Langsung ke konten utama

APAKAH BENAR COVID 19 INI ADALAH PANDEMI GLOBAL

 APAKAH BENAR COVID 19 INI ADALAH PANDEMI GLOBAL

Saat ini seluruh dunia dilanda wabah yang disebut covid 19. Ini adalah suatu peristiwa yang aneh dan misterius yang tidak pernah terjadi dalam sepanjang sejarah dunia, dimana suatu wabah penyakit secara bersamaan menyerang seluruh bangsa atau Negara di dunia.

Wabah atau Tha’un adalah penyakit menular yang mematikan. Dua ciri utama dari wabah atau tha’un adalah penyebarannya meluas dan yang terinveksi atau tertular bersiko besar kematian dimana biasanya orang yang terinveksi pada pagi hari maka sorenya meninggal.

 Lalu sekarang apakah wabah covid 19 ini mematikan ?

Sebelum menjawab maka terlebih dahulu perlu diketahui apa itu covid 19 ?

Covid 19 adalah sejenis virus yang merupakan bagian dari corona virus.

Menurut WHO, virus corona adalah virus yang menyebabkan infeksi pernafasan pada manusia atau hewan. Wujudnya bisa macam-macam mulai dari flu biasa hingga MERS, SARS dan COVID 19.

 (http://www.emro.who.int/health-topics/corona-virus/questions-and-answers.html) 

Lantas apa gejalanya kalo seseorang terkena covid ?

Bisa demam, batuk kering dan kelelahan. Biasanya gejalanya sangat ringan, sehingga 80% orang yang terkena bisa sembuh dari penyakit tersebut tanpa harus dirawat di RS. Hanya 1 dari 5 orang yang terjangkit si Kopit menjadi sakit parah dan mengalami kesulitan untuk bernafas. (https://www.who.int/indonesia/news/detail/08-03-2020-knowing-the-risk-for-covid-19)

itu definisi yang mengeluarkan WHO. 

Definisi tersebut matching dengan definisi yang dikeluarkan Dr. Wolfgang Wodarg selaku pakar epidemiologist, bahwa si Kopit mirip dengan SARS 1, dengan gejala mirip influenza musiman plus pneumonia. (https://www.wodarg.com/2020/03/02/to-stop-the-corona-panic-isolate-alarmists/)

Definisi lainnya yang senada adalah yang dikeluarkan oleh Anthony Fauci (Kepala NIAID), H. Clifford Lane dan Robert Redfield (Kepala CDC), bahwa si Kopit lebih mirip dengan influenza musiman yang parah dengan tingkat kematian sekitar 0,1%. (https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMe2002387) 

Bahkan CDC memastikan bahwa si Kopit mirip dengan influenza, hanya penyebabnya yang beda. Kalo si Kopit disebabkan virus Corona, sementara influenza disebabkan oleh virus influenza. (https://www.cdc.gov/flu/symptoms/flu-vs-covid19.htm)

Wajar disebut mirip, karena memang sulit membedakan antara keduanya.

 

Nah sekarang apakah covid 19 mematikan ?

Berdasarkan data di hampir seluruh Negara di dunia, tingkat kematian karena covid hanya 2% dari yang terinveksi. Dan orang yang meninggal tersebut memiliki penyakit penyerta/kormobid seperti jantung, diabetes, kanker, gagal ginjal hingga paru-paru

(https://www.medrxiv.org/content/10.1101/2020.06.11.20128926v1) 

Bahkan menurut dr. Louis dalam pernyataanya yang disampaikan disebuah stasiun TV dalam acara Hotman Paris Show tanggal 8 Juli 2021,penyebab banyaknya orang yang meninggal karena covid di rumah sakit adalah karena disamping pasien covid menderita penyakit bawaan (komorbid)  juga karena efek interaksi obat lantaran pihak rumah sakit kerap memberikan 6 atau lebih resep obat ke pasien covid sehingga memantik keracunan obat. 

Jadi covid 19 sebenarnya bukanlah wabah atau tha’un yang menyebabkan resiko kematian yang besar karena covid 19 hanyalah virus biasa yang memiliki gejala yang hampir sama dengan flu atau influenza yang akan sembuh dengan sendirinya atau resiko kematian karena covid atau influenza adalah sangat kecil kecuali khusus yang mengalami gejala influenza berat kemudian membawa penyakit penyerta (komorbid). 

APA DASAR KAMI MENYATAKAN WABAH COVID TIDAK MUNGKIN MELANDA SELURUH DUNIA ?

Pertama, Nabi saw berkata ,”Wabah atau Tha’un (penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah swt untuk menguji hamba-hambaNya dari kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya (HR. Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid). 

Jadi mengacu kepada hadis Nabi saw tersebut maka wabah atau tha’un pada dasarnya tidak pernah turun secara bersamaan  pada suatu tempat. Wabah hanya datang pada tempat-tempat, daerah atau lokasi tertentu. 

Kedua, Nabi saw berkata,”pada pintu gerbang kota Madinah ada para malaikat (yang menjaganya) sehingga Tha’un (wabah) dan Al masihud Dajjal tidak akan dapat memasukinya (HR. Bukhari No. 1880 dan Muslim No 1379).

 

Imam an Nawawi Rahimahullah mengatakan:

 

عن أبي الحسن المدائني أن مكة والمدينة لم يقع بهما طاعون قط .

 

Dari Abul Hasan al Madaini bahwa Mekkah dan Madinah, tidak pernah terjadi Tha'un sama sekali. (Al Adzkar, Hlm. 139) 

Lalu mengapa wabah covid 19 tiba-tiba melanda seluruh dunia termasuk mekkah dan madinah?

Yang menyatakan covid 19 sebagai wabah yang melanda seluruh dunia (pandemi global) adalah WHO. Dan perlu diingat WHO juga pernah ingin menjadikan virus flu burung, flu babi dan SARS sebagai pendemi global namun berhasil ditentang dan digagalkan oleh mantan Kesehatan Siti Fadilah Supari. 

Ini adalah pandemi palsu yang dibuat oleh WHO. Karena faktanya ada beberapa Negara yang tidak mengikuti arahan WHO terkait penanganan wabah covid dan Negara tersebut baik-baik saja sampai hari ini karena Mereka lebih pilih akal sehat daripada mengikuti arahan WHO. Swedia dan Belarus adalah contohnya. (https://newseu.cgtn.com/news/2020-05-10/Belarus-defies-lockdown-thousands-parade-to-mark-end-of-World-War-II-Qmqd0bkH9m/index.html)

 

Mereka pakai cara mereka sendiri guna menolak lockdown. Dan hasilnya cukup sukses, meskipun media mainstream dan para antek elite global mati-matian mengejeknya. Setidaknya ekonomi mereka tetap utuh. (https://www.wsj.com/articles/sweden-has-avoided-a-coronavirus-lockdown-its-economy-is-hurting-anyway-11588870062)

 

Kemudian Korea utara. Di korea utara, karena medianya tidak terlalu memberitakan covid seperti Negara tetangganya maka angka covid di sana sangat rendah bahkan laporan terakhir yang dirilis WHO, bahwa tidak ditemukan satu kasus pun covid di Korut (https://cdn.who.int/media/docs/default-source/searo/whe/coronavirus19/sear-weekly-reports/searo-weekly-situation-report-17-2021-.pdf?sfvrsn=bb212906_5)

 

Memangnya Korut nggak pernah melakukan test Kopit? Nggak juga. Mereka terakhir melakukan test massal pada minggu terakhir di bulan April 2021, yang menyasar 751 orang.

Hasilnya?

Sebanyak 139 orang dinyatakan punya gejala mirip Kopit. Namun setelah ditelusuri, nyatanya mereka hanya menderita penyakit flu biasa, dan itu nggak membahayakan.

Jadi sekali lagi ini adalah pandemic WHO. 

APAKAH BENAR MEKKAH dan MADINAH KENA WABAH (COVID 19) PADAHAL ALLAH BERJANJI MELINDUNGI KOTA MEKKAH dan MADINAH DARI WABAH ATAU THA’UN ?

Kalau covid dengan gejala seperti flu atau influenza dan tidak mematikan mengenai penduduk Mekkah dan Madinah maka bisa saja terjadi tapi ini bukan wabah, karena gejala flu dan influenza adalah penyakit biasa. Seseorang bisa dikatakan positif covid bila mengalami gejala seperti flu atau influenza dengan menggunakan alat pendeteksi covid seperti rapid tes antigen,  swab, RT-PCR dan GeNose. Dan alat-alat tersebut lah yang membuat seseorang dikatakan telah terinveksi covid.

Padahal berdasarkan standar kedokteran selama ini untuk menyatakan seorang terinveksi virus atau sakit  lainnya tentunya harus melalui diagnosa  akurat yaitu kombinasi dengan observasi klinis, riwayat pasien dan informasi epidemiologis.” (https://www.fda.gov/media/134922/download). 

Kami percaya covid ada sebagai sebuah virus yang perlu kita hadapi secara wajar tanpa perlu ketakutan secara berlebihan. Tetap kita ikuti protokol kesehatan dan menjaga imunitas tubuh kita. Tapi menurut kami covid 19 sebenarnya bukanlah sebuah pandemi namun dipaksakan menjadi sebuah pandemi global. Lalu siapa sebenarnya yang punya kemampuan memerintah penduduk dunia untuk tunduk patuh dengan arahan ini

Wallahu’alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran