Langsung ke konten utama

BAGAIMANA CARA MEMPELAJARI ALQURAN


BAGAIMANA CARA MEMPELAJARI ALQURAN

Alquran adalah sebuah kitab yang berisi firman atau kata-kata Tuhan. Alquran diturunkan untuk menjadi pedoman atau petunjuk kepada manusia. siapa yang mengambil petunjuk darinya maka dia berada dalam kebenaran.

Bahwa diseluruh dunia selama 1500 tahun sampai saat ini hanya ada satu salinan alquran. Anda tidak akan pernah menemukan dua versi yang berbeda dari alquran. Alquran adalah satu-satunya kitab suci yang masih utuh tanpa ada perubahan sedikitpun.  Alquran sendiri telah menyatakan bahwa tidak ada seseorang pun yang dapat merubahnya karena Tuhan sendiri yang langsung melindunginya (QS. Al Hijr ayat 9)

Sepanjang sejarah sejak alquran diturunkan sampai sekarang, tidak ada satu manusia pun yang setelah membaca dan mempelajari alquran yang bisa membuktikan bahwa ada pertentangan atau kontradiksi di dalamnya bahkan mereka menyatakan bahwa seluruh isinya selaras dan harmoni. Itulah kebenaran. Salah satu ciri dari kebenaran adalah tidak ada kontradiksi di dalamnya. Kebenaran tidak pernah tidak konsisten, dia selalu selaras dan harmoni. Suatu kitab yang di dalamnya berisi pertentangan atau kontradiksi di dalamnya berarti kitab tersebut telah disusupi kebohongan.

Bagi anda yang belum mengambil sikap terhadap alquran, maka mulai sekarang segeralah mengambil keputusan untuk menerima alquran. Kesempatan anda hanya satu kali yaitu saat ini sebelum anda meninggal dunia karena setelah itu anda tidak bisa mengulang kembali hidup anda.

Bagaimana mempelajari alquran.
Pada zaman Nabi saw. Alquran diturunkan secara bertahap selama 23 tahun yaitu 13 tahun periode ketika Nabi saw di Mekkah dan 10 tahun ketika Nabi saw di Madinah. Para sahabat saat itu  bisa langsung memahami ayat alquran yang diturunkan karena Nabi saw yang langsung menjelaskannya kepada mereka. Namun sepeninggal Nabi saw. para sahabat mulai berbeda pendapat dalam menafsirkan beberapa ayat alquran ketika dihadapkan pada suatu permasalahan. Perbedaan dalam memahami maksud sebagian ayat-ayat alquran semakin tajam sepeninggal para sahabat hingga sampai saat ini Karena perbedaan pemikiran, kedalaman pengetahuan dan kemampuan mengakses literatur keagamaan di kalangan para ulama Islam. Perbedaan itu bahkan melahirkan kelompok-kelompok keagamaan di dalam Islam.

Bahwa harus diakui tidak semua kaum muslim bisa mempelajari alquran secara benar untuk itu mereka membutuhkan bimbingan ulama dalam memahami alquran.
Namun murid yang baik tentu tidak menerima begitu saja pendapat ulama tanpa menyakini sendiri bahwa pendapat itu adalah benar. Oleh karena itu seorang murid berusaha melakukan penelitian sendiri untuk menyakinkan dirinya sebelum mengikuti mana ulama yang akan dia ikuti.

Alquran yang ada saat ini di tangan kaum muslim adalah sebuah buku tebal terdiri dari 114 surat dan 6236 ayat. Untuk memahami Alquran, Anda dituntut untuk banyak membacanya (QS. Al alaq). Itulah makanya Nabi menganjurkan kaum muslimin untuk membacanya dari awal sampai akhir (khatam) setiap satu bulan sekali secara terus menerus.

Seorang ulama yang  sepanjang hidupnya terus menerus membaca,memikirkan dan mempelajari alquran mengatakan bahwa alquran sebenarnya telah mengajari manusia  bagaimana mengakses pengetahuan secara benar dengan memberikan contoh bagaimana masing-masing ayatnya saling menjelaskan antara satu dengan yang lainnya sehingga terjalin suatu keharmonisan di dalamnya.  

Bahwa oleh karena itu untuk mempelajari alquran anda dituntut untuk dapat melihat hubungan-hubungan antar sesuatu dan dapat menyatukan semuanya menjadi sebuah kesatuan.
Misalnya di dalam alquran Allah berfirman “Dan ingatlah ketika Allah berkata kepada para malaikat, sujudlah kamu kepada Adam, maka merekapun sujud kecuali Iblis (QS. Al Baqarah ayat 34).

Jika kita membaca satu ayat ini saja secara terpisah dan sepotong-potong maka kita akan menyimpulkan bahwa iblis adalah golongan malaikat karena perintah sujud itu ditujukan kepada para malaikat.
Tapi Alquran memerintahkan kita untuk tidak berhenti sampai di situ dan kemudian menyimpulkan satu ayat tersebut. Kita diperintahkan untuk terus  membaca dan mempelajari keseluruhan isinya dengan benar.
Lalu di dalam QS. At Tahrim ayat 6 dikatakan bahwa sifat dari malaikat adalah  mereka  selalu mematuhi dan melaksanakan apa yang diperintahkan Allah. Jadi malaikat tidak pernah membangkang dengan perintah Tuhan tetapi dia (Iblis) tidak patuh dan malah menolak untuk bersujud, jadi tidak mungkin dia seorang malaikat. Jadi siapa Iblis ini sebenarnya ?

Rasa ingin tahu kita semakin tinggi sehingga kita kemudian membaca lagi. kita semakin penasaran. Inilah yang terjadi ketika anda mempelajari keseluruhan alquran.

Nah ketika anda membaca surat yang lain maka dijelaskan bahwa Iblis bukanlah malaikat melainkan dia adalah dari golongan jin (QS. Al Kahfi ayat 50).
Jadi anda sekarang bisa mengambil kesimpulan bahwa Iblis adalah dari golongan Jin.

Contoh lain adalah untuk memahami jihad yang benar maka anda harus mengumpulkan ayat-ayat terkait subjek yang membahas tentang jihad untuk menemukan sistem makna yang benar dalam Alquran, misalnya ayat-ayat yang membahas tentang jihad berdasarkan urutan surat dalam alquran adalah : QS. Al baqarah ayat 191, QS. Al baqarah ayat 193, QS. Al Imran ayat 195, QS. At taubah ayat 111, QS. Al Hajj ayat 39-40 dan QS. Al Mumtahanah ayat 8.

Nah bagaimana mengharmonisasikan ayat-ayat tersebut untuk menemukan makna yang benar tentang jihad itu.

Bahwa ketika anda mempelajari ayat-ayat alquran tersebut diatas secara keseluruhan atau komprehensif maka anda akan menemukan sistem makna bahwa jihad perang yang dibenarkan dalam Islam adalah bahwa kaum muslimin tidak boleh bertindak agresif untuk berperang atau memerangi  non muslim selama mereka hidup damai berdampingan dalam toleransi dan mereka tidak pula menindas dan mengusir kaum muslim dari negerinya.“Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil (QS. al Mumtahanah: 8)

Namun apabila kaum muslim diserang, dan mereka mengusir kaum muslim dari negerinya dimana anak-anak, wanita dan orang tua mereka bunuh dan kaum muslim dilarang melaksanakan ajaran agamanya maka barulah kaum muslim boleh berperang atau berjihad. “telah diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar maha kuasa untuk menolong mereka (QS. Al Hajj : 39-40).

Kaum muslim yang berperang untuk tujuan mulia tersebut diatas yaitu membela diri karena mereka diusir dari negerinya, maka Allah swt akan memberikan mereka pahala yang besar.” Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang yang beriman, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah , lalu mereka membunuh atau terbunuh. (QS. At taubah : 111).

Kaum muslim yang sudah membulatkan tekad untuk berperang melawan mereka yang menzaliminya, maka mereka harus berjuang untuk menang, yaitu, “Bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusirmu. (QS. Al baqarah : 191)).

Namun apabila mereka menghentikan kezalimannya dan mengajak berdamai maka kaum muslim juga menerima perdamaian itu, “Dan perangilah mereka hingga tidak ada fitnah lagi dan hingga ketaatan hanya untuk Allah. Jika mereka berhenti maka tidak ada permusuhan lagi, kecuali terhadap orang yang zalim (QS. Al baqarah : 193).

