Kehidupan dunia bagi orang yang memiliki harta, tahta dan jabatan adalah sesuatu yang menyenangkan. Namun demikian Allah swt mengingatkan bahwa “Kehidupan dunia itu hanyalah kesenangan yang palsu (QS. Al-Hadid Ayat 20). Dan “kesenangan di dunia ini hanyalah sedikit dan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa (QS.An Nisa ayat 77).
Nabi saw juga bersabda, “Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali seperti seseorang dari kalian mencelupkan jarinya ke laut, maka lihatlah apa yang tersisa di jarinya jika ia keluarkan dari laut (HR Muslim).
Bahwa tidak bisa dipungkiri di dunia ini justru lebih banyak orang-orang kafir yang sukses dan kaya raya sementara orang-orang mukmin lebih banyak yang miskin. Kenapa ? Karena memang tujuan orang-orang kafir hanyalah sebatas dunia ini saja sementara mereka melupakan akhirat.
“Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.” (QS Al-Isra ayat 18-19).
Surga bagi orang kafir adalah di dunia ini sementara surga bagi orang mukmin adalah di akhirat nanti. Oleh karena itu Allah swt.mengingatkan kepada orang-orang beriman agar “janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami uji mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal (QS. Taha ayat 131) dan “jangan sekali-kali kamu teperdaya oleh kegiatan orang-orang kafir di seluruh negeri, itu hanyalah kesenangan sementara, sementara tempat kembali mereka ialah neraka jahanam (QS. Ali Imran ayat 196-197).
Bahwa karena dunia ini hanyalah sementara. Nabi saw menasehati kita agar,“Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan orang asing atau orang yang sekadar melewati jalan (musafir), Apabila engkau berada di sore hari, maka janganlah engkau menanti datangnya pagi. Sebaliknya, bila engkau berada di pagi hari, janganlah engkau menanti datangnya sore. Ambillah (manfaatkanlah) waktu sehatmu sebelum engkau terbaring sakit, dan gunakanlah masa hidupmu untuk beramal sebelum datangnya kematianmu. (HR Bukhari).
Wallahu’alam
Komentar
Posting Komentar