BAGAIMANA JIHAD YANG BENAR, sebuah metode dalam memahami Alquran.
Tuhan kami
adalah Allah SWT. Tidak ada Tuhan selain
Dia. Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Dia memerintahkan kami untuk berbuat
baik kepada semua makhluk yang bernyawa. Dia melarang kami untuk berbuat yang
merugikan orang lain. Dia melarang kami mengambil hak orang lain. Dia menjanjikan
kami surga bagi yang melaksanakan perintahNya dan neraka bagi yang membangkang
perintahNya. Walaupun kami sering berbuat salah dan dosa tapi dia selalu
membuka pintu maaf bagi kami yang datang kepadaNya memohon ampun. Begitu pula
kami dianjurkan untuk memaafkan orang yang berbuat jahat kepada kami.
Itulah sebagian
ajaran Islam yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang kemudian sampai
kepada kami. Jadi kalau anda melihat seorang muslim yang melakukan perbuatan
yang dilarangNya, ketahuilah bahwa dia tidak melaksanakan ajaran Islam. Islam
adalah Rahmatan lil’alamin.
Mari kita
mulai,
Jihad adalah sebuah amal ibadah yang sangat tinggi nilainya di
sisi Allah swt, bahkan bisa dikatakan jihad adalah puncaknya ibadah. Ketika
anda berjuang membela kaum yang lemah dan tertindas, berperang melawan
kezaliman maka anda telah berjihad. Jihad adalah mengorbankan jiwa raga demi
sebuah kebenaran yang diturunkan oleh Allah swt. maka orang yang mati dalam
jihad disebut sebagai syahid atau saksi. Ya dia bersaksi bahwa saat-saat
ajalnya akan terbang menemui Allah swt
maka dia menyaksikan balasan atas amal perbuatannya yaitu berupa surga
yang dijanjikan oleh Allah swt.
Karena Jihad begitu tinggi nilainya
disisi Allah swt. maka jihad yang benar hanya dimiliki oleh orang-orang yang
memiliki hati yang bersih, tulus, dan pemahaman yang benar akan ajaran agama
Islam itu sendiri. Tanpa pemahaman yang benar bisa jadi anda mengira diri anda
sedang berjihad padahal di mata Allah anda tidak berjihad tapi anda sedang
memuaskan hawa nafsu anda. Anda tertipu. Anda berjihad padahal motif anda ingin
dikenal sebagai pahlawan, supaya nama anda disebut-sebut di media dan anda
tersanjung. Sebagian kaum muslim ada yang mengira dengan melakukan bom bunuh
diri pada kerumunan orang-orang yang dianggap kafir adalah bagian daripada
jihad. Ayat alquran yang mereka jadikan sandaran adalah : “Bunuhlah mereka di
mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah
mengusirmu. (Al baqarah : 191)), ATAU Perangilah kaum musyrik itu semuanya
sebagaimana mereka memerangimu semuanya, dan ketahuilah bahwa Allah beserta
orang yang bertaqwa (Attaubah : 36).
Bahkan yang paling menyedihkan ada yang berjihad dengan memerangi
saudaranya sesama muslim seperti yang terjadi di Libya, Irak dan suriah. Mereka
pergi
meninggalkan negaranya yang damai dan pergi ke Negara Irak, Libya, dan suriah
yang juga Islam dan kemudian memerangi mereka, menggangu kedamaian anak-anak
mereka dan mengucurkan air mata jutaan orang tua mereka. Dia berjihad dengan memerangi saudaranya yang
dianggap kafir. Bagaimana
mungkin mereka menyebut itu jihad dengan membunuh orang Islam sementara Allah
SWT. mengharamkan membunuh manusia tanpa hak.
Terhadap orang yang beragama lain saja Allah melarang mengusik keyakinan
mereka (QS. Al Kafirun : 5), apalagi terhadap muslim yang berbeda aliran. Mereka
lupa bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh umat manusia. (QS.
Al Anbiya: 107).
Begitulah tanpa
pemahaman Islam yang benar anda bisa salah jalan. Kesalehan ritual tidak
menjamin anda memiliki pemahaman agama yang benar. Kisah kaum khawarij
mengajarkan kepada umat Islam bahwa kesalehan ritual tanpa pemahaman agama yang
benar justru sangat membahayakan. Mereka sangat kuat beribadah, setiap malam
mereka shalat tahajud, siangnya berpuasa, dahi mereka hitam karena banyak dan
lamanya sujud tapi mereka salah jalan. Kesalahan mereka adalah keliru dalam
menerapkan ajaran agama dan teks-teks suci alquran, akibatnya kaum khawarij ini
kerap mengkafirkan siapapun yang tidak sependapat dengan pikirannya. Konsekuensi
dari pengkafiran tersebut adalah lahirnya fatwa halal untuk membunuh siapapun
yang dianggap kafir.
Pada akhir zaman, Nabi meramalkan akan muncul
kembali orang-orang seperti kaum khawarij ini. Beliau berkata “di akhir zaman
nanti akan keluar segolongan kaum yang pandai bicara tetapi bodoh tingkah
lakunya, mereka berbicara dengan sebaik-baik perkataan (hadist) dan membaca
alquran, namun tidak sampai melewati kerongkongan mereka, mereka keluar dari
agama seperti anak panah keluar dari busurnya.
