Langsung ke konten utama

KRITIK RAKYAT KEPADA PEMERINTAH


KRITIK RAKYAT KEPADA PEMERINTAH
Hai orang-orang yang beriman, Taatilah  Allah, dan taatilah Rasul dan pemimpin diantara kamu………. (QS. An nisa ayat 59)

Tidak ada satu pemerintahan yang sempurna. Maka pemerintah yang baik memerlukan kritik. Kritik yang baik, solutif yang dimaksudkan untuk mendorong perbaikan bisa membawa kemajuan pesat yang mengantarkan suatu negara menjadi bangsa yang besar tapi sebaliknya terdapat potensi besar yang dapat membawa pada kondisi buruk dan bahkan perpecahan suatu bangsa apabila cara-cara menyampaikan kritik atau pendapat dilakukan tidak dengan beradab.
Di dalam demokrasi yang kita anut saat ini, memberikan hak kepada rakyat untuk menyampaikan pendapat, ekspresi dan aspirasi terhadap jalannya pemerintahan. UUD 1945 menegaskan bahwa adalah hak seluruh warga Negara untuk menyampaikan pendapat dan ekspresinya dalam bentuk kritik. Kritik dapat dilakukan secara perorangan, kelompok, dan atau melalui LSM.  Ini adalah fungsi pengawasan (controling) rakyat terhadap jalannya kekuasaan yang diemban pemerintah, baik daerah (Bupati, Gubernur) maupun pusat (Presiden) yang telah dipilih  oleh rakyat melalui pemilu. Secara kelembagaan fungsi pengawasan itu dijalankan oleh DPR (D). Maka anggota DPR (D) salah satu kerjanya adalah melakukan kritik kepada pemerintah agar pemerintah tidak berbuat semaunya. Anggota DPR(D) yang tidak pernah melakukan kritik kepada pemerintah adalah anggota DPR yang tidur. Bagi Pemerintah sendiri kritik dari masyarakat dan anggota DPR(D) penting untuk mengetahui persepsi publik mengenai seberapa besar keberhasilan pemerintah dalam memberikan kesejahteraan dan kepuasan kepada masyarakat.

Selama ini Kritik kepada pemerintah dilakukan dalam bentuk orasi dengan menggunakan pengeras suara yang menggelegar di kantor-kantor atau gedung-gedung pemerintahan. kritik juga dapat disampaikan melalui jejaring sosial yang dapat diakses oleh siapapun. Sekali lagi Kritik itu penting apabila dilakukan dengan cara-cara yang baik bukan dengan cara yang deskruktif yang dilandasi oleh kebencian, hasutan yang justru bisa menimbulkan perpecahan antar sesama anak bangsa.

Inilah yang kita saksikan hari-hari ini. Semakin masif setiap menjelang pemilihan Presiden. Kita tidak bisa membedakan lagi antara kritik dengan Penghinaan, pelecehan dan tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar yang belum pasti terbukti kebenarannya. Hoaks merajalela.
Atas nama kebebasan berpendapat penghinaan verbal dan visual kepada pemimpin dilakukan. melakukan demonstrasi dengan menyimbolkan presiden dengan kerbau, atau mengusung keranda mayat sebagai tanda melaknat pemimpin dengan kematian. kita seenaknya menghina, mengolok-olok, mencaci, dan bahkan menfitnah pemimpin kita. Tidak sedikit demonstrasi sengaja dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan aksi kekerasan. menghancurkan asset-aset publik, menjarah, menghina, dan membakar. Tujuannya sebenarnya provokasi rakyat melawan penguasa. Dan itu biasanya  dilatarbelakangi  pesanan oleh kelompok tertentu.

Tanpa kita sadari inilah sebenarnya yang diinginkan oleh  imperium global dalam rangka menguasai suatu negara dengan cara menciptakan perpecahan. Mereka mempertajam ketegangan pemerintah dengan rakyatnya, menanamkan ketidakpercayaan rakyat kepada pemerintahnya sehingga wibawa pemerintah menjadi lemah dan rakyatpun tidak memiliki daya untuk bertindak. Stabilitas jangan sampai tercipta, biarkan konflik  terus terjadi  agar tidak ada peluang untuk mengelola Negara dan  kekayaan alam dengan baik.

Tidak ketinggalan media-media pun ramai menampilkan berita-berita miring tentang perilaku pemimpin dan penguasa sehingga semakin membuat rakyat muak. Setiap hari pemimpin yang koruptor ditampilkan ditelevisi sehingga semakin membuat rakyat benci kepada pemimpinya. Porsi pemberitaan korupsi adalah yang terbesar diliput media. Kepala daerah terus ditangkapi karena mereka memang gampang terseret pada pusaran korupsi dalam bentuk suap dan gratifikasi. Korupsi sulit dihindari karena sistem yang membuat mereka harus melakukan itu. Sistem rekrutmen pemimpin tidak pernah dibenahi. karena tekanan biaya politik yang tinggi mereka harus cari uang banyak karena yang punya uanglah yang bisa menentukan siapa yang menjadi pemimpin daerah bahkan presiden. Uang lah yang sekarang  mengatur politik Indonesia. Anda jangan pernah bermimpi menjadi pemimpin tanpa uang  yang banyak.

Di tengah carut marut seperti ini, kita memerlukan panduan bagaimana seharusnya hubungan antara rakyat dengan pemerintah serta tata cara dalam menyampaikan pendapat atau kritik kepada pemimpin atau penguasa.

BAGAIMANA TUNTUNAN AGAMA ISLAM DALAM MELAKUKAN KRITIK KEPADA PEMIMPIN.
Islam menganjurkan ketika hendak melakukan kritik atau menegur pemimpin atau penguasa dilakukan dengan cara-cara yang tidak mempermalukan pemimpin. Pemimpin adalah seorang manusia yang apabila diperlakukan dengan baik maka mereka pun akan bersikap baik.
“Barang siapa yang ingin menasehati penguasa maka janganlah dia menampakkan hal itu secara terang-terangan (dimuka umum), akan tetapi hendaknya dia memegang tangannya seraya menyendiri bersamanya, lalu menasehatinya secara sembunyi. Apabila dia menerima nasehatnya maka itulah yang diharapkan, dan apabila dia tidak mau maka sesungguhnya dia telah menunaikan kewajiban dirinya (HR. Ahmad).

Kepada Firaun saja yang jelas-jelas bejat kelakuannya dan bahkan mengaku sebagai Tuhan, Nabi Musa as dan Nabi Harun as oleh Allah tetap diperintahkan untuk berlaku lemah lembut “pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut. Mudah-mudahan ia ingat atau takut (QS. Thaha ayat 43-44).

Islam menuntut umatnya agar dalam menyampaikan kritik atau pendapat kepada pemimpin dilakukan dengan cara konstruktif. Islam memberikan contoh nyata dalam shalat. Dalam shalat Imam adalah pemimpin. Dalam bernegara maka presiden, Gubernur adalah pemimpin yang patut untuk mendapatkan perlakuan atau perkataan yang santun dari jamaahnya. Apakah ketika seorang imam shalat salah membacakan ayat lantas kita sebagai jamaah begitu saja keluar dari shaf (barisan) atau menegur imam langsung dengan suara yang keras dan kasar? Tentu tidak. Tata krama seorang muslim dengan menghormati pemimpin adalah memberikan kode dengan lisan yang lembut dan menghampiri sang imam setelah selesai shalat secara baik-baik untuk menyampaikan dengan mencoba meluruskan apa yang dirasakan keliru oleh jamaah. Agama itu pada intinya adalah nasehat, baik kepada pemimpin ataupun orang islam pada umumnya.

Jika rakyat mengetahui suatu perbuatan pemimpin yang tidak disukai, maka Rasulullah menyuruh kita membenci perbuatan itu namun tidak mencabut kesetiaan kepada pemimpin tersebut. Nabi saw melarang memberontak atau memerangi pemimpin selama mereka masih shalat bersama umat. Manusia adalah tempatnya banyak kesalahan. Demikian juga seorang penguasa. Kecuali penguasa tersebut secara terang-terangan melakukan kezaliman dengan mengusir orang beriman dari kampung halamannya, melarang melakukan ibadah dan bahkan membunuh umat Islam tanpa hak, maka disini umat Islam boleh melawan dan memerangi pemimpin tersebut.

Mengkritik pemimpin dalam islam tidak dengan cara membuka aib mereka di muka umum, mengolok-olok, menghina hingga menfitnah tanpa pengetahuan yang jelas, bukan dengan kata-kata kotor yang diteriakkan dijalanan, melemparinya dengan telur dan tomat busuk, mencap kafir apalagi sampai berbuat anarkis. Kebiasaan demonstran yang mengolok-olok pemimpin atas nama kebebasan berpendapat dan hak asasi manusia tidak diajarkan dalam Islam. Kebiasaan mengolok-olok pemimpin adalah perilaku yahudi (zionis) yang diabadikan dalam alquran dimana mereka memperlakukan pemimpin-pemimpin umat yang dahulunya dipimpin oleh para Nabi. Mereka memperolok, mencaci bahkan membunuh para Nabi “Dan setiap kali seorang Nabi datang kepada mereka, mereka selalu mengolok-olokkannya (QS. Az Zukhruf ayat 7)

Tapi seorang pemimpin juga harus berkaca. Kritik dan makian yang ditujukan kepadanya boleh jadi karena kegagalannya dalam memimpin. Di dalam sistem demokrasi dimana uang lah yang mengantarkan seseorang jadi pemimpin, kita akan banyak menemukan pemimpin yang tidak kredibel, yang ketika dikritik kerjanya hanya planga plongo karena tidak tahu apa yang harus dia perbuat. Memimpin tanpa visi.
Wallahu’alam bisshowab
(Muhammad Ahsan Thamrin).

Komentar

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.cc

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya. Atas sisa pekerjaa

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dalam Alquran