Langsung ke konten utama

TIGA LAPISAN KECERDASAN

TIGA LAPISAN KECERDASAN

Belum lama ini kita menyaksikan melalui berbagai media peristiwa dimana ada seorang anak pegawai pajak yang tega menganiaya temannya hingga  luka parah, ada seorang Polisi yang didepan matanya membiarkan anaknya menganiaya temannya sendiri, lalu ada seorang  anak membunuh ibunya yang melahirkan dan merawatnya. Kita juga menyaksikan fenomena dimana sekarang anak-anak sudah tidak menghormati orang tua, Yunior tidak menghargai seniornya dan sebagainya.

Ini semua adalah Ketika orang hanya diajarkan kecerdasan intelektual (IQ) tapi tanpa diimbangi dengan kecerdasan emosional (EQ)  dan kecerdasan spiritual (SQ).

Selama ini disekolah sejak SD hingga perguruan tinggi orang hanya diajarkan kecerdasan intelektual. Kecerdasan intelektual hanya mengajarkan  bagaimana berpikir, Mereka hanya diajarkan mengejar nilai dan angka (IPK) karena itulah yang menentukan kelulusan.  Memang orang yang memiliki kecerdasan intelektual mudah mendapatkan pekerjaan namun ternyata itu semua tidak menjamin mereka sukses dalam karir dan pekerjaan dan bahkan tidak sedikit yang  mereka stress dan kemudian bunuh diri karena tidak memiliki kemampuan mengelola emosi dan tujuan hidup mereka.

Prof. DR. Daniel Coleman mengatakan bahwa kecerdasan intelektual sebenarnya  hanya berperan 10 hingga 20% dalam keberhasilan anda. Yang penting menurut dia adalah kecerdasan emosional.  kecerdasan emosional mengajarkan untuk memahami apa yang kita rasakan yaitu kemampuan untuk mengendalikan perasaan dan emosi. 

Namun dalam perkembangannya kemudian ditemukan lagi bahwa orang yang cerdas emosional tidak menjamin mereka akan bahagia. Orang yang pandai menjilat biasanya memiliki kecerdasan emosi yang tinggi karena mampu memahami dan menyenangkan atasannya, namun karena tidak tulus dan penuh kepura-puraan akhirnya Nurani mereka tidak tenang, hatinya tidak bisa dibohongi. 

Maka kemudian muncul kecerdasan ketiga yang disebut kecerdasan spiritual (spiritual intelegence). kecerdasaen spiritual mengajarkan untuk mendengarkan hati Nurani, mengajarkan bagaimana memahami Makna hidup, siapa diri kita sebenarnya, dimana kita dan mau kemana kita. Inilah yang diajarkan oleh agama.

Ada beberapa ciri dimana seseorang memiliki kecerdasan spiritual (SQ) yang tinggi, yaitu mereka bersikap fleksibel dan terbuka, mereka memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, mereka mampu menghadapi penderitaan dan rasa sakit dan mereka juga mampu mengambil pelajaran yang berharga dari suatu kegagalan.

Krisis yang melanda bangsa Indonesia sekarang ini bukanlah karena kekurangan orang cerdas tapi krisis moral dan akhlak  dunia Pendidikan seharusnya mengajarkan tentang 3 (tiga) kecerdasan ini. ajarkan tentang kecerdasan intelektual, bagaimana berpikir, kecerdasan emosional, bagaimana memahami emosi dan perasaan dan kecerdasan spiritual, bagaimana mendengarkan hati Nurani dan kemudian ajarkan mereka tentang adab dan akhlak. Kombinasi IQ, EQ, SQ akan mengantar kita kepada keberhasilan yang penuh dengan makna dalam kehidupan
Wallahu’alam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran