Langsung ke konten utama

DIMANA CINTA ENGKAU LETAKKAN


DIMANA CINTA ENGKAU LETAKKAN
“Berikanlah peringatan kepada mereka tentang hari yang menyedihkan, karena banyak diantara mereka yang lalai, yang hatinya dikuasai syahwat, yang hatinya terikat dengan harta, pangkat dan kekuasaan. Hati hatilah dengan dunia ini,  punggungnya penuh dengan tipu daya. Lalu apa yang kamu ambil dari dunia yang singkat ini”.

Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah swt. Beliau adalah Nabi terakhir yang diutus kepada umat manusia. Salah satu hal yang menonjol dari diri beliau adalah rasa kasih sayangnya yang mendalam kepada keluarga dan umatnya. Itulah mengapa Allah swt kemudian memujinya karena budi pekertinya yang sangat luhur (QS. Al qalam ayat 4).

Allah swt. pernah mengutus malaikat Jibril untuk menawarkan kepada Nabi saw sebuah pilihan hidup apakah akan menjadi seorang raja sekaligus nabi ataukah menjadi seorang hamba sekaligus nabi. lalu apa jawab beliau ? Nabi saw  berkata “aku ingin menjadi seorang Nabi dan Hamba (HR. Ahmad). Nabi saw juga pernah ditawari harta, tahta dan wanita oleh para pembesar quraisy namun beliau menolak semua kemewahan yang ditawarkan kepadanya. Beliau makan hanya ketika lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Beda dengan kita yang terus lapar dalam kekenyangan.

Beliau sangat mencintai umatnya. Siang malam beliau menyeru manusia agar beriman kepada Allah swt demi keselamatan diri mereka sendiri. Tapi apa balasan yang beliau terima? Mereka malah mengusir Nabi saw dari kampung halamannya di Mekkah, melemparinya dengan kotoran ketika beliau sedang menunaikan shalat,  memboikot beliau hingga membuatnya kelaparan, dan melemparinya dengan batu hingga mengalir darah dari kening dan kedua tumitnya. Lalu apa yang beliau lakukan dengan perlakuan buruk itu ?
Beliau menangis menghadap kepada Allah swt seraya mengangkat kedua tanggannya dan berdoa “Ya Allah berilah petunjuk kepada kaumku, sesungguhnya mereka kaum yang tidak mengetahui, seandainya dia tahu, niscaya dia tidak akan bersikap demikian kepadaku. Beliau sangat kasihan kepada mereka sehingga Allah swt berkata “Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini-Alquran (QS. Al Kahfi ayat 6).

Apa yang selalu merisaukan  hati Nabi saw?  beliau memikiran masa depan umat manusia, bukan mengkhawatirkan bahwa mereka besok  bisa makan atau tidak, dapat pekerjaan dan sebagainya tapi bagaimana mereka semuanya bisa mendapatkan hidayah-Nya.
Beliau saw pernah melihat pamannya Hamzah dalam keadaan bersimbah darah, terluka matanya, terpotong hidungnya, terpotong kedua telinganya, telah sobek perutnya, dan hilang jantungnya. Hingga berlalu beberapa tahun kemudian, beliau rela menjulurkan tangannya memaafkan orang yang telah mengambil jantung pamannya itu.

Wahai manusia !
Apa yang membuatnya memaafkan orang yang telah menyakitinya, apa yang menggerakkannya untuk bersabar ketika disakiti di Jalan Allah swt, apa yang menggerakkannya untuk bersikap tenang ketika diboikot ?
Apakah dia meminta imbalan duniawi atas apa yang dikerjakannya berupa rumah, villa diatas bukit dan istana, tidak ! Dia berkata, “ aku tidak meminta upah dari engkau atas seruanku kepadamu tapi upahku adalah dari Allah swt. (surat Hud ayat 29).

Lalu apa yang membuatnya melakukan itu semua ?
Jawabannya adalah Cinta.  Beliau saw adalah teladan cinta untuk seluruh manusia. Beliau berkata, Demi Allah, bila Allah memberi petunjuk (hidayah) lewat dirimu  kepada satu orang saja, maka itu lebih baik bagimu daripada unta-unta yang merah (HR. Bukhari Muslim).

Cinta adalah pondasi awal dalam melakukan amar ma’ruf nahi mungkar. Anda tidak bisa memperbaiki kerusakan moral masyarakat tanpa cinta di dalam hati anda.
orang yang mengemban kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar maka yang harus dimiliki adalah sifat rahmah (belas kasih) kepada hamba-hamba Allah, disamping tentunya adalah keluasan ilmu dan amal.

