Langsung ke konten utama

PILIHAN ADA DITANGAN ANDA


PILIHAN ADA DITANGAN ANDA
Tuhan memberikan manusia kehendak bebas untuk memilih jalan hidupnya masing-masing. Anda mau beriman atau anda mau kafir itu adalah pilihan hidup anda dan anda harus menanggung konsekuensinya masing-masing. Cara anda memilih jalan hidup menentukan respon Tuhan terhadap Anda. Ketika ada orang lain menyampaikan petunjuk Tuhan di dalam Alquran lalu anda menerimanya dengan lapang dada, anda tunduk kepada kebenaran yang datang kepada anda maka Tuhan akan memberikan hidayah/petunjuknya kepada anda, dan hidup anda akan dibimbing olehNya. semakin anda mendekat kepadaNya maka Tuhan akan semakin menambahkan petunjuknya kepada anda.

Namun sebaliknya ketika kebenaran alquran itu disampaikan kepada anda dan anda berpaling muka, tidak mau mengikutinya maka Tuhan akan menutup mata hati dan pikiran anda dari petunjuknya. Apa yang terjadi ketika anda hidup tanpa petunjuk Tuhan? anda akan memandang baik perbuatan dan jalan hidup anda namun sebenarnya anda hidup dalam kesesatan, namun anda tidak menyadarinya. Anda baru sadar ketika kematian datang menjemput anda “Akan aku palingkan dari tanda-tanda (kekuasaanku) orang-orang yang menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar. Kalaupun mereka melihat setiap tanda kekuasaanku mereka tetap tidak akan beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak akan menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka menempuhnya (Al A’raf : 146).

Dulu Umar bin Khattab  adalah seorang peminum khamr, dan karena tabiatnya yang kasar membuat dia ditakuti oleh masyarakat pada masa itu. namun ketika dia mendengar  Alquran dibacakan dan merenungi kebenaran yang terkandung di dalamnya, hatinya langsung luluh dan dia menangis. Umar bin Khattab kemudian bergegas menemui Nabi Muhammad saw dan menyatakan keislamannya. Islam artinya tunduk, patuh. ketika Umar bin Khattab mendengar bacaan Alquran yang berisi kebenaran maka dia kemudian tunduk, patuh menerima kebenaran alquran. Maka dari itu Allah kemudian memberikan hidayah/petunjuk kepadanya.

Sebaliknya ada seorang yang bernama Al-Walid ibnul Mughirah. Awalnya ia mendengar beberapa ayat Al-Qur’an dibacakan kepadanya yang membuat hatinya hampir luluh. Ia mengatakan Demi Allah, tidak seorang pun di antara kamu yang lebih mengerti tentang syair daripada aku. Juga tentang susunannya, lantunannya, dan juga tentang syair-syair jin. Demi Allah, tidak ada perkataan pun yang menyerupainya. Demi Allah, ucapan dalam Al-Quran amat manis dan indah. Bacaan tersebut bisa mengalahkan semua yang di bawahnya. Dan ia mampu mengungguli segalanya.
Namun Abu Jahl mengingatkan tentang kedudukan dirinya yang terhormat di mata masyarakat, bahwa jika dia mengikuti Muhammad saw dan masuk Islam maka semua kaumnya akan meninggalkannya dan kalau tidak ingin itu terjadi dia harus mengatakan sesuatu tentang Alquran.  “Kalau begitu, biarkan aku berpikir sejenak”, kata Walid. Ketika ia berpikir, setan kemudian menakut-nakuti dirinya akan resiko kehilangan kedudukan dan pengaruh di dalam masyarakat kalau dia mengikuti Muhammad saw. Akhirnya  ia berujar, “in hadza illa sihrun yu’tsar ,Al-Qur-an ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari. Ketika Al-Walid ibnul Mughirah mengambil keputusan menolak kebenaran Alquran yang datang kepadanya maka Allah swt kemudian membiarkannya sesat tanpa petunjuk.

Jadi Hidayah atau petunjuk Allah swt datang kepada anda ketika anda rendah hati, lapang dada menerima kebenaran, atribut yang anda miliki seperti harta, pangkat dan kedudukan tidak membuat anda sombong dan kemudian menentang kebenaran.
Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang dia kehendaki (Al Mudatsir ayat 31)”.

Wallahu’alam bisshowab
Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran