Langsung ke konten utama

IBADAH DAN AKHLAK (Kunci keselamatan dunia dan akhirat)

IBADAH DAN AKHLAK 
(Kunci keselamatan dunia dan akhirat)

Nabi Muhammad saw ditanya apakah agama itu ? 
Nabi saw menjawab “Akhlak yang baik”

Nabi saw bersabda, bahwa Allah telah menentukan Islam sebagai agamamu, maka hiasilah agama itu dengan akhlak mulia dan hati pemurah. 

Nabi Muhammad saw mengatakan “orang yang paling aku cintai dan paling dekat denganku kedudukannya di surga adalah orang yang paling baik akhlaknya. Orang yang paling aku benci adalah orang-orang yang pongah, sombong dan takabur

-------

Sebelum Nabi Muhammad saw diutus sebagai Nabi di Mekkah, keadaan masyarakat di Jazirah arabia saat itu dalam kemerosotan moral (akhlak). Penyembahan kepada berhala, minuman keras, peperangan, berjudi, perbudakan manusia, seks bebas, membunuh anak perempuan dan menguburnya hidup-hidup, adalah pola hidup Masyarakat pada saat itu.

Dalam kondisi dunia seperti itu, Allah Swt. kemudian mengutus Nabi Muhammad saw dengan membawa ajaran Islam untuk memperbaiki akhlak manusia yang rusak tersebut. Nabi Muhammad saw mengatakan “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia (HR. Bukhari).

Bahwa tauhid dan pembinaan akhlak adalah tujuan dari agama Islam. Maka ibadah-ibadah yang diperintahkan di dalam Islam seperti shalat, zakat, puasa dan haji adalah untuk mendidik manusia agar memiliki akhlak yang mulia. Shalat diwajibkan lima kali sehari adalah untuk menjaga kaum beriman dari melakukan perbuatan- perbuatan keji dan mungkar sehingga jiwa mereka menjadi baik (Q.S Al-Ankabut ayat 45). 
Shalat diperintahkan oleh Allah bukan karena Dia ingin disembah atau ingin dimuliakan. kemuliaannya tidak akan berkurang kalau orang tidak menyembah dan memujaNya. Tapi Shalat diwajibkan kepada manusia adalah semata-mata untuk kepentingan manusia itu sendiri yaitu supaya manusia senantiasa teringat dan dekat dengan Allah sehingga jiwanya menjadi suci. 

Nabi Muhammad saw mengatakan bahwa sholat yang tidak mencegah seseorang dari perbuatan-perbuatan jahat bukanlah shalat yang sebenarnya. shalat yang diterima Allah hanyalah shalat yang membuat pelakunya rendah diri, tidak sombong, kasih sayang kepada orang lain dan patuh kepada perintah dan larangan Allah. Shalat 

Puasa diperintahkan adalah untuk melatih kaum beriman menahan hawa nafsu makan, minum dan seks sehingga ruhnya menjadi suci. Nabi Saw mengatakan bahwa seseorang yang berpuasa namun tidak meninggalkan kata-kata bohong dan dusta maka puasanya tidak diterima Allah. Puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum tapi juga dari kata-kata yang sis-sia dan tidak sopan.

Terkait Haji, Ibadah haji ke tanah suci diperintahkan agar manusia merasa dekat sekali dengan Allah. Namun alquran menekankan agar pada waktu menjalankannya orang tidak boleh mengeluarkan kata-kata yang tidak senonoh, tidak boleh bertengkar, dan tidak boleh mengerjakan hal-hal yang tidak baik (QS. Al Baqarah ayat 197). 

Dan zakat diperintahkan Allah adalah agar manusia membersihkan dan mensucikan diri dan hartanya (QS. At taubah ayat 103). 
Dengan mengeluarkan zakat bukanlah untuk mendapat pujian dan penghargaan dari orang lain, tetapi semata-mata karena ingin berbuat baik dan untuk menolong sesama manusia yang dalam kesusahan. Zakat yang diberikan dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima malah tidak bernilai di sisi Allah (QS. Al Baqarah ayat 264). 
Bahwa dengan demikian ibadah harus diiringi dengan akhlak atau budi pekerti yang baik.

Orang yang memiliki budi pekerti yang luhur sangat dihargai dan dihormati oleh Nabi Muhammad saw. Dalam Sejarah pernah diceritakan bahwa pernah ada seorang tawanan Perempuan (Jariyah) dihadapkan kepada Nabi Muhammad saw. Tawanan Perempuan ini berkata kepada Nabi saw “Aku adalah putri pemimpin kaumku. Ayahku melindungi orang yang lemah, membebaskan orang yang tertawan, memberi makan orang yang lapar, memberi pakaian orang yang telanjang, menjamu tamu, memberi makanan, menyebarkan salam, dan tidak pernah menolak orang yang menyampaikan keperluan. Aku adalah putri Hatim Thay.
Nabi lalu bersabda “Hai Jariyah, inilah sifat mukmin yang sebenarnya. Sekiranya ayahmu seorang muslim, kami ingin meraih kasih sayangnya. Bebaskan dia karena ayahnya senang dengan kemuliaan akhlak. Allah swt mencintai kemuliaan akhlak. 

Bahwa betapa tingginya keutamaan akhlak ini maka Allah dan RasulNya menjadikan ukuran keselamatan di akhirat nanti adalah pada akhlak. Akhlak yang baik mengantar seseorang ke surga sedangkan akhlak yang buruk membawa seseorang ke neraka.
Di dalam alquran disebutkan bahwa semua Penghuni surga adalah karena dulunya di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik, selalu shalat malam dan memohon ampun kepada Allah, serta memberikan sebagian hartanya kepada orang miskin dan peminta-minta (QS. As Shaff ayat 15-17). 

Sementara mereka yang menjadi penghuni neraka adalah juga karena akhlaknya di mana mereka selama di dunia tidak mengerjakan shalat, tidak memberi makan orang miskin, dan sering membicarakan yang batil (QS. Al Muddatsir ayat 42)

Nabi saw pernah mengatakan bahwa tidak beriman seseorang yang tetangganya tidak aman dari keburukannya (HR. Bukhari). 
Nabi saw pernah disampaikan tentang seorang Perempuan yang rajin berpuasa pada siang hari dan shalat di malam hari tetapi ia tidak berakhlak. Ia sering menyakiti tetangganya dengan lidahnya. Nabi saw bersabda “Tidak ada kebaikan padanya. Ia termasuk penghuni neraka (HR. Ahmad).

Jadi betapa meruginya Ibadah yang diiringi dengan akhlak yang buruk. 
Rasulullah SAW pernah bertanya kepada para sahabatnya. “Wahai para sahabatku, apakah kalian tahu siapa orang yang muflis (bangkrut) itu?”. Para sahabat kemudian menjawab, “Orang bangkrut itu adalah orang yang tidak punya uang dan harta benda.”
Namun Rasulullah SAW bersabda, “Bukan itu. Orang yang muflis (bangkrut) itu, adalah orang yang datang pada hari kiamat membawa pahala salat, zakat dan puasa, namun saat di dunia dia gemar mencaci dan memfitnah orang lain. Memakan harta orang lain, menumpahkan darah dan memukul orang lain. Maka orang yang menjadi korban dari orang ini, akan mendapatkan pahala kebaikan yang dia bawa. Jika telah habis pahala-pahalanya diberikan, maka dosa para korban yang akan ditimpakan ke orang muflis ini. Kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka (HR. Muslim)

Nabi saw mengatakan “Akhlak yang buruk merusak amal seperti cuka merusak madu.
Di lain kesempatan Nabi bersabda “demi zat yang diriku ada di tangan-Nya, tidak akan masuk surga seorang pun kecuali dengan akhlak yang baik.

Penjelasan diatas bukan berarti ibadah seperti shalat, zakat, puasa dan haji tidak kalah penting dibanding akhlak. Bahwa bagaimanapun akhlak tanpa shalat hanya bermanfaat di dunia sedangkan di akhirat tidak berguna. Nabi saw bersabda,” Ikatan janji di antara kami (umat islam) dengan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat. Maka barang siapa yang meninggalkan shalat, berarti dia telah menjadi kafir (HR al-Tirmidzi)

Mengenai orang yang tidak menunaikan zakatnya padahal dia mampu maka Allah SWT berfirman: “Dan orang- orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. Pada hari dipanaskan emas perak itu di dalam neraka Jahannam, lalu dibakarnya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan.” (At Taubah: 34-35).

Jadi Ibadah dan akhlak haruslah berjalan seiring karena ibadah dan akhlak adalah seperti dua sisi mata uang yang tidak boleh terpisah.

Mungkin ada pertanyaan diantara kita, mana yang lebih cepat mendekatkan diri kepada Allah, apakah dengan banyak ibadah seperti shalat, puasa, Haji, dzikir dan membaca alquran atau dengan akhlak yang baik ?
Dalam konteks tertentu akhlak dalam bentuk membantu orang yang kesusahan, memberi makan orang yang kelaparan, melapangkan beban orang yang terhimpit, menyantuni fakir miskin dan anak yatim adalah lebih cepat mendekatkan diri kepada Allah swt daripada dengan banyak shalat, puasa, haji tapi tidak peduli dengan urusan kaum muslimin.

Pada hari kiamat kelak Allah swt akan bertanya kepada manusia, “Hai Anak Adam, Aku sakit, tetapi kenapa engkau tidak menjenguk-Ku?
Jawab Anak Adam, “Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku harus menjenguk-Mu, sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?
Allah berfirman, “Apakah engkau tidak tahu bahwa hamba-Ku si fulan sakit, sedangkan engkau tidak menjenguknya? Apakah engkau tidak tahu, seandainya engkau kunjungi dia, maka engkau akan dapati Aku di sisinya?

Hai Anak Adam, Aku minta makan kepadamu tetapi kenapa engkau tidak memberi-Ku makan?
Jawab Anak Adam, “Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku memberi makan kepada-Mu, sedangkan Engkau Tuhan Semesta Alam?
Firman Allah, “Apakah engkau tidak tahu hamba-Ku si fulan meminta makan kepadamu? Apakah engkau tidak tahu seandainya engkau memberinya makan, engkau akan mendapatkannya di sisi-Ku?

Hai Anak Adam, Aku minta minum kepadamu, tetapi kenapa engkau tidak memberi-Ku minum?
Jawab Anak Adam, “Bagaimana mungkin aku melakukan, padahal Engkau Tuhan Semesta Alam?
Allah berfirman, “Hamba-Ku si fulan minta minum kepadamu, tetapi engkau tidak memberinya minum. Ketahuilah, seandainya engkau memberinya minum, maka sudah pasti engkau mendapatkannya di sisi-Ku.” (HR. Muslim).

Dengarkan juga dialog berikut ini antara Nabi Musa a.s. dengan Allah SWT. 
Suatu hari Musa bertanya kepada Allah SWT, “Apakah ibadah yang paling Dia sukai. Apakah salat? Allah SWT menjawab,”salatmu hanya untuk dirimu sendiri, karena ia mencegahmu dari perbuatan keji dan munkar. Musa lalu bertanya kembali, apakah dzikir menjadi amal yang paling disukai? 
Allah SWT kembali menjawab bahwa dzikirnya adalah untuk diri Musa sendiri, karena dzikir membuat hatinya tenang. Musa bertanya kembali apakah puasanya menjadi amalan paling disukai? 
Allah SWT menjawab bahwa puasanya hanya untuk diri Musa saja, karena melatih Musa mengekang hawa nafsu.
Nabi Musa Kembali bertanya lalu apa ibadah yang paling disukai Allah SWT jika bukan salat, dzikir dan puasa? 
Allah SWT menjawab bahwa amalan yang paling disukainya adalah membahagiakan orang yang kesusahan. 

Nabi saw mengajarkan doa berikut ini “Allaahumma ahsanta kholqii, fa-ahsin khuluqii. "Ya Allah, Karena Engkau telah memperbagus penciptaanku, maka baguskanlah akhlakku." (HR Ahmad

"Allahumma ainni a'la dzikrika, wasyukrika, wahusni ibadatik
"Ya Allah, bantulah aku untuk berdzikir kepadaMu, bersyukur kepadaMu dan memperbagus ibadahku kepadMu. 
Wallahu’alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kew...

KAPAN KEBIJAKAN DAPAT DIPIDANA

KAPAN KEBIJAKAN DAPAT DIPIDANA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Jaksa pada Kejaksaan Tinggi Sulsel Pemerintah Jokowi-JK untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi diatas 6 persen sesuai dengan janjinya, berencana   membelanjakan 5000 triliun lebih selama lima tahun untuk infrastruktur. Dengan proyek-proyek infrastruktur, biaya logistik nasional dapat lebih rendah, lapangan kerja yang tersedia dapat mengurangi pengangguran, volume BBM bisa ditekan. Proyek infrastruktur ini tersebar di berbagai Kementerian dan di Pemerintah Daerah. masalah utama yang dihadapi ada dua yaitu pembebasan tanah dan masalah hukum. Pembebasan tanah akan diupayakan dengan mengundang partisipasi masyarakat. Namun masalah hukum, khususnya kekhawatiran Pimpinan Proyek (Pimpro) untuk mengambil keputusan, akan membuat seluruh proyek itu akan berjalan lambat. Keterlambatan proyek akan membuat konsekuensi besar ke eskalasi biaya, kualitas pekerjaan dan pelayanan publik. Presiden Jokowi dan JK i...

Tindak lanjut temuan kerugian negara dalam LHP BPK, antara administrasi atau pidana

Tindak lanjut temuan kerugian negara dalam LHP BPK, antara administrasi atau pidana Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Bahwa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah satu-satunya lembaga negara yang diberikan wewenang oleh Undang-undang untuk melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara (pasal 23E ayat (1) UUD 1945). BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah pusat, pemerintah Daerah, lembaga negara lainnya, Bank Indonesia, BUMN, Badan layanan Umum, BUMD, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara. (Pasal 6 ayat (1) UU No. 15 tahun 2006 tentang BPK). Pelaksanaan pemeriksaan BPK, dilakukan berdasarkan Undang-undang tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara (pasal 6 ayat (2) UU No. 15 tahun 2006 tentang BPK). Pemeriksaan BPK mencakup pemeriksaan keuangan ,pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Pemeriksaan keuang...