Langsung ke konten utama

BAGAIMANA PENGETAHUAN YANG BENAR ITU


Dalam pembahasan terkait ilmu pengetahuan sering terjadi banyak perbedaan pendapat di kalangan para ahli atau pakar ketika membahas sesuatu. Bagi pencari ilmu yang sedang mengkaji tentang suatu pengetahuan, perbedaan pendapat dari para ahli itu sering membingungkan mereka mengenai mana pendapat dari para ahli itu yang paling benar.
 
Bagi mereka yang tidak terbiasa berpikir kritis umumnya hanya akan menerima begitu saja pendapat yang dianut oleh kebanyakan orang atau pendapat yang selama ini sudah dipercaya oleh umum. Padahal tidak ada jaminan kalau pendapat yang banyak itulah yang benar dan yang sedikit itu yang salah. Alquran menyatakan,”dan jika kamu mentaati kebanyakan manusia  di muka bumi ini niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah (QS. Al An a’am ayat 116).

Oleh karena itu Alquran memberikan petunjuk kepada kita untuk tidak mudah mempercayai segala sesuatu yang sampai kepada kita sebelum kita melakukan klarifikasi atau pengkajian terlebih dahulu (QS. Al Hujurat ayat 6).

Bahwa salah satu cara kita melakukan pengkajian adalah mempelajari semua pendapat yang ada dan membandingkannya satu sama lain dan kemudian kita mengikuti atau mengambil pendapat yang menurut kita yang paling benar (QS. Az Zumar ayat 17-18).

Lalu apakah ciri pendapat atau pengetahuan yang benar itu ?
Pertama pengetahuan itu bersesuaian dengan alquran. Alquran adalah kebenaran mutlak karena dia berasal dari Allah swt. Jadi ketika ada premis pengetahuan yang disampaikan oleh seseorang dan itu bertentangan dengan alquran maka dipastikan pengetahuan itu tidak benar dan jika pengetahuan itu  diterapkan justru akan akan merugikan manusia.
Misalnya Al Quran mengatakan “janganlah kamu memakan riba (QS. Ali Imran ayat 130). Seluruh dunia saat ini menganut system ekonomi riba. Lalu apa dampaknya sekarang ? ekonomi hanya membawa keuntungan bagi segelintir pemilik modal sehingga menciptakan semakin banyak  kemiskinan di seluruh dunia. 

Kedua, Pengetahuan itu sesuai dengan fakta yang ada.  Kalau faktanya sesuai dengan yang terjadi dilapangan maka pengetahuan itu adalah benar tapi sebaliknya Kalau ternyata tidak benar maka pengetahuan itu diragukan atau tidak benar adanya. Misalnya pada awal-awal munculnya virus covid hampir semua media-media mainstream di dunia memberitakan bahwa virus covid mematikan. Apakah benar virus ini mematikan, kalau mematikan kenapa jauh lebih banyak yang sembuh dengan sendirinya daripada yang mati. banyak perbedaan pendapat dari sebagian dokter dan ahli virus terkait virus covid ini. Apakah benar virus ini murni alami dari alam atau hasil modifikasi dari laboratorium yang kemudian disebarkan dengan maksud tertentu, atau apakah virus covid ini sebenarnya adalah virus biasa seperti flu dan influenza atau hanyalah propaganda yang sengaja diciptakan dengan tujuan untuk menghancurkan ekonomi dunia menuju tatanan dunia baru (New World Order) sehingga ekonomi dunia harus di reset ulang terlebih dahulu ? 

Ketiga, Pengetahuan itu logis menurut akal sehat dan hati tenang menerimanya.  Adanya keselarasan antara akal dan hati biasanya menandakan bahwa pengetahuan itu adalah sesuatu yang benar. Ciri dari kebenaran adalah tidak ada kontradiksi atau pertentangan di dalamnya. Ini sifatnya sebenarnya subyektif namun dapat menjadi petunjuk mengenai suatu kebenaran.

Nabi saw bersabda,”Mintalah fatwa (petunjuk) pada jiwamu. Mintalah fatwa pada hatimu (beliau mengatakannya sampai tiga kali). Kebaikan adalah sesuatu yang menenangkan jiwa dan menentramkan hati. Sedangkan kejelekan (dosa) selalu menggelisahkan jiwa dan menggoncangkah hati.  (HR. Al Hakim). Jadi ketika anda menemukan kebenaran dari suatu pengetahuan maka hati anda biasanya akan tenang menerimanya.
Wallahu’alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran