Kita semua percaya bahwa pada hakekatnya hanya ada satu Tuhan dan karenanya hanya ada satu kebenaran untuk umat manusia. Pada saat Israel melakukan penindasan di Palestina ada Kristen yang mengutuk Israel dan ada yahudi yang mengutuk Israel yang menindas. Mereka adalah teman dan sekutu kita dalam kebenaran karena tidak ada kebenaran di dalam penindasan. Setiap umat beragama yang berpihak kepada kebenaran dan mengutuk penindasan pada dasarnya telah menghadirkan Tuhan melalui agamanya. Semua agama dipersatukan oleh 3 (tiga) hal ini yaitu percaya kepada Tuhan, percaya kepada hari kemudian dan tindakan penuh kebaikan dalam hidup. Semua umat beragama yang percaya kepada Tuhan menyakini bahwa semua perbuatan manusia baik atau buruk akan dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan di Pengadilan akhirat Nanti.
Semua agama apa itu Islam, Nasrani, hindu ataupun budha adalah mengajarkan cinta kasih dan Kedamaian sebagai wujud penyembahan kepada Tuhan. Tapi saat ini agama sering dikorupsi dimana sebagian ajaran agama itu telah diselewengkan. Baju agama sering digunakan untuk kepentingan politik dan ekonomi untuk menutupi wajah yang sebenarnya. Dalam sejarahnya konflik dan peperangan yang banyak terjadi atas nama agama itu sebenarnya lebih banyak digerakkan oleh ambisi politik dan ekonomi para penguasa untuk memperluas wilayah dan penguasaan atas kekayaan.
Agama tidak pernah mengajarkan untuk menumpahkan darah dan peperangan kecuali ajaran agama itu memerintahkannya sendiri seperti menghukum mati pelaku kejahatan tertentu untuk menegakkan hukum agama atau terpaksa berperang demi untuk melepaskan diri dari penindasan atau membebaskan pihak yang tertindas dimana pihak yang tertindas itu meminta tolong.
Ini adalah pengantar sederhana dalam memahami ajaran agama. Tugas untuk menanamkan pengertian ini kepada umat beragama adalah tugas masing-masing tokoh agama. Saya mengharapkan adanya inisiatif bersama dari tokoh masing-masing agama yang tulus untuk berkumpul dan duduk bersama membentuk sebuah wadah yang disebut forum kesepahaman antar umat beragama.
Dalam forum ini mereka berkumpul untuk saling mendengarkan, untuk membuka saling pengertian satu sama lain. Nabi Isa as atau yesus mengatakan “dengarkan wahai bani Israel, wahai umat manusia, tidak ada cinta tanpa bisa mendengarkan saudaramu, jika kamu belajar mendengarkan saudaramu setelah itu kamu bisa bilang kamu mencintainya , jika kamu tidak pernah mendengarkannya jangan mengaku mencintainya , karena cinta tanpa mau mendengar adalah cinta palsu.
Kita berharap dengan adanya forum kesepahaman antar tokoh-tokoh agama ini dapat menyebarkan kehidupan beragama yang lebih damai, toleran, dan penuh saling pengertian. ketika pimpinan masing-masing agama bisa saling pengertian dengan penuh kejujuran maka mereka bisa membawa umatnya untuk bersikap lebih dewasa dalam menyikapi suatu peristiwa.
kesepahaman antar tokoh agama ini, kita harus memulai dari jantungnya kebenaran, bahwa semua agama sama-sama menentang penindasan dan oleh karena itu tidak ada sama sekali toleransi kepada penindasan. Jika anda berdiri disisi kebenaran dalam agama Islam, Nasrani, Hindu dan Budha maka anda harus di pihak tertindas yang dalam alquran disebut sebagai pihak yang terzolimi. Jika ada orang Islam yang melakukan kezaliman maka anda harus menentang kezaliman itu dan mengutuknya walaupun dia orang islam. Jika ada orang Kristen, hindu atau budha yang melakukan penindasan maka anda harus menentang dan mengutuknya apapun itu agamanya.
Jadi inilah titik tolaknya, Forum kesepahaman antara agama berangkat dari ajaran agama itu sendiri untuk membela kebenaran dan keadilan. Anda tidak bisa berdiri di sisi kebenaran namun minum teh bersama dengan si penindas, bahkan anda saling tolong menolong dengan mereka. Anda harus berdiri disisi kebenaran, anda harus berada di pihak tertindas yang dalam alquran disebut sebagai pihak yang terzolimi.
Agama Islam sendiri mengajarkan umatnya untuk berlaku adil dan bahkan lebih jauh mengatakan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk tidak berlaku adil, berlaku adil lah karena adil itu lebih dekat dengan taqwa (QS. Al Maidah ayat 8). Saya rasa di dalam ajaran agama lain tentunya mengajarkan hal yang sama tentang keadilan.
Konflik dan gesekan kadang sering terjadi di kalangan antar umat beragama seperti adanya penolakan terhadap pembangunan tempat ibadah, penyebaran suatu agama kepada pemeluk agama lain dan sebagainya. Adanya gesekan itu sebenarnya lebih banyak terjadi karena faktor fanatisme agama dan kurangnya pemahaman terhadap ajaran agama itu sendiri.Oleh karena itu semua permasalahan akan dapat diselesaikan dengan pendekatan ajaran agama yang dilandasi dengan cara pendekatan spiritual.
Wallahu’alam
Komentar
Posting Komentar