Langsung ke konten utama

MENGAPA BANYAK YANG RAJIN BERIBADAH TAPI HIDUPNYA TETAP MISKIN

Banyak yang bertanya mengapa orang yang sudah rajin beribadah, sudah shalat, puasa, sedekah, rajin mengaji, rajin membantu orang lain dan sebagainya tapi hidupnya tetap saja miskin dan sengsara sedangkan diluar sana kita menyaksikan orang-orang yang tidak beragama tapi hidupnya mewah dan bisa memenuhi apa saja kebutuhan hidupnya.

Kalau anda percaya Tuhan tapi tidak percaya dengan hari akhirat, bisa jadi dengan pertanyaan itu anda memandang Tuhan tidak adil. Agama mewajibkan kita untuk percaya akan hari akhirat dan mengajarkan kita bahwa dunia ini adalah tempat ujian. Kalau manusia lolos dalam ujian di dunia ini maka diakhirat nanti barulah dia mendapatkan balasan yang sempurna berupa kesenangan dan kebahagiaan yang abadi.

Lalu apa ujian di dunia ini ? 
Ujian di dunia ini adalah melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi larangannya.
Bentuk ujiannya adalah pengendalian hawa nafsu. Itulah makanya Tuhan berfirman “orang-orang yang takut kepada Tuhan-Nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya maka sungguh surga lah tempat tinggalnya (QS. An Naba ayat 40-41).

Jadi agama sekali lagi mengingatkan manusia bahwa dunia ini adalah tempat ujian, bukan tempat untuk bersenang-senang. Jika anda memaknai dunia sebagai sumber kesenangan, anda sudah keliru. Karena dunia hanya memberikan kesenangan sesat. Agama justru mengajarkan manusia bahwa tempat bersenang-senang itu adanya di akhirat bukan di dunia. Agama datang untuk menuntun manusia memahami hakikat itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kew...

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejay...

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dala...