YERUSELEM DAN KONSTANTINOPEL
(sebuah akhir sejarah)
Anda tidak mungkin faham geopolitik tanpa tahu eskatologi (ilmu akhir zaman) - Prof. Dugin (penasehat spiritual Presiden Rusia, Vladimir Putin)
-----------------
Yeruselem adalah kota suci tiga agama.
Bagi umat Yahudi di kota ini dulu (3000 tahun lalu) Nabi Daud as memerintahkan puteranya Nabi Sulaeman untuk membangun temple of Solomon, tempat disemayamkannya the ark of covenant (tabut Nabi Musa) diatas batu Ash shakrah.
Bagi Umat Nashrani mengimani Yeruselem sebagai tempat disalibnya Yesus (Nabi Isa as), sementara bagi umat Islam Yeruselem disamping sebagai kiblat awal kaum Muslimin menghadap untuk shalat sebelum dipindahkan ke kabah, juga adalah tempat berangkat Nabi Muhammad Saw pergi mi’raj tepatnya di kompleks tempat batu Ash shakrah sebagai tempat pijakan.
Ketika Yeruselem ditaklukkan dengan damai tanpa perang pada jaman khalifah Umar Bin Khattab, pemimpin gereja Nashrani di Yeruselem yaitu pendeta Sophronius atas keyakinannya sendiri mengangkat Umar bin Khattab sebagai pemimpin Yeruselem. pada jaman umar bin khattab pula, batu Ash shakrah yaitu tempat pijakan Nabi Muhammad untuk mi’raj, kemudian dirubah menjadi masjid yang disebut dengan dome of the rock. Awalnya hanyalah sebuah langgar atau mushola kecil tempat umar bin khattab shalat yang kemudian sekarang menjadi masjid al Aqsa.
Tidak ada tempat di muka bumi ini yang menjadi tempat suci tiga agama kecuali di yeruselem.
Saat ini Yeruselem dikuasai oleh Yahudi zionis Israel. Sekarang mereka tidak berhenti membunuh rakyat palestina dengan bom atas nama perang dengan Hamas. Tidak lama lagi Ketika Israel berhasil menguasai seluruh Palestina maka mereka boleh jadi juga akan menguasai masjidil aqsa di Yeruselem.
Lalu apa yang terjadi ?
Karena masjidil aqsa adalah tempat yang juga diyakini oleh mereka sebagai kuil tempat peribadatan pertama yang dibangun oleh Solomon (Nabi Sulaeman) atau temple of Solomon maka tentunya zionis Israel ingin menjadikan masjidil aqsa ini sebagai kuil mereka lagi.
Ketika ini terjadi apa yang akan dikatakan oleh Yahudi Ketika membangun kembali kuil solomon diatas dengan merampas Masjidil aqsa. Zionis Israel boleh jadi akan berargumen sebagaimana yang dilakukan oleh umat Islam Ketika mereka menaklukkan konstantinopel.
Apa argumen itu ?
yahudi zionis Israel akan mengatakan bahwa karena kalian umat Islam telah merampas dan merebut katedral “hagia Sophia” dari orang Kristen atas nama perang, maka kamipun atas nama perang akan merampas masjidil aqsa untuk menjadi milik kami.
Bagaimana argumen itu berasal ?
Kurang lebih 500 tahun yang lalu kekaisaran Islam Ottoman Turki menaklukkan konstantinopel dan kemudian merampas katedral suci umat Kristen ortodoks “Hagia Sophia” dan merubahnya menjadi masjid.
Benarkah Tindakan ottoman Turki tersebut dalam pandangan alquran dan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw ?
Itu adalah Tindakan yang melanggar alquran dan dilarang oleh Nabi Muhammad saw.
Apa dasarnya ?
Kita mulai dari hukum perang dalam alquran,
Hukum perang dalam alquran adalah bahwa kaum muslim hanya boleh memerangi jika lebih dulu diperangi. Ada 4 (empat) ayat dalam alquran yang menyebutkan hal itu yaitu :
1. Diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi. Karena sesungguhnya mereka dizalimi. Dan sungguh Allah maha kuasa menolong mereka (QS. Al Hajj ayat 39)
2. … oleh sebab itu barang siapa menyerang kamu, maka seranglah dia setimpal dengan serangannya terhadap kamu. Bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertqwa. (QS. Al baqarah ayat 194)
3. … dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang taqwa.(QS. At Taubah ayat 36)
4. Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri. Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar (QS. Al maidah ayat 33)
Keempat ayat diatas sekaligus menjelaskan bahwa perang pada zaman Nabi adalah hanya dibolehkan jika diserang lebih dulu dan itupun hanya pembalasan atas penyerangan sebelumnya. (QS Al-Baqarah ayat 194) .
Di dalam Islam kita tidak boleh melancarkan Jihad ofensif untuk menyerang wilayah lain dalam kaitannya dengan penyebaran agama untuk memaksa orang lain masuk Islam, karena Alquran menyatakan bahwa tidak ada paksaan dalam beragama (QS. Al baqarah ayat 256).
“ barang siapa yang ingin beriman, maka hendaklah dia beriman. Barang siapa yang ingin kafir, maka biarlah dia menjadi orang kafir.” (QS. Al Kahfi ayat 29)
Lalu apa yang dilakukan oleh Kerajaan Ottoman Turki ?
Bahwa tanpa bermaksud melupakan begitu banyak kebaikan untuk Islam yang telah dilakukan oleh Kerajaan ottoman Turki ini, disini kami akan mengkritisi beberapa tindakan kerajaan ottoman Turki yang tidak sesuai dengan alquran terutama terkait dengan perang atas nama agama.
Kerajaan Islam ottoman Turki selama + 600 tahun untuk memperluas wilayahnya telah melakukan ekspansi demi ekspansi mulai dari menyerang negeri-negeri non muslim Bizantium atau Negara-negara Eropa selatan dan tenggara dan bahkan tidak peduli apakah itu negeri muslim atau bukan mereka serang dan kuasai. Dari Suriah, Palestina (termasuk kota suci Yerusalem), Lebanon, Yordania, tanah Hijaz di Saudi termasuk dua kota suci Makkah dan Madinah, sampai Yaman selatan, Qatar, di Afrika seluruh Mesir sampai Libya, di Eropa selatan sampai tenggara.
Puncaknya yang tercatat dalam sejarah adalah ketika dengan heroik Kerajaan Ottoman Turki dibawah kepemimpinan sultan Muhammad Al Fatih berhasil menaklukkan konstantinopel pada tahun 1453 M. yang merupakan pusat kerajaan Byzantium. Katedral Hagia Sofia yang selama 1000 tahun menjadi pusat peribadatan kristen ortodoks kemudian dijadikan Masjid, yang kemudian pada tahun 1935 di masa pemerintahan Mustafa Kamal Attaturk dirubah fungsinya menjadi museum.’ Lalu pada masa presiden Erdogan saat ini, Katedral Hagia sofia dirubah kembali menjadi masjid.
Jika banyak orang yang eforia dengan keputusan Presiden Erdogan yang menjadikan kembali katedral hagia Sophia menjadi masjid. Mungkin karena itu dianggap upaya “membela agama”.
Tapi apakah tindakan itu sesuai dengan ajaran Islam ?
ini adalah tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
…Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi, dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahaperkasa (QS. Al-Hajj ayat 40).
Perampasan tempat Ibadah agama lain adalah tidak dapat dibenarkan apalagi merubahnya menjadi tempat ibadah kita. Betapa hancurnya perasaan kita jika tempat ibadah kita sendiri diperlakukan seperti itu? Begitu rendahkah kita hingga tidak mampu membuat Masjid sendiri dan harus merebut tempat Ibadah orang lain?
Konstantinopel dimana Hagia Sophia berada oleh Nabi Muhammad saw disebut dengan nama Konstantinopel (Konstantiniyah). Namun sesuatu yang misterius terjadi pada saat Mustafa Kamal Attaturk kemudian mengganti nama Kota Konstantinopel dengan Istambul. Mengapa pemimpin sekuler Turki itu mengganti nama kota ini dan memasukkannya ke dalam museum sejarah? Apakah ini adalah Upaya untuk mengubur ingatan umat Islam akan konstantinopel pada akhir zaman ?
Konstantinopel adalah salah satu kota selain Yeruselem yang akan memegang peranan yang sangat penting di akhir zaman karena Nabi Muhammad saw telah menubuwatkan bahwa dalam waktu 6 tahun (hadis lain menyebutnya 6 bulan) setelah perang besar (PD 3, Malhamah, Armageddon) sebuah pasukan muslim terbaik akan menaklukkan kota tersebut. Dimana peristiwa itu akan memicu munculnya Dajjal sang Al Masih Palsu atau anti kristus dalam wujud manusia.
Banyak umat Islam yang beranggapan bahwa konstantinopel sudah ditaklukan pada tahun 1453 M oleh sultan Ustmani Turki Muhammad Al Fatih. Ustad Felix siauw bahkan menulis buku tentang penaklukkan konstantinopel ini dengan judul Muhammad Al Fatih.
Benarkah penaklukan konstantinopel sudah terjadi?
Dari sisi penaklukan atau pendudukan wilayah memang benar bahwa konstantinopel sudah pernah ditaklukkan oleh Kesultanan Ustmani Turki pada tahun 1453 M. Tapi kalau kita mengacu kepada hadis Nabi saw bahwa penaklukkan konstantinopel akan terjadi setelah Al Malhamah (perang akhir zaman), maka penaklukkan konstantinopel pada tahun 1453 oleh sultan Muhammad al fatih bukanlah yang dimaksud oleh Nabi Muhammad saw.
Nabi saw bersabda: ”Jarak antara malhamah dan penaklukkan Konstantinopel adalah enam tahun dan Dajjal muncul pada tahun ketujuh.” (HR. Ahmad ,Abu Dawud, Ibnu Majah dan Nuaim bin Hammad dari Abdullah bin Busr).
Jadi Penaklukkan konstantinopel yang dimaksud oleh Nabi saw adalah baru akan terjadi nanti yaitu enam tahun setelah Malhamah kubro atau perang akhir zaman atau PD 3.
Pertanyaannya sekarang adalah, kenapa di akhir zaman pasukan Muslim ingin menaklukkan Konstantinopel (Istambul) padahal sebelumnya telah ditaklukkan oleh Muslim Ottoman Turki. Bukankah saat ini kota tersebut juga sudah dalam penguasaan Negara Turki yang mayoritas rakyatnya hampir sebagian besar Muslim ? Dan kenapa Nabi saw memuji pasukan ini dan komandannya ?
Tentunya ada alasan kenapa Nabi saw bersikap demikian ?
Jawaban atas pertanyaan ini adalah pasukan dan komandan Muslim yang kelak akan menaklukkan konstantinopel adalah untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan di penaklukkan sebelumnya di tahun 1453 M tersebut.
Jadi sekarang kita mengerti kenapa Nabi Muhammad saw memuji pasukan dan memuji komandan muslim yang akan menaklukkan konstantinopel yakni untuk memperbaiki kesalahan fatal yang dilakukan dipenaklukkan sebelumnya di tahun 1453 M. dan untuk mengembalikan kota Konstantinopel kembali termasuk Katedral Hagia Sofia kepada pemilik sahnya yaitu Umatnya Nabi Isa (yesus) yang beriman.
Akhir zaman dunia akan ada dua kekhalifahan yaitu Khilafah Nabi Isa as (Yesus) sebagai pemimpin bagi umatnya (Ahli kitab yahudi dan nasrani yang setia dengan taurat dan injil) yang berpusat di Yeruselem dan Konstantinopel. Sementara Khilafah Imam Mahdi dengan kaum muslimin akan berpusat di Mekkah dan Madinah.
Itulah kemenangan akhir sejarah bagi orang-orang yang beriman yang berpegang teguh kepada kebenaran Islam yang pernah diturunkan sejak Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad saw.
“Dan katakanlah, kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap, sungguh yang batil itu pasti lenyap (QS. Al isra ayat 81)
Wallahu’alam bisshowab
Komentar
Posting Komentar