Di dalam kajian-kajian filsafat pertanyaan yang sering muncul adalah apakah ada Tuhan, kalau Dia ada dimana Dia berada. Karena filsafat selalu mengandalkan nalar dalam menjawab pertanyaan maka manusia sering tidak menemukan jawaban yang memuaskan. Hakikat tentang Tuhan tak akan mampu dijangkau oleh nalar manusia. Oleh karena itu manusia membutuhkan penjelasan tentang Tuhan dari Nabi dan Rasul yang menjadi manusia-manusia pilihan yang diutus oleh Tuhan kepada manusia.
Lalu dimana kita menemukan Tuhan ?
Nabi saw bersabda dalam hadis qudsi, “Sesungguhnya Allah berfirman: “Hai Anak Cucu Adam, Aku sakit tetapi kamu tidak menjenguk-Ku”.
Lalu berkata anak Cucu adam “Ya Rabb, bagaimana aku menjenguk Mu, sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam ?
Allah menjawab: “Apakah engkau tidak mengetahui, sesungguhnya ada hamba-Ku Fulan sedang sakit tetapi engkau tidak menjenguknya, tidakkah engkau tahu sesungguhnya ketika engkau menjenguknya Aku pun berada di sisinya”.
Kemudian Allah kembali berfirman “hai anak cucu Adam, Aku kelaparan tetapi engkau tidak memberi-KU makan”.
Menjawab anak cucu adam “Ya Rabb, bagaimana aku memberi-Mu makan sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam ?
Allah menjawab “Apakah engkau tidak mengetahui sesungguhnya hamba-Ku si Fulan kelaparan tetapi engkau tidak memberinya makan, tidakkah engkau tahu sesungguhnya ketika engkau memberinya makan di sana juga ada Aku”.
lalu Allah berfirman,” Hai anak cucu Adam, Aku haus tetapi engkau tidak memberi-Ku minum”.
Menjawab anak cucu adam “Ya Rabb, bagaimana aku memberi-Mu minum sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam ?
Allah menjawab “Engkau tahu hamba-Ku meminta minum kepadamu tetapi tidak engkau berikan kepadanya, tidakkah engkau tahu ketika engkau memberinya minum di sana pun ada Aku”. (HR Muslim, Ibn Hibban dan al-Baihaqi).
Jadi kalau anda ingin menemukan Tuhan maka datangi dan bantulah mereka yang lemah, yang miskin, kelaparan dan orang yang hatinya remuk karena penderitaan. Di situlah engkau akan menemukan Tuhan. Tentu Tuhan tidak akan ditemukan dalam bentuk fisik karena Tuhan tidak bisa dilihat oleh mata kepala kita di dunia ini, tapi Nabi saw menjanjikan kelak di surga bahwa anda akan betul-betul melihat Tuhan dengan mata kepala anda.
"Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat." (QS Al-Qiyamah: 22-23)
Nabi saw bersabda’
إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ، كَمَا تَرَوْنَ هَذَا القَمَرَ، لاَ تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ
“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian (pada hari kiamat), sebagaimana kalian melihat bulan ini (purnama). Kalian tidak berdesak-desakan ketika melihat-Nya” (HR. Bukhari no. 554, 573, 4851, 7434 dan Muslim no. 633).
إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ عِيَانًا
“Kalian akan melihat Rabb kalian secara langsung (dengan mata kepala)” (HR. Bukhari no. 7435).
Wallahu’alam bisshowab.
Komentar
Posting Komentar