Langsung ke konten utama

ISLAM ADALAH AGAMA PARA NABI (Lalu mengapa ada agama yang disebut Yahudi, Kristen dan Islam)


Islam adalah agama yang dibawa oleh para Nabi sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw. Semua Nabi utusan Tuhan tersebut mengajarkan ketundukan kepada Tuhan dengan seruan yaitu “sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun (QS.An Nisa ayat 36). 
Bahwa “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar (QS. An Nisa ayat 48)

Ibrahim adalah bapak para Nabi dan disebut juga bapak monoteisme. Sejak dahulu yahudi, Kristen dan Islam selalu mengklaim sebagai umat pilihan.  Orang yahudi mengklaim sebagai umat pilihan karena mereka adalah anak keturunan Ibrahim melalui putranya Ishak dan cucunya Yakub yang dikenal dengan sebutan Israel. Orang Kristen berargumen bahwa janji tersebut telah diubah dalam perjanjian baru dan merekalah pewarisnya melalui keimanan mereka terhadap anak tuhan, yaitu Yesus sang juru selamat. Sementara orang Islam menyatakan bahwa bukan hanya pergantian wahyu sebagaimana klaim kristen tapi lebih dari itu yaitu karena alquran menyeru mereka untuk kembali kepada bentuk monoteisme yang murni, yaitu kepada keaslian agama Ibrahim.  Yahudi dan Kristen dianggap telah menyimpang dari ajaran monoteisme Ibrahim karena mereka telah melakukan kemusrikan melalui doktrin trinitas Kristen dan klaim yahudi bahwa uzair adalah anak Tuhan, (QS. At Taubah ayat 30)

Ketika Nabi Muhammad saw berada di Madinah setelah hijrah dari Mekkah, beberapa orang yahudi bertanya kepada Nabi saw tentang agamanya. ketika Nabi saw menjawab bahwa ia mengikuti agama Ibrahim, mereka menolak klaimnya dengan alasan Ibrahim adalah seorang yahudi dan mereka mengatakan bahwa taurat (perjanjian lama)  berkisah tentang Ibrahim. Dalam situasi itu turunlah ayat alquran yang mengatakan bahwa Ibrahim bukan seorang yahudi dan bukan seorang Kristen, akan tetapi seorang yang hanif dan muslim (berserah diri) (QS al Imran ayat 65-67).

Bahwa Kata muslim dan juga Islam yang digunakan dalam alquran sebenarnya bukan untuk merujuk pada agama yang terlembagakan sebagaimana yang dinamakan agama Islam saat ini, tapi merupakan jalan hidup yang menandakan sikap tunduk kepada kehendak Tuhan. Semua agama yang dibawa oleh para Nabi seperti Nabi musa (yahudi), Nabi Isa as atau yesus (Kristen) dan Nabi-nabi lain adalah islam. Penyebutan alquran bahwa agama disisi Allah adalah Islam meliputi semua millah/ajaran yang dibawa oleh para Nabi utusan Allah tersebut.

Nah pertanyaan sekarang adalah apakah Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw itu menggantikan semua agama yang sudah pernah ada seperti yahudi dan Kristen dan dengan demikian semua orang Kristen dan yahudi supaya dapat selamat maka mereka harus meninggalkan agamanya dan mengikuti syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw?

Sebagian muslim mendukung argumen ini dengan ayat “barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima daripadanya, dan diakhirat termasuk orang yang rugi (QS Al Imran ayat 85). Ibnu katsir mengatakan, setelah Nabi Muhammad saw diutus maka tidak ada agama lain kecuali Islam yang akan diterima Tuhan. 

Benarkah keselamatan hanya khusus bagi mereka yang mengikuti syariat Nabi Muhammad saw? 
Kalau kita memahami bahwa agama Islam adalah agama yang di bawa oleh Nabi Muhammad saw sementara Nabi- nabi lain bukan membawa agama Islam maka kita akan berpandangan demikian. Tapi kalau kita melihat kepada alquran maka Alquran tidak pernah menyatakan dirinya menggantikan kitab suci Kristen dan yahudi. Alquran hanya mewajibkan mereka beriman kepada alquran dan kenabian Muhammad saw yang membenarkan kitab yang ada pada mereka (QS. An Nisa ayat 47). Sementara di sisi lain Alquran menunjukkan beberapa bentuk penyimpangan dalam kitab suci mereka dan  berusaha mengembalikan mereka kepada monoteisme murni sebagaimana agama Ibrahim. Menurut alquran kebanyakan orang yahudi dan Kristen telah kehilangan esensi ajaran Ibrahim yang sebenarnya karena mereka telah memalsu dan mengubah wahyu Tuhan dalam kitab suci mereka (QS. Al Baqarah ayat 79). 

Oleh karena itu Alquran memperingatkan diantaranya kepada orang Kristen agar tidak melampaui batas dalam beragama dan mengatakan“Al Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam, dan ruh dari-Nya. Dan beriman lah kamu kepada Allah dan rasul-rasulnya dan janganlah kamu mengatakan “Tuhan itu tiga” berhentilah dari ucapan itu. Hal itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah adalah Tuhan yang maha esa, maha suci Allah dari mempunyai anak (QS. An nisa ayat 171).

Bahwa Nabi Muhammad saw  saat berinteraksi dengan orang-orang yahudi dan Kristen selalu mengajak mereka untuk kembali ke hakikat agama Ibrahim yang murni yaitu ketundukan (Islam) di hadapan Tuhan dan pengabdian yang tulus kepadanya tanpa kemusyrikan. Nabi tidak meminta atau memaksa mereka meninggalkan agama mereka. Islam adalah satu-satunya din yang diridhai Tuhan dan didakwakan semua Nabi. Umat Nabi musa tidak diharuskan mengikuti agama Nabi Isa (yesus), dan umat Nabi Isa juga tidak wajib mengikuti agama Nabi Muhammad saw. Disini para pengikut seorang nabi hanya diwajibkan mengimani kenabian para Nabi berikutnya tetapi tidak wajib mengikuti syariatnya. Bahwa setiap agama yang dibawa oleh para Nabi memiliki syariat tersendiri “untuk tiap umat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang (QS. Al Maidah ayat 48). 

Itulah yang dilakukan oleh Najazi, raja habasyah penganut Kristen yang mengimani kenabian Muhammad saw tanpa menjadi seorang pengikuti Muhammad saw dalam arti menjalankan syariatnya. Pada saat Nabi Muhammad saw mendengar berita bahwa raja Najazi meninggal dunia maka beliau dan sahabatnya melakukan shalat gaib untuk mendoakannya. Nabi Muhammad saw menganggap bahwa raja Najazi adalah saudaranya dalam seiman.

Pertanyaan selanjutnya adalah kalau semua agama yang dibawa oleh para Nabi utusan Tuhan adalah Islam lalu mengapa ada agama yang disebut yahudi, Kristen dan Islam ?
Mari kita mulai dari agama Yahudi. Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Setelah Nabi Sulaeman meninggal dunia kejayaan bangsa bani Israel mulai jatuh.
Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja Nebuchadnezzar dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem.

Bangsa Yahudi memiliki kepercayaan berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejayaan mereka untuk memerintah dunia dari Yeruselem seperti pada masa Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as.  
Penantian mereka sebenarnya sudah tiba ketika Allah swt mengutus Isa putra Maryam atau Yesus sebagai Nabi mereka. Namun apa reaksi mereka ?

Ketika Nabi Isa atau Yesus menyeru bangsa bani Israel dan menyatakan dirinya sebagai Al Masih yang dijanjikan, maka diantara mereka kemudian terpecah menjadi dua yaitu ada yang menerima dan ada yang menolak dengan mengingkari kenabiannya.

Mereka yang menerima Nabi Isa (Yesus) sebagai Al Masih inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan penganut agama nasrani atau Kristen yang kemudian membentuk komunitas tersendiri sementara mereka yang tetap menolak Nabi Isa (yesus) sebagai Al Masih dikenal dengan penganut agama Yahudi yang mana mereka tetap berpegang kepada kitab taurat (perjanjian lama). Kedua komunitas ini yaitu Kristen dan yahudi oleh alquran kemudian disebut dengan ahli kitab.

Disisi lain karena penganut agama Yahudi ini tidak mengakui Nabi Isa sebagai Al Masih maka mereka terus menunggu Al Masih (Nabi) yang di janjikan itu. Dan mereka sebelum Nabi Muhammad saw diutus sebagai Nabi oleh Allah swt, sebagian besar komunitas yahudi  berada di Madinah. Boleh jadi keberadaan mereka di Madinah saat itu karena mereka mendengar dari pendeta-pendeta mereka bahwa kelak akan muncul Al Masih baru di jasirah Arabia.

Bahwa kemudian pada saat Nabi Muhammad saw Hijrah dari Mekkah ke Madinah dan membentuk komunitas baru, beliau  diperintahkan oleh Allah untuk shalat menghadap kiblat ke yeruselem. Hal ini sebenarnya untuk mengkonfirmasi khususnya kepada komunitas Yahudi yang saat itu ada di madinah bahwa Muhammad saw adalah Nabi yang diutus oleh Tuhan yang sama yang juga pernah mengutus Nabi Musa dan Nabi Isa as (yesus). Karena faktanya Dia shalat menghadap yeruselem dan berpuasa sebagaimana hukum puasa dalam taurat. Hal ini berlangsung selama 17 bulan. 

Namun selama 17 bulan kehadiran Nabi Muhammad saw di madinah  tidak membuat mayoritas komunitas Yahudi yang ada di Madinah mengakui atau beriman kepada alquran dan kenabian Muhammad saw dan malah justru memperlihatkan sikap bermusuhan dan berkonspirasi untuk menghancurkan Islam dan umat Islam (QS. Al baqarah ayat 120).

Akibat penolakan mereka terhadap wahyu alquran dan kenabian Muhammad saw tersebut, maka Allah swt dengan kebijaksanaannya kemudian merubah arah kiblat kaum muslimin dari yeruselem ke kabah  di Mekkah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim as (QS Al Baqarah ayat 144).
Perubahan arah kiblat dari yeruselem ke Ka’bah ini dijelaskan dalam alquran sebagai alat untuk membedakan orang muslim yang mengikuti Nabi Muhammad saw dengan yang bukan (QS. Al baqarah ayat 143).

Nabi Muhammad saw akhirnya menyatakan dengan terang-terangan bahwa agamanya berbeda dengan agama mereka. Pengikut Nabi Muhammad saw kemudian dikenal dengan sebutan muslim yaitu penganut agama Islam.
Alquran mengatakan “kamu (umat Islam) adalah umat terbaik tapi dengan syarat yaitu menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman (yaitu mengakui wahyu alquran dan kenabian Muhammad saw) tentulah itu lebih baik bagi mereka. Diantara mereka ada yang beriman, namun kebanyak mereka adalah orang-orang fasik (QS. Al Imran ayat 110)

Kunci keselamatan adalah beriman kepada Allah (tidak menyekutukannya), beriman kepada hari akhir, dan melakukan kebajikan.
Bahwa tidak bisa dipungkiri selama ini setiap pemeluk agama masing-masing memiliki pandangan bahwa agamanya adalah yang paling benar dan selamat dan disisi lain mereka mendiskreditkan agama-agama lain sebagai tidak menjanjikan keselamatan. Orang yahudi pernah menyatakan bahwa selama tidak menjadi penganut agama yahudi, maka seseorang tidak akan mendapat keselamatan. Begitu pula halnya klaim orang Kristen. Alquran yang turun belakangan setelah taurat dan injil kemudian membantah klaim tersebut dan menegaskan bahwa keselamatan sepenuhnya bukan bergantung pada kelompok atau agama tertentu tapi pada pengabdian kepada Tuhan dan amal shalih (QS. Al baqarah ayat 111-112).

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang sabi'in, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati (QS. Al baqarah ayat 62).

Jadi pada hakekatnya semua agama apakah itu yahudi, Kristen dan Islam adalah berasal dari Tuhan dan mereka semua menyembah tuhan yang sama dengan maksud yang sama yaitu untuk memperoleh keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Kalau ini disadari oleh semua umat Yahudi, Kristen dan Islam maka sebenarnya tidak mungkin terjadi pertentangan atau permusuhan antar umat beragama.

Namun mengapa kemudian terus terjadi konflik antara umat beragama yang berujung pada peperangan ? Mengapa perang antar agama itu mereka sebut sebagai perang suci (holy war)? kalau alasan mereka berperang karena membela Tuhan, apakah Tuhan perlu dibela? Bukankah sejatinya manusia itu lemah dan lebih membutuhkan pertolonganNya? Mengapa mereka saling membunuh atas nama agama ?  Bukankah kitab suci semua ajaran agama adalah mengajarkan spiritualitas yaitu cinta, kasih sayang, sabar, toleran, pemaaf, sikap bertanggung jawab, dan tidak ada yang mengajarkan kebencian ataupun terorisme.

Jawaban dari Itu semua adalah karena manusia telah masuk dalam  perangkap setan. Setan telah masuk dan mengalir dalam darah manusia sehingga membuat mereka saling menghancurkan. Dunia tempat kita hidup sekarang ini api peperangan menyala di banyak negeri-negerinya. Konflik terjadi dimana-mana. Kemarahan, kebencian, dan dendam menyala disetiap dada manusia yang termakan hasutan setan. Untuk menipu manusia bahwa apa yang dilakukannya adalah benar maka dia menggunakan simbol-simbol agama dan justifikasi ayat-ayat suci untuk membenarkan tindakannya. Bukankah Iblis telah berjanji dan bersumpah kepada Tuhan bahwa dia akan berjuang sampai hari kiamat untuk menggiring anak cucu Adam as untuk  bersama-sama dengan dirinya ke dalam neraka (QS. Al a’raf ayat 16-17).

Bagaimana  kaum muslim memperlakukan non muslim
Banyak orang terutama pada masyarakat barat karena ketidakpahamannya dengan ajaran Islam memiliki persepsi negatif terhadap Islam. Mereka karena termakan propaganda yang telah tertanam sekian lama memiliki persepsi bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kekerasan bahkan terorisme. Padahal yang terjadi sebenarnya adalah bahwa dunia Islam saat ini adalah korban penindasan dan kekerasan terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah manusia. Jumlah pengungsi di dunia saat ini terbesar adalah umat muslim. Jumlah terbesar orang-orang yang terbunuh secara tidak adil mayoritas dari mereka adalah orang-orang muslim. Lalu siapa sebenarnya yang melakukan penindasan ? 

John Pilger seorang Jurnalis dari Australia mengatakan bahwa perang melawan terorisme dan radikalisme yang dipropagandakan oleh barat sejatinya adalah alasan terbaik untuk memerangi umat Islam. Menurutnya korban terbesar dari terorisme adalah umat Islam. 
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa ada kelompok Islam tertentu yang melakukan banyak kekerasan dan teror namun kalau kita telusuri dengan jernih maka mereka melakukan teror dan kekerasan itu sebenarnya sadar atau tidak sadar adalah melaksanakan agenda sang penindas. Siapa yang melakukan teror di Libya, Irak dan suriah. Siapa yang berdiri dibelakang ISIS, yang mendanai dan mempersenjatai ISIS ? Mereka itulah yang sering mengkampanyekan HAM di seluruh dunia.

Bahwa untuk memahami Islam kita harus melihat Islam dari ajarannya yaitu alquran dan bukan dari perilaku umat Islam. 
Lalu bagaimana Islam mengajarkan kaum muslim untuk berhubungan dengan penganut agama lain ?
Pertama, Islam adalah agama damai. Islam mengajarkan pentingnya toleransi terhadap ritual dan tata cara peribadatan agama lain. Alquran berpesan kepada penganutnya untuk mengatakan “aku tidak menyembah apa yang kamu sembah dan kamu tidak menyembah apa yang aku sembah. Bagimu agamamu dan bagiku agamaku” (QS. Al Kafirun).

Seorang muslim akan menyatakan “Saya dan anda tinggal di muka bumi ini untuk hidup dengan damai. saya menghormati orang lain yang berbeda agama dengan saya dan hidup bersama dengannya”. Saya mempersilahkan dia untuk menyembah apapun yang dia sembah, dan menyakini apa pun yang dia ingin yakini. Oleh karena itu Jangan memaksaku untuk mengikuti agama kalian dan saya pun tidak akan pernah memaksa kalian mengikuti agamaku, karena sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat (QS. Al Baqarah ayat 256).  

Tapi  walaupun tidak ada paksaan dalam beragama, tentunya ini bukan berarti bahwa pemeluk agama tidak boleh berdakwah mengajak orang lain untuk mengikuti agama dan keyakinannya.  Karena bagaimanapun juga masing-masing penganut agama memiliki kewajiban untuk menyampaikan keyakinan mereka kepada seluruh dunia.

Lalu apa yang harus dilakukan ?
Yang harus dilakukan adalah melakukan dialog yang tenang dan lembut, didalamnya masing-masing pihak menyampaikan penjelasan tentang keyakinannya dengan tenang dan gamblang. Setelah itu, hendaklah kita biarkan manusia untuk memilih apa saja yang mereka inginkan. Karena tidak ada orang yang berhak memaksa dan mendikte orang lain.
Allah SWT berfirman “serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantalah mereka dengan cara yang lebih baik (QS. An Nahl ayat 125).  “Dan janganlah kalian mendebat dengan Ahli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik (Al-Ankabut-46).

Di sini, Allah swt. bukan hanya menuntut agar perdebatan dilakukan dengan “baik” tetapi menuntut agar perdebatan dilakukan dengan cara yang “paling baik” artinya setiap kali anda menemukan cara yang lebih lembut dan lebih halus dalam berdialog, hendaklah itu anda lakukan. Kita harus meninggalkan konflik dan benturan. Tugas seorang muslim hanyalah menyampaikan kebenaran, persoalan apakah orang lain mau menerima atau tidak itu bukan urusan dia. “ Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir" (QS. Al Kahfi ayat 29)

Kedua, Agama Islam melarang penganutnya untuk menghina atau mencerca  agama lain “ Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan Setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS AL An’am ayat 108).

Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (Al Mumtahanah ayat 8)
Wallahu’alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kew...

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejay...

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dala...