Maka hati-hatilah, periksa diri anda. Periksa
cara berpikir anda. Timbang-timbang pemahaman keagamaan anda dengan alquran. Pelajari
dengan benar sejarah kehidupan Nabi Muhammad saw, karena dia adalah teladan
hidup cara anda menjalani kehidupan ini. Mintalah kepada Allah agar diberi
pemahaman agama yang benar karena siapa yang diberi hikmah berupa pemahaman
yang benar sesungguhnya dia telah mendapat kebaikan yang banyak.
Apa yang
membuat mereka salah dalam memahami makna Jihad ?
Kesalahan mereka adalah karena mereka tidak memahami metodologi
dalam mempelajari alquran. Padahal kalau mereka memahami metode dalam
mempelajari alquran, mereka akan memahami ajaran agama Islam secara benar. Metode
untuk mempelajari alquran adalah anda tidak mengambil satu ayat terpisah dan
menyimpulkan dari satu ayat itu namun anda harus mengambil semua ayat yang
terkait dan digabungkan bersama secara menyeluruh dan harmonis, jadi metode
yang benar adalah mempelajari secara keseluruhan, secara komprehensif. Jadi
ketika anda mempelajari ayat-ayat yang terkait dengan jihad maka anda akan
memperoleh pemahaman yang utuh tentang jihad.
Bagaimana jihad
yang benar
Jihad hanya
dilakukan ketika anda diserang, musuh menyerang anda dan anda diusir keluar
dari negeri anda Anak-anak, wanita dan orang tua mereka bunuh dan anda dilarang
melaksanakan ajaran agama anda. Itulah
kondisi dimana Allah swt mengijinkan kalian untuk berperang, berjihad, “telah
diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka
telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar maha kuasa untuk menolong
mereka (QS. Al Hajj : 39-40). Nah ketika anda berjihad karena kondisi tersebut
baru Allah swt. akan menolong anda.
Jadi jihad bukanlah sebuah agresi
dimana anda memerangi orang yang tidak memerangi anda. “Allah tiada melarang kamu untuk berbuat
baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama
dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berlaku adil. (QS. al Mumtahanah: 8)
Ketika anda kemudian berperang untuk
tujuan mulai tersebut diatas yaitu membela diri karena anda diusir dari negeri
anda, anak-anak, wanita dan orang tua anda mereka bunuh dan anda dilarang
melaksanakan ajaran agama anda, maka Allah swt akan memberikan pahala yang
besar.
Sesungguhnya Allah telah membeli dari
orang yang beriman, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.
Mereka berperang di jalan Allah , lalu mereka membunuh atau terbunuh. (QS. At
taubah : 111).
Bahwa ketika anda juga sudah membulatkan tekad untuk berperang melawan
mereka yang menzalimi anda, maka sebagai orang beriman anda harus berjuang untuk
menang, yaitu : “Bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah
mereka dari tempat mereka telah mengusirmu. (QS. Al baqarah : 191)), “Dan
perangilah mereka hingga tidak ada fitnah lagi dan hingga ketaatan hanya untuk
Allah. Jika mereka berhenti maka tidak ada permusuhan lagi, kecuali terhadap
orang yang zalim (QS. Al baqarah : 193)
Al quran menegaskan kelebihan/keunggulan anda yang siap berkorban
untuk melawan kezaliman, untuk membela masyarakat yang tertindas, dimana banyak
wanita diperkosa, anak-anak dibunuh, orang tua dibantai, dengan terjun dalam
peperangan “Tidaklah sama antara orang mukmin yang duduk (tidak ikut berperang)
tanpa uzur dan orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka.
Allah melebihkan orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang yang
duduk satu derajat. Kepada masing-masing Allah menjanjikan pahala yang baik dan
Allah melebihkan orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang
besar (QS. An nisa : 59).
Bahwa dengan demikian anda akan memahami bahwa jihad/perang yang
dilakukan untuk tujuan mulia tersebut adalah merupakan bukti keimanan yang
paling tinggi. Dengan mengorbankan jiwanya, orang beriman yang gugur dalam
jihad/peperangan untuk tujuan mulia akan memperoleh kehidupan yang abadi
disisinya, yaitu surga. “Sesungguhnya aku (Allah) tidak akan menyia-nyiakan
amal orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki maupun perempuan
(karena) sebagian kamu adalah keturunan sebagian lain. Maka, orang yang
berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalanKu,
yang berperang dan yang dibunuh, pasti akan kuhapuskan kesalahan mereka dan
pasti aku masukkan mereka ke dalan surga yang mengalir sunga-sungai dibawahnya
sebagai pahala disisi Allah (QS. Al Imran : 195)
Jadi ketika anda mempelajari alquran dengan cara mengambil semua
ayat yang terkait dengan subjek yang anda pelajari dan digabungkan bersama
secara menyeluruh dan harmonis, maka anda akan memperoleh pemahaman.
Wallahu ’alam bissawwab.
Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin
Komentar
Posting Komentar