TRILOGI WANITA AKHIR ZAMAN
Wanita
adalah bagian paling penting dari umat manusia. Semua guru besar di dunia ini
berhutang budi kepada seorang wanita. Namun wanita pernah mengalami sejarah
kelam dimana wanita karena fisiknya lebih lemah dari laki-laki maka mereka
sering dieksploitasi, dan dijadikan objek untuk dipakai dan dimanfaatkan.
mereka hanya dijadikan mainan laki-laki dan tidak memiliki status baik ekonomi,
moral maupun hukum.
Ketika
Nabi Muhammad saw diutus ke dunia, beliau datang ke suatu masyarakat bodoh yang
memperlakukan wanita dengan hina. Mereka mengubur anak gadisnya hidup-hidup
karena mereka pikir kelahiran seorang anak gadis adalah dosa. Seorang laki-laki
dapat menikahi banyak wanita sesuka hatinya, tetapi kemudian Al-Qur’an datang
untuk membatasi poligami dengan empat wanita dengan syarat keadilan yang ketat.
Dalam
Islam Laki-laki adalah kepala rumah tangga karena beban ekonomi di letakkan
pada pundaknya (QS. An Nisa ayat 34) sedangkan wanita mengurus rumah tangga dan
mendidik anak-anaknya.
Namun
dunia barat modern kembali mendatangi wanita dengan topeng kesetaraan dimana seorang
laki-laki akan mengatakan kepada wanita,” “Hai mama, kamu enak sekali duduk di
rumah dan papa yang harus pergi bekerja, lihatlah di sini, kita berdua itu
setara. Ayo, keluar lah dari rumah bersamaku, kita sama-sama mencari nafkah.
Maka
para wanita pun keluar rumah. Mereka menuntut emansipasi bahwa wanita setara
dengan laki dalam semua hal. Apa yang bisa dikerjakan oleh laki-laki maka
wanita juga bisa melakukannya. Inilah kemudian yang terjadi pada wanita.
Pertama, wanita akan berpakaian
seperti pria.
Nabi saw
bersabda, “bahwa salah satu tanda akhir zaman adalah wanita akan berpakaian
seperti laki-laki.
Mengapa
wanita berpakaian seperti laki-laki ?
Karena
tuntutan pekerjaan. karena Kantor atau Perusahaan tempatnya bekerja mewajibkan
wanita berpakaian seperti itu. Banyak perusahaan dan Kantor mewajibkan pekerja
atau pegawai wanitanya memakai pakaian seperti jacket dan celana panjang yang
umumnya adalah dipakai oleh laki-laki. Bahkan ada sekolah atau perguruan tinggi
mewajibkan siswi atau mahasiswinya memakai dasi di leher.
Apakah mereka
masih berpakaian feminin ? Tentu yaitu saat mereka menghadiri pesta. Apakah
mereka masih memakai pakaian hijab ? Tentu yaitu ketika menghadiri pengajian. Tapi
saat mereka berada di kantor maka mereka harus berpakaian dengan kain yang dipotong
supaya terlihat maskulin dengan celana panjang.
Apa yang
mendorong wanita berpakaian seperti laki-laki ?
Mereka ingin
mengambil peran laki-laki dalam masyarakat, mereka ingin bersaing dengan
laki-laki dalam semua bidang pekerjaan. Apa yang bisa dikerjakan oleh laki-laki
maka wanita juga bisa mengerjakannya.
siapa yang
mendorongnya berbuat demikian ?
Apakah
laki-laki ingin peran mereka sebagai pencari nafkah dalam keluarga diambil alih
oleh wanita, apakah laki-laki ingin peran mereka sebagai pemimpin di masyarakat
diambil oleh wanita ? Tidak pernah ada
laki-laki yang menyatakan demikian ? lalu siapa yang mendorongnya berbuat demikian
?
Saat wanita
mengambil peran laki-laki di masyarakat maka mereka akan lebih maskulin dalam
tingkah laku dan sebagai konsekuensi perilaku yang maskulin, maka bahasa,
pakaian dan lain-lain pada akhirnya akan mempengaruhinya secara biologis dan
fisiologis.
Di jaman
modern, wanita ini kemudian disebut wanita karir.
Pada awal
memulai karir, dia tidak boleh atau menunda untuk punya anak, menunda untuk
menjadi seorang ibu karena ingin mengejar karir tanpa diganggu oleh anak. Tapi
saat mereka ingin punya anak, semuanya sudah terlambat. Tapi wanita karir ini
berpikir, kalau dia tidak punya anak, maka suaminya akan menikah lagi dengan
wanita lain.
maka apa
yang harus mereka lakukan ?
Kedua, budak wanita melahirkan
tuannya.
Wanita karir
ini kaya raya. Mereka lalu mencari wanita miskin. Wanita miskin ini bekerja
sebagai buruh harian di pabrik. Dia minum air yang kotor bukan kemasan botol,
dia makan makanan kelas tiga, polusi ada disekelilingnya, Dia tinggal dalam
kemiskinan yang menyedihkan, namun demikian dia masih bisa punya anak. Wanita
karir ini kemudian membuat kesepakatan dengan wanita miskin ini. Mereka
kemudian pergi ke klinik. dan sperma suami wanita karir disuntikkan pada Rahim
wanita miskin ini lalu kemudian dia menjadi hamil. Dan ketika hamil, wanita
miskin ini tidak boleh lagi tinggal di gubuk, dia harus pindah ke tempat yang
udaranya bersih dan dia harus minum dari minuman kemasan botol dan dia juga harus
makan makanan yang baik dan bergizi.
Mengapa ?
Karena ada
bayi kelas satu diperutnya. Dan ketika bayi lahir, dia dibayar atas jasanya. Pada
akhirnya seorang budak melahirkan tuannya. Wanita miskin ini tidak bisa membawa
pulang bayi yang baru dilahirkannya karena begitu kesepakatannya.
Sang bayi
tetap di kelas satu karena sekarang dia akan dirawat oleh ibu kaya yang tidak
pernah mengandung dan melahirkannya. Sedangkan wanita miskin ini kembali jadi
budak di pabrik.
Inilah yang
pernah dikatakan oleh Nabi saw ,”bahwa salah satu tanda akhir zaman adalah
budak wanita melahirkan tuannya (HR. Muslim).
Ketiga, wanita mengambil peran pria
sebagai pemimpin
Dan di akhir
zaman akan lebih banyak wanita yang dilahirkan dibandingkan pria. Dan ketika
lebih banyak wanita dibandingkan pria. Apa yang terjadi ?
Demokrasi
adalah one man one vote, satu orang satu suara. Maka setiap pemilihan umum akan
lebih banyak wanita yang akan memimpin daerah, kota, dan Negara karena mereka
menang pemilu. Mereka memang menginginkan wanita berperan lebih besar. Dan
mereka melakukannya dengan perlahan dan
sangat halus. semua berawal dari propaganda bahwa partai politik dan pemerintah
yang baik adalah yang memberikan kuota 30 persen kepada wanita untuk menjadi
calon legislatif, eksekutif atau yudikatif.
Allah tidak
menciptakan wanita dengan peran tersebut diatas. Allah swt berfirman,”dan kami
menjadikan malam sebagai pakaian, dan kami menjadikan siang untuk mencari
penghidupan (QS. An Naba ayat 10-11)
malam adalah
wanita dan siang adalah pria. wanita diperuntukkan untuk memenuhi tugas
utamanya sebagai istri dan ibu rumah tangga di rumah. sedangkan laki-laki
adalah mencari nafkah. Tapi saat ini laki-laki tidak bisa lagi memenuhi semua kebutuhan
rumah tangga. Itulah kemudian wanita juga harus mencari nafkah untuk mencukupi
kebutuhan rumah tangga.
Akhirnya Ibu
tidak lagi di rumah. Mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah. Anak-anak
itu kemudian tumbuh tanpa didikan Ibu di rumah. Mereka tumbuh dengan perilaku
tidak sopan dan dunia akhirnya semakin banyak memproduksi penjahat.
Tentunya
tidak semua wanita seperti itu. Mereka itu lebih banyak di barat sana. Di sini
masih banyak wanita yang paham bahwa wanita bisa sukses kedua-duanya. Sukses sebagai
ibu rumah tangga sekaligus sukses sebagai wanita karir. Luar biasa wanita
sekarang.
Wallahu’alam
JACKPOT ynag besar hanya di AJOQQ :D
BalasHapusWA : +855969190856