Langsung ke konten utama

BAGAIMANA MEMAHAMI TURUNNYA KEMBALI NABI ISA (YESUS) KE DUNIA INI (suatu tinjauan akhir zaman dengan panduan alquran)

BAGAIMANA MEMAHAMI TURUNNYA KEMBALI NABI ISA (YESUS) KE DUNIA INI 
(suatu tinjauan akhir zaman dengan panduan  alquran)

----- 
Bahwa salah satu persamaan kepercayaan antara umat Islam dan umat Nasrani adalah bahwa pada akhir zaman nanti “Nabi Isa as atau yesus akan turun kembali ke dunia”. Umat Islam mempercayainya sebagai satu dari 10 tanda dekatnya kiamat. 

Namun kedua agama samawi ini berbeda terkait meninggalnya Nabi Isa as atau Yesus Ketika diutus pertama kali kepada bangsa bani israel. Umat Nasrani mempercayai bahwa Nabi Isa as atau Yesus telah meninggal di tiang salib. Dan itu adalah merupakan pengorbanan yesus untuk menebus dosa umat Kristiani. 

Sementara kepercayaan umat Islam menyatakan bahwa nabi Isa as (Yesus) belum meninggal dunia. Dia hanya diangkat oleh Allah di sisinya (QS. An-Nisa ayat 158). Karena alquran mengatakan bahwa setiap yang bernyawa akan merasakan mati (QS. Ali Imran ayat 185), maka Nabi Isa belum meninggal sampai saat ini (QS. An-Nisa ayat 157). Nanti Nabi isa as (yesus) baru akan mengalami maut (kematian) saat turun kembali ke dunia ini untuk kedua kalinya dan akan dimakamkan disamping makam Rasulullah.

Bagaimana menjelaskan bahwa Nabi Isa as (yesus) tidak meninggal pada saat di salib ?
Kami tidak mengikuti pendapat mayoritas yang mempercayai bahwa orang yang disalib bukanlah Nabi Isa as tapi adalah orang yang diserupakan dengan Nabi Isa as. 

Alquran mengatakan,“Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati Ketika dia tidur,  maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditetapkan (QS Az-Zumar ayat 42).

Ketika Nabi Isa as (Yesus) disalib semua orang yang hadir menyaksikan pada saat itu menyakini dia telah meninggal dunia, karena memang saat itu Allah mengambil jiwa (nyawa) Nabi isa as. Namun setelah Nabi Isa diturunkan dari tiang salib oleh para murid-muridnya maka tidak lama kemudian Allah mengembalikan kembali jiwa (nyawa) nabi Isa as sehingga dia sadar (hidup) kembali. Kejadian itu seperti manusia sedang tertidur (diambil jiwanya) kemudian bangun kembali (jiwanya dikembalikan). 

Karena setiap yang bernyawa pasti mati (QS. Al Imran ayat 185) maka sampai saat ini Nabi isa as belum mengalami kematian yang sebenarnya di dunia. Setelah Nabi Isa as yang disangka sudah meninggal dunia diturunkan dari tiang salib oleh para murid-muridnya maka Nabi Isa kemudian sadar dan setelah berbicara dan menyampaikan pesan-pesan kepada murid-muridnya pada saat itu maka kemudian Nabi Isa as (yesus) diangkat oleh Allah swt di sisinya (QS. An-Nisa ayat 158) sampai suatu saat nanti Allah swt akan menurunkannya kembali ke dunia ini untuk melanjutkan misinya kembali yaitu untuk menjadi pembimbing bagi umatnya yaitu bani Israel karena beliau diutus adalah khusus untuk bani israel saja (QS. As shaff ayat 6, QS. AL Imran ayat 49).

Dengan demikian Umat islam tidak akan menjadi pengikut Nabi Isa as (yesus) pada saat dia turun Kembali ke dunia karena mereka telah mengikuti Nabi Muhammad saw., sebaliknya Nabi Isa as juga tidak akan menjadi pengikut Nabi Muhammad saw (sebagaimana yang selama ini banyak dipahami umat Islam) Karena Nabi Isa as adalah seorang Nabi yang diberi kitab sendiri untuk membimbing kembali umatnya Bani Israel.

Itulah makanya Ketika Nabi Isa turun nanti pada saat shalat fajar, disebuah masjid di damaskus, Nabi Isa as (Yesus) menolak saat Imam Mahdi mempersilahkannya dengan sopan untuk menjadi imam shalat. Nabi Isa as berkata,” Anda-lah (Al Mahdi) yang harus memimpin shalat, karena anda adalah amirul mukminin  (pemimpin umat Muhammad saw).
Jadi jika Nabi Isa as memimpin shalat, maka dia tentu akan menjadi Amirul mukminin, menjadi pemimpin umat Muhammad saw. Tapi itu tidak dilakukannya karena dia datang kembali untuk umatnya yaitu bani israel. 

Nah siapakah bani israel sekarang itu ?
Mari sejenak ke awal sejarah dulu. Bahwa Nabi Isa (yesus) ketika pertama kali datang diutus sebagai Al masih kepada bani Israel, maka bani israel terpecah dalam dua golongan, yaitu satu golongan yang menerima beliau dan kitab injilnya, dan satu golongan lagi yang menolak Nabi isa (Yesus) dan kitab injilnya. Golongan yang menerima Nabi Isa as sebagai Al Masih kemudian membentuk komunitas sendiri yang kemudian dikenal dengan sebutan umat Nasrani sementara mereka yang menolak Nabi Isa as sebagai Al Masih membentuk komunitas sendiri dengan sebutan umat yahudi.

Dan Allah swt dengan kearifannya kemudian memberi sebutan 2 (dua) nama bagi pengikut nabi Isa yaitu satu kelompok yang dinamai dengan bani israel dan yang lain sebagai ahli kitab, mengapa ? karena ada kelompok yang tetap memegang teguh kitab taurat (perjanjian lama) tetapi ada kelompok yang memegang kitab taurat tapi juga memegang injil (perjanjian baru)

Jadi sekarang ada dua sebutan bagi pengikut Nabi Isa (yesus) yaitu bani israel dan ahli kitab. Jadi pada saat nanti nabi Isa (yesus) datang atau diturunkan kembali ke dunia pada akhir zaman maka beliau akan datang ke ahli kitab yaitu umat yahudi dan kepada umat Nasrani.

Siapakah umat yahudi dan umat Nasrani yang menjadi pengikut Nabi Isa as (yesus) pada saat diturunkan kembali ke dunia ini ?
Mereka adalah umat yahudi dan Nasrani (ahli kitab) yang teguh memegang kitab taurat dan injil. Mereka adalah umat yahudi dan Nasrani yang tulus dalam imannya, yang mereka itu rendah hati, tidak sombong dan tidak berlaku zalim dan menindas (QS. Al Maidah ayat 82)

Jadi saat Nabi Isa as (Yesus) turun kembali ke dunia ini maka setiap orang yahudi sejati akan menerima Nabi Isa atau yesus sebagai al masih dan beriman kepadanya dan setiap pemeluk Kristen sejati akan meninggalkan keyakinannya bahwa yesus sebagai anak Tuhan dan sebagai orang ketiga dalam trinitas Tuhan.
“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab (yahudi dan Nasrani), kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka ( QS. An Nisa ayat 159) 

UMAT NABI ISA AS (YESUS) YANG BERIMAN ITU OLEH ALQURAN DISEBUT JUGA DENGAN ISLAM DAN MUSLIM.

Umat Islam selama ini beranggapan bahwa Islam hanyalah pengikut Nabi Muhammad saw dan orang yang tidak menjadi pengikut atau mengikuti syariat Nabi Muhammad saw maka tidak akan diterima agama itu. Mereka berpegang kepada ayat “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi” (QS. Ali Imran ayat 85).
Atau ayat “agama yang diridhai Allah hanyalah Islam (QS. Al Imran ayat 19)

Pemikiran  bahwa Islam dan muslim di maknai hanya sebagai umat Nabi Muhammad saw adalah sesuatu yang keliru, karena semua Nabi dari jalur Bani Israel  adalah juga Nabi Allah yang di dalam alquran juga berdo’a agar menjadi orang yang ‘muslim’ (berserah diri)

“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim”.(QS Al-Baqarah ayat 132)

Adalah tidak mungkin anak-anak Ibrahim (seperti Ya’qub) akan termasuk “orang muslim” (berserah diri), jika yang dimaknai ‘muslimin’ hanyalah umat Muhammad.

Bahwa alquran menyebut semua agama yang dibawa oleh semua Nabi Allah adalah agama yang  ‘Islam’ (selamat), dan pengikutnya harus menjadi orang ‘muslim’ (yang berserah diri)

maka siapapun yang mengikuti seorang Nabi utusan Allah swt , tidak peduli Nabi yang mana, maka dia berada dalam agama Islam .

Jadi anda bisa menjadi seorang muslim dengan mengikuti Nabi ini dan anda berada dalam agama Islam, dan anda  bisa menjadi seorang muslim dengan mengikuti Nabi yang lain dan anda berada dalam agama Islam.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang sabi'in, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati (QS. Al Baqarah ayat 62)

Alquran hanya mengancam bani Israel (yahudi dan Nasrani) dimana  keimanan mereka dianggap tidak ada artinya (gugur) jika tidak ‘mengimani’ adanya nabi Muhammad sebagai utusan Allah.
Sebagaimana Kitapun juga wajib ‘mengimani’ adanya Nabi lain dan kitab-kitabnya, tapi bukan berarti harus menjadi ‘pengikutnya’ (menjalankan syariatnya).

Kita kembali ke topik mengenai turunnya kembali Nabi Isa as.
Bahwa telah dijelaskan diatas kalau turunnya kembali Nabi Isa as adalah untuk membimbing kembali umatnya yaitu bani Israel (Nasrani dan yahudi) lalu  yahudi mana yang disebut Hadist akan di perangi oleh umat Islam pada akhir zaman itu ?
Nah disini Kita juga harus memilah istilah “Yahudi” dan “Bani Israel”,

Nabi yaqub as (Israel) memiliki 12 keturunan yang disebut dengan bani Israel yang kemudian tersebar menjadi 12 suku (QS. Al Maidah ayat 12).
istilah “Yahudi” lebih tepat menunjuk kepada salah satu suku dari keturunan Nabi Yakub as. Sejarah mencatat ada salah satu suku dari Bani Israel  yang pernah membentuk Kerajaan Yehuda, keturunan dari suku Yehuda  itulah yang kita sebut sebagai orang Yahudi. Jadi masih ada 11 suku lain yang bukan suku Yahudi.

Al Quran sendiri yang membedakan keturunan Bani Israel  (keturunan Nabi yaqub as) menjadi tiga istilah yaitu  “orang Yahudi”, “Bani Israel” dan “Ahli kitab”.

Al Quran bisa dikatakan selalu berbicara Negatif jika menyebut kata  “Yahudi”, seperti dalam  (QS. Al Maidah ayat 18), (QS. Al Maidah ayat 41), (QS. Al Maidah ayat 64), (QS An Nahl ayat 118),  (QS. An Nisa ayat 160) (QS. An Nisa ayat 46)

Dan Quran bisa dikatakan banyak  berbicara positif jika menyebut “Bani Israel” dan “Ahli Kitab”, seperti dalam  : (QS. Al-Baqarah ayat  47), (QS An Nisa  ayat 159), (QS: Al-Maidah ayat 12), (QS AL HASYR ayat 2), (QS. Al Israa’ ayat 104), (QS. Al Isra ayat  2).

Jadi tampaknya alquran mengidentifikasi bahwa Keturunan Bani Israel  yang nanti tetap  tidak meyakini Nabi Isa sebagai Al masih  dan tidak merapat ke Nabi Isa as  pada saat nanti diturunkan, adalah sebagian orang yahudi yang menjadi pengikut zionisme. Yahudi zionisme inilah yang sekarang melakukan penindasan di palestina. itulah yang diisyaratkan Hadist akan diperangi Umat Islam

Bahwa kita harus membuang jauh-jauh pemikiran bahwa semua keturunan Bani Israel adalah suku Yahudi atau lebih parahnya  semua Bani Israel adalah musuh Islam. Banyak dari keturunan bani israel ini (yahudi dan Nasrani) tidak hanya menentang zionis tapi bahkan bersimpati kepada rakyat Palestina yang tertindas, terusir dan menjadi pengungsi sejak kedatangan orang Yahudi sekitar akhir perang dunia 1. 

Mereka punya cabang di AS, Argentina, Inggris, Spanyol, Kanada dan Perancis, Australia, bahkan juga di Israel. Mereka menentang keras agama mereka disamakan dengan zionisme. Mereka sadar betul bahwa mereka sedang ditunggangi zionisme. Di seluruh dunia, semua keturunan Bani Israel jamak disebut Jews atau Jewish, sedang di Indonesia umumnya dipukul rata bahwa  mereka semua disebut orang Yahudi.

Nah Kita akan memilah keturunan Bani Israel ini menjadi dua, yaitu ada sebagian besar yang menjadi pendukung zionis tapi ada sebagian juga yang menjadi penentang zionis. 
Dari segi agama, mereka ada yang beragama Judaisme dan ada sebagian mereka beragama Kristen yang dengan  tegas menentang zionisme dan mereka  menunggu turunnya kembali Isa as (Jesus). 
Mereka yang beragama judaisme ini mayoritas mendukung zionisme dan mereka ini sejak dulu tidak percaya bahwa Isa as adalah Al Masih  asli, dan mereka sampai saat ini sedang menunggu “Al Masih” mereka yang kita tahu adalah  Al Masih palsu Dajjal.

Wallahu’alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kew...

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejay...

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dala...