BAGAIMANA MEMAKMURKAN MASJID
“Hampir tiba suatu zaman atas manusia yang di kala itu tidak tinggal Islam kecuali namanya saja dan tak tinggal Alquran kecuali hurufnya saja dan tak ditemui masjid kecuali sebatas kemewahan bangunannya saja serta kosong dari hidayahNya. Ulama-ilama mereka ialah makhluk terjahat di kolong langit, dari mulut merekalah keluar fitnah dan fitnah akan Kembali pada mereka (HR. Al Baihaqi)
-----------------------
Bahwa Ketika pertama kali tiba di Madinah, maka langkah pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw adalah membangun masjid. Masjid diutamakan karena masjid memiliki banyak fungsi baik sebagai tempat beribadah kepada Allah maupun untuk kegiatan sosial dan keagamaan.
Pada masa Nabi SAW, bangunan masjid masih begitu sederhana. Nabi SAW dan para sahabatnya membangunnya dengan tanah liat yang dikeraskan. Atapnya berbahan dedaunan, sedangkan tiangnya hanya dari batang pohon kurma. Meskipun demikian Masjid pada zaman Nabi SAW sangat ramai setiap harinya. Masjid menjadi tempat berkumpul kaum muslimin setiap hari, baik untuk shalat berjamaah, shalat sunnah, membaca alquran, tempat pembelajaran, musyawarah, membayar zakat, menyantuni fakir miskin dan lain sebagainya.
Para sahabat senang datang ke masjid karena mereka ingin menjadi bagian dari orang-orang beriman yang memakmurkan masjid Allah (QS. At Taubah ayat 18). Mereka juga teringat dengan janji Nabi SAW yang mengatakan bahwa seseorang yang berjalan ke masjid, maka tiap Langkah kakinya akan diberikan satu pahala, dihapuskan satu dosa dan dinaikkan satu derajat oleh Allah SWT (HR. Ibnu Majah dan Muslim)
Saat ini kita banyak menjumpai masjid-masjid besar dengan bangunan yang juga sangat megah dengan fasilitas lengkap seperti AC yang dingin dan sajadah masjid yang tebal namun mayoritas masjid tersebut tidak penuh jamaah. Meskipun jumlah penduduk muslim di sekitar masjid berjumlah ratusan hingga ribuan namun yang hadir ke masjid untuk shalat berjamaah sangat sedikit. Rata-rata masjid hanya penuh saat sholat jumat saja.
Salah satu penyebab dari kurang makmurnya masjid adalah karena yang menjadi pengurus masjid (takmir masjid) kurang memahami tugas dan fungsinya dalam mengelola dan memakmurkan masjid. Masjid adalah Rumah Allah yang harus diurus dengan serius dan dikelola dengan totalitas. orang yang datang ke masjid adalah tamu Allah, oleh karena itu harus dilayani dengan baik. Inilah yang harus dipikirkan dan disadari oleh takmir masjid.
Banyak cara bisa dilakukan oleh takmir masjid agar jamaah senang datang ke masjid. salah satunya adalah memikirkan bagaimana Masjid dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk umat.
Masjid hanya bisa memberikan manfaat kepada umat apabila masjid itu di buka 24 jam sehari. Masjid harus di buka seluas-luasnya untuk kegiatan ibadah, kas masjid di gunakan sebesar-besarknya bagi kepentingan ibadah, dakwah dan sosial masjid dan yang sangat penting adalah Imam Masjidnya seyogyanya penghafal alquran dengan bacaan yang indah dan merdu. Orang akan senang datang berjamaah ke masjid kalau imam masjidnya bacaannya bagus dan fasih.
BAGAIMANA MEMBUAT MASJID MAKMUR
Beberapa masjid yang Makmur dan jamaah senang datang ke masjid adalah umumnya karena menyediakan banyak fasilitas diantaranya tempat parkir yang memadai, tempat wudhu dan kamar mandi bersih wangi, sound system suaranya jernih sehingga enak didengar, karpet masjidnya bagus, ada AC/kipas angin, tersedia minuman gratis 24 jam, kebersihan masjid terjaga. Bahkan ada masjid yang menyediakan internet (wifi) gratis.
Masjid yang Makmur biasanya juga melaksanakan banyak program seperti shalat berjamaah, shalat jumat, shalat tarawih di bulan ramadhan, itikaf 10 hari terakhir bulan ramadhan, menerima zakat dan menyalurkannya, ada taman Pendidikan alquran (TPA), ada kegiatan remaja masjid, pengajian umum, pengajian khusus ibu-ibu dan perayaan hari-hari besar keagamaan. Mereka juga mengadakan program-program lain seperti pengajian selepas maghrib, tabligh akbar, dan program menghafal alquran (tahfiz).
Di bidang sosial bisa diadakan khitanan massal gratis, santunan fakir miskin dan dhuafa, makan siang gratis setiap hari atau setiap ba’da jumat. Di bidang Kesehatan tersedia ambulan masjid, donor darah, cek Kesehatan gratis bulanan, dan lain sebagainya.
Banyak kegiatan yang bisa dilaksanakan oleh pengurus masjid dengan menyesuaikan keadaan jamaah.
Tapi untuk menyediakan dan melaksanakan program-program tersebut diatas tentu memerlukan dana yang besar ?
Betul, tetapi yang harus ditanamkan adalah bahwa Masjid itu milik Allah maka pasti Allah akan mencukupi kebutuhan masjid. Selama takmir masjid betul-betul berjuang memikirkan bagaimana memakmurkan masjid maka selalu ada jalan keluar.
Ketika takmir masjid secara perlahan menerapkan program-program tersebut diatas maka jamaah dengan sendirinya akan melihat ketulusan para takmir masjid dalam melayani jamaah dan umat. Allah akan menggerakkan hati para jamaah sehingga Jamaah dengan sendirinya akan memberikan hartanya ke masjid. Para jamaah bisa menilai masjid mana yang pantas mendapatkan infaq besar dari mereka dan mana yang tidak. Di luar sana, begitu banyak orang muslim yang ingin menyalurkan hartanya untuk amal kebaikan. Tetapi mereka butuh pihak yang kredibel dan professional untuk mengelola infaq harta mereka.
Infaq jamaah jangan disimpan tapi salurkan. Masjid jangan bangga dengan banyaknya kas masjid yang tersimpan di rekening. Salurkan dana infaq itu untuk kemanfaatan jamaah.
Seorang takmir masjid adalah seorang yang Amanah maka dia harus mengelola dana masjid dengan transparan dan akuntabilitas. Berapa dana yang masuk, bagaimana penyalurannya semuanya bisa dipertanggungjawabkan.
Prinsip Takmir Masjid adalah berikan yang terbaik kepada jamaah. Mengurus masjid memerlukan pengorbanan dalam melayani jamaah. Namun demikian Nabi SAW telah menjanjikan bahwa Orang yang mengurus masjid akan di muliahkan oleh Allah SWT. Nabi SAW mengatakan bahwa ada 7 golongan orang yang di naungi Allah di hari Ketika tidak ada naungan kecuali naungan Allah, salah satunya adalah seorang yang hatinya bergantung ke masjid, yang hatinya tidak bisa lepas dari masjid. Mereka senantiasa melaksanakan shalat berjamaah di Masjid.
Komentar
Posting Komentar