Langsung ke konten utama

SIAPAKAH YANG DISEBUT ISLAM DAN MUSLIM ITU(Apakah Nasrani dan Yahudi juga adalah Islam)



Hampir semua pemeluk agama pasti menganggap bahwa agamanya adalah yang paling benar dan selamat. Persepsi demikian adalah hal lumrah karena setiap orang tentu menyakini bahwa agamanya adalah sebuah kebenaran sebagaimana saya juga menyakini bahwa agama saya yaitu Islam adalah agama yang paling benar. Namun demikian keyakinan bahwa agama kita adalah yang paling benar bukan berarti kita harus mengkafirkan semua pemeluk agama lain dan menganggap mereka semua akan celaka di akhirat nanti. Bahwa kalau kita berpikir demikian maka sama saja kita memposisikan diri sebagai Tuhan yang berhak mengadili orang lain.

Dulu saya beranggapan bahwa agama saya yaitu Islam adalah satu-satunya agama yang benar dan diridhai oleh Tuhan sementara agama lain seperti yahudi dan nasrani semuanya akan masuk neraka. Dasar saya mengatakan demikian adalah ayat alquran yang berbunyi “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam (QS. Ali ‘Imran ayat 85).

Namun dengan bertambahnya bacaan dan terutama setelah mempelajari ilmu eskatologi Islam (ilmu akhir zaman Islam) dimana jantung dari eskatologi adalah turunnya kembali Nabi Isa as ke dunia ini, maka saya kemudian berubah pikiran dan menganggap bahwa pendapat yang selama ini saya pegang haruslah saya tinjau kembali.

Dulu saya memahami ayat “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam (QS. Ali ‘Imran ayat 85) Maka berdasarkan pandangan tersebut saya beranggapan bahwa bani Israel penganut agama yahudi dan nasrani adalah kafir apabila mereka tidak mengikuti syariat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw atau dalam penjelasan lain karena Nabi Muhammad saw adalah Nabi terakhir yang diutus Tuhan kepada umat manusia maka seluruh penganut agama yang lalu harus mengikuti syariat agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.

Benarkah agama yahudi dan Nasrani bukan Islam ?
Bukankah semua Nabi yang diutus kepada Bani Israel seperti Nabi Musa, Nabi Yusuf, Nabi Daud, Nabi Sulaeman, Nabi Yakub, Nabi Ishak, yang kemudian melahirkan agama yahudi dan Nabi Isa as (Yesus) yang melahirkan agama Nasrani adalah semua Nabi dan Rasul yang diutus oleh Tuhan yang sama yang juga telah mengutus Nabi Muhammad saw.
Jadi kalau kita memaknai ‘agama Islam’ hanyalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw, maka implikasinya kita akan menganggap agama  yang dibawa oleh Nabi lain utusan Tuhan tersebut adalah ‘sesat’ atau ‘tidak selamat’, Karena agama yang diterima oleh Allah hanyalah Islam. 

Jadi apa itu Islam ? 
Islam artinya selamat. Alquran mengatakan bahwa hanya ada satu agama yang benar yaitu Agama Islam (QS. Al imran ayat 19). 
Jadi semua agama yang dibawa oleh semua Nabi utusan Allah adalah Islam,  Jadi siapapun yang mengikuti seorang Nabi, apakah itu Nabi Daud, sulaeman, Yusuf, Isa, atau nabi-nabi lain yang pernah diutus oleh Allah swt maka dia berada dalam agama Islam. agama yang dibawa oleh Nabi Musa kepada bangsa bani Israel adalah Islam, agama yang dibawa Nabi Isa (Yesus) adalah termasuk agama yang “Islam” (Aslam/Selamat), agama yang dibawa oleh Nabi muhammad saw adalah Islam,dan pengikut semua Nabi-nabi utusan Allah tersebut disebut orang ‘muslim’ 

Menjadi muslim artinya menjadi pasrah (berserah diri) atau patuh pada perintah Tuhan. Sebagaimana firman Tuhan kepada Ibrahim “tunduk patuhlah” Ibrahim menjawab, aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam (QS. Al baqarah ayat 131).
Dan Nabi  Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. “wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim (QS. Al baqarah ayat 132).
Jadi yang disebut ‘muslimin’ adalah bukan hanya ada pada umat Muhammad, tapi juga pada umat Nabi Allah yang lain. (QS. Al Baqarah ayat 132–133).

Bahwa salah satu tanda bahwa agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw  ini saling terhubung dengan Nabi-nabi yang lain adalah bahwa masjid aqsa (kuil sulaeman) yang dibangun oleh Nabi dari Bani Israel adalah Masjid yang menjadi Kiblat pertama umat Islam .

Lalu mengapa alquran menganggap sebagian kaum yahudi dan nasrani kafir ?
karena mereka tidak mau mengimani’ ayat dalam kitab mereka yang memberitakan akan diturunkannya Muhammad sebagai Nabi. Mereka tidak mau mengimani nabi Muhammad saw karena  ‘kedengkian’ atau egoisme dalam diri mereka yang merasa sebagai umat yang paling benar, ‘umat pilihan’ (QS. Ali Imran ayat 19).

Jadi tidaklah benar bahwa bani Israel penganut agama yahudi dan nasrani adalah kafir apabila mereka tidak mengikuti syariat Nabi Muhammad saw seperti shalat dan sebagainya. Bahwa yang benar adalah mereka hanya wajib untuk beriman kepada Nabi Muhammad saw sebagai rasul Allah dan mereka Bani Israel penganut agama Yahudi maupun Nasrani akan gugur keimanannya jika tidak ‘mengimani’  nabi Muhammad sebagai utusan Allah swt. 

Sebagaimana kita umat Islam, bukankah kita juga wajib ‘mengimani’ adanya Nabi lain dan kitab-kitabnya (Shuhuf Ibrahim, taurat,Injil,Zabur), tapi bukan berarti kita harus menjadi pengikutnya (menjalankan syariatnya). Bahwa sebagian ahli kitab yahudi dan nasrani mengingkari Muhammad saw sebagai Nabi Allah maka  Kitapun akan dalam posisi yang sama jika mengingkari adanya Nabi lain.

Mungkin banyak diantara pembaca yang belum bisa memahami argumen diatas dan tetap memegang pendapat  bahwa semua agama diluar agama Islam yang tidak mengikuti syariat Nabi Muhammad saw sebagai kafir dan semuanya akan masuk neraka.
Kalau demikian pendapat kita lalu mengapa alquran menyebut bahwa  akan ada orang-orang Yahudi,  Nasrani dan Shabiin juga akan selamat jika mereka beriman (kepada Allah dan hari akhirat) dan beramal saleh.(lihat QS. Al-Baqarah ayat  62, QS. Al-Maidah ayat 69, QS. Al-Hajj ayat 17).

Mungkin banyak diantara kita yang belum bisa memahami argumen diatas dan tetap memegang pendapat  bahwa Muhammad adalah Nabi terakhir maka konsekuensinya seluruh manusia harus menjadi pengikut Muhammad saw, atau bahwa agama yang diterima hanya yang dibawa Muhammad saw.

Kalau demikian pendapat kita maka sama saja dengan kita memaksakan bahwa semua manusia harus menjadi satu umat saja yaitu umat Islam, kalau demikian pendapat kita maka itu sama saja bertentangan dengan alquran yang mengatakan “
“Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan. (QS. An-Nahl ayat 93, QS. Al-Maidah ayat 48).
Jadi tidak mungkin semua orang mengikuti syariat Islam yang dibawa Nabi Muhammad saw, karena ada juga ahli kitab yang tetap berpegang kepada syariat mereka masing-masing.

Mungkin banyak juga diantara kita yang menganggap bahwa nasrani semuanya adalah sesat karena mereka mengimani Isa sebagai anak Tuhan (QS. Maryam ayat 88–93 dan (QS. Yunus ayat 68)
Kalau demikian pendapat kita lalu mengapa Allah juga menjamin masih  akan ada orang-orang Nasrani yang tetap  lurus dan menjalankan syariat nabi-nabi sebelumnya sampai kiamat dan  nanti akan menjadi pengikut Nabi Isa (QS. An-Nisaa ayat 159, QS. Ali Imran ayat 55)

Bahwa Pada saat turun lagi nanti di akhir zaman maka Nabi Isa (Yesus) akan menjadi makmum saat sholat bersama Imam Mahdi, namun ini bukan berarti Nabi Isa as akan menjadi pengikut Muhammad saw, tapi  bemakna Nabi Isa membenarkan agama yang dibawa Muhammad saw, dan sebaliknya, Imam Mahdi juga membenarkan bahwa Isa as (Yesus) adalah utusan Allah.
Kenapa Isa as (Yesus)  tidak akan menjadi pengikut Muhammad saw ? Karena Isa adalah seorang Nabi yang diberi kitab sendiri untuk membimbing umatnya sendiri yaitu Ahli kitab dari Bani Israel.( Q.S. Ash Shaff ayat 6). 

“sungguh TuhanMu,Dia yang memberikan keputusan di antara mereka pada hari kiamat tentang apa yang dahulu mereka perselisihkan padanya (QS. As Asjadah ayat 25)”.
Wallahu’alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran