CATATAN UNTUK HISBUT TAHRIR (HT)
Menyaksikan acara
ILC semalam dengan tema “PERPPU ORMAS”, ada beberapa catatan yang perlu saya
sampaikan kepada pendukung HT.
Menurut Hisbut
Tahrir Indonesia harus menjadi negara yang bersyariat atau berideologi Islam
secara total. Mereka mengatakan bahwa Khilafah adalah satu-satunya sistem atau
bentuk pemerintahan yang Islami. Selainnya itu Kufur.
Mereka berpandangan
akibat sistem sekuler negara bangsa, umat Islam terpecah belah dan terpisah
karena batas-batas negara. Intinya mereka bercita-cita menyatukan semua umat
Islam di seluruh dunia dalam satu naungan yang namanya Khilafah dan dipimpin
oleh seorang yang disebut Khalifah, konsekuensinya adalah menghapus negara
bangsa seperti Indonesia, Malaysia, Mesir dan seterusnya. Kalau ini diterapkan,
pasti akan ditentang oleh seluruh negara-negara yang mayoritasnya Islam sebut
saja Arab Saudi, Yordania, Qatar yang sistemnya adalah kerajaan atau negara
yang mayoritasnya Islam tapi adalah negara bangsa yang diikat oleh
nasionalisme.
Saya termasuk orang yang tidak setuju dengan konsep
pengusung khilafah ini. Bukan menolak system Islami tapi untuk saat ini belum
saatnya diperjuangkan apalagi dikampanyekan. konsep khilafah ini juga belum
disepakati oleh ulama-ulama Islam sendiri.
Menurut Jamal Al-Banna bahwa tuntutan terhadap berdirinya
negara Islam sesungguhnya tidak realistis, karena pasca negara Islam dalam
bentuk madinah al munawarah, bentuk pemerintahan yang didirikan generasi
berikutnya tak lebih dari sebuah pemerintahan yang keberadaannya tidak
mempresentasikan sebuah negara Islam sama sekali. Bukankah pemerintahan Islam
jaman Bani Umayah selama 5 abad dan Bani Abassyiyah selama 7 abad berbentuk
kerajaan !
Saya sendiri berpendapat khilafah hanya bisa terwujud
kalau dunia Islam bisa bersatu dibawah satu kepemimpinan. Kapan itu ? ya pada
saat Imam Mahdi datang, karena ini memang sudah dinubuatkan oleh Nabi Muhammad
SAW, sebagaimana kaum kafir bersatu dengan kedatangan Dajjal. Dan tentunya ini datang
pada akhir zaman nanti saat dunia akan berakhir.
Jadi untuk saat ini, Seharusnya setiap orang
menerapkan ajaran Islam terlebih dahulu di rumahnya, keluarganya, tetangganya dan masyarakatnya sehingga secara otomatis
keluarga –keluarga Islam ini bersatu membentuk satu masyarakat Islami seperti
sungai-sungai kecil yang bersatu membentuk sungai besar.
bukan menyibukkan diri dengan pikiran tentang konsep
negara Islam dan persiapan rancangan negara Islam sementara keluarga mereka,
tetangga dan masyarakat mereka belum islami padahal tugas utama mereka adalah
mengajak terlebih dahulu dengan kebenaran.
Nabi Saw itu diperintahkan oleh Allah untuk menyeru
dan mengajak manusia masuk ke dalam agama Islam, bukan untuk mendirikan negara
Islam. Karena Jika kita telah menerapkan aturan-aturan islam pada
pribadi-pribadi kita di rumah maka negara islam akan tegak secara otomatis
tanpa harus ada usaha dari anda. Sebagaimana negara islam juga tegak secara
otomatis dimasa Rasulullah ketika beliau menetap di madinah.
Pembentukan negara Islam tidak dapat dipaksakan
(sebagaimana tidak ada paksaan didalam beragama), tapi ketika umat semuanya
sepakat untuk mendirikan negara Islam, yes oke, itulah demokrasi. Tapi ketika masih
banyak yang menentang apalagi yang menentang lebih banyak maka negara Islam
tidak dapat dipaksakan dengan kekerasan. Harus bersabar. Karena ketika
dipaksakan dan terjadi pertumpahan darah maka mudaharat jadi lebih besar.
Inilah kompromi yang dilakukan oleh Pendiri bangsa kita ketika mereka dengan
kebesaran jiwa untuk menghapus kalimat dengan kewajiban menjalankan
syariat-syariat Islam bagi pemeluknya demi persatuan NKRI.
Kita harus hati-hati dengan gerakan yang
mengatasnamakan Islam. Jangan sampai gerakan atas nama Islam justru dijadikan
alat pengelabuan terhadap kaum muslimin yang awam untuk mengambil alih
kekuasaan dari pemerintahan yang sah. ISIS bisa menjadi pelajaran betapa banyak
aktivis Islam yang karena gagal paham menjadi pendukung gerakan separatis ini. Pertanyaan
sederhana terkait ISIS hanya satu, dari mana mereka memperoleh senjata
siapa yang mendanai? Nah inilah yang dilakukan ISIS,
senjata mereka adalah dari AS, Inggris, Israel dan negara-negara yang mendukung
mereka berdasarkan agenda yang sama.
Lihat Libya, Irak , Suriah dan sekarang Yaman,
negara ini hancur karena perang saudara, tapi setelah hancur siapa yang
menguasai sekarang. Ya Kembali lagi ke AS, Inggris dan Israel.
Komentar
Posting Komentar