Langsung ke konten utama

HAKEKAT MEMBERI ADALAH DIBERI

HAKEKAT MEMBERI ADALAH DIBERI

Di dalam ajaran agama Islam berbuat kebaikan kepada sesama manusia adalah sangat dianjurkan karena merupakan salah satu jalan dalam mendekatkan diri kepada Allah. Berbuat kebaikan yang utama adalah kepada orang-orang terdekat kita seperti orang tua, saudara, kerabat, tetangga dan kepada sesama manusia. Orang yang banyak berbuat kebaikan maka akan dicintai oleh Allah swt.  (QS. Al Imran ayat 134). 

Banyak cara yang dilakukan untuk berbuat kebaikan diantaranya menafkahkan harta kepada mereka yang membutuhkan, bisa dalam bentuk zakat, infaq dan shadaqah. Bersikap ramah, memudahkan urusan orang, dan memberi senyum juga adalah kebaikan. Kebaikan harus dilakukan dengan Ikhlas artinya tanpa mengharapkan pamrih. Memberi dengan maksud terselubung tidak mendatangkan kebaikan apa-apa.

Alquran mengkritik orang yang memberi dengan maksud terselubung yaitu memberi dengan maksud untuk memperoleh balasan yang lebih banyak (QS. Al mudatsir ayat 6) misalnya seorang bawahan menyetor upeti kepada atasannya dengan maksud untuk mendapatkan jabatan atau promosi atau seseorang yang memberi dengan maksud untuk dipamerkan supaya mendapatkan pujian dan sanjungan dari manusia (riya), atau seseorang yang memberi namun dilakukan dengan menyakiti atau menyinggung perasaan si penerima 

Allah mengancam kepada mereka yang melakukan kebaikan dengan maksud untuk memperoleh balasan yang lebih banyak atau ingin dipuji maka mereka tidak akan mendapatkan pahala/kebaikan apa-apa dari Allah. Bahkan mereka dianggap tidak beriman kepada Allah dan hari akhir (QS. Al Baqarah ayat 264), mengapa ?

Karena orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir pasti menyakini bahwa perbuatan baik yang dilakukannya pasti akan mendapatkan balasan dalam bentuk kebaikan diakhirat nanti.  Oleh karena itu mereka tidak butuh balasan atau pengakuan dari manusia lagi. Mereka Ikhlas.

Apakah tanda bahwa anda itu Ikhlas Ketika melakukan kebaikan ?  
Tandanya adalah Ketika anda berbuat baik anda merasakan kegembiraan dalam hati anda,  anda tidak akan merasa bangga dengan kebaikan yang anda lakukan itu. Anda tidak akan mengungkit-ungkit kebaikan itu. Anda menganggap bahwa kebaikan yang anda lakukan itu adalah karunia Allah dan karena itu anda justru berterima kasih kepada Allah. Ketika anda memberi dengan Ikhlas. 

Mereka yang Ikhlas Ketika memberi maka hatinya akan bahagia. Seorang sufi memiliki prinsip bahwa HAKEKAT MEMBERI ADALAH DIBERI, karena ketika mereka memberi pada hakekatnya mereka menerima,

Suatu ketika Nabi saw diberi hadiah seekor kambing, beliau lantas menyembelih dan membagi-bagikannya ke seluruh tetangganya.
Sudah habis semua ya Rasul,” kata Aisyah, istrinya.  “yang tersisa buat kita tinggal leher kambing itu.”
Tidak Aisyah,”kata Nabi,” yang tersisa menjadi milik kita adalah seluruhnya kecuali lehernya. 
Nabi saw mengajarkan kepada kita tentang konsep kepemilikan bahwa apa yang kita berikan itu adalah milik kita yang sebenarnya bukan yang kita simpan.

“Bagi orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (QS. Yunus ayat 26).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran