ADA APA
DENGAN YERUSELEM DAN INDONESIA
Bangsa Arab dan bangsa Yahudi adalah dua
bangsa putra dari Nabi Ibrahim as. Bangsa Yahudi adalah keturunan dari Nabi
Ishak, anak Nabi Ibrahim dari istri pertama yang bernama Siti Sarah sementara
Bangsa Arab adalah keturunan dari Nabi Ismail, anak Nabi Ibrahim dari istri
kedua yang bernama Siti Hajar. Sebagian mereka tinggal di wilayah Yeruselem
yang subur. Bangsa Arab dan bangsa Yahudi sudah ribuan tahun hidup rukun
bertetangga di yeruselem. Sejak jaman nabi Daud as, 3000 tahun lalu (1000 SM) tidak pernah ada konflik atau perang
antara bangsa yahudi dan bangsa Arab.
Yeruselem adalah kota suci tiga agama. Bagi
umat Yahudi di kota ini dulu (3000 tahun lalu) Nabi Daud as memerintahkan
puteranya Nabi Sulaeman untuk membangun temple of Solomon, tempat disemayamkannya the ark of covenant
(tabut Nabi Musa) diatas batu Ash shakrah. Bagi Umat Nashrani mengimani
Yeruselem sebagai tempat disalibnya Yesus (Nabi Isa as), sementara bagi umat
Islam Yeruselem disamping sebagai kiblat
awal kaum Muslimin menghadap untuk shalat sebelum dipindahkan ke kabah, juga
adalah tempat berangkat Nabi Muhammad Saw pergi mi’raj tepatnya di kompleks
tempat batu Ash shakrah sebagai tempat pijakan. Ketika Yeruselem ditaklukkan
dengan damai tanpa perang pada jaman khalifah Umar Bin Khattab, pemimpin gereja
Nashrani di Yeruselem yaitu pendeta Sophronius atas keyakinannya sendiri
mengangkat Umar bin Khattab sebagai pemimpin Yeruselem. pada jaman umar bin
khattab pula, batu Ash shakrah yaitu
tempat pijakan Nabi Muhammad untuk mi’raj, kemudian dirubah menjadi masjid yang
disebut dengan dome of the rock. Awalnya hanyalah sebuah langgar atau mushola
kecil tempat umar bin khattab shalat yang kemudian sekarang menjadi masjid al Aqsa. Tidak ada
tempat di muka bumi ini yang menjadi tempat suci tiga agama kecuali di
yeruselem. yeruselem adalah kota perdamaian bagi umat manusia (city of peace).
Lalu kenapa sekarang Yeruselem menjadi tempat
yang paling dipenuhi konflik di muka bumi ini? ada apa dengan Yeruselem?
KONFLIK
SENGAJA DICIPTAKAN
Konflik
mulai diciptakan sejak Lord Jacob Rothschild (seorang bankir yang mengaku
keturunan yahudi) mengklaim telah membeli tanah yeruselem, upayanya tidak
berhenti sampai disitu, tahun 1917 lewat deklarasi Belfour, pemerintah inggris
menyetujui proposal Rothschild untuk mendirikan Negara Israel di palestina,
namun upaya pembentukan Negara Israel di
tahun 1922 tersebut gagal karena penduduk asli yahudi di Palestina tidak merasa
perlu mendirikan Negara sendiri. Namun
Lord Jacob Rothschild dengan kelompok elit global yang berambisi menguasai kekayaan dunia, mencari
momentum agar pembentukan Negara Israel memperoleh dukungan Internasional, maka
diciptakanlah Holocaust Hoax seolah-olah
ada jutaan umat yahudi dibantai oleh Nazi Hitler. Padahal sebenarnya tidak ada
pembunuhan massal yahudi oleh Nazi Hitler, mayat-mayat korban yang
diperlihatkan melalui media-media yang mereka kuasai sebenarnya adalah korban
mayat penyakit typhus yang dikumpulkan oleh pemerintah
Inggris. Semua itu adalah propaganda bohong agar dunia internasional simpati
dan mendukung berdirinya Negara Israel.
setelah propaganda bohong itu dibentuklah Negara Israel tahun 1948, PBB
yang dibentuk belum lama oleh elit global dengan tujuan untuk mengatur dunia langsung
mengakui pembentukan Negara Israel. setelah pembentukan Negara Israel,
berbondong-bondonglah penduduk eropa yang mengaku yahudi masuk ke Palestina.
mereka merampas tanah dan mengusir warga palestina dari tempat tinggalnya.
Apa sebenarnya tujuan mereka (elit global) mendirikan Negara Israel di Palestina. kenapa
mereka tidak mendirikan Negara Israel di eropa atau di belahan dunia yang lain,
bukankah masih banyak tempat-tempat di dunia ini yang pulaunya kosong.
Tujuan mereka mendirikan Negara Israel di
Palestina adalah untuk menciptakan konflik abadi di timur tengah ! di awal
sudah dijelaskan bahwa Yeruselem adalah kota suci tiga agama. Pembentukan
Negara Israel adalah salah satu taktik elit global untuk menciptakan konflik
berkepanjangan di timur tengah, tujuannya adalah adu domba umat beragama. mereka
sangat paham bahwa agama adalah keyakinan yang dimiliki setiap orang. Keyakinan
adalah hal yang paling sulit diubah dari diri manusia. Manusia mungkin mengubah
pekerjaan, kewarganegaraannya, namun dia tidak akan mau mengubah keyakinan
agamanya. Demi keyakinan agama, manusia
rela meninggalkan keluarga mereka. Demi keyakinan, manusia rela meninggalkan
tempat tinggal dan tanah tumpah darah mereka. Demi keyakinan, manusia rela mengorbankan
harta kekayaan bahkan nyawa mereka sekalipun. inilah yang akan dimanfaatkan
oleh elit global untuk mengadu domba antar umat beragama dengan tujuan untuk
menanamkan kebencian antar umat beragama.
Siapakah elit global ini ? mayoritas mereka
adalah pendukung gerakan Zionis. Mayoritas Penduduk Israel bukanlah yahudi asli.
mereka adalah zionis. Zionis tak punya agama. bahkan mereka membenci agama dan
hendak menghilangkan agama dari muka bumi.
Agama mereka adalah kekuasaan dan kekayaan. Mayoritas penduduk Israel
tak beragama yahudi, tak beragama Kristen, tak beragama Islam. Mereka hanya
berkedok seolah-olah umat beragama. karena bagaimana mungkin mereka mengaku
beragama tapi merampas tanah milik bangsa lain, bagaimana mungkin mereka
mengaku beragama tapi membunuh wanita dan anak-anak, melakukan holocaust di
palestina?.
Setelah pembentukan Negara Israel, langkah
selanjutnya adalah memperluas wilayah Israel dengan tujuan pembentukan Israel
raya. untuk mewujudkan itu maka konflik terus diciptakan mulai dari perang Arab-Israel
sampai dengan mencaplok Negara-negara tetangga. Mereka secara masif menyebarkan
benih-benih kebencian dan kekerasan sektarian (sara) di wilayah yang
diinginkannya terjadi konflik.
Peristiwa 9/11 (peledakan gedung WTC Amerika)
adalah upaya mereka untuk menanamkan propaganda bahwa Islam adalah agama yang
biadab dan haus darah, disamping itu dengan menuduh Osama bin Laden dengan Al
qaeda sebagai dalang peledakan gedung WTC sebenarnya adalah alasan untuk
mencaplok Afghanistan karena Afghanistan dianggap melindungi Osama Bin Laden
dan Al qaeda. Lalu untuk menjatuhkan pemerintahan Libya, Irak dan
syiria, maka diciptakanlah ISIS bermotif mendirikan khilafah Islam
meliputi Irak dan Syiria, mereka mendanai tentara bayaran ini untuk menjadi teroris berkedok agama,
menciptakan kebencian karena perbedaan paham dengan melemparkan isu sunni
syiah. kalau masih ada diantara anda menganggap bahwa ISIS atau Al qaeda atau
kelompok bersenjata lain yang menyatakan dirinya berjihad dengan menyerang
Libya, Irak dan syiria sebagai pembela Islam maka mata hati anda telah buta.
Kalau mereka benar-benar berjihad kenapa mereka tak pernah satu kalipun
menyerang Israel? bukankah Israel ini yang lebih layak diperangi karena telah
mengusir rakyat Palestina dari negaranya. (lihat QS. An-Nisa ayat 75 dan QS.
Al. Hajj ayat 39-40).
lantas sekarang setelah Libya, dan Irak jatuh
siapa yang menguasai sumur-sumur minyak di Negara tersebut? Elit Global inilah
yang sekarang menguasai semua bisnis minyak di kedua Negara tersebut dan
pemerintahnya hanyalah boneka mereka.
Kalau anda mempelajari sejarah dengan teliti
penyebab terjadinya Perang dunia pertama dan perang dunia kedua maka Elit
global inilah juga yang mencetuskan terjadinya perang dunia tersebut. Bahkan
mereka juga yang ada dibelakang layar terjadinya perang salib. Bagi kita perang
adalah sumber kesengsaraan, kehilangan harta, tempat tingga, anggota tubuh,
keluarga dan nyawa tapi bagi mereka perang adalah proyek yang mendatangkan
keuntungan besar karena mayoritas perusahaan penjual senjata adalah milik
mereka. Mereka adalah sekte penyembah iblis. Elit global dunia inilah yang
sebenarnya menguasai dunia dengan cara mengendalikan hampir sebagian besar
pemimpin dunia.
Beberapa waktu yang lalu dunia kembali
dikejutkan dengan keputusan presiden Amerika serikat Donald Trump yang
memerintahkan pemindahan kedutaan Ameriksa serikat dari tel aviv ke Yeruselem.
Padahal Yeruselem inilah oleh Palestina
dianggap sebagai ibukota negaranya. Pindahnya kedutaan besar Amerika ke
yeruselem tentu saja akan memicu konflik baru di timur tengah yaitu konflik
antar umat beragama, yang bisa menimbulkan perang dan boleh jadi akan
melibatkan Negara-negara yang lain sehingga dapat memicu perang dunia ketiga.
kita melihat sendiri bagaimana reaksi masyarakat dunia atas pemindahaan
kedutaan Amerika tersebut ke Yeruselem.
Saat ini skenario perang dunia ketiga bisa
terjadi dengan terbentuknya aliansi atau persekutuan antara Amerika, Israel dan Arab
Saudi yang didukung oleh Turki, Uni emirat Arab dan Qatar sementara di sisi lain secara politik tercipta
aliansi Rusia, Iran dan syiria yang didukung oleh Libanon. sekali lagi ini soal politik bukan agama.
Memang ada konflik antara AS dan Korea utara namun
pengaruhnya terhadap Negara-negara lain tidak cukup untuk menciptakan perang
dunia ketiga. Dari kaca mata intelijen yang paling memungkinkan untuk
mewujudkan perang dunia ketiga adalah menciptakan konflik di timur tengah. karena
sentiment agama sangat mudah diciptakan disini. aliansi yang terbentuk juga sangat
memungkinkan terjadinya perang dunia ketiga dan dibutuhkan hanyalah pemicu. pemindahan
kedutaan besar Amerika serikat dari tel afiv ke yeruselem bisa jadi adalah merupakan bagian dari settingan
skenario perang dunia ketiga.
Bagaimana
dengan Indonesia
Negara sebesar Indonesia tentu tak luput dari
sasaran pecah belah elit global (Devide Et Impera) sebab Negara Indonesia
adalah negara yang sangat kaya sumber daya alamnya mulai dari gas terbaik, hutan
terbaik, tambang emas, batu bara sampai dengan memiliki pantai terindah.
Apalagi bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa beragama yang sebagian besar
rakyatnya adalah muslim. Ajaran Islam dan ajaran agama lain sangat menentang
eksploitasi manusia atas manusia dan bisnis yang tidak jujur. Ajaran agama inilah yang menghalangi langkah mereka
mewujudkan ambisinya menguasai kekayaan dunia. oleh karena itu mereka sangat
membenci agama dan ingin menghapus agama dari muka bumi ini. Paham komunis,
Kapitalisme dan liberalisme adalah paham yang mereka ciptakan untuk
menghilangkan pengaruh agama dari umat manusia. mereka menginginkan manusia
lebih mencintai materialisme daripada spiritualisme.
Sebagaimana Yeruselem yang dulunya damai dan
rukun antar umat beragama. Daerah Poso
dan Maluku di Indonesia selama puluhan tahun juga tidak pernah terjadi konflik
antar umat beragama, semuanya hidup rukun dan damai tapi kemudian diciptakanlah
konflik yang membuat penganut agama Islam dan Kristen bertikai, begitu pula di
sambas Kalimantan, konflik Sara antara etnis Madura dan Dayak terjadi. apakah
ini kebetulan. tidak, elit global inilah juga sebenarnya yang berdiri di
belakang layar terjadinya konflik agama dan etnis di Indonesia. Ingat elit
global ini memiliki agen-agen di Indonesia yang menjadi kaki tangan mereka.
Mereka menginginkan kalau negara
terpecah-pecah maka ada kesempatan bagi perusahaan-perusahaan besar dan
bankir-bankir elit global untuk membuat deal bisnis dengan
penguasa/pemerintahan baru, coba lihat papua begitu masuk wilayah Indonesia
langsung perusahaan freport masuk dan mengeksploitasi emasnya. lalu timor-timor
begitu lepas dari Indonesia langsung sumber daya gas timor-timor dicaplok
Australia. timor-timor tetap miskin bahkan tak punya mata uang sendiri.
Jadi cara paling ampuh memecah belah bangsa
adalah lewat adu domba antar umat beragama , maka anda lihat terorisme marak di
Negara kita akhir-akhir ini. maraknya terorisme di tanah air adalah kondisi
ideal buat elit global untuk menanamkan ketakutan dan ketidakpercayaan antar
umat beragama dan anak bangsa sehingga negara menjadi lemah dan akhirnya mudah
ditaklukkan oleh segelintir elit global penyembah iblis. Modus rektrutmen
terorisme adalah mencari kelompok radikal yang miskin dan kurang pendidikan
untuk dapat dimanfaatkan menciptakan ketakutan dan ketidakpercayaan. Daripada
hidup susah lebih baik mati sambil bunuh orang walau tak berdosa dengan
persepsi akan masuk surga. itulah logika yang mereka tanamkan di kepala teroris
ini. Oleh karena itu musuh kita sesungguhnya adalah kemiskinan dan kebodohan. musuh
kita bukan ras, agama, atau Negara tertentu melainkan segelintir elit global
yang tidak punya agama, merekalah dalang dibalik peristiwa konflik yang terjadi
di antara umat beragama.
menyaksikan keadaan dunia, dimana kekayaan
dunia sebagian besar dikuasai oleh segelintir elit ,maka anda mulai sadar bahwa
dunia tak seperti yang diajarkan di sekolah dan Universitas. Dunia tak seperti
yang diberitakan oleh media. tapi ada segelintir elit yang menerapkan sistem
yang menguntungkan mereka dengan merugikan dan memiskinkan umat manusia yang
lain. mereka sebenarnya tidak bekerja keras untuk menjadi kaya raya, tapi
karena kelicikan mereka memanfaatkan peluang untuk menjadi kaya dengan
memperbudak manusia.
Mulai sekarang hindari debat kusir di sosial
media. Anda Jangan mau di adu domba antara umat beragama. jangan percaya pada
Hoax . katakan tidak pada dunia yang direkayasa untuk konflik perang dan
terorisme. kita adalah rakyat, kita adalah bersaudara, kita tidak selayaknya
saling membenci , berkelahi apalagi sampai menghancurkan. Tuhan menciptakan
kita berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling kenal mengenal dan hidup
secara damai. kemulian kita di mata Tuhan hanyalah karena kebaikan budi pekerti
kita. itulah Ketaqwaan yang ada di dalam hati.
Musuh kita bukan ras, agama atau bangsa
tertentu, musuh kita adalah elit global yang ingin memuaskan nafsu Iblisnya
untuk memperbudak umat manusia. hati-hati elit global ini memiliki agen-agen di
Indonesia yang menjadi kaki tangan mereka. ciri mereka selalu menebarkan
provokasi dan kebencian. Elit global tidak pernah muncul dipermukaan secara
terang-terangan, mereka selalu di
belakang layar, kekuatan mereka pada uang mereka yang sangat banyak. Dan uang
inilah yang membuat banyak manusia lupa kepada Tuhan sehingga mereka tunduk di
kaki elit global ini.
Wallahu’alam bisshowab
Komentar
Posting Komentar