DAJJAL DAN TANDA-TANDA AKHIR ZAMAN (1)
Abu Sariha Hudzaifah bin Usaid berkata, Rasulullah
Saw di kamar sementara kami berada di
bawah, beliau melihat kami dari atas lalu bertanya,”apa yang kalian bicarakan?
kami menjawab, kiamat. Beliau kemudian bersabda,” kiamat tidaklah terjadi
hingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda yaitu lepasnya Dajjal Al Masih palsu,
lepasnya Yakjuj dan Makjuj, kembalinya Nabi Isa as (Yesus putra perawan
Maryam), Dukhan (kabut asap), kemunculan Dabbatul
Ardh (makhluk dari Tanah), Matahari terbit dari barat, Gempa bumi di
tiga tempat satu di timur, satu di barat, dan satu lagi di Arabia, Api muncul dari Yaman yang menggerakkan
manusia ke tempat berkumpulnya (HR. Muslim).
Bahwa salah satu tanda-tanda besar akhir zaman atau
tanda semakin dekatnya kiamat yang akan kami bahas dalam tulisan ini adalah
mengenai Dajjal, setelah sebelumnya kami telah menulis mengenai yakjuj dan
Makjuj dan tanda-tanda akhir zaman. Mengapa Dajjal menjadi penting untuk
dibahas karena Dajjal menimbulkan bahaya terbesar yang dihadapi umat manusia di
seluruh dunia. Nabi Muhammad saw mengatakan tidak ada Fitnah atau ujian yang
paling besar kepada kaum beriman selain dari pada fitnah dajjal. Nabi saw juga
mengatakan “Dajjal tidak akan muncul sehingga
sekalian manusia telah lupa untuk mengingatnya dan sehingga para Imam tidak
lagi menyebut-nyebutnya di atas mimbar-mimbar.” (HR. Ahmad).
Dajjal atau orang Nasrani mengenalnya sebagai
‘Anti-Kristus’, tapi Nabi Muhammad saw menyebutnya sebagai Almasih Aldajjal. Salah satu doa yang dianjurkan
oleh Nabi saw agar dibaca setelah tahiyat akhir diakhir shalat adalah, “Allahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabi jahannama,
wa min adzaabil qabri, wa min fitnatil mahya wal mamaati, wa min syarri
fitnatil masiihid dajjaal.
Artinya :
"Ya Allah aku berlindung kepada
Engkau dari azab Jahanam, siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian dan
dari keburukan fitnah Al-Masih Dajjal."
Mengapa dajjal disebut Al Masih Dajjal, atau Kenapa Dajjal
bergelar Al-masih, bukankah itu gelar yang disematkan kepada Nabi Isa as atau
Yesus putra perawan Maryam ?
Dajjal disebut sebagai Almasih Aldajjal karena
disamping dia diciptakan Allah untuk menguji seluruh kaum beriman, Namun juga dajjal
diciptakan untuk tujuan khusus, yakni menyamar sebagai Al Masih agar penganut
agama Yahudi percaya kalau Dia adalah adalah Al Masih yang dijanjikan.
Seandainya bangsa bani Israel tidak menolak Nabi Isa as atau yesus putra
perawan Maryam sebagai Al Masih maka
tidak akan ada dajjal
Mengapa demikian ?
Mari kita kembali ke awal sejarah….
Sebelum Nabi Isa as atau yesus putra perawan Maryam
diutus Allah sebagai Nabi untuk bangsa bani Israel. Para Nabi-nabi yang
sebelumnya diutus Allah kepada bangsa bani israel telah menyampaikan berita
kepada bani Israel bahwa Tuhan berjanji untuk mengutus kepada mereka seseorang
yang akan menjadi Nabi mereka, yang akan dikenal sebagai al-Masih, dimana
dia akan memerintah dunia dari tahta
Raja Daud as. dan Raja Sulaeman as.
Pada intinya ini adalah nubuat mengenai kembalinya
masa Kejayaan bangsa bani Israel sebagaimana pada masa Nabi Daud as dan Nabi
Sulaiman as.
Dua ribu tahun yang lalu Allah Maha Tinggi menepati
janjinya dan mengutus al-Masih Isa as (Jesus)
Putra Maryam kepada bangsa Bani Israel.
Tapi apa tanggapan bangsa bani Israel dengan
diutusnya Isa as atau Yesus kepada mereka?
Saat Isa as atau
Yesus menyatakan bahwa sesungguhnya dia
adalah Al-Masih yang dijanjikan kepada
mereka maka saat itu ada sebagian dari Bani Israel menerima dan percaya
kepadanya sebagai Al Masih namun
sebagian besar dari mereka menolaknya.
Yang menerima Isa
as atau yesus sebagai Al masih dan menangisinya saat melihatnya disalib adalah
mereka yang sekarang disebut Nasrani/Kristen. Dan yang menolaknya sekarang
disebut yahudi ( penganut agama yahudi).
Al-Quran menyatakan bahwa mereka
meyombongkan diri (pada saat itu) karena telah membunuh Isa atau yesus (dengan penyaliban):
“Mereka
berkata (dengan kesombongan): Kami membunuh al-Masih, Isa Putra Maryam, Rasul
Allah…” (QS. An-Nisa, ayat 157)
Saat mereka melihat Isa as atau yesus mati di tiang
salib di depan mata mereka, maka mereka menyimpulkan bahwa dia adalah al-Masih
palsu, karena dia mati tanpa membebaskan Tanah Suci dari kekuasaan Romawi
pagan, dan dia tidak memimpin dunia dari tahta Nabi Daud.
Atas penolakan
bangsa yahudi terhadap Isa Al Masih atau yesus itu, Maka Allah swt. Kemudian
mengusir bangsa yahudi dari tanah suci (yeruselem), namun demikian Allah Maha
Pengampun masih memberikan periode waktu kepada mereka untuk mendapatkan
ampunan-Nya (“Mudah-mudahan Tuhan
kalian memberikan ampunan kepada kalian.” (QS. Al Isra ayat 8), Dan
pintu untuk memperoleh ampunan itu
adalah seorang Nabi Terakhir yang datang kemudian. Dia adalah Muhammad saw.
Bahwa pada saat kedatangan Nabi Muhammad saw di madinah dan mengaku
sebagai utusan Allah, bangsa Yahudi bukan hanya menolak Muhammad
saw sebagai Nabi terakhir
tetapi juga berkonspirasi untuk menghancurkan Islam.
Bahwa konsekuensi dari
penolakan mereka bahwa Isa as atau yesus sebagai Al masih maka sampai saat ini,
bangsa yahudi masih percaya bahwa sosok yang akan mewujudkan impian mereka
untuk menguasai dunia adalah seorang Al masih yang dijanjikan dan
dinanti-nantikan dan sampai detik ini mereka masih yakin kalau Al Masih yang
dijanjikan itu belum muncul. Jadi, inilah poinnya bahwa bangsa yahudi sampai
saat ini masih menantikan Al Masih yang dijanjikan itu.
Tapi bangsa yahudi tertipu.
Mereka pikir Al Masih yang nanti akan muncul adalah Al Masih yang dijanjikan.
Padahal kenyataannya yang mereka nantikan adalah Al Masih Ad Dajjal. Sebuah
makhluk yang diciptakan Tuhan untuk menguji umat manusia, khususnya untuk
menguji bangsa yahudi. Jadi Dajjal akan menyamar dan mengaku sebagai Al Masih
agar bangsa yahudi meyakini bahwa dia adalah Al Masih yang dijanjikan.
Bahwa Dajjal untuk
meyakinkan bangsa yahudi bahwa dia adalah Al Masih maka yang dilakukan Dajjal
adalah:
1.
Dia
harus membebaskan Tanah Suci (Yerusalem) dari kekuasaan Bangsa
non-Yahudi
2.
Dia
harus membawa kembali bangsa yahudi ke Tanah Suci (Yerusalem)
3.
Dia
harus mendirikan kembali Negara Israel sebagaimana yang didirikan oleh Nabi Daud
as dan Nabi Sulaiman as
4.
Dia
harus menjadikan Negara Israel menjadi negara Superpower (One World Government)
yang menguasai dunia.
Apakah misi
tersebut sudah terwujud ?
Bahwa sejarah mencatat
bagaimana proses kepulangan bangsa yahudi ini ke tanah suci yeruselem :
1.
Tahun
1881 terjadi imigrasi yahudi besar-besaran ke Palestina. Saat itu orang yahudi
kabur dari program pembantaian di Eropa Timur.
2.
Tahun
1897, Kongres Zionis Pertama diadakan dan menghasilkan gerakan politik zionisme
yang ingin mendirikan Negara Israel di Palestina (Tanah Suci yeruselem).
3.
Tahun
1904-1914 terjadi lagi imigrasi Yahudi besar-besaran ke Palestina setelah
terjadinya program pembantaian Kishinev. Sekitar 40.000 orang Yahudi berpindah
ke Palestina.
4.
Tahun
1914 Perang Dunia I terjadi. Tentu saja bukan suatu yang kebetulan, dan telah
direncanakan.
5.
2
November 1917, Menteri Luar Negeri Britania Raya, Arthur Balfour, mengeluarkan
pernyataan yang dikenal sebagai Deklarasi Balfour, yaitu deklarasi yang
mendukung pendirian negara Yahudi di tanah Palestina.
6.
Desember
1917 Britania Raya berhasil merebut sebagian kawasan Palestina.
7.
Tahun
1919-1923 terjadi lagi imigrasi 40.000 Yahudi ke Palestina.
8.
Tahun
1924-1929 terjadi lagi imigrasi 82.000 Yahudi ke Palestina.
9.
Tahun
1929-1939 ketika NAZI bangkit di Jerman. Terjadi lagi imigrasi Yahudi yang jauh
lebih besar dari sebelumnya. Jumlah orang Yahudi di Palestina mencapai 450.000
orang pada tahun 1940.
10. Tahun 1945, Britania Raya
menarik diri atau lepas tangan dari sengketa Palestina dan menyerahkan
permasalahan tersebut kepada PBB. PBB kemudian membagi Palestina menjadi dua
bagian, satu negara Arab dan satunya lagi negara Yahudi. Yerusalem dijadikan
sebagai kota Internasional, dengan kata lain kota yang bisa dimasuki oleh siapa
pun.
11. 14 Mei 1948 orang Yahudi
mendirikan negara Israel dengan ibu kota Tel Aviv. 1 Mei 1949 negara Israel
diakui.
12. 6 Desember 2017, Presiden
Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
bertemu di Gedung Putih. Dalam pertemuan itu, Trump mengumumkan bahwa Amerika
Serikat mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, dan akan memindahkan
kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Keputusan kontroversi Trump ini memicu
banyak aksi protes di penjuru dunia.
Bahwa dengan
demikian misi dajjal pertama, kedua dan ketiga sudah terwujud. Umat Yahudi Bani
Israel telah kembali ke Tanah Suci setelah selama 2000 tahun mereka diaspora
keseluruh dunia tanpa punya negara, dan kini Negara Israel telah dibentuk pada
1948 dan sekarang menjadi kenyataan dan tinggal misi keempat dimana Negara
Israel akan menjadi penguasa dunia.
Bahwa sebagaimana telah dijelaskan dalam tulisan kami sebelumnya
bahwa Yakjuj dan Makjuj lah yang
mengembalikan bangsa yahudi ke yeruselem. Kembalinya bangsa yahudi ke yeruselem
setelah mereka diusir dua kali dari kota itu yang pernah dihancurkan Tuhan
adalah menandakan yakjuj dan makjuj telah dilepas (QS. Al Anbiya ayat 95-96)
Bahwa Yakjuj dan Makjuj inilah
bangsa dari kalangan manusia yang melaksanakan agenda dajjal dalam melancarkan
fitnahnya kepada manusia dan membantu dajjal dalam mewujudkan misinya yaitu mewujudkan tatanan dunia
baru (New World Order) dimana negara Israel menjadi penguasa dunia
menggantikan Amerika serikat. Ambisi Negara Israel untuk menjadi Negara super power dunia adalah dalam rangka
mempersiapkan penyambutan kedatangan Al Masih Dajjal.
MENGENAL DAJJAL
DAN FITNAHNYA (2)
Nabi Muhammad saw mengatakan bahwa “Dajjal
itu mata kirinya melihat tapi mata kanannya buta seperti anggur yang menonjol.
Pada dahinya tertulis kata KA FA RA (kafir), setiap mukmin bisa membacanya baik
yang buta huruf maupun yang bisa baca tulis. Ia datang dengan membawa surga dan
neraka, nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka (HR. Bukhari Muslim).
Bagaimana memahami redaksi hadis tentang
dajjal diatas ?
Kami mengikuti pendapat ulama Syekh Imran
Nasar Hosein yang mengatakan bahwa data
atau informasi yang disampaikan oleh Nabi saw tentang dajjal adalah bahasa simbol
atau simbolisme agama. Simbol adalah sebuah bahasa yang tidak menyampaikan
pesan secara jelas. Bahasa yang melambangkan sesuatu yang lain,
dengan demikian harus ditafsirkan kembali. Untuk dapat menggali arti dari
sebuah simbol agama kadang kita membutuhkan sesuatu yang disebut dengan
pemahaman yang dalam, pemahaman spiritual.
Simbolisme ini adalah seperti mimpi Nabi
Yusuf dimana dia melihat matahari, bulan dan sebelas bintang bersujud kepadanya
dan mimpi tersebut diceritakan kepada ayahnya (QS. Yusuf ayat 4).
Setelah kejadian mimpi
tersebut, 40 tahun kemudian yusuf menjadi Menteri Keuangan
Mesir. Dia meihat ayat dan ibunya dan 11 saudaranya membungkuk
dihadapannya dan kemudian Yusuf as berkata kepada ayahnya Nabi Yakub as, bahwa
inilah mimpi yang menjadi kenyataan. Matahari adalah simbol ayahnya, bulan
adalah simbol ibunya dan sebelas bintang bersujud kepadanya adalah simbol
sebelas saudaranya.
Jika anda tidak bisa menafsirkan
simbolisme agama maka anda tidak bisa menjelaskan dan memahami dengan tepat
subjek dajjal.
Dajjal dalam bahasa arab berasal dari
kata dajala yang berarti menutupi. Dajjal akan datang dengan membawa kebohongan
dan kepalsuan untuk menutupi kebenaran. Dajjal akan menipu mereka yang mengaku
beriman dimana mereka seolah-olah menuju surga padahal hakekatnya
sedang menuju neraka.
Jadi walaupun anda lulusan universitas
ternama dengan gelar Doktor, PHD atau Professor maka anda tidak bisa terhindar
dari tipuan dajjal kalau anda tidak bisa membaca tulisan Ka fa ra (kafir) di
dahi dajjal. Tulisan kafir di dahi dajjal itu tidak bisa di baca oleh orang-orang
yang berperilaku seperti Abu Jahal, dan Abu Lahab.
Tapi mengapa orang mukmin bisa membacanya
walaupun dia buta huruf ? mengapa PHD dari Amerika dan professor
dari Jepang tidak bisa membacanya, apakah mata mereka bermasalah?
tidak, keadaan mata fisik mereka baik-baik saja?
Orang mukmin bisa membaca kata “kafir” di
dahi dajjal karena dia melihat dengan mata hati sementara yang mata hati mereka
buta tidak bisa melihatnya!
Oo apakah hati bisa melihat ?
Iya, alquran mengatakan hati bisa
melihat‘’sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang
di dalam dada (QS.Al hajj ayat 46).
Lalu bagaimana hati dapat melihat?
Hati bisa melihat kalau mendapatkan
cahaya (Nur) dari Allah swt (QS. An Nur ayat 35). sedangkan hati
yang gelap yang tidak ada cahaya di dalamnya, karena jauh dari sumber cahaya,
tidak bisa membaca kata KA FA RA (kafir) di dahi dajjal yang merupakan simbol
peradaban kekufuran yang menjauhkan manusia dari Tuhan.
Untuk
mampu melihat dan mengenali dunia saat ini Kita harus menjadi orang yang
melihat dengan dua mata yaitu mata kepala (eksternal) dan mata hati (internal).
Tapi kita sulit untuk melihat dengan mata hati kalau kita terus menerus
melakukan dosa dan maksiat. Oleh karena itu cara Dajjal membuat manusia buta
mata hatinya adalah dengan menggoda manusia untuk terus-menerus melakukan dosa
yang mengakibatkan hilangnya Nur, atau cahaya, di dalam hati.
Apa konsekuensi kalau mata hati kita buta?
Kita tidak bisa memahami lagi hakekat dunia
ini dan akhirnya kita tertipu dengan dunia dan keindahannya. Oleh karena itu senjata
paling berbahaya yang dilancarkan Dajjal adalah meyakinkan orang beriman untuk
memilih Hayat al-Dunyah, yakni kehidupan dunia daripada kehidupan
akhirat (QS. Ibrahim ayat 3).
Dunia yang semakin maju dan modern telah
menyediakan semua jenis kesenangan dan itulah yang membuat dajjal mengajak manusia
untuk terus memburu kekayaan dan kekuasaan sehingga manusia tidak bisa lagi
lepas dari rutinitas kehidupan. Mereka tidak lagi mempunyai banyak waktu untuk
merenung tentang darimana dan akan kemana dia. Mereka tidak lagi memahami bahwa
mereka berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Mereka tidak paham
bahwa mereka sedang dalam perjalanan dari Allah menuju Allah. Mereka tidak tahu
apa yang terjadi setelah mati, pertanyaan di dalam kubur, masa penantian hingga
kiamat, kebangkitan kembali di hari penghakiman, disiapkannya mizan
(penimbangan amal kebaikan) dan terakhir apakah mereka akan ke surga atau akan
dibakar di api neraka. Mereka tidak menyadari
bahwa betapa fana dan singkatnya hidup ini kecuali setelah kematian
mendatangi mereka. Allah swt berfirman dalam alquran bahwa manusia akan ditanya
berapa lama ia hidup di dunia ini, maka mereka akan menjawab bahwa mereka hanya
tinggal sebentar sekali, mungkin hanya sehari atau setengah hari (QS. Al
Mu’minum ayat 112-113).
Bagaimana
dajjal melancarkan fitnahnya kepada umat beriman ?
Dajjal
melancarkan fitnahnya adalah melalui pengikut-pengikutnya dari
kalangan jin dan manusia. Dari kalangan manusia adalah Yakjuj dan makjuj dan kelompoknya
sementara dari kalangan jin setan adalah dengan menanamkan bisikan-bisikan
dalam hati manusia dan sebagai akibatnya manusia akan mempercayainya sebagai
pemikiran mereka sendiri.
Ilustrasinya begini “anda diajak teman
anda untuk mengkonsumsi narkoba, pada saat bersamaan jin setan bekerja untuk membisikkan
di dalam dada anda agar menerima tawaran teman anda itu dengan bermacam-macam
dalih sebagai pembenaran, misalnya coba aja dulu gimana rasanya narkoba itu, apalagi
narkoba ini kan belum pernah anda rasakan, lagi pula kalau anda tidak mau mencoba
narkoba itu nanti anda akan dijauhi oleh teman anda, dan seterusnya. Oleh
karena itu kita memohon perlindungan kepada Allah “dari kejahatan (bisikan)
setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia dari
golongan (jin) dan manusia (QS. An Naas ayat 4-6).
Apakah anda percaya bahwa dukun dari
kalangan manusia bisa berkomunikasi dengan jin (QS Al-Jin ayat 6).
Begitulah dajjal berkomunikasi dengan
pengikut-pengikutnya. Dajjal akan memberikan arahan kepada para jin-jin setan
dan jin-jin setan inilah yang menanamkan ide dan bisikan itu kepada manusia.
Dajjal memiliki kekuasaan untuk memerintahkan para Jin-jin setan untuk bekerja
kepadanya dan Jin-jin inilah yang membantu Yakjuj dan Makjuj sehingga mereka
dapat menguasai dunia.
Bagaimana caranya ?
Tentu anda percaya kan bahwa Nabi Sulaeman as
(tentunya atas ijin Allah) memiliki kekuasaan terhadap para Jin-jin untuk
bekerja kepadanya (QS.shad ayat 37-38)
Mari kita lihat penaqwilan syekh Imran Husein
mengenai sosok Jasad di dalam Al quran dan siapa sosok jasad itu.
“Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman saat
Kami tempatkan seorang Jasad di singgasananya; kemudian
ia bertaubat kepada Kami, dan dia berdoa, Ya Tuhanku! Ampunilah dosaku, dan
anugerahkanlah kepadaku Kerajaan (Israel Suci) yang tidak ada seorang juapun
yang mewarisinya sesudahku, sesungguhnya, hanya Engkaulah yang dapat
mengabulkan permintaan tersebut (QS.
Shad ayat 34-35)
Apa yang dilihat oleh Nabi
Sulaeman saat melihat sosok jasad diatas singgasananya sehingga dia kemudian
berdoa Ya Tuhanku! Ampunilah
dosaku, dan anugerahkanlah kepadaku Kerajaan (Israel Suci) yang tidak ada
seorang juapun yang mewarisinya sesudahku
?
Yang dilihat Nabi sulaeman
adalah sosok makhluk jahat yang ingin mewarisi Kerajaan Israel Suci
miliknya, sehingga beliau (as) memanjatkan doa kepada Allah (SWT) untuk memastikan
agar misi seperti itu tidak akan pernah berhasil. sosok jasad yang dilihat oleh
Nabi Sulaeman as duduk diatas
singgasananya itu adalah Anti-Kristus atau Dajjal Al Masih Palsu.
Dan setelah Nabi sulaeman meninggal, Negara Suci
Israel jatuh dalam perang saudara dan terpisah menjadi dua. Sejak saat itu
Negara Suci Israel belum pernah didirikan kembali dan Karena tidak ada orang
yang mewarisi Kerajaannya setelah dia meninggal, maka jelas bahwa Allah SWT
menerima doa Nabi Sulaiman (as), dan mengabulkan permintaannya.
Apakah para Jin yang bekerja untuk Nabi Sulaeman as
mengetahui kalau Nabi Sulaeman telah meninggal ?
Mari kita lihat apa kata Alquran ““Maka Ketika kami
telah menetapkan kematian Sulaeman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka
kematiannya itu kecuali rayap (Dabbatul ardh) yang memakan tongkatnya
(Minsa’ah). Maka Ketika dia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa sekiranya
mereka mengetahui yang ghaib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang
menghinakan (QS. Saba ayat 14 - terjemahan Depag)
Mayoritas ulama Islam memegang pendapat bahwa Nabi
Sulaeman as meninggal saat duduk di singgasananya dan kematiannya baru
diketahui (oleh manusia saat itu) saat dia jatuh karena tongkatnya dimakan
rayap sehingga dia kehilangan keseimbangan dan jatuh. Kalau kita memegang
pendapat ini, maka kita akan bertanya lebih jauh, lalu berapa lama waktu yang
dibutuhkan oleh rayap untuk menggerogoti bagian bawah tongkat Nabi Sulaeman,
tentunya bukan waktu yang pendek, dan bukankah Nabi Sulaeman ini adalah Raja
dan juga manusia yang membutuhkan makan, minum dan sebagainya. Bahwa tentunya jika
seorang raja meninggal dunia maka
anggota keluarganya, para Menteri, atau pelayannya akan dengan cepat mengetahui
kematiannya tanpa perlu menunggu tongkatnya habis dimakan rayap.
Jadi makna sebenarnya dari ayat diatas adalah Ketika
Nabi sulaeman meninggal dunia para jin-jin yang bekerja kepadanya belum
mengetahui atau tidak menyadari bahwa Nabi Sulaeman as telah meninggal dunia kecuali
setelah rayap (Dabbatul ardh) memakan tongkatnya (Minsa’ah).
Jin terikat dengan sebuah perjanjian kepada Sulaiman
dengan izin Allah (SWT), maka mereka tidak memiliki kebebasan mengamati apa
yang terjadi di alam dunia sehingga mereka tidak menyadari bahwa Nabi Sulaiman
(as) sudah meninggal dan dikubur kecuali setelah rayap (Dabbatul ardh) yang
memakan tongkatnya (Minsa’ah). penafsiran kami Minsa’ah (tongkat Nabi Sulaeman
as.) bukan sekedar tongkat biasa. Minsa’ah bermakna kemampuan mukjizat tongkat
Nabi Sulaeman as .
Minsa’ah Nabi Sulaiman (as) pasti memiliki sifat atau
kekuatan mukjizat anugerah Ilahi sehingga memiliki pengaruh demikian terhadap
bangsa Jin. Kita bisa ingat kembali bahwa dengan tongkatnya (yang juga memiliki
sifat dan kekuatan mukjizat anugerah Ilahi) Nabi Musa (as) memukul Laut Merah,
yang kemudian terbelah secara ajaib untuk membuat jalan berupa daratan kering
sehingga Bangsa Israel dapat melaluinya dengan selamat (lihat Alqur’an Surat
Asy-Syura, ayat 23). Juga dengan tongkatnya, Nabi Musa (as) memukul batu dan
dua belas pancaran air yang mengalir keluar secara ajaib dari batu itu—satu
aliran air untuk setiap suku dari dua belas suku Israel (lihat Alqur’an Surat
Al-Baqarah ayat 160). Dengan tongkat itu pula Nabi Musa (as) mengalahkan para
penyihir Fir’aun, tatkala tongkatnya berubah menjadi ular besar yang secara
ajaib menelan semua ular para penyihir firaun.
Dan dengan Minsa’ah (mukjizat tongkat) itu pula Nabi
Sulaeman as dapat berhubungan dengan alam waktu sebagai sarana perjalanan
simultan mundur dan maju melalui dimensi alam waktu yang berbeda. Kita
mengetahui bahwa alam jin dan alam manusia berbeda dimensi waktunya.
Bahwa Ketika Nabi Sulaeman meninggal dunia, Dajjal
atau si jasad inilah yang memegang Minsa’ah atau tongkat Nabi Sulaeman dan
memanfaatkan kekuatan mukjizatnya yang menghalangi bangsa Jin dari menyadari
bahwa Nabi Sulaiman (as) sudah meninggal, sehingga para Jin hanya melihat si
Jasad duduk di atas singgasana dengan memegang tongkat Nabi Sulaiman (as), dan
menganggap itu adalah Nabi Sulaiman..
Dajjal menipu Jin-jin seolah-olah dia adalah Nabi
Sulaeman karena dia masih memegang tongkat Nabi Sulaeman dan dia terus menipu
kelompok jin sehingga tetap bekerja untuknya karena mereka percaya bahwa mereka
sedang bekerja untuk Nabi sulaeman. Bahwa Sampai sekarang dajjal masih duduk di
singgasana itu dan kelompok jin masih
terus bekerja untuknya. itulah mengapa bangsa yahudi zionis mengendalikan dunia
sampai saat ini karena mereka terus mendapatkan bantuan Jin selama perjuangan
panjang pembangunannya, setelah kelahiran negara Israel.
Namun demikian Allah Maha Bijaksana menciptakan
makhluk (Dabbatul ard) yang secara bertahap menggerogoti Minsa’ah Nabi Sulaiman
(as)—Setelah dabbatul ard memakan minsa’ah tongkat Nabi Sulaeman, maka jasad
(dajjal) kehilangan kemampuan untuk menghadirkan dihadapan bangsa jin gambar
hidup Sulaeman as yang menunjukkan dia sedang duduk di singgasananya dan
bergerak. Gambar sulaeman itulah yang jatuh dan menghilang Ketika minsaah tongkatnya
digerogoti, bukan tubuh fisik sulaeman as, dan hanya dengan begitu kelompok jin
menyadari bahwa orang yang duduk di singgasana selama ini bukanlah Sulaeman as,
melainkan orang lain. Sehingga mereka baru menyadari bahwa nabi sulaeman as
telah meninggal dan jika mereka tahu tentang itu tentu mereka tidak perlu terus
bersusah payah bekerja untuk waktu yang begitu lama dan dalam derita perbudakan
yang begitu menghinakan (QS. Saba ayat 14)
Bahwa konsekuensi dari para jin tidak lagi bekerja
untuk si Jasad maka Negara Israel ciptaan
Dajjal itu akan kehilangan bantuan bangsa Jin, dengan akibat yang pasti
menakutkan bagi setiap orang Yahudi Zionis yang saat ini terus melakukan
penindasan pada bangsa Palestina dan manusia di seluruh dunia.
Apa konsekuensi penyebutan kata Jasad pada sosok
Dajjal yang duduk diatas singgasana Nabi Sulaeman as (3)
Bahwa perlu diketahui kata Jasad juga disebut di
dalam alquran surat Taha ayat 88 dimana alquran menyatakan bahwa anak sapi emas
yang mengeluarkan suara dan dibuat oleh Samiri dan menyatakan kepada bani
Israel bahwa ini adalah Tuhan mereka itu adalah Jasad (QS Taha ayat 88).
Jasad adalah makhluk tanpa ruh/jiwa. Dalam kehidupan sehari-hari kita menyebut
orang yang sudah meninggal karena ruh/nyawa/jiwanya sudah pergi maka badannya
disebut jasad.
Bahwa karena
alquran menyebut Dajjal sebagai jasad (sosok yang dilihat oleh Nabi Sulaeman
yang hendak mewarisi kerajaannya sebagaimana dalam QS Shad ayat
34-35), maka konsekuensinya Dajjal tidak memiliki Ruh,
atau jiwa, sebagaimana yang dimiliki manusia. Nah dampak dari penyebutan Dajjal
sebagai Jasad maka Dajjal akan berusaha untuk mengubah semua manusia menjadi Jasad-jasad
seperti dirinya. Mereka punya mata tapi tidak bisa melihat, mereka punya
telinga tapi tidak bisa mendengar, mereka punya hati tapi tidak memahami, Allah
berfirman mengenai orang-orang itu "mereka seperti binatang ternak"
(QS. Al ‘araf ayat 179).
Yang membedakan manusia dengan
binatang adalah akal yaitu kemampuan untuk berpikir. Manusia yang tidak bisa
lagi berpikir (dengan kritis dan mempertanyakan apa yang sedang terjadi) maka
status mereka seperti binantang. Ciri binatang/hewan ternak adalah mereka
digiring ke kiri ikut ke kiri, digiring ke kanan ikut ke kanan. Mereka tidak memiliki
kemampuan memilih. Pilihannya dikendalikan oleh orang lain.
Nabi saw berkata,
suatu saat nanti kalian akan mengikuti gaya hidup mereka bahkan mereka masuk
lubang biawak pun kalian akan mengikuti mereka. Secara perlahan mereka
menggiring anda ke neraka
Bagaimana dajjal membuat manusia
tidak bisa lagi berpikir ?
Pertama, Dajjal
akan membuat revolusi tekhnologi yang akan membuat manusia kehilangan
penglihatan internalnya dan tidak bisa lagi melihat realitas dibalik
penampakan.
Dengan teknologi Informasi dan Komunikasi seluruh
manusia akan digitalisasi sehingga hidupnya bergantung dengan teknologi
digital. Saat ini Gadget atau smarphone telah merubah hidup manusia sehingga
menjadi sangat bergantung dengan smarphone. Sekarang Manusia sudah tidak bisa
lepas lagi dari memakai smarphone. Melalui smarphone yang terhubung dengan
internet, Media sosial telah menjadi bagian utama dari manipulasi pola pikir
manusia. Manusia dibuat tidak dapat berpikir dengan jernih dan tidak dapat
membedakan mana informasi yang benar atau yang salah. Hal ini salah satunya
disebabkan oleh gelombang hypno electromagnetik yang melemahkan fungsi otak
sehingga manusia tidak mampu lagi memproses informasi dengan baik.
Bahwa akibat penggunaan media sosial yang tidak
terkontrol menyebabkan merebaknya berita bohong (hoakz), ujaran kebencian,
fitnah, sentiment sara, radikalisme dan sebagainya yang menyebabkan sendi-sendi
kehidupan masyarakat menjadi terkoyak. Manusia semakin bersifat individualis
dan apatis, kehilangan cinta dan empati dan semakin menjauh dari keimanan
kepada kemahakuasaan Tuhan.
Kedua, Dajjal akan mengontrol dan menggunakan seluruh media-media Mainstream
sebagai alat propaganda. Umat manusia yang setiap hari dibombardir dengan propaganda
melalui media seperti televisi, Majalah, surat kabar maka akhirnya akan kehilangan
kemampuan untuk mempertanyakan apa sesungguhnya yang terjadi dan mengikuti saja
skenario yang sedang dimainkan oleh media.
Salah satu propaganda yang ditanamkan media adalah propaganda ketakutan.
Manusia yang hidup dalam rasa takut akan mudah untuk dikendalikan dan diarahkan untuk melakukan apa saja.
Nah orang-orang yang menelan begitu saja informasi
yang diterimanya tanpa mengunyah terlebih dahulu akan kehilangan kapasitasnya
untuk berpikir dan akhirnya membenarkan saja apa saja yang disajikan oleh
media.
Padahal Alquran sudah memperingatkan “wahai
orang-orang yang beriman, jika seorang fasik datang kepadamu membawa suatu
berita maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum
karena kebodohan (kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu (QS Al
Hujurat ayat 6).
Kita telah menyaksikan begitu banyak kebohongan
yang disebarkan oleh media untuk menipu dunia diantaranya bahwa Presiden Suriah
Basshar Assad yang syiah membantai rakyatnya sendiri yang suni padahal
tujuannya kemudian adalah adu domba suni syiah dengan menggerakkan
pemuda-pemuda muslim dunia yang buta geopolitik untuk memerangi pemerintah
suriah yang tidak mau tunduk kepada
yakjuj dan makjuj.,
Kita telah menyaksikan bagaimana media menyebarkan
propaganda bahwa Pemerintah Irak melalui Saddam Husein menyimpan senjata kimia,
dan melindungi teroris Al qaedah padahal tujuannya kemudian adalah agar memiliki
legalitas untuk melakukan invasi militer untuk menyerang Irak dan mengambil
minyaknya. invasi ilegal ini hanyalah hal yang dusta dan dibuat-buat
karena faktanya tidak ada senjata pemusnah massal, tidak ada hubungan dengan
al-Qaeda.
Kita juga telah menyaksikan bagaimana media menyebarkan
propaganda bahwa ISIS ingin mendirikan khilafah sehingga kemudian banyak pemuda-pemuda
muslim yang tertipu dengan dajjal kemudian bergabung dengan ISIS padahal
tujuannya kemudian adalah untuk memerangi dan menghancurkan Negara-negara yang
mayoritas penduduknya beragama Islam dan untuk menguasai sumur-sumur minyak negara tersebut.
Dajjal adalah dalang yang menciptakan masyarakat global saat
ini. Globalisasi yang dilaksanakan Dajjal adalah dalam rangka agendanya menuju
tatanan dunia baru (New World Order) yaitu satu pemerintahan dunia yang kelak
berpusat di Yeruselem dimana Israel akan menjadi penguasa dunia menggantikan
Amerika serikat. Dan saat itu terwujud maka dajjal yang mereka tunggu-tunggu
sebagai Al Masih akan muncul ke dunia sebagai seorang manusia Yahudi, seorang
lelaki muda yang bertubuh kekar dan berambut sisi ikal keriting dan akan mengaku
sebagai Al Masih yang dijanjikan. Saat itu terjadi maka tidak akan lama
kemudian umat beriman sejati dari kalangan Yahudi, Nasrani dan muslim akan
bergembira dengan kemunculan Nabi Isa as atau Yesus sang Al masih asli yang
akan membunuh Dajjal. Imam Mahdi dan Nabi
Isa as kemudian akan memerintah dunia dengan keadilan. ketika Nabi Isa as atau Yesus wafat maka beliau akan
dimakamkan di Madinah, berdampingan dengan Makam Nabi Muhammad saw.
Petunjuk
Nabi saw agar terhindar dari fitnah Dajjal
Sebagaimana
telah disampaikan oleh Nabi saw bahwa Fitnah Dajjal adalah ujian terbesar bagi
umat beriman dan hanya sedikit manusia yang dapat lepas dari fitnahnya, namun
demikian Nabi saw telah memberikan petunjuk kepada kita bagaimana agar dapat
terhindar dari fitnah dajjal tersebut yaitu :
Pertama anda harus senantiasa membaca Alquran. Waktu terbaik untuk
membaca Alquran adalah pagi hari, anda membaca Alquran dari awal hingga akhir
(Khatam), dan ketika anda telah khatam mulai lagi dari awal dan seterusnya. Anda khatamkan
Alquran sebulan, dua bulan atau tiga bulan sekali dalam hidup anda. ketika anda
terus menerus membaca Alquran sampai khatam, Shifa di dalamnya menyembuhkan
(QS. Yunus ayat 57) dan memberikan cahaya di dalam hati anda. Bacaan alquran
itu juga akan membantu kerusakan syaraf dan memori anda yang disebabkan oleh gelombang hypno elektromagnetik
Dajjal yang telah membanjiri dunia saat ini dari Smarphone, ponsel, komputer,
dan laptop anda. Gelombang elektromagnetik ini sudah mencegah lebah dari
bernavigasi untuk membuat madu.
kedua setiap mengakhiri bacaan takhiyat akhir (sebelum salam) baik
sholat wajib maupun sholat sunat bacalah doa :
Allhumma inni a’uudzubika min ‘adzaabi
jahannama wa min ‘adzaabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaati ma win
syarri fitnatil mashiid dajjal
“ Ya Allah sesungguhnya aku berlindung
kepadaMU dari azab neraka jahanam, dan
dari azab kubur, dan dari fitnah hidup dan kematian, dan lindungilah kami dari
fitnah Al Masih Dajjal (Dajjal Al Masih palsu)”.
Ketiga
setiap malam atau hari jumat (atau boleh
kapanpun) bacalah 10 ayat pertama surat Al Kahfi. Nabi saw bersabda,”barang
siapa membaca sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindung
dari fitnah dajjal (HR. Ibnu Hibban)
Wallahu’alam bisshowab.
Komentar
Posting Komentar