Langsung ke konten utama

MANUSIA BEBAS MEMILIH DAN MENENTUKAN KEHENDAKNYA

Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang punya kehendak dan kebebasan dalam menentukan pilihan.
“….. Barang siapa menghendaki beriman, hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir…” (QS. Al Kahfi ayat 29).  Oleh karena itu tidak ada paksaan dalam beragama (QS. Al Baqarah ayat 256)

Mengapa Tuhan memberikan manusia kebebasan memilih ? 
Karena manusia ditempatkan di dunia ini untuk diberikan ujian apakah dia berbuat baik atau berbuat jahat, mau beriman atau tidak. Itu adalah pilihan yang diberikan Tuhan kepada manusia dan sebagai konsekuensinya manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas kebebasan yang dipilihnya tersebut. Setelah manusia mati barulah dia tahu hasil dari pilihannya tersebut yaitu apakah dia di surga atau di neraka.

Tuhan bisa saja membuat semua manusia itu beriman tapi kalau itu dilakukan oleh Tuhan maka lenyaplah kebebasan memilih yang telah diberikan-Nya kepada manusia. Tuhan mengatakan “Dia menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya… (QS. Fathir ayat 8).
Abu Lahab dan manusia-manusia kafir lainnya punya kemampuan untuk beriman tapi mereka meninggalkan keimanan itu dan memilih kekufuran sebaliknya Umar bin Khattab, Khalid bin Walid, Marcel siahan memilih untuk beriman karena mereka semua memilih kebebasan untuk menentukan pilihan mereka sendiri.

Allah melihat kepada isi hati manusia dan usaha yang dilakukannya. Allah memberikan hidayah bagi orang-orang yang menginginkan hidayah, tapi Dia juga yang menyesatkan orang-orang yang menginginkan kesesatan.

Lalu ada yang bertanya, kalau Tuhan itu maha baik mengapa Dia menciptakan banyak keburukan dan kejahatan di dunia ini ?
Jawabannya adalah adanya keburukan dan kejahatan itu merupakan konsekuensi dari kebebasan yang dimiliki manusia. Dengan adanya kebebasan itu manusia bisa berbuat baik tapi mereka juga bisa berbuat buruk. keburukan dan kejahatan itu terwujud dari perbuatan manusia yang memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan. Selama mereka bebas keburukan akan selalu ada, manusialah yang bertanggung jawab atas keburukan dan kejahatan yang terjadi sebagai konsekuensi dari kebebasan yang dia miliki.

Jadi sifat keburukan hanya disandang oleh manusia yang melakukannya bukan oleh Tuhan sebagai maha pencipta.
Wallahu’alam bisshawab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran