Saat ini tradisi merayakan hari ulang tahun (HUT) sudah menjadi kebiasaan hampir seluruh masyarakat kita khususnya pada golongan menengah keatas yang tinggal di daerah-daerah perkotaan. Biasanya perayaan ulang tahun diawali dengan memberikan kue tart yang dihiasi dengan lilin menyala yang kemudian ditiup sebagai pertanda bertambahnya usia. keluarga dan teman-teman kemudian akan mengucapkan selamat dan doa-doa yang baik kedepannya. Barakallah fii umrik adalah salah satu ucapan selamat yang berasal dari bahasa Arab yang artinya semoga Allah SWT memberikan berkah dengan bertambahnya usia.
Mengenai perayaan ulang tahun ini terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama, ada yang melarang dengan alasan karena perayaan hari kelahiran (maulid) termasuk amalan yang tidak dituntunkan dalam Islam. tradisi ulang tahun bukan berasal dari Islam dan tidak pernah dicontohkan oleh Nabi saw. Dalil yang dipakai adalah, “ Orang yang meniru suatu kaum, ia seolah adalah bagian dari kaum tersebut” (HR. Abu Dawud, disahihkan oleh Ibnu Hibban)
Sementara pendapat ulama yang memperbolehkan merayakan hari kelahiran adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah swt. atas karunia jatah umur yang masih diberikan dan sebagai bahan untuk mengevaluasi diri. Jadi semua tergantung kepada motifnya masing-masing. merayakan ulang tahun dengan pesta pora sambil melakukan yang haram seperti pesta miras dan menghambur-hamburkan makanan tentunya adalah diharamkan.
Banyak cara orang merayakan ulang tahun, ada yang merayakannya dengan memberi makan anak yatim, kumpul-kumpul merayakan dengan keluarga dan teman-teman sebagai ajang mempererat persaudaraan dan silaturahmi. Tidak peduli seberapa besar perayaan itu, satu hal yang menjadi penting adalah rasa kebersamaan untuk merayakan sesuatu yang istimewa dan dilakukan dengan tujuan untuk menyusukuri nikmat yang diberikan Allah SWT.
Tapi satu hal yang perlu ditanamkan adalah bahwa perayaan hari kelahiran hakikatnya bukanlah bertambahnya umur tapi justru tanda berkurangnya 1 (satu) tahun jatah umur anda, yang berarti anda makin dekat dengan kematian (QS. Ali Imran ayat 185). Jadi Perayaan hari kelahiran seharusnya adalah sebagai momen intropeksi diri apakah sudah menjadi orang yang lebih baik atau justru usia bertambah sementara perilaku kita semakin jauh dari Allah.
Wallahu’alam
Nabi & para Shahabat melewati hari-hari ulang tahun mereka seperti hari-hari yg lainnya, tidak ada yg istimewa.. mereka lebih sering mengingat hari akhir daripada hari lahir.. Merekalah sebaik-baik manusia di akhir zaman.. yg telah Allah cintai & ridhoi.. semoga kita bisa meneladani mereka.. aamiin..
BalasHapus