BAGAIMANA AMERIKA SERIKAT
MENGENDALIKAN PEMERINTAHAN DI BANYAK NEGARA
Amerika serikat adalah
negara super power yang menjadi pemimpin dari tata dunia saat ini. Ia menjadi
kiblat dalam kemajuan dan kemodernan. Namun yang tidak banyak disadari bahwa kemajuan
Amerika serikat tidak bisa dilepaskan dari aksi imprealisme yang mereka
lakukan. kemajuan AS di bangun diatas penindasan terhadap penduduk aslinya
(suku Indian) dan juga penjajahan yang dilakukan di negara dunia ketiga.
Dimana ada kekayaan
seperti emas, berlian, minyak bumi maka mereka akan mendatangi tempat-tempat
tersebut. Dengan Modal dan tekhnologi canggih itu maka merekalah yang akhirnya
mengeksplorasi dan mengesploitasi kekayaan alam itu dan kemudian mereka
pergunakan lagi untuk mengendalikan banyak negara di dunia.
-------------------------------------
Bagaimana Amerika serikat sebagai negara super power dapat mengendalikan hampir semua pemerintahan negara-negara di dunia ini ?
Jawabannya
adalah dengan Kekuatan ekonomi dan militer. Pilar kekuatan ekonomi hagemoni AS
adalah mata uang dolarnya yang berperan sebagai Mata Uang Cadangan Dunia.
Dengan uang yang sangat banyak itu mereka bisa membiayai kekuatan militernya,
termasuk pembiayaan aktivitas intelijennya.
Bahwa dengan
kekuatan ekonomi dan militer yang kuat itu, AS bisa membungkam, menyogok,
memeras, atau mengancam negara lain. Banyak kepala negara yang dibunuh,
dijatuhkan dan dikudeta hanya karena tidak mau tunduk apa maunya AS. Saddam
Husein di Irak, Moammar Khaddafi di Libya, Soekarno di Indonesia, Zia ul haq
dan Imran Khan di pakistan, Hugo Chaves di Bolivia, Basshar Assad di suriah,
Presiden Omar Bashir di sudan dan banyak lagi yang lain. Namun bagi kepala
negara yang mau tunduk dan mengikut apa maunya paman sam ini akan aman dan
adem-adem aja.
Dengan uang
yang sangat banyak itu, mereka juga memaksa negara-negara lain untuk berutang
dengan janji akan dibantu pertumbuhan ekonominya. Namun itu adalah jebakan
karena di saat bersamaan mereka telah menciptakan sistem yang namanya inflasi
dan krisis ekonomi yang membuat nilai uang di negara tersebut bisa jatuh setiap
saat. Nah untuk mengatasi krisis ekonomi itu, negara tersebut diharuskan
berutang lagi sehingga hutangnya akan terus berlipat ganda sehingga tidak bisa
terbayar lagi. Intinya mereka sendiri yang menciptakan masalah, dan kekacauan
dan setelah itu mereka datang dengan solusi.
Ada strategi
lain yang lebih canggih yang Amerika lakukan untuk mengendalikan suatu negara
yaitu dengan cara menciptakan proxy mereka di banyak negara. proxy adalah
menggunakan orang di negara itu sendiri untuk melaksanakan agenda mereka di
negara yang menjadi target. Negara yang menjadi target dari proxy war biasanya
adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Para proxy itu bisa terdiri
dari kepala pemerintahan, pejabat negara, pengusaha, penegak hukum, akademisi,
LSM, media mainstream, dan bahkan tokoh agama.
Lalu
bagaimana Amerika serikat menciptakan banyak proxy tersebut?
Dengan
menyediakan beasiswa pendidikan tinggi dan pelatihan.
Itulah
mengapa Program beasiswa dari Amerika dan eropa setiap tahun terus meningkat.
Beasiswa ini bisa melalui perusahaan, Yayasan, universitas, Lembaga keagamaan
hingga Lembaga masyarakat sipil (LSM). Intinya mereka mencari kader potensial
dan cerdas yang nantinya AKAN MAU melayani kepentingan mereka.
Biasanya
Ketika seseorang diinterview untuk mendapat beasiswa ke negara barat pertanyaan
yang perlu dijawab adalah “mengapa kami perlu memberi Anda beasiswa dan tidak
kepada orang lain? Jika kami memberi Anda beasiswa akan menjadi apa Anda
setelah sepuluh, lima belas tahun lagi ?
Apa yang
tersirat dari pertanyaan ini adalah beasiswa ini untuk menjadikan Anda kader
pemimpin di negeri Anda.
Para penerima
beasiswa mereka yang bersekolah di Amerika dan di barat akan mereka kader dan
dipersiapkan untuk menduduki jabatan penting di pemerintahan di negaranya.
Tentunya dengan bujukan dan janji manis seperti akan membantu negara yang
bersangkutan menjadi negara maju.
Setelah
mereka pulang Kembali ke tanah air maka secara perlahan mereka kemudian masuk
dalam kekuasaan. Intinya mereka sudah dipersiapkan untuk menduduki jabatan
penting. Ujungnya nanti saat mereka menjabat maka mereka akan melayani
kepentingan Amerika daripada kepentingan bangsa mereka sendiri.
Dulu zaman
presiden Soeharto, kabinet keuangan dipegang seluruhnya oleh kelompok ekonom
yang disebut dengan mafia barkeley. Mafia Berkeley adalah julukan yang
diberikan kepada sekelompok menteri bidang ekonomi dan keuangan pada tahun 1973
yang menentukan kebijakan ekonomi Indonesia pada masa awal pemerintahan
Presiden Suharto. Mafia Berkeley ini adalah para ekonom Indonesia lulusan
Universitas California Berkeley, Amerika Serikat. Ciri yang menonjol dari
kebijakan mereka dalam pembangunan adalah berutang. Siapapun alumni universitas
dari Amerika yang menjabat sebagai menteri keuangan pasti program mereka adalah
berutang untuk membiayai pembangunan kepada bank dunia (world bank) maupun IMF.
Dengan cara
apa budaya barat, HAM dan demokrasi dengan mudah dapat masuk ke Indonesia dan
kemudian menjadi cara sistem kita bernegara ?
melalui
alumni-alumni mahasiswa Indonesia yang pernah belajar ke Amerika dan barat
sana. Siapa yang memperkenalkan itu semua kalau bukan mahasiswa Indonesia yang
pernah belajar di Amerika dan barat sana yang kurikulumnya kemudian mereka
ajarkan di seluruh universitas. Sistem ini pernah dipakai oleh Belanda dengan
menyekolahkan warga pribumi Indonesia ke belanda untuk memperkenalkan budaya
barat kepada negara Jajahan.
Tidak hanya
sampai disitu.
Mereka juga
mengkader para pengusaha untuk menjadi proxy. Para konglomerat mereka mengkader
pengusaha lokal untuk menjadi pengusaha besar untuk memegang dan mengendalikan
bisnis-bisnis besar mereka di berbagai negara. Tentunya bukan atas nama mereka
tapi atas nama pengusaha lokal tersebut. Nah pengusaha-pengusaha lokal yang
menjadi besar inilah yang kemudian menjadi sponsor banyak partai politik dan
politisi untuk merebut kekuasaan yang kemudian mereka kendalikan dari balik
layar.
Cara ini yang
dulu mereka lakukan di Amerika serikat sana. Sekarang Amerika serikat adalah
negara swasta. Negara yang dikendalikan oleh para oligarki. Sekarang semua
sektor di Amerika kendalinya adalah pada Korporatokrasi yang mengendalikan DPR
dan pemerintahan di sana. Itulah hampir semua regulasi yang disusun adalah
untuk kepentingan para elit pengusaha di sana.
strategi lain yang dipakai oleh
Amerika untuk menjalankan agendanya dalam mengendalikan banyak negara di dunia
ini adalah dengan demokrasi.
Bahwa AS untuk membuat
negara-negara bergantung kepada mereka untuk kemudian mereka intervensi dan kendalikan
adalah dengan jualan
demokrasi. Demokrasi banyak dianut oleh negara di dunia ini karena dari sisi
pemikiran demokrasi dianggap ideal seperti adanya kedaulatan rakyat, pemisahan
kekuasaan/distribusi kekuasaan, kebebasan, HAM, kesetaraan, pluralisme, pemilu
yang bebas dan jujur, kedaulatan hukum, kekuasaan mayoritas dengan perlindungan
terhadap hak-hak minoritas. Namun ternyata dalam pelaksanaannya demokrasi tidak
seindah yang dibayangkan. Menjadi pemimpin memerlukan biaya politik yang sangat
besar dan karena mereka tidak bisa membiayai ongkos politiknya sendiri maka mereka
memerlukan pemodal. Dari sinilah kemudian pemerintahan yang terpilih
dikendalikan oleh jaringan elit ekonomi dan politik yang disebut dengan
oligarki.
Maka demokrasi yang awalnya
adalah kekuasaan ditangan rakyat, kemudian berpindah kepada oligarki. Karena
oligarki ini umumnya adalah pemilik Perusahaan-perusahaan transnasional yang
gurita bisnisnya hampir mencengkram di banyak negara di dunia. maka dari
sinilah cengkeraman elit global bermain di banyak negara di dunia.
Bagaimana demokrasi ini
menyebar di banyak negara ?
Sebagai negara yang mengklaim
negara demokratis di dunia maka Amerika serikat menginginkan agar seluruh
negara di dunia menganut paham demokrasi ini. Tentu saja demokrasi yang diinginkan oleh AS adalah demokrasi
yang sejalan dengan garis kebijakan AS tentunya.
Untuk mendorong Pembangunan demokrasi di
negara-negara yang menjadi target untuk didemokrasikan mereka menggelontorkan dana.
Dana-dana yang cukup besar tersebut digunakan untuk mendirikan Yayasan dan
banyak LSM atau Non-Governmental
Organization (NGO) yang akan mempromosikan konsep demokrasi itu ke banyak
negara. LSM-LSM kemudian tersebut mereka latih dan danai untuk memperjuangkan
HAM dan demokratisasi di negaranya masing-masing. LSM-LSM yang mereka biayai
ini pada dasarnya adalah bagian dari operasi intelijen untuk mendapatkan
informasi.
Melalui massa yang mereka himpun melalui LSM-LSM
yang telah mereka bina ini, maka target mereka adalah dapat dipakai sebagai
kekuatan penekan bahkan suatu saat dapat dipakai untuk mengganti pemerintahan
suatu negara. Inilah perang asimetrik. Modusnya sama, menggunakan jaringan LSM
lokal yang agendanya meneriakkan HAM dan demokratisasi sebagai senjata untuk
menghantam pemerintahnya. Apa yang terjadi di papua adalah bagian dari agenda
ini. setiap ada kelompok OPM atau KKB yang terbunuh maka selalu ada LSM yang
meneriakkan adanya pelanggaran HAM. Target mereka adalah Indonesia melepaskan
papua untuk menentukan nasibnya sendiri menjadi negara Merdeka.
Banyak Yayasan, organisasi, Lembaga yang mengucurkan
dana ke ribuan NGO yang ada disetiap negara. Apakah
dana itu gratis ? setiap pemberian’,
pasti ada sesuatu di belakangnya. nggak ada makan siang yang gratis’. Jadi kalo
mau melihat agenda LSM maka pertama yang harus dilakukan adalah melihat
darimana asal dana yang mereka dapatkan itu untuk beroperasi.
Selain LSM siapa lagi yang mereka bina ?
Mereka mendorong kalangan mahasiswa dan pemuda
sebagai simbol gerakan pembaharuan. Tentunya ini dilakukan dengan operasi
intelijen. Apabila AS menginginkan menggulingkan suatu pemerintahan yang sudah
tidak sejalan dengan kebijakan AS maka mereka
mendorong dan mendanai gerakan mahasiswa dan pemuda untuk melengserkan
pemerintah tersebut. Tentu Gerakan penggulingan rezim tersebut mereka
propagandakan sebagai Gerakan untuk Mendirikan pemerintah yang demokratis.
Proyek penggulingan rezim oleh AS ini juga dilakukan
dengan membina kelompok oposisi di dalam negeri untuk melawan pemerintah.
Suara-suara kaum oposisi ini diberi ruang dan secara terus menerus diliput oleh
media kadang mereka disebut sebagai pejuang demokrasi dan HAM. Tentunya ini
tidak terlepas dari dukungan media-media mainstream yang mereka kuasai.
Lengesernya presiden soeharto pada tahun 1998 adalah
tidak lepas dari campur tangan AS melalui aksi demontrasi yang memaksa Soeharto
mengundurkan diri. Begitu
pula dengan yang terjadi di timur Tengah dengan istilah Arab Springs, yang adalah merupakan
bagian dari operasi CIA yang melatih dan membiayai kelompok-kelompok demokrasi
di negara-negara target.
Jadi kalo ada demonstrasi massa secara
besar-besaran, yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintah yang sah maka
boleh jadi ada arsitek yang mendesain Gerakan ini.
Lalu siapa saja pemimpin dan negara yang menjadi target penggulingan rezim oleh AS
ini ?
Setiap pemimpin yang kebijakannya tidak sejalan
dengan kepentingan AS, atau yang tidak sejalan dengan kepentingan bisnis
oligarki dan negara-negara yang menjadi
target adalah yang memiliki sumber daya strategis seperti kekayaan alam (gas,
minyak, nikel, emas, uranium dan lainnya), dan geopolitik (bagi kepentingan AS
untuk mendirikan pangkalan militernya). Inilah yang dilakukan oleh AS dan
sekutunya terhadap Libya, Irak dan Suriah.
Tapi tentunya AS tidak begitu saja menggulingkan
atau membunuh seorang kepala negara yang kebijakannya tidak sejalan dengan
kepentingan AS, tapi terlebih dahulu dengan cara-cara halus yaitu dengan
melakukan penyuapan terhadap kepala negara tersebut maupun petinggi partai
politik yang berkuasa.
Ada empat cara memberi suap resmi kepada pejabat yang
berkuasa yaitu pertama menyewa bulldozer, mesin derek, truk dan peralatan berat
lainnya dari Perusahaan milik keluarga pejabat tersebut dan kroninya dengan
harga lebih tinggi dari harga normal,
Kedua, dengan mengalihkan kontrak beberapa proyek
kepada Perusahaan milik keluarga tersebut dengan harga tinggi
Ketiga, menggunakan cara serupa untuk memenuhi
kebutuhan makanan (catering), perumahan, mobil, bahan bakar dan kebutuhan
lainnya, dan keempat, mereka bisa menawarkan diri untuk memasukkan putra putri
para kroni pejabat itu ke kampus-kampus prestisius AS, menanggung biaya mereka
, dan menggaji mereka setara dengan konsultan dan pegawai Perusahaan Ketika
berada di AS.
Tidak
diragukan lagi bahwa pilpres 2024 tidak lepas dari pertarungan di belakang
layar antara Amerika serikat dan Tiongkok dalam memperebutkan pengaruh
geopolitik mereka di ASEAN dimana Indonesia merupakan negara terbesar di ASEAN
dan memiliki kekayaan sumber daya alam yang besar. Selama ini Jokowi walaupun
dalam bidang pertahanan bekerja sama dengan AS namun dalam bidang ekonomi lebih
condong bekerja sama dengan Tiongkok. Nah bagaimana dengan Presiden yang terpilih nantinya.
Wallahu’alam
Komentar
Posting Komentar