Langsung ke konten utama

PANDUAN DALAM MENYIKAPI BERITA BOHONG


PANDUAN DALAM MENYIKAPI BERITA BOHONG
Saat ini kita hidup di zaman dimana fitnah-fitnah merajalela. Ada berita yang disajikan bohong atau palsu, ada peristiwa dihadirkan berlebih-lebihan atau bagian-bagian tertentu dihilangkan, ada berita cacing tapi dijadikan naga atau berita yang seharusnya sangat penting tapi dikecil-kecilkan atau sebaliknya demi kepentingan tertentu, ada tulisan atau teks tapi tidak sesuai gambar atau judul tidak sesuai isi berita untuk mendistorsi sesuatu dan ada yang memuat kembali berita peristiwa lama dan menjadikannya seolah-olah peristiwa aktual dengan tujuan mendukung isu yang sedang ramai dibicarakan dan sebagainya.
Semua informasi, atau berita yang berisi fitnah-fitnah tersebut umumnya diterima melalui  media berbasis internet seperti facebook, Twitter, WhatsApp, dan sebagainya. Dalam hoaks atau berita palsu yang beredar, berbagai isu-isu sensitif seperti SARA digulirkan bahkan berbagai ujaran kebencian terhadap pejabat, tokoh-tokoh hingga presiden disebarluaskan melalui media social sehingga menimbulkan persepsi negatif dan keresahan ditengah masyarakat. Masyarakat yang dulu damai, tenang dan tentram mulai diganggu dan dibakar emosinya dengan isu-isu sensitif tersebut.
Tersebarnya berita-berita bohong, ujaran kebencian dan berbagai macam fitnah tersebut adalah sengaja diciptakan dengan maksud dan tujuan tertentu.  Pelakunya adalah pengikut iblis yang tidak senang melihat bangsa Indonesia hidup rukun dan damai
Dan tahukah anda ternyata fenomena tersebarnya fitnah-fitnah tersebut telah diisyaratkan oleh hadis berikut ini :
Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu’aib dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman, bahwasanya Abu Hurairah mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Akan terjadi fitnah, orang yang duduk pada saat itu lebih baik daripada orang yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada orang yang berjalan, orang yang berjalan lebih baik daripada orang yang berlari, barangsiapa berusaha menghadapi fitnah itu, justru fitnah itu akan mempengaruhinya, maka barangsiapa mendapat tempat berlindung atau tempat pertahanan, hendaklah ia berlindung diri di tempat itu.” (HR Bukhari).
Bagaimana memahami redaksi hadis diatas ?
Ini adalah petunjuk kepada kita bagaimana harus bersikap ketika terjadi begitu banyak informasi yang disampaikan kepada kita melalui media sosial.
Bahwa ketika mendengar, melihat atau membaca berita maka :  Orang yang duduk (tidak langsung percaya) itu lebih baik dari orang berdiri (langsung percaya) , dan orang yang berdiri (langsung percaya) lebih baik dari pada orang yang berjalan (langsung percaya menyiapkan tindakan), dan terakhir orang yang berjalan (langsung percaya menyiapkan tindakan), masih lebih baik dari orang yang berlari (langsung percaya dan langsung bertindak, bisa dalam bentuk langsung menshare kembali berita itu, atau mengomentari berita tersebut dalam bentuk memuji atau menghujat).

poin penting dari hadis diatas adalah bahwa sikap tidak langsung percaya atas fitnah-fitnah yang tersebar, maka di mata Allah akan mendapat poin utama.
Bahkan lebih jauh dari pada itu, kita sudah diingatkan Allah swt.
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu” (QS.Al Hujurat 6).

Jadi kalau mendengar berita yang belum jelas kebenarannya maka lakukanlah tabayyun atau klarifikasi terlebih dahulu, jangan sampai kita langsung percaya pada suatu berita menyangkut suatu kaum yang kemudian kita menimpakan musibah kepada  kaum tersebut karena kebodohan kita yang tidak mau melakukan klarifikasi.

Jadi dalam menyikapi berita-berita atau isu-isu yang tidak jelas kebenarannya maka Al Quran dan isyarat Hadist adalah panduan untuk mengetahui  mana yang haq dan mana yang bathil bukan justru mengambil Isu medsos sebagai rujukan.
Tapi fakta yang terjadi saat ini, banyak masyarakat kita yang lebih suka memakai isu medsos sebagai panduan, mereka tidak sadar ini adalah akhir zaman dimana fitnah-fitnah besar berjatuhan bak air hujan.
Situasi ini tentunya dengan jeli dimanfaatkan oleh pengikut iblis untuk mengadu domba sesama warga bangsa untuk saling menghancurkan. Dan inilah yang terjadi saat ini.


Komentar

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.cc

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran