PENELITIAN
SUMBER KEMAJUAN SUATU BANGSA
Salah satu yang membuat suatu negara menjadi maju adalah karena negara tersebut berhasil dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah lahir dari hasil penelitian. Dulu Islam menjadi peradaban yang paling maju di dunia adalah setelah para pemimpin Islam mendorong ilmuwan Islam untuk melakukan penelitian. Puluhan ribu buku-buku termasuk buku-buku filsafat Yunani mereka terjemahkan ke dalam Bahasa arab sehingga mendorong dunia pemikiran berkembang dengan pesat.
Amerika serikat berhasil menemukan bom nuklir dan sekarang militernya menjadi terkuat di dunia adalah berawal dari hasil penelitian. Jepang menjadi negara produsen mobil terbesar di dunia adalah dari hasil pengembangan penelitian di mana awalnya mereka melihat mobil eropa lalu meniru dan kemudian melakukan modifikasi mobil sendiri. Masih banyak lagi hasil penelitian lainnya yang membuat suatu negara menjadi unggul dalam berbagai bidang. Jerman dengan teknologinya, jepang dengan mobilnya, Korsel dengan elektroniknya, Thailand dengan pertaniannya adalah contoh negara-negara yang maju berkat hasil penelitian dari bangsanya sendiri.
BAGAIMANA DENGAN INDONESIA
Permasalahannya di Indonesia adalah para peneliti tidak mendapat penghargaan yang layak dari pemerintah. Anggaran penelitian masih sangat rendah. Inilah yang membuat para peneliti kita tidak betah bekerja di Indonesia karena kurang mendapat apresiasi dari pemerintah.
Padahal dari segi kualitas, peneliti-peneliti Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan peneliti dari negara maju. Indonesia mempunyai nama Warsito P. Taruno yang menemukan teknologi Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT). Teknologi ini telah dipakai NASA untuk memindai dinding pesawat ulang-alik secara real time di luar angkasa.
Di bidang telekomunikasi, Indonesia mempunyai Khoirul Anwar yang menemukan teknologi 4G LTE (Long Term Evolution). Teknologi ini sedang naik daun dan diadopsi oleh produsen ponsel maupun operator selular di seluruh dunia. Masih banyak penelitian bidang lainnya yang membuat nama Indonesia mendunia. Namun ironisnya penelitian karya anak bangsa itu sendiri tidak bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan bangsa dan negara tapi justru negara lain yang memanfaatkan hasil penelitian mereka.
Mari kita lihat proyek BJ. Habibie dengan pesawat terbang N. 250.
Bahwa pada mulanya BJ. Habibie berpikir bahwa Indonesia yang terdiri dari 17 ribu pulau itu, perlu ada sebuah transportasi yang semuanya bisa terkoneksi untuk menyambungkan semua pulau-pulau itu untuk membuat kesetaraan.
Beliau puluhan tahun melakukan penelitian dan hasilnya berhasil menciptakan pesawat terbang N.250. Sebuah pesawat berbaling-baling dengan mesin turboprop yang hanya memerlukan landasan pendek, murah biayanya dan irit. Ini adalah pesawat tercanggih di kelasnya dan saat itu banyak sekali negara lain yang memesan pesawat ini. Namun impian Indonesia untuk menjadi raja dirgantara dunia terpaksa buyar. produksi massal pesawat itu tidak terjadi, diabaikan, tidak dilanjutkan, tidak dipermudah dan tidak dibantu. Impian menguasai dirgantara Indonesia itu dipatahkan oleh IMF yang memaksa agar menutup PT. Dirgantara yang membuat pesawat N.250.
Mengapa tidak ada pemimpin Indonesia yang berani melawan tekanan IMF. Padahal kita adalah bangsa yang beragama yang mengakui adanya Tuhan. Dengan tunduk pada ancaman IMF maka sama saja dengan kita tidak mengakui Tuhan sebagai yang maha besar. Tuhan kita kecilkan sebagai penolong. Iran saja yang puluhan tahun di embargo Amerika dan negara-negara barat sampai saat ini bisa bertahan dan menjadi negara kuat. Mengapa kita yang jauh lebih kaya, lebih besar harus tunduk sementara mereka sendiri lebih butuh dan bergantung dengan kekayaan alam kita.
Mereka pada dasarnya tidak menginginkan Indonesia menjadi negara yang maju. Mereka tidak menginginkan kita menjadi bangsa produsen. Itulah mengapa sampai saat ini bangsa Indonesia hanya menjadi konsumen dari produk luar negeri dan belum menjadi produsen. Tidak heran jika pada tahun 2022 ini Indonesia adalah negara dengan pengguna smartphone terbanyak di dunia.
SUDAH SAATNYA PEMERINTAH MENDORONG PENELITIAN
Harus diakui masyarakat dan pemimpin kita masih kurang memberikan apresiasi terhadap penelitian. Inilah yang membuat para peneliti kita yang sekolah di luar negeri malas pulang kembali ke Indonesia atau memilih bekerja di luar negeri. Tidak sedikit hasil penelitian yang sangat penting yang ditemukan peneliti kita namun karena tidak ada perhatian dari pemerintah maka hasil penelitian mereka kemudian diambil oleh bangsa lain.
Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) hanya mendapat hadiah sekian juta sementara lomba menyanyi seperti KDI, Akademi dangdut mendapat hadiah milyaran. masyarakat kita tampaknya lebih menghargai pinggul biduan daripada pemimpin kita menghargai otak peneliti.
meneliti adalah pekerjaan yang membutuhkan ketekunan dan proses yang kadang sangat Panjang. Meneliti memerlukan kemampuan mengumpulkan data, Analisa, diteliti dan dievaluasi tanpa henti. Inilah yang membuat banyak orang kurang berminat untuk menekuni profesi ini apalagi penelitian kadang membutuhkan biaya yang besar.
Di sinilah dibutuhkan peran dari Pemerintah untuk mendorong pelajar, mahasiswa dan dosen untuk mencintai dan melakukan penelitian. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan anggaran yang besar untuk penelitian. Bukankah semakin banyak penelitian yang memberikan manfaat kepada bangsa maka semakin maju bangsa itu. Melalui penelitian kita bisa menemukan persenjataan yang paling canggih untuk pertahanan keamanan, dengan meneliti kita bisa menyuburkan tanah yang tandus, hasil panen menjadi berlipat ganda, dengan meneliti kita bisa menyediakan listrik yang murah, obat-obatan untuk semua penyakit dan bisa menyelesaikan banyak permasalahan dalam berbagai bidang.
Hanya dibutuhkan pemimpin yang memiliki komitmen, cerdas dan hati yang bersih untuk memajukan bangsa ini.
Wallahu’alam
Komentar
Posting Komentar