Langsung ke konten utama

POLEMIK TENTANG LEPASNYA YAKJUJ DAN MAKJUJ

POLEMIK TENTANG LEPASNYA YAKJUJ DAN MAKJUJ

Yakjuj dan Makjuj adalah manusia keturunan Adam. QS. Al-Kahfi ayat 94 mengidentifikasi Ya’juj dan Ma’juj sebagai mufsidun fil ard yaitu sebagai “para pelaku pembuat kerusakan di Bumi.

____________

Mayoritas ulama Islam sampai saat ini termasuk ustad yang sering ceramah akhir zaman di youtube mengatakan bahwa yakjuj dan makjuj belum dilepas dan masih terkurung di dalam dinding besi dan nanti baru akan dilepas Ketika Nabi Isa as (Yesus) Kembali lagi ke dunia ini. Bahkan ustad yang sering ceramah akhir zaman ini mengkritik dan menyalahkan salah satu ulama yang memiliki pandangan berbeda bahwa sebenarnya yakjuj dan makjuj sudah dilepas. 

Saya tidak sependapat dengan cara ustad tersebut mengkritik dan menyalahkan ulama yang berbeda dengannya karena seolah-olah hanya pendapat dia yang paling benar Ketika menjelaskan tentang realitas akhir zaman ini. Ulama yang rendah hati akan mengatakan sebagaimana Imam syafii pernah berkata “Pendapatku adalah benar, tapi masih memiliki kemungkinan salah. Pendapat orang lain adalah salah, tapi masih memiliki kemungkinan benar. Jadi kita tidak bisa mengklaim kebenaran absolut kecuali itu datangnya dari Allah swt.

kepada ustad yang berpendapat bahwa Yakjuj dan Makjuj belum dilepas dengan mengacu kepada Ijma ulama (kesepakatan pada pendapat mayoritas ulama) sehingga kita tidak boleh lagi berpendapat lain maka  Pertanyaan kami adalah :
pertama, apakah pendapat mayoritas itu pasti benar, lalu kelompok mana yang disebut mayoritas itu ?
Kedua, bahwa jika yakjuj dan makjuj belum dilepas karena masih terhalang oleh dinding besi yang memenjarakan mereka lalu mengapa tidak ada satupun ilmuwan (muslim) yang mencoba mencari letak keberadaan dinding yang memenjarakan yakjuj dan makjuj ini. Bukankah sekarang teknologi satelit semakin canggih. Ada google earth dimana tidak ada satupun permukaan bumi yang tidak diketahui. Lalu dimanakah dinding besi penghalang yakjuj dan makjuj itu.

Menurut kami, pendapat yang menyatakan yakjuj dan makjuj belum dilepas adalah karena persoalan metodologi dalam mempelajari panduan agama. Sumber utama agama Islam adalah alquran sementara hadis adalah penjelasan dari alquran. Hadis yang bertentangan dengan alquran maka hadis itu haruslah dikesampingkan sedangkan hadis yang sejalan dan harmoni dengan alquran maka kita jadikan sebagai rujukan untuk memperjelas alquran.

Nah pendapat ulama yang menyatakan bahwa yakjuj dan makjuj baru akan dilepas nanti Ketika Nabi isa as (Yesus) turun Kembali ke dunia ini adalah mengacu kepada satu hadis Riwayat muslim dengan redaksi demikian. Menurut pendapat yang kami ikuti, hadis tersebut bukan tentang dilepasnya yakjuj dan makjuj tapi justru menceritakan tentang akhir hidup dari bangsa yakjuj dan makjuj dimana akhirnya yakjuj dan makjuj ini akan mati bergelimpangan dengan adanya serangan virus yang menyerang tengkuk leher mereka berkat doa Nabi Isa as (Yesus) kepada Allah untuk kehancuran Yakjuj dan Makjuj.

Lalu kapan Yakjuj dan Makjuj dilepas ?
Alquran telah menjawabnya karena memang alquran dapat menjelaskan segala sesuatu (QS. AN Nahl ayat 89). 

Alquran mengatakan bahwa tanda yakjuj dan makjuj telah lepas adalah Ketika suatu negeri yang pernah dihancurkan dan penduduknya diusir dari negeri tersebut dan mereka (Penduduk negeri itu) tidak akan Kembali lagi ke negeri itu untuk menguasainya Kembali kecuali setelah yakjuj dan makjuj dilepas dan (pada akhirnya) mereka bergerak turun dari setiap puncak (atau menyebar ke segala arah (QS. Al Anbiya ayat 95-96).

Pertanyaannya sekarang, negeri (kota) apa yang pernah dihancurkan itu dan penduduknya diusir dan sekarang penduduk itu telah Kembali ke negeri itu Kembali dan menguasainya.

QS. Al Anbiya ayat 95-96 ini adalah termasuk ayat mutasyabihat artinya hanya Allah yang mengetahui takwilnya dan Allah hanya akan memberikan takwilnya itu kepada hamba-hambanya yang dia kehendaki yaitu orang-orang yang mendalam ilmunya (al imran ayat 7). 

Kalau kita buka semua kitab tafsir alquran yang ditulis oleh para ulama Islam maka kita belum menemukan penafsiran yang dapat menjelaskan kota apa yang dimaksud dan penduduk apa yang diusir itu. 

Boleh jadi Ulama dulu belum mengetahui atau menafsirkan ayat-ayat tertentu seperti diatas karena peristiwanya belum terjadi, atau boleh jadi peristiwanya baru akan terungkap pada akhir zaman dan hanya dengan berlalunya waktu yang terungkap dalam sejarah dan peristiwa tersebut kemudian terjadi, penafsiran tersebut baru dapat dilakukan. Dan atau boleh jadi ada penyelewengan data yang disengaja untuk menghalangi penafsiran dan pemahaman yang tepat mengenai topik Ya’juj dan Ma’juj ini karena implikasi yang ditimbulkannya Ketika itu ditafsirkan.

Apakah yakjuj dan makjuj sudah dilepas ? 
Sebelum menjawab kita harus terlebih dahulu mengetahui lokasi dimana yakjuj dan makjuj dahulunya berada.

Untuk mengetahui dimana lokasi yakjuj dan makjuj dahulunya berada maka kita harus melihat kepada alquran mengenai perjalanan Raja Zulkarnaen di dalam QS. Al Kahfi ayat 85-100.

Pertama Zulkarnaen berjalan kearah matahari terbenam (barat) dimana ada laut berlumpur hitam (laut hitam), kemudian Zulkarnaen berjalan kearah yang lain sampai di tempat terbit matahari (sebelah timur), kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi) Hingga ketika dia sampai di antara dua gunung, didapatinya di belakang (kedua gunung itu) suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan dan meminta kepada Zulkarnain agar membuatkan dinding penghalang antara mereka dan yakjuj makjuj karena yakjuj dan makjuj selalu menyerang mereka dan selalu berbuat kerusakan di bumi. 

Jadi berdasarkan petunjuk QS. Al kahfi ayat 85-100 tersebut, maka dahulunya lokasi yakjuj dan makjuj adalah berada di belakang pegunungan kaukasus. Deretan pegunungan ini memanjang tanpa celah dari laut Hitam hingga laut Kaspia sepanjang lebih dari 1.200 km.

Para Ulama dan Ilmuwan Muslim terdahulu mencoba mengetahui lokasi tempat Yakjuj dan Makjuj berdasarkan petunjuk alquran dengan mengacu kepada perjalanan dzulqarnain. Namun karena peta yang mereka buat tidak terlalu bagus sebab penjelajahan, penggambaran dan teknologi saat itu masih belum mendukung maka mereka tidak bisa menemukan lokasi yakjuj dan makjuj dan apakah mereka masih terkurung di dalam tembok dari besi.

Tapi sekarang ketika eksplorasi bumi dibantu dengan teknologi satelit yang super canggih sehingga siapa pun dapat melihat potret setiap inci permukaan bumi maka tentunya tidak sulit mencari di mana suatu wilayah berada termasuk lokasi dimana yakjuj dan makjuj terkurung. Tapi faktanya tembok tinggi dari besi itu tidak pernah ada ditemukan. Apakah itu berarti bahwa tembok dari besi itu sudah lama runtuh dan Yakjuj dan Makjuj sudah dilepaskan?

Pertanyaannya sekarang, negeri (kota) apa yang pernah dihancurkan itu dan penduduknya diusir dan sekarang penduduk itu telah Kembali ke negeri itu Kembali dan menguasainya?

Jawabannya adalah kota yeruselem dan penduduknya adalah bangsa yahudi. Artinya Jika Umat Yahudi sudah kembali ke Yerusalem, maka Yakjuj Makjuj itu sudah dilepas. 
Faktanya adalah orang-orang Yahudi ini yang dulunya diaspora ke seluruh dunia tanpa punya negara selama 2000 tahun tapi sekarang sudah kembali ke Jerusalem lagi setelah perang dunia pertama (1917) dan mendirikan Negara Israel tahun 1948. Pada tahun 2017 yeruselem dijadikan sebagai ibukota Israel.

Muhammad Iqbal, cendekiawan Pakistan menulis dalam pusinya menggunakan bahasa urdu menanggapi kembalinya bangsa Yahudi itu ke Yeruselem.

Khul ga’ay Ya’juj aur Ma’juj kay lashkar tamam, 
Chashmay Muslim dekh lay tafsiray harfay yansilun! 
[Bang-e-Dara – Zarifana:23] 
“Terlepaslah segerombolan Ya’juj dan Ma’juj; 
Jelaslah di mata umat Muslim arti kata yansilun” (yakni, dua ayat Qur’an Surat al-Anbiyah, 21: 95-96, yang berakhir dengan kata “yansilun”).
Wallahu’alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kew...

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejay...

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dala...