia ini adalah tipuan dan ketika anda menyadari itu anda mulai berhati-hati dengannya. kenapa? karena hati anda telah melihat dimana sebelumnya buta. Anda dibutakan oleh materialisme sehingga hidup anda hanya untuk dunia saja. sekarang hati anda bisa melihat bahwa ada kehidupan yang sebenarnya setelah anda meninggalkan dunia ini. 

KEEMPAT
Pada bulan ramadhan salah satu amalan sunnah yang dianjurkan dilaksanakan umat Islam adalah melaksanakan shalat tarawih. Allah swt berfirman “Dan pada sebagian malam lakukanlah shalat tahajjud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji (QS. Al Isra ayat 79).

Shalat tarawih ini sebenarnya adalah shalat tahajud yang diperintahkan oleh Allah kepada kaum muslimin (QS. Al Isra ayat 79). Namun pada saat dikerjakan pada bulan Ramadhan mereka menyebutnya tarawih. Tarawih sendiri berasal dari kata tarwihah yang berarti istirahat, artinya shalat yang dikerjakan dengan rileks dan santai yang diselingi dengan istirahat. 

Umumnya umat Islam Indonesia membedakan antara Shalat tahajjud, shalat tarawih, dan shalat witir. sebagian mengatakan bahwa shalat tarawih hanya dikerjakan di bulan ramadhan sedangkan diluar ramadhan tidak ada tarawih, sementara shalat tahajjud hanya dikerjakan sesudah tidur dan sebagainya. sedangkan witir adalah shalat yang rakaatnya ganjil. 
Padahal Qiyamul lail, Shalat tahajjud, shalat tarawih, dan shalat witir maknanya adalah sama yaitu shalat yang dikerjakan pada  malam hari sesudah shalat isya. Adapun dalil alquran dan hadis yang dipakai untuk shalat Shalat tahajjud, shalat tarawih, dan shalat witir adalah sama.

Allah SWT. memerintahkan Umat Islam untuk mengisi malam hari dengan melaksanakan shalat. “Dan pada sebagian malam lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji (QS. Al Isra ayat 79).

Pada sebagian malam lakukanlah shalat tahajjud artinya anda bisa melaksanakan shalat tahajjud pada awal malam, pertengahan malam atau diakhir malam sampai masuk waktu fajar. kapan malam hari untuk melaksanakan shalat tersebut yaitu sesudah shalat Isya. kalau sesudah shalat Isya maka shalat malam itu dilaksanakan di awal malam. Nah tarawih yang dilaksanakan sesudah shalat Isya ini adalah shalat tahajud yang dikerjakan di awal malam. Dikatakan tarawih karena artinya dilaksanakan dengan rileks dan santai, tidak terburu-buru. Kebiasaan sahabat dahulu Ketika bulan Ramadhan mereka masih melaksanakan shalat malam (tahajud) dengan sendiri-sendiri di masjid, dan dilakukan dengan santai misalnya setelah shalat dua rakaat mereka biasanya berdoa, berzikir dan atau membaca alquran dan setelah itu mereka shalat lagi dan seterusnya. Inilah yang disebut tarawih. Baru setelah masa khalifah Umar Bin khattab mereka disatukan dalam shalat berjamaah.

LALU MENGAPA ADA ISTILAH SHALAT QIYAMUL LAIL, SHALAT TAHAJUD, SHALAT TARAWIH DAN SHALAT WITIR ?
Istilah qiyamul lail yang secara bahasa artinya berdiri di waktu malam, adalah karena shalat yang dilaksanakan di malam hari itu berdirinya mendominasi atau lama berdirinya. Inilah yang dilakukan dan dipraktekkan oleh Nabi Muhammad saw dan para sahabat sehingga disebut qiyamul lail. Mereka melaksanakan shalat malam itu dengan bacaan-bacaan alquran yang Panjang.

Sedangkan tahajjud secara bahasa artinya tidak tidur.  Jadi apabila anda berdiri pada malam hari untuk shalat dan orang lain pada tidur maka disebut shalat tahajjud.  Shalat tahajud ini adalah shalat yang dilaksanakan dimalam hari,  entah itu diawal malam, tengah malam atau diakhir malam. Jadi disebut tahajud karena anda tidak tidur untuk shalat. Jadi shalat tahajjud tidak ada kaitannya dengan harus tidur terlebih dahulu. 

Lalu mengenai tarawih. Kata tarawih sendiri berasal dari bahasa Arab, yaitu bentuk jamak dari kata tarwihah yang berarti istirahat. Dulu para sahabat setiap selesai melaksanakan shalat dua rakat atau empat rakat pada malam hari di bulan ramadhan biasanya diselingi dengan istirahat. Makanya disebut shalat tarawih. jadi shalat tarawih itu artinya shalat yang dilaksanakan dengan santai, dengan rileks karena diselingi istirahat. jadi kalau anda shalat malam dengan terburu-buru maka itu sebenarnya bukan tarawih.

jadi kesimpulan dari istilah shalat qiyamul lail, tahajud, tarawih dan witir adalah anda melakukan shalat malam dengan berdiri lama disebut qiyamul lail, lalu karena anda shalat dan tidak tidur maka disebut tahajjud, dan shalat tahajjud itu dilaksanakan dengan santai dan rileks maka disebut juga shalat tarawih, jumlahnya rakaatnya berapa ? 
Rakaatnya ganji atau witir. terserah anda bisa melakukannya 11 rakaat, 13 rakaat, atau 23 rakaat namun yang penting ganjil atau witir. 

kapan shalat witirnya (ganjilnya), anda bisa lakukan shalat witir di awal malam, tengah malam atau akhir malam. Jadi di bulan ramadhan ini apabila anda sudah shalat qiyamul lail atau shalat tahajjud atau shalat tarawih 11 rakaat atau 23 rakaat dimasjid, maka apabila anda mau shalat lagi di rumah, silahkan. itu lebih baik bagi anda. tapi jangan witir lagi, karena anda sudah witir.  Dulu para salafus saleh banyak yang melaksanakan shalat malam lebih dari 11 rakaat atau lebih dari 23 rakaat. 

BAGAIMANA PRAKTEK NABI MUHAMMAD SAW DAN PARA SAHABAT DALAM MELAKSANAKAN SHALAT MALAM PADA BULAN RAMADHAN (SHALAT TARAWIH, SHALAT TAHAJUD, SHALAT WITIR)?
Pada zaman Nabi Muhammad SAW, beliau biasa melaksanakan shalat tarawih sebanyak delapan rakaat, kadang dilakukan dalam dua salam atau empat salam. kemudian dilanjutkan dengan shalat witir sebanyak tiga rakaat. kadang dengan sekali tasyahud dan sekali salam pada rakaat ketiga. begitu pula kadang dikerjakan dengan lima kali salam dan satu rakaat witir.

Dalam sebuah hadist, dari Ibnu Umar ra bahwa ia berkata, ada seseorang yang bertanya pada Nabi Muhammad SAW tentang Sholat Malam, lalu Nabi Muhammad SAW bersabda “Sholat Malam (tahajjud) itu 2 rakaat 2 rakaat. Jika salah seorang dari kalian khawatir akan masuk waktu subuh, maka hendaklah ia tunaikan Sholat Witir 1 rakaat sebagai penutup bagi sholat yang sudah dilakukan sebelumnya (HR. Bukhari dan Muslim).

Jadi Sholat tahajud atau shalat tarawih dapat  dikerjakan 2 rakaat, 2 rakaat dan seterusnya artinya anda bisa melakukan shalat tahajud berapapun rakaat yang anda inginkan, lalu kemudian ditutup dengan witir supaya ganjil. namun terkait dengan jumlah rakaat yang biasa dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, Istri beliau Aisyah ra mengatakan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat lail (malam) di dalam bulan ramadhan maupun diluar ramadhan tidak pernah lebih dari 11 rakaat. 
Beliau memulai dengan mengerjakan 4 rakaat, kamu tidak usah menanyakan bagaimana baik dan panjangnya shalat beliau. setelah itu beliau kembali mengerjakan 4 rakaat, kamu tidak usah menanyakan bagaimana baik dan panjangnya shalat beliau. kemudian beliau shalat tiga rakaat.  Aisyah berkata, lalu aku bertanya,”wahai Rasulullah, apakah anda tidur sebelum witir?, beliau menjawab, “wahai Aisyah, sesungguhnya kedua mataku memang  tidur namun hatiku tidak (HR. Bukhari dan Muslim).

Tetapi jika kita membaca mengenai praktek shalat malam (tahajjud, tarawih) yang dilakukan oleh para salafus saleh (generasi awal islam) yaitu para sahabat, tabiin dan tabit tabiin, maka kita akan menemukan bahwa mereka sholat malam (tahajjud) ada yang melakukannya dengan 11 rakaat, ada yang 13 rakaat, ada yang 19 rakaat. ada yang 23 rakaat, dan ada yang 36 rakaat dan bahkan juga sampai 39 rakaat . Namun banyak tabiin melakukan shalat malam (tarawih) di bulan ramadahan dengan 20 rakaat , bahkan ada yang melakukanya 36 rakaat.

Jadi berkenaan dengan shalat malam (tahajjud, tarawih), maka anda dapat melakukannya dengan berapapun rakaat yang anda mau yaitu, 8 rakaat, 10 rakaat, 20 rakaat, 36 rakaat  tidaklah masalah dan kemudian ditutup dengan witir (shalat ganjil), namun apabila anda mengikuti sunnah yang biasa dilakukan oleh Rasulullah maka beliau biasa melakukannya 11 rakaat. tapi sekali lagi anda boleh melakukannya berapapun rakaat yang anda mau kemudian ditutup dengan witir.

lalu mana yang lebih baik ?
jika seseorang melakukan 8 rakaat dalam waktu 1 jam dan 20 rakaat dalam waktu 1,5 jam?  jawabannya adalah lebih lama lebih baik. jika kita melakukannya  shalat malam 8 rakaat dengan 20 rakaat dengan  lama yang sama maka 8 rakaat lebih baik. tetapi jika kita  shalat malam 8 rakaat 1 jam sementara 20 rakaat 1,5 jam maka shalat malam dengan 20 rakaat dengan 1,5 jam adalah lebih baik. 
Baik yang dimaksud disini disamping jumlah rakaatnya tentunya yang utama adalah khusyunya (ingatannya kepada Allah).

Rasulullah memang biasa melakukan shalat malam dengan 11 rakaat karena beliau melakukan shalat malam dengan lama pada tiap rakaat. Beliau melaksanakan  dengan berdiri sangat lama dan bacaan quran  yang panjang, sehingga shalat malam beliau bisa berlangsung selama 4,5 jam atau lebih. Rasulullah bisa demikian lama shalat karena kekusyuan dan kenikmatan beliau di dalam membaca alquran.

Mari kita dengar Sebagian dari shalat Rasulullah saw.
Dari Hudzaifah ra, ia berkata, “Aku shalat bersama Nabi saw pada suatu malam. Maka beliau membuka shalat tersebut dengan surah Al-Baqarah. Lalu aku berkata (dalam hati), ‘Beliau akan rukuk pada ayat yang keseratus, kemudian seratus ayat pun berlalu, beliau melanjutkan bacaannya.’ Lalu aku berkata, ‘Beliau akan shalat dengan surah Al-Baqarah dalam satu rakaat, kemudian ternyata beliau meneruskan bacaannya.’ Lalu aku berkata, ‘Beliau akan segera rukuk, dan ternyata beliau memulai membaca surah An-Nisa’ hingga selesai. Kemudian beliau memulai lagi dengan surah Ali ‘Imran hingga selesai. Beliau membaca dengan perlahan-lahan. Apabila beliau melewati ayat yang di dalamnya terdapat tasbih, beliau bertasbih. Apabila beliau melewati ayat yang berisi permintaan, beliau meminta. Dan apabila beliau melewati ayat yang berisi meminta perlindungan, beliau meminta perlindungan.

Kemudian beliau rukuk, lalu mulai mengucapkan, ‘SUBHAANA ROBBIYAL ‘AZHIIM’ (artinya: Mahasuci Rabbku Yang Maha Agung).’ Rukuk beliau sama seperti berdirinya, kemudian beliau mengucapkan, ‘SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, ROBBANAA LAKAL HAMDU (artinya: Semoga Allah mendengar kepada siapa saja yang memuji-Nya, Wahai Rabb kami, hanya milik-Mu lah segala puji).’ Kemudian beliau berdiri lamanya hamper sama dengan rukuknya. Lalu beliau sujud, kemudian mengucapkan, ‘SUBHAANA ROBBIYAL A’LAA (artinya: Mahasuci Rabbku Yang Mahatinggi).’ Maka lama sujudnya hampir sama dengan berdirinya.’” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 772].

Itulah shalat Nabi saw. Dan karena lamanya shalat, kaki beliau sampai bengkak. 
Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, mengapa Dia terus shalat malam hingga kakinya bengkak. Bukankah Allah SWT telah mengampuni dosa Rasulullah baik yang dulu maupun yang akan datang? 
Rasulullah menjawab, "Tidak bolehkah aku menjadi seorang hamba yang banyak bersyukur?" (HR Bukhari Muslim).

Shalat Nabi yang lama dan dilakukan sendiri tersebut sebenarnya mengajarkan kepada kita bahwa untuk shalat agar khusyu itu dilakukan pelan-pelan.  Pada setiap perpindahan posisi (tuma’minah) seperti Ketika ruku, sujud, duduk diantara dua sujud dan seterusnya itu harus ada jeda yang dilakukan dengan tenang, pelan dengan hati yang terhubung dengan Allah. 

Tapi tentunya itu untuk shalat sunat yang dilakukan sendirian. Tapi bagi seorang Imam yang memimpin shalat tarawih dengan berjamaah di masjid maka sunnahnya adalah agar tidak membaca surat-surat yang Panjang supaya tidak memberatkan jamaah. 

Nabi bersabda “Jika di antara kamu shalat mengimami manusia, maka hendaklah meringkas, karena di antara mereka ada yang lemah, orang sakit, dan orang tua. Akan tetapi, jika shalat sendirian, maka hendaklah memanjangkan semaunya.” (HR. Bukhari)
Wallahu’alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kew...

KAPAN KEBIJAKAN DAPAT DIPIDANA

KAPAN KEBIJAKAN DAPAT DIPIDANA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Jaksa pada Kejaksaan Tinggi Sulsel Pemerintah Jokowi-JK untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi diatas 6 persen sesuai dengan janjinya, berencana   membelanjakan 5000 triliun lebih selama lima tahun untuk infrastruktur. Dengan proyek-proyek infrastruktur, biaya logistik nasional dapat lebih rendah, lapangan kerja yang tersedia dapat mengurangi pengangguran, volume BBM bisa ditekan. Proyek infrastruktur ini tersebar di berbagai Kementerian dan di Pemerintah Daerah. masalah utama yang dihadapi ada dua yaitu pembebasan tanah dan masalah hukum. Pembebasan tanah akan diupayakan dengan mengundang partisipasi masyarakat. Namun masalah hukum, khususnya kekhawatiran Pimpinan Proyek (Pimpro) untuk mengambil keputusan, akan membuat seluruh proyek itu akan berjalan lambat. Keterlambatan proyek akan membuat konsekuensi besar ke eskalasi biaya, kualitas pekerjaan dan pelayanan publik. Presiden Jokowi dan JK i...

Tindak lanjut temuan kerugian negara dalam LHP BPK, antara administrasi atau pidana

Tindak lanjut temuan kerugian negara dalam LHP BPK, antara administrasi atau pidana Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Bahwa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah satu-satunya lembaga negara yang diberikan wewenang oleh Undang-undang untuk melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara (pasal 23E ayat (1) UUD 1945). BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah pusat, pemerintah Daerah, lembaga negara lainnya, Bank Indonesia, BUMN, Badan layanan Umum, BUMD, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara. (Pasal 6 ayat (1) UU No. 15 tahun 2006 tentang BPK). Pelaksanaan pemeriksaan BPK, dilakukan berdasarkan Undang-undang tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara (pasal 6 ayat (2) UU No. 15 tahun 2006 tentang BPK). Pemeriksaan BPK mencakup pemeriksaan keuangan ,pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Pemeriksaan keuang...