Bahwa kemudian alquran mengabarkan kepada kaum muslim yang mengorbankan jiwanya karena mereka berperang untuk tujuan mulia tersebut akan memperoleh kehidupan yang abadi disisinya, yaitu surga, “Sesungguhnya aku (Allah) tidak akan menyia-nyiakan amal orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki maupun perempuan (karena) sebagian kamu adalah keturunan sebagian lain. Maka, orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalanKu, yang berperang dan yang dibunuh, pasti akan kuhapuskan kesalahan mereka dan pasti aku masukkan mereka ke dalan surga yang mengalir sunga-sungai dibawahnya sebagai pahala disisi Allah (QS. Al Imran : 195)

Bahwa dengan demikian Alquran mengajarkan bahwa kalau anda ingin memperoleh sebuah kebenaran anda harus mengumpulkan semua fakta, data dan informasi. Anda tidak hanya mengutip satu teks ayat atau hadis atau buku namun anda mengaitkannya dengan ayat-ayat yang lain atau hadis dengan hadis yang lain atau dengan buku yang lain untuk mendapatkan sebuah pemahaman secara menyeluruh.

Tanpa metodologi ini anda tidak akan memahami ajaran agama dengan benar. Teroris yang mengatasnamakan Jihad dengan membunuh orang yang dianggap kafir adalah karena mereka mengambil satu ayat secara sepotong-potong dan kemudian menyimpulkannya.

Misalnya  ayat alquran yang mereka jadikan sandaran adalah : “Bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusirmu. (QS. Al baqarah ayat 191) ATAU Perangilah kaum musyrik itu semuanya sebagaimana mereka memerangimu semuanya, dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang yang bertaqwa (QS. At taubah ayat 36).

Ayat dalam kondisi perang mereka ambil tanpa memahami konteks ayat tersebut dimana umat Islam tidak boleh memerangi orang kafir dalam kondisi damai yang mereka tidak memerangi umat Islam.

Teroris atas nama Islam ini tidak memahami bahwa Allah SWT. mengharamkan membunuh manusia tanpa alasan yang benar (QS. Al Isra ayat 33).  Namun mereka atas nama jihad melakukan bom bunuh diri di tempat keramaian tanpa membedakan siapa saja orang yang akan menjadi korban apakah dia muslim, kafir, orang tua, wanita ataupun anak-anak.
Tingkah laku teroris ini mirip dengan kelompok khawarij dalam sejarah Islam. Nabi saw memang pernah meramalkan bahwa di akhir zaman akan muncul suatu kaum yang perilaku mereka seperti khawarij, dimana ciri mereka adalah umumnya berusia muda namun akal mereka bodoh yaitu sempit cara berpikirnya. Mereka membaca alquran namun tidak melewati kerongkongan mereka artinya mereka tidak memahami dan mengamalkan alquran secara benar. mereka keluar dari Islam seperti anak panah lepas dari busurnya.

Kisah kaum khawarij mengajarkan kepada umat Islam bahwa kesalehan ritual tanpa pemahaman agama yang benar justru sangat membahayakan. Mereka sangat kuat beribadah, setiap malam mereka shalat tahajud, siangnya berpuasa, dahi mereka hitam karena banyak dan lamanya sujud tapi mereka salah jalan. Kesalahan mereka adalah keliru dalam menerapkan ajaran agama dan teks-teks suci alquran, akibatnya kaum khawarij ini kerap mengkafirkan siapapun yang tidak sependapat dengan pikirannya. Konsekuensi dari pengkafiran tersebut adalah lahirnya fatwa halal untuk membunuh siapapun yang dianggap kafir. Imam Ali ra, Sahabat terdekat sekaligus menantu Nabi saw mereka bunuh hanya karena perbedaan pandangan agama dan politik. Pembunuhnya adalah Ibnu Muljan seorang hafidz quran dari kelompok khawarij.

Bahkan zaman kita saat ini, kita menyaksikan ada kelompok Islam yang cara berpikirnya seperti khawarij. Dajjal menyuruh mereka berjihad untuk memerangi kaum muslim di Libya, Irak dan suriah dengan janji khilafah maka mereka pun datang kesana untuk berjihad. Mereka percaya dengan surga yang dijanjikan dajjal padahal hakekatnya neraka karena mereka telah membunuh kaum muslim (QS. An Nisa ayat 98). Mereka menari dalam irama yang dimainkan dajjal karena cara berpikir mereka sempit, tidak kritis dan menutup telinga dengan pengetahuan yang datang dari luar kelompoknya. Mereka menganggap diri mereka lah yang paling benar.

Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan rahmatnya kepada kita semua. Amiin.
(Cara dalam mempelajari alquran sebagaimana tulisan tersebut diatas adalah mengikuti buku Metodologi untuk mempelajari alquran yang ditulis oleh Syekh Imron Husein)

Wallahu’alam.








Komentar

  1. ayo daftarkan diri anda di AJOQQ :D
    menangkan jackpot dengan sebanyak-banyaknya :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran