Langsung ke konten utama

BENARKAH AGAMA SEBAGAI SUMBER KONFLIK

BENARKAH AGAMA SEBAGAI SUMBER KONFLIK

“Saya bersyukur kepada Tuhan karena dengan menjauhi politik, saya terhindar dari perilaku menurunkan derajat kebenaran quran yang bak berlian menjadi potongan kaca hanya demi memanfaatkannya untuk tujuan politik “
 – Said Nursi – ulama besar Turki abad kedua puluh.

--------------------------------------------------

Ada Sebagian kalangan yang menganggap bahwa mayoritas sumber konflik didunia ini adalah dipicu masalah agama. Atas dasar pandangan tersebut maka mereka menginginkan agar peran agama dipinggirkan dari kehidupan masyarakat dan negara. Agama hanyalah urusan pribadi jangan di bawa ke ranah publik. Inilah paham sekularisme. Disisi lain ada kelompok ekstrim yang mana mereka malah menginginkan dunia bebas dari agama. Inilah kelompok atheisme.

Benarkah agama menjadi penyebab sebagian besar konflik antar umat manusia?
Jawabannya sebagian konflik memang dipicu oleh perbedaan konsepsi agama seperti yang terjadi pada konflik protestan-katolik di eropa atau suni-syiah di dalam Islam pada masa dinasti Umayah dan Abasiyah. Tetapi tidak semua konflik dipicu oleh factor agama atau menggunakan nama agama. Perang dunia I dan II tidak dipicu oleh factor agama. 

Konflik antar umat manusia bisa terjadi karena masalah dan ideologi apa saja. Kepentingan ekonomi, perebutan batas wilayah, factor etnis bahkan perebutan Wanita atau harta dapat memicu konflik sesama manusia.

Dalam banyak kasus agama sebenarnya hanya dimanfaatkan, ditunggangi untuk menutupi motif yang sebenarnya. Agama sering dijadikan kendaraan untuk menciptakan konflik.

Orang yang menunggangi agama mengetahui bahwa agama atau keyakinan adalah ikatan yang paling kuat untuk membangkitkan emosi. Orang yang menunggangi agama mengetahui bahwa agama adalah keyakinan yang dimiliki setiap orang. Demi keyakinan agama, manusia rela meninggalkan keluarga mereka,  meninggalkan tempat tinggal dan tanah tumpah darah mereka. Demi keyakinan, manusia rela mengorbankan harta kekayaan mereka. Bahkan demi keyakinan manusia rela untuk kehilangan nyawa demi membela keyakinannya. 

Bahwa betapa besarnya pengaruh keyakinan agama dalam pikiran dan perilaku seseorang maka banyak pemimpin memakai agama sebagai topeng untuk kepentingan mereka yang tersembunyi guna menggalang banyak orang. Itulah sebabnya banyak konflik berujung perang yang awalnya sebenarnya bukan karena faktor keyakinan atau agama namun kemudian menjadi perang keyakinan karena disulut oleh sentiment ini. Tujuannya adalah mendorong serta memotivasi supaya orang rela berkorban tanpa keraguan sedikitpun.

Inilah yang harus diwaspadai. orang-orang yang mengobarkan perang sering kali menggunakan isu agama dan keyakinan ini untuk menggerakkan orang-orang dengan tujuan untuk kepentingan mereka yang tersembunyi. Padahal, perang yang sebenarnya amatlah jauh dari ajaran agama. Perang yang murni karena agama adalah demi membela diri bukan untuk menyerang orang lain (QS. Al hajj ayat 39-40).

Pada perang salib 1095, paus urban II menyerukan perang suci melawan musuh tuhan, dimana paus menjanjikan pengampunan dosa bagi siapa saja yang bergabung dalam perang salib dan bagi siapa yang mati dijanjikan masuk surga. Karena seruan paus itulah ratusan ribu orang Kristen bergabung dalam perang salib dan bahkan ada yang menjual hartanya sendiri demi menjadi Ksatria Tuhan untuk melawan musuh Tuhan. Citra kristus yang penuh kasih tidak tercermin ketika mereka tanpa ampun membantai musuhnya dalam peperangan tak peduli wanita, orang tua dan anak- anak. Meski mereka mengaku Ksatria Tuhan tapi mereka tidak memiliki cukup pengetahuan tentang Tuhan dan jalan Tuhan. 

Perang salib yang terjadi selama 500 tahun pada dasarnya adalah perebutan kekuasan antara penguasa Eropa yang dikuasai oleh kekuasaan gereja dan mengatas namakan Kristen dan penguasa Arab yang mengatasnamakan Islam. Mereka menjadikan agama sebagai kendaraan untuk kepentingan politik dan perebutan kekayaan.

Begitu pula dalam kasus perang di suriah sampai saat ini, agama bukanlah akar konflik. Akar konfliknya adalah perebutan sumber energi di kawasan. Agama hanya dimanfaatkan, ditunggangi dengan isu bahwa Presiden Basshar Assad yang syiah membantai rakyatnya yang sunni. 
Ada beberapa fatwa ulama yang menyerukan kaum muslimin untuk berjihad berperang melawan pemerintahan basshar Assad di suriah yang juga muslim. Inilah yang kemudian menggerakkan banyak pemuda muslim untuk berjihad memerangi pemerintah dan rakyat suriah yang muslim karena buta geopolitik dan kebodohan menelan mentah-mnetah propaganda barat.

Ketika terjadi perang di Irak dan Suriah kita menyaksikan ada sebagian ulama yang terafiliasi dengan kelompok Islam tertentu yang mengeluarkan fatwa kafir terhadap ulama/muslim yang lain sehingga membuat sekelompok Islam takfiri yang mengatasnamakan Jihad tanpa ragu memerangi dan membunuh saudaranya sendiri sesama muslim hanya karena dianggap sesat atau kafir. 

Syekh Said Ramadhan Al- Buthi Ulama besar Suriah dibunuh saat sedang mengisi pengajian di sebuah Masjid oleh aksi bom bunuh diri kelompok teroris yang mengatasnamakan Islam hanya karena menganggap Syekh said Ramadhan Al-Buthi memihak pemerintah suriah.

inilah ketika agama dijadikan kendaraan politik untuk kepentingan duniawi maka membuat  manusia buta mata hatinya.

Hal ini juga pernah terjadi sepeninggal Nabi saw, sebagian kelompok kaum muslimin mulai bertikai karena faktor perebutan kekuasaan. 3 khalifah kaum muslimin terbunuh yaitu Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib karena masalah politik. Mimbar-mimbar masjid menjadi ajang untuk menyerang kelompok yang berseberangan dalam politik. Imam Ali, menantu Nabi saw dan pemuka kaum muslimin, walaupun telah lama meninggal dunia namun masih di caci maki di mimbar-mimbar masjid selama 80 tahun karena perbedaan politik dengan penguasa Umayah saat itu. Ketika agama telah dikoptasi oleh kekuasaan maka agama dapat dijadikan sebagai tameng untuk menyesatkan dan mengkafirkan lawan politiknya. 

Konflik dan perang atas nama agama sering dilandasi oleh  ambisi para pemimpin. Mereka tidak peduli dengan beratus-ratus ribu bahkan jutaan nyawa manusia yang harus melayang hanya karena mengikuti nafsu kekuasaan pemimpin yang sebenarnya pencari harta dan kekuasaan dimana mereka melancarkan perang untuk penguasaan wilayah dan ambisi politik.

Agama bukanlah sumber konflik. Agama-agama yang diturunkan oleh Tuhan datang dengan membawa kedamaian. Untuk mengatur bagaimana cara menjalani hubungan antar sesama manusia dan hubungan dengan penciptaNya. Jadi Jika terdapat eksremisme di antara pemeluk agama maka dipastikan mereka tidak mengerti  ajaran agamanya. Jika ada pengikut Nabi Musa as,Nabi  Isa as dan Nabi Muhammad  saw tapi dia ingin membunuh manusia, maka pada dasarnya dia telah meninggalkan syariat agamanya sebab agama datang untuk kehidupan bukan untuk saling membunuh. Kisah anak adam qabil yang membunuh Habil sebagai pembunuhan pertama dalam sejarah manusia mengajarkan kepada kita bahwa pembunuhan hanya dilakukan karena kebencian dan kedengkian yang bersarang di dalam dada manusia yang merupakan manifestasi dari sifat setan.

Ada banyak manusia yang mereka berperang dan membunuh dengan alasan membela Tuhan ? kalau alasan mereka berperang karena membela Tuhan, apakah Tuhan perlu dibela? Bukankah sejatinya manusia lemah dan lebih membutuhkan pertolonganNya?, Lalu mengapa perang antar agama itu mereka sebut sebagai perang suci ? Apakah manusia yang saling membunuh dalam perang bisa disebut sebagai perang suci. Bukankah yang suci secara hakiki dalam hidup ini adalah manusia karena dia diciptakan oleh yang maha suci yaitu Allah swt. Yang suci bukan hanya kabah, masjid aqsa, tembok ratapan, gereja betlehem, sesungguhnya manusia adalah makhluk tersuci di dunia ini. 

Kabah dibangun oleh manusia (Nabi Ibrahim as), tembok ratapan dibangun oleh orang yahudi, gereja dibangun oleh orang nasrani. Sedangkan manusia, siapa yang membangun, siapa yang menciptakannya ? Manusia diciptakan oleh Allah. 
Jadi terkutuklah orang yang membinasakan ciptaan Allah. Terkutuklah siapa yang membunuh manusia tanpa hak.

Jika masjid Al aqsa dihancurkan, jika gereja dihancurkan, jika tempat ibadah lain dihancurkan pasti masih bisa dibangun kembali tapi jika seorang manusia terbunuh atau dibunuh maka apakah kita sanggup untuk menghidupkannya kembali?
Maka dari itu sesungguhnya setiap orang yang dibunuh maka Tuhan akan meminta pertanggungjawabannya sebab manusia adalah lambang ciptaan Allah di muka bumi ini.

Agama pada hakikatnya diturunkan oleh Tuhan untuk menjadi Rahmat bagi manusia. Agama melarang pembunuhan dan kezaliman manusia atas manusia lain. perang dimana manusia saling membunuh manusia lain hanya diperbolehkan Ketika ada serangan dari luar dimana ada manusia lain yang melakukan penjajahan dan kezaliman (QS. Al hajja ayat 39-40). 

Perang dilakukan untuk melindungi kebebasan yang diungkapkan alquran dengan “supaya jangan ada fitnah (QS. Al Anfal ayat 39). 

Perang tidak boleh dilakukan untuk memaksakan keyakinan, akidah atau agama kita kepada orang lain karena tidak ada paksaan di dalam beragama (QS. Al Baqarah ayat 256). 

Al Quran Menyatakan bahwa iman dan kafir adalah permasalahan individu dan bukan merupakan bagian dari system yang harus di tegakkan oleh Negara. barang siapa yang beriman akan bermanfaat bagi dirinya dan barang siapa yang kafir maka dia akan menerima akibatnya dari Allah SWT.

Alquran mengatakan bahwa Imam dan kafir adalah permasalahan pribadi yang tidak bisa dipaksakan oleh siapapun (QS.Yunus Ayat 108, QS.Al-Isra Ayat 15, QS,Al-kahfi ayat 29, QS.An-Naml Ayat 91-93, QS.Arum Ayat 44, QS.Al-Fatir Ayat 39, QS.As-Sumar Ayat 41), 

Bahwa oleh itu karena perbedaan keyakinan atau kepercayaan diantara Manusia adalah sesuatu yang diinginkan Allah SWT dan di hakimi oleh Allah SWT di hari kiamat (QS.Al-baqarah Ayat 62, QS.Al-Baqarah Ayat 113, QS.AL-Baqarah Ayat 136-137, QS ALbaqarah Ayat 14, QS Hud Ayat 118-119, QS AssuMar Ayat 46, QS As Surah Ayat 10, QS.AL Kafirun Ayat 1-6)

Alquran mengatakan bahwa Hidayah hanya milik Allah SWT dan didasarkan atas kehendaknya (QS.Al-Baqarah Ayat 272, QS An-Nisa Ayat 88, QS.Yunus Ayat 99-100. QS.Fatir Ayat 8)

Bahwa oleh karena itu tugas Rasul dan para penyeru agama adalah membawa berita gembira dan pengembang peringatan, penyampai dakwah tanpa otoritas pemaksaan (QS.Al-Maidah Ayat 99, QS.AL-A’rof Ayat199, QS.Yunus Ayat 41, QS.Hut Ayat 14, QS.Ar-Ro’du Ayat 40, QS.Al-Hijr Ayat 94, QS.AN-Nahl Ayat 82, QS.Al-Furqan Ayat 56-58, QS.Qof Ayat 45, QS.As-Syariat Ayat 52-55)
Wallahu’alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran