SHALAT
Anakku
Engkau sudah diajarkan tentang tata cara shalat tapi apakah
engkau sudah diajarkan bagaimana melaksanakan shalat yang khusyuk itu. shalat
tidak sekedar ritual, shalat bukan
sekedar tentang sunnah atau fardhu, atau tentang
posisi yang berbeda selama shalat, kemudian mengucapkan salam lalu pergi!
Tidak! tapi shalat jauh lebih bermakna
dari itu. shalat adalah amal untuk menyatukan diri dengan Allah swt dimana
hamba Allah yang tulus bersentuhan dengan-Nya.
Mengapa engkau shalat anakku, Apakah itu hanya karena kebiasaan
atau engkau hanya mengharap sesuatu yang bagus didunia ini. engkau berharap
mendapat pertolongan dari-Nya supaya terhindar dari sesuatu yang buruk
menimpamu. Itu tidak salah anakku. tapi
ada sesuatu yang lebih penting ingin kuajarkan kepadamu yaitu bagaimana shalat
itu seharusnya dilaksanakan.
Anakku, bagaimana shalat itu seharusnya dilaksanakan?
Untuk memahami itu engkau harus meniru Nabi Muhammad saw. Ingatlah,
Allah Yang Maha Kuasa berfirman bahwa Nabi Muhammad saw adalah: suri teladan yang baik
bagimu (Q.S 33:21), dan karena itu, Jika kamu mencintai Allah,
ikutilah Muhammad saw (Q.S 3:31).
lalu bagaimana cara Nabi Muhammad saw dalam melaksanakan shalat?
Diriwayatkan bahwa ketika beliau melaksanakan sholat berjamaah,
shalat beliau singkat, dan ketika beliau shalat sendirian, shalat beliau lama.
Kadang beliau masih berdiri diam berjam-jam “sampai kaki beliau bengkak.”
Ummul Mu’minin (Bunda
dari orang-orang beriman) ‘Aisyah meriwayatkan bahwa ketika Nabi Muhammad saw shalat, suara yang keluar dari dadanya
terdengar seperti panci besar yang mendidih., karena tangisan yang tertahan
dari dada beliau.
Bagaimana para pengikut beliau dalam melaksanakan shalat? Saya
akan memberi contoh Sayyidina ‘Ali. suatu ketika beliau terluka
dengan panah beracun yang memiliki dua taring. Ketika mereka (para sahabat)
mencoba mengeluarkan anak panah itu, taring-taring itu menarik dagingnya dan
terlalu sakit untuk dilepaskan. Secara fisik Sayyidina ‘Ali adalah laki-laki yang kuat, dengan saraf baja,
tetapi bahkan dia tidak tahan dengan rasa sakit. Bagaimanapun, panah beracun
itu harus dilepas. Sayyidina ‘Ali bersiap untuk shalat. Dia shalat di atas sajdah,
panahnya tercabut, dan dia tidak merasakan sakit apapun ketika anak panah itu
terlepas. Ini lah shalat! Begini lah kualitas shalatnya Sayyidina ‘Ali.
Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina’ Umar, Sayyidina ‘Utsman,
dan semua Sahabat, semoga Allah ridho dengan mereka semua!
Apa yang Nabi saw ajarkan tentang shalat
beliau bersabda “sembahlah Tuhanmu seolah-olah engkau
melihat-Nya. Jika engkau tidak mampu melihat-Nya, maka ketahuilah Dia selalu
melihatmu”
Lalu apa yang kita lakukan dengan shalat kita ? Banyak hal yang
kita pikirkan ketika shalat. Kita membaca do’a ketika shalat, tapi pikiran kita
entah ke mana. Apakah begini cara shalat.
Nabi saw bersabda “shalat bukanlah shalat kalau tidak diucapkan
dengan konsentrasi pikiran yang penuh. konsentrasi harus pada Allah swt.
Mari kita coba pikirkan. Allah swt. adalah Pencipta, Penguasa,
Pemimpin dan Pengendali seluruh alam semesta. Kebesaran dan Keagungan-Nya tak
terbatas. Dia tidak membutuhkan apa pun yang Dia ciptakan. Dia adalah, Al-Samad,
artinya segala sesuatu tergantung
pada-Nya dan Dia tidak tergantung pada segala-galanya.
Dia adalah Raja dari segala Raja dan karena cinta-Nya terhadap
kita, Dia menyatakan bahwa seseorang akan dipanggil lima kali sehari.
Dia memanggil kita ke hadapan-Nya !
Dalam kehidupan duniawi ketika kita menjadi Presiden, Gubernur, Bupati, atau seorang Muslim yang kaya, kita tidak
akan suka kalau ada orang biasa datang kepada kita kapan saja! Kita juga ingin
memiliki tamu yang memiliki pengaruh yang lebih besar daripada kita. Kita pikir
itu akan menjadi suatu kehormatan. Tetapi di sini, Allah swt yang maha hebat,
maha agung yang mengundang kita datang kepada-Nya, mengundang kita dengan
Cinta!
Allah swt mengundang kita dengan cinta! Dia tidak membutuhkan
kita untuk datang dan berdoa kepada-Nya, karena para malaikat yang jumlahnya
lebih besar, selalu ber-tasbih dan ber-tahlil di
sekitar ‘Arsy di seluruh semesta alam. Siapakah kita – manusia
yang tidak berarti? Dia mengundang kita,
karena Dia berfirman: Ingatlah Aku, maka Aku akan
mengingatmu. tapi kita shalat kita sedikit sekali mengingatnya bahkan
pikiran kita mengembara kemana-mana. Lalu apa yang kita peroleh dari shalat
seperti itu ? Nabi saw menyuruh kita membaca alquran, apa kata alquran “maka celakalah
orang yang shalat yaitu orang-orang yang lalai terhadap shalatnya (Qs. 107 :
4-5). celaka engkau anakku, kalau engkau shalat sementara pikiranmu melayang
kemana-mana, engkau tidak akan mendapatkan rahmat-Nya.
Oleh karena itu anakku ikutilah petunjuk Nabi saw, shalat
tidaklah shalat kalau tidak dilakukan dengan konsentrasi sepenuhnya.
Dan itu lah kenapa dia bersabda bahwa ketika engkau mulai shalat,
angkatlah tangan. engkau tahu apa itu maksudnya? engkau menarik diri dari dunia ini! dunia bukan tempat tinggal selamanya suatu
saat engkau akan tinggalkan. rasakan keheningan dan ketenteraman, Pada setiap gerak
engkau harus sadar akan apa yang engkau lakukan. Setiap tindakan harus dengan
kesadaran.
Saat engkau melipat tangan itu
menunjukkan perasaan dan simbol kerendahan hati: “Ya Allah, saya adalah
hamba yang taat.” Tapi ketika engkau melipat tangan dan sedang memikirkan sepak bola atau
lainnya, itu bukan lah shalat. Sikap taat kepada Allah harus dikembangkan
dengan kerendahan hati. Lalu anda meningkatkan sikap kerendahan hati ketika
melakukan ruku’ dan menyatakan: “Maha Suci Rabbku yang maha
Agung dan maha terpuji.” Aku bukan apa-apa! jadikan dirimu seperti pengemis dihadapan-Nya
yang membutuhkan sesuatu. Lakukan ruku’ serendah hati mungkin
dan jangan mengucapkan bacaan shalat seperti burung beo. Kerendahan hati ini
harus sampai pada puncak “Saya adalah
seorang pengemis, ya Rabb, saya bukan apa-apa, dan saya telah mengosongkan diri
saya dari semua kesombongan dan semua pikiran tentang diri saya sendiri, hanya
Engkau lah Zat Yang Nyata,” dan karena itu lah engkau bersujud dan mengucapkan:
“Maha Suci Rabb-ku Yang “Maha Luhur/Tinggi”, mengapa engkau mengucapkan itu ? karena
engkau telah menjadi “rendah” dihadapan-Nya.
Ketika engkau membaca surat Al Fatihah, engkau akan mulai dengan
“ segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh
alam, maha pengasih lagi maha penyayang, penguasa hari pembalasan (QS. Alfatiha
ayat 1 :2-4) ini adalah pujian untuk yang maha kuasa.
kemudian engkau tampakkan kebutuhanmu seperti seoang pengemis
dengan mengucapkan “hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami
meminta pertolongan (QS. Al fatihah ayat 5)
Kemudian engkau meminta hadiah yang paling agung dan hebat dari Allah
swt. “tunjukilah kami jalan yang lurus (QS. Al fatihah ayat 6). yaitu agar
engkau diberi petunjuk ke jalan yang benar
sampai disini engkau berkonsentrasi pada Allah, kini engkau
harus berkonsentrasi pada Allah dan Nabi Muhammad saw karena Dia berfirman
“yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nkmat kepada mereka (QS. Al
fatihah ayat 7).
Siapa yang diberi berkah lebih daripada Nabi Muhammad saw .
semoga engkau termasuk orang-orang yang diberi berkah yaitu dari para Nabi,
shiddiqin, syuhada dan orang-orang yang saleh..
Ini baru awal dari shalat, bagaimana pada bagian akhirnya?
Ketika dalam tahiyyaat engkau berkata: At
tahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaat lillah. engkau memuji Allah
swt. Kemudian engkau kembali ke Nabi
Muhammad saw dengan mengucapkan: Assalaamu
‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barokaatuh
Kemudian dengan rasa terima kasih, kita mengucapkan: Assalaamu
‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahish sholihiin. Asyhadu alla ilaaha illallaah wa
asyhadu anna Muhammadan ‘rosuulullah.
Di sini, engkau telah menegaskan kalau Allah swt. memberikan
Nabi Muhammad sebuah posisi istimewa,
karena itu beliau lah gerbang dalam memperoleh rahmat-Nya. Nabi Muhammad adalah ‘abd-Nya
dan Rasul-Nya, bukan tuhan. Ini harus dipertegas agar memelihara keseimbangan
pikiran. Jadi engkau akan diminta untuk mengucapkan: “Aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.”
Lalu dengan rasa terima kasih sekali lagi untuk Nabi Muhammad saw dan untuk seluruh Nabi, dimulai dengan “millata
Ibrahiim“, bimbingan yang datang melalui mereka, anda berkata: Allahumma
sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa
‘ala aali Ibrohim, wa baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa baarokta
‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohimm fiil ‘alamiina innaka hamidun majiid.
Dengan shalat seperti itu, insyaAllah
engkau akan mendapatkan rahmat-Nya.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
(Nasehat dari seorang guru)
JOIN NOW !!!
BalasHapusDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.site
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
8 Pasaran Togel Terbaik Bosku
Joker Slot, Sabung Ayam Dan Masih Banyak Lagi Boskuu
BURUAN DAFTAR!
MENYEDIAKAN DEPOSIT VIA PULSA TELKOMSEL / XL
DOMPET DIGITAL OVO, DANA, LINK AJA DAN GOPAY
UNTUK KEMUDAHAN TRANSAKSI , ONLINE 24 JAM BOSKU
dewa-lotto.site