Hal inilah yang tidak banyak dipahami atau kurang dipahami oleh sebagian umat Islam yang mengaku menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar. Mereka menganggap bahwa yang menjadi ukuran komitmen terhadap agama adalah ketika hati dipenuhi dengan kebencian dan kemarahan kepada pelaku kemaksiatan dan penyimpangan di Jalan Allah. mereka diantaranya melakukan sweeping dengan disertai pengrusakan terhadap tempat-tempat yang dianggap maksiat, rumah-rumah makan yang berjualan pada saat bulan ramadhan.  Mereka tidak sadar mungkin ada muslimah yang tidak berpuasa karena halangan, orang tua yang sakit, pekerja berat yang tidak bisa berpuasa dan hanya bisa membayar fidyah atau umat non muslim yang semuanya membutuhkan rumah makan karena tidak sempat memasak.

Dalam ranah politik, hanya karena tidak suka dengan seorang pemimpin, atau perilaku sebagian politisi yang berseberangan dengan pandangan politiknya atau kepada sebagian kelompok agama tertentu yang dianggap telah menyimpang, Para penganjur amar ma’ruf nahi mungkar ini rela mencaci maki dan menghujat.  lalu dimana teladan Nabi saw itu? kenapa anda melakukan amar ma’ruf nahi mungkar tapi dengan hati yang dipenuhi penyakit, dengan hati yang penuh kebencian dan prasangka buruk. Kalau anda merasa berada dalam kebenaran, kasihanilah mereka yang berada dalam kesesatan, karena  mereka tidak mengetahui, seandainya dia tahu, niscaya dia tidak akan bersikap demikian.
Kepada Firaun saja yang sudah melampaui batas dengan mengaku sebagai tuhan, Allah swt. memerintahkan kepada Nabi Musa untuk berbicara kepadanya dengan lemah lembut tanpa sikap kasar (QS. Thaha ayat 44).

Bukankah pemimpin anda adalah orang Islam, orang yang berbeda pandangan politik dengan anda itu adalah muslim, kelompok agama itu juga adalah Muslim? mereka semua shalat, berpuasa di bulan ramadhan, membayar zakat dan naik haji, Lalu kenapa anda mencaci maki mereka, menulis keburukan tentang mereka lalu tulisan itu anda share kemana-mana melalui media sosial.
Apakah anda yakin bahwa orang yang anda tuduh sebagai fasik, pembuat kesesatan, bid’ah dan kekufuran itu bahwa esok tidak lebih baik nasibnya daripada anda diakhirat nanti.

Oke, boleh jadi mereka berdalih bahwa ini adalah perintah amar ma’ruf nahi mungkar, tapi mari kita ukur persoalan ini dengan akal dan hati nurani. Apakah mungkin anda bisa menasehati mereka jika di dalam hati anda penuh dengan kebencian dan kedengkian, Apakah mereka mau mendengarkan ceramah anda sementara mereka mencium dan menyaksikan aroma kebencian dari hati anda.
Dimana cinta di dalam hati anda. dimana teladan yang selalu dicontohkan Nabi itu, Apa maknanya dakwah jika kosong dari makna cinta?
Dakwah adalah keinginan menyampaikan hidayah. hidayah untuk pendosa, hidayah agar orang kafir  masuk islam. Agama islam mengajarkan agar anda membenci kebatilan yang ada pada diri seseorang bukan membenci sosoknya.

Umar Bin Khattab  berkata “kami pernah bersama Rasulullah saw, ketika itu para tawanan dihadapkan kehadapan beliau. diantara tawanan itu terlihat seorang wanita sedang mencari sesuatu dengan penuh kecemasan, pandangannya pun terjatuh pada seorang bayi lalu menggendong dan menyusuinya. kami pun menjadi tahu bahwa bayi itu adalah anaknya, lalu Rasullullah saw bersabda “tidakkah kalian melihat wanita ini, apakah mungkin dia akan mencampakkan bayinya itu ke kobaran api ? kami menjawab, tidak  mungkin ya Rasulullah, lalu Rasulullah saw bersabda, sesungguhnya Allah lebih sayang kepada hamba-hambanya melebihi sayangnya ibu ini kepada anaknya (HR. Bukhari muslim)
Rasulullah juga pernah bersabda, “Jibril pernah datang kepadaku,  kemudian dia berkata, beri kabar gembira umatmu bahwa sesiapa yang menjumpai Allah tanpa menyekutukan sesuatu apapun denganNya, maka ia akan masuk surga (Bukhari Muslim).
Jadi mudahkanlah urusan dan jangan dipersulit, berilah kabar gembira dan jangan membuat orang lari (tidak tertarik) dan bekerja samalah kalian berdua dan jangan berselisih (HR. Bukhari).

Wallahu’alam bisshowab
oleh : Muhammad Ahsan Thamrin.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran