Langsung ke konten utama

BAGAIMANA ISLAM MEMANDANG DIRINYA DAN AGAMA LAIN.


BAGAIMANA ISLAM MEMANDANG DIRINYA DAN AGAMA LAIN.

Agama Islam mengajarkan bahwa Allah menciptakan semua manusia dari segumpal tanah. Kemudian dia meniupkan ruhNya sehingga manusia  hidup (QS. Al Mu’min ayat 67 dan QS. As Sajdah ayat 7-10). Jadi  semua manusia adalah hasil ciptaan Allah, oleh karena itu semua manusia sama dihadapanNya.
Manusia pertama yang diciptakan Allah swt. adalah Adam kemudian hawa. Maka ayah dan ibu manusia hakikatnya adalah sama. Jadi seorang manusia apapun agamanya, darimanapun negaranya maka pada dasarnya bersaudara.
Kita tidak pernah memilih orang tua kita, dimana kita dilahirkan, jadi warga Negara apa kita. Karena sesungguhnya yang memilih kita lahir dan tinggal dimana adalah yang menciptakan kita Allah swt.

Untuk memperkenalkan diriNya kepada manusia bahwa Dialah yang menciptakan mereka dan bagaimana etika  menjalani hidup di dunia, maka Allah swt pada setiap masa memilih salah seorang diantara manusia sebagai utusanNya. Nabi Ibrahim as adalah bapak para Nabi. Dari keturunannya lahir Nabi-Nabi seperti Nabi Ishak, Nabi yakub as, Nabi yusuf as, Nabi Daud as, Nabi Sulaeman dan Nabi Musa as yang kemudian melahirkan agama yahudi, Nabi Isa melahirkan agama Kristen dan Nabi Ismail melalui keturunannya yaitu Nabi Muhammad saw melahirkan agama Islam.

Agama-agama itu datang dengan membawa kedamaian. Untuk mengatur bagaimana cara menjalani hubungan antar sesama manusia dan hubungan dengan penciptaNya. Jadi Jika terdapat eksremisme di antara pemeluk agama maka dipastikan mereka tidak mengerti  ajaran agamanya. Jika ada pengikut Musa, Isa dan Muhammad tapi dia ingin membunuh manusia, maka pada dasarnya dia telah meninggalkan syariat agamanya sebab agama datang untuk kehidupan bukan untuk saling membunuh. Kisah anak adam qabil yang membunuh Habil sebagai pembunuhan pertama dalam sejarah manusia mengajarkan kepada kita bahwa pembunuhan hanya dilakukan karena kebencian dan kedengkian yang bersarang di dalam dada manusia yang merupakan manifestasi dari sifat setan.

Bahwa karena semua agama berasal dari sumber yang sama maka bisa disimpulkan bahwa sebenarnya tidak mungkin terjadi pertentangan antar umat beragama karena semua menyembah tuhan yang sama dengan maksud yang sama yaitu untuk memperoleh keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Lalu mengapa terjadi konflik antar umat beragama yang berujung pada peperangan dimana para pihak saling membunuh. Bukankah kitab suci semua ajaran agama adalah mengajarkan spiritualitas yaitu cinta, kasih sayang, sabar, toleran, pemaaf, sikap bertanggung jawab, dan tidak ada yang mengajarkan kebencian ataupun terorisme.

Apa yang mereka perjuangkan, kalau kebenaran, layakkah kita mengklaim bahwa kita, kelompok kita adalah yang paling benar ? kalau alasan mereka berperang karena membela Tuhan, apakah Tuhan perlu dibela? Bukankah sejatinya manusia lemah dan lebih membutuhkan pertolonganNya?, Lalu mengapa perang antar agama itu mereka sebut sebagai perang suci ? Apakah manusia yang saling membunuh dalam perang bisa disebut sebagai perang suci. Bukankah yang suci secara hakiki dalam hidup ini adalah manusia karena dia diciptakan oleh yang maha suci yaitu Allah swt. Yang suci bukan hanya kabah, masjid aqsa, tembok ratapan, gereja betlehem, sesungguhnya manusia adalah makhluk tersuci di dunia ini. Kabah dibangun oleh manusia (Nabi Ibrahim as), tembok ratapan dibangun oleh orang yahudi, gereja dibangun oleh orang nasrani. Sedangkan manusia, siapa yang membangun, siapa yang menciptakannya ? Manusia diciptakan oleh Allah. Jadi terkutuklah orang yang membinasakan ciptaan Allah. Terkutuklah siapa yang membunuh manusia tanpa hak.
Jika masjid Al aqsa dihancurkan, jika gereja dihancurkan, jika tempat ibadah lain dihancurkan pasti masih bisa dibangun kembali tapi jika seorang manusia terbunuh atau dibunuh maka apakah kita sanggup untuk menghidupkannya kembali?
Maka dari itu sesungguhnya setiap orang yang dibunuh maka Tuhan akan meminta pertanggungjawabannya sebab manusia adalah lambang ciptaan Allah di muka bumi ini.

Konflik, pertengkaran, penghinaan, caci maki hingga peperangan semuanya itu adalah buruk. Itu adalah perangkap setan untuk membuat manusia saling menghancurkan. Setan terusir dari surga karena kedengkiannya kepada Bapak kita Adam as, dan oleh karena itu setan telah berjanji dan bersumpah kepada Tuhan bahwa dia akan berjuang dengan anak cucunya sampai hari kiamat untuk menggiring manusia ke dalam neraka bersama-sama dengan dirinya (QS. Al a’raf ayat 16-17).

Dunia tempat kita hidup sekarang ini api peperangan menyala di banyak negeri-negerinya. Konflik terjadi dimana-mana. Kemarahan, kebencian, dan dendam menyala disetiap dada manusia yang termakan hasutan setan. Untuk menipu manusia bahwa apa yang dilakukannya adalah benar maka dia menggunakan simbol-simbol agama dan justifikasi ayat-ayat suci untuk membenarkan tindakannya. Setan tidak terlihat tapi dia bisa melihat manusia. Kerjaannya adalah memprovokasi manusia. Kalau kita lihat ada manusia yang sangat bersemangat memprovokasi manusia lain supaya terjadi konflik, yakinlah dia adalah serdadu setan. Oleh karena itu Jika disuatu tempat terjadi kezaliman, maka yang paling zalim adalah yang mengompori manusia ke dalam pertikaian.


BAGAIMANA ISLAM MEMANDANG  AGAMA LAIN

Pertama, Islam mengajarkan pentingnya toleransi terhadap ritual dan tata cara peribadatan agama lain. Alquran menegaskan pentingnya toleransi tersebut dengan berpesan kepada penganutnya untuk mengatakan “aku tidak menyembah apa yang kamu sembah dan kamu tidak menyembah apa yang aku sembah. Bagimu agamamu dan bagiku agamaku” (QS. Al Kafirun).

Seorang muslim akan menyatakan dirinya bangga dengan keyakinannya sebagai penganut agama Islam.  Ia akan menyatakan “Saya dan anda tinggal di muka bumi ini untuk hidup dengan damai. saya menghormati orang lain yang berbeda agama dengan saya dan hidup bersama dengannya”. Saya mempersilahkan dia untuk menyembah apapun yang dia sembah, dan menyakini apa pun yang dia ingin yakini. Oleh karena itu Jangan memaksaku untuk mengikuti agama kalian dan saya pun tidak akan pernah memaksa kalian mengikuti agamaku, karena sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat (QS. Al Baqarah ayat 256).  

Bahwa walaupun tidak ada paksaan dalam beragama, tentunya ini bukan berarti bahwa pemeluk agama tidak boleh berdakwah mengajak orang lain untuk mengikuti agama dan keyakinannya Karena bagaimanapun juga masing-masing penganut agama memiliki kewajiban untuk menyampaikan keyakinan mereka kepada seluruh dunia.
Lalu apa yang harus dilakukan ?
Yang harus dilakukan adalah melakukan dialog yang tenang dan lembut, didalamnya masing-masing pihak menyampaikan penjelasan tentang keyakinannya dengan tenang dan gamblang. Setelah itu, hendaklah kita biarkan manusia untuk memilih apa saja yang mereka inginkan. Karena tidak ada orang yang berhak memaksa dan mendikte orang lain.
Allah SWT berfirman “serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantalah mereka dengan cara yang lebih baik (QS. An Nahl ayat 125).  “Dan janganlah kalian mendebat dengan Ahli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik (Al-Ankabut-46).
Di sini, Allah swt. bukan hanya menuntut agar perdebatan dilakukan dengan “baik” tetapi menuntut agar perdebatan dilakukan dengan cara yang “paling baik” artinya setiap kali anda menemukan cara yang lebih lembut dan lebih halus dalam berdialog, hendaklah itu anda lakukan. Kita harus meninggalkan konflik dan benturan.
Tugas seorang muslim hanyalah menyampaikan kebenaran, persoalan apakah orang lain mau menerima atau tidak itu bukan urusan dia.
barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir" (QS. Al Kahfi ayat 29)

Kedua, Agama Islam tidak mengajarkan untuk melakukan agresi, menyerang penganut agama lain apalagi melakukan terorisme. Bahkan jangankan menyerang agama lain yang tidak menyerang terlebih dahulu, mencerca  agama lain saja dilarang “ Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan Setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS AL An’am ayat 108)
Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil(al Mumtahanah: 8)

Islam diturunkan adalah untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam (QS. Al Anbiya ayat 107). Nabi saw berpesan “sayangilah apa yang ada dibumi niscaya yang dilangit akan menyangimu (HR. Thabrani)
Seorang muslim yang baik dimanapun dia berada akan selalu menciptakan kedamaian. Dia tidak suka mencaci, menfitnah, dan mengutuk apalagi melakukan pengrusakan.
Jadi apabila anda pernah mendengar ustad yang berceramah dengan mencaci maki orang lain atau mengejek tuhan atau ajaran agama lain maka pada dasarnya dia tidak membaca sepenuhnya alquran.

AGAMA SERING DIJADIKAN KENDARAAN UNTUK MENCIPTAKAN KONFLIK

Agama adalah keyakinan yang dimiliki setiap orang. Keyakinan adalah hal yang paling sulit diubah dari diri manusia. Manusia mungkin mengubah pekerjaan, kewarganegaraannya, namun dia tidak akan mau mengubah keyakinan agamanya, kecuali hanya dalam keadaan yang sangat terpaksa, biasanya orang mengubah keyakinannya karena keyakinannya sendiri yang telah berubah.
Demi keyakinan agama, manusia rela meninggalkan keluarga mereka. Demi keyakinan, manusia rela meninggalkan tempat tinggal dan tanah tumpah darah mereka. Demi keyakinan, manusia rela mengorbankan harta kekayaan mereka. Masing-masing manusia memiliki keyakinan tertentu tentang siapa Tuhan, dan bagaimana menyembahnya. Oleh karena itu seseorang tidak bisa memaksakan keyakinannya kepada orang lain . kekerasan dan penindasan tidak pernah dapat mengubah keyakinan seseorang.

Maka apabila kita memaksakan keyakinan kita kepada orang lain maka yang terjadi adalah konflik dan yang lebih jauh terjadi perang. Perang keyakinan adalah perang terburuk di dunia dan menjadi yang paling berdarah. Sebab, manusia rela untuk kehilangan nyawa demi membela keyakinannya.bahkan, kematian demi membela keyakinan menjadi puncak dambaan para penganut agama-agama. Oleh karena itu hendaklah kita menghindari konflik karena faktor keyakinan.  Jangan sampai ada orang yang memaksa orang lain untuk mengubah agama atau keyakinannya. Sebab pihak yang dipaksa pasti akan melindungi keyakinannya.

Oleh karena itu, HATI-HATILAH ! orang-orang yang mengobarkan perang sering kali menggunakan isu agama dan keyakinan ini untuk menggerakkan orang-orang dengan tujuan untuk kepentingan mereka yang tersembunyi. Padahal, perang yang sebenarnya amatlah jauh dari ajaran agama. Perang yang murni karena agama adalah demi membela diri bukan untuk menyerang orang lain.

Demi mengetahui bahwa agama atau keyakinan adalah ikatan yang paling kuat untuk membangkitkan emosi, banyak pemimpin memakai agama sebagai topeng untuk kepentingan mereka yang tersembunyi guna menggalang banyak orang untuk berperang. Itulah sebabnya banyak konflik berujung perang yang awalnya sebenarnya bukan karena faktor keyakinan atau agama namun kemudian menjadi perang keyakinan karena disulut oleh sentiment ini. Tujuannya adalah mendorong serta memotivasi supaya orang rela berkorban tanpa keraguan sedikitpun. Itulah yang mendorong pasukan Amerika serikat  melintasi benua, mengarungi angkasa, menjelajahi gurun pasir dengan misi “pemberantasan terorisme atau menyebarkan demokrasi” padahal motif utamanya adalah sumur-sumur minyak.  Sampai-sampai presiden Amerika serikat George Bush mengharuskannya untuk menggalang orang banyak, lantas lidahnya-sengaja atau tidak-melontarkan kata-kata “perang salib”.
Wallahu’alam bisshowab
(Muhammad Ahsan Thamrin).





Komentar

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.cc

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kew...

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN

BAGAIMANA MEMAHAMI FITNAH DAJJAL DAN NUBUAT AKHIR ZAMAN Mari kita mulai dari Yeruselem. Yeruselem adalah kota suci. Dari sana Alquran  menceritakan banyak sekali kisah dari  Nabi Musa as, Nabi Dawud as dan putranya Nabi Sulaiman as, Nabi  Zakaria as, Nabi Yahya as dan dan Nabi Isa as.  Bangsa Bani Israel mencapai puncak kejayaannya  pada jaman Nabi Daud as dan Nabi Sulaeman as yang pemerintahannya berpusat di Yeruselem. Pada pada tahun 586 SM, kota Jerussalem diserang dan dihancurkan pertama kali oleh Raja  Nebuchadnezzar  dari Babylonia. Semua orang yahudi di bawa ke babylonia untuk dijadikan budak. Namun pada saat babylonia ditaklukan oleh Raja Cyrus dari Persia, orang-orang Yahudi tersebut dikembalikan kembali ke Jerussalem. Bangsa Yahudi yakin berdasarkan kitab suci mereka bahwa kelak Allah swt akan mengembalikan kembali bangsa Yahudi  ke Yeruselem  dan akan menurunkan  Messiah atau Al Masih yang akan mengembalikan kejay...

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA

HUKUM TUHAN DAN HUKUM MANUSIA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Salah satu perbedaan antara hukum Tuhan dengan Hukum buatan manusia adalah pada kepastian hukumnya. Hukum Tuhan tidak pernah berubah oleh zaman dan tidak ada kontradiksi atau pertentangan didalamnya , ini berbeda dengan hukum buatan manusia yang sering terjadi konflik norma di dalamnya, sehingga membuka ruang manusia untuk menafsirkannya sesuka hati dan sesuai dengan kepentingan. Di dalam hukum Tuhan, kita tidak boleh menafsirkan ayat secara serampangan dan bebas, tapi ada petunjuk metodologi yang harus dipatuhi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan atas suatu makna. Di dalam alquran misalnya  kita tidak boleh mengambil satu ayat secara terpisah dan kemudian menyimpulkannya. Tapi ambillah semua ayat yang berkaitan dengan topik dan pelajari semua secara bersamaan  untuk mendapatkan makna yang menyeluruh. Makna yang harmonis, karena tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam alquran. Misalnya di